Anda di halaman 1dari 27

REKAYASA TRANSPORTASI

PERTEMUAN 5
OLEH :
MUKHLIS, ST, MT

DEFINISI MODEL
Menurut Black (1981), Model adalah suatu
representasi ringkas dari kondisi ril dan
berwujud suatu bentuk rancangan yang
dapat menjelaskan atau mewakili kondisi
ril tersebut untuk suatu tujuan tertentu.
Menurut
Simatupang
(1995),
Model
adalah suatu representasi atau formalisasi
dalam bahasa tertentu yang disepakati
dari suatu kondisi nyata.

Menurut Gordon (1978), Model


adalah suatu kerangka utama atau
formulasi
informasi/data
tentang
kondisi nyata yang dikumpulkan
untuk
mempelajari/menganalisis
sistem nyata tersebut.

Alur Prosedur Pembentukan Model

Model menurut dimensinya :


Penuangan realita ke dalam bentuk gambar
dilakukan dengan menggunakan ukuran
pembanding (skala).
Semakin
besar
angka
pembandingnya
semakin banyak realita yang disederhanakan
dan model gambarnyapun semakin jauh dari
kenyataan.
Misalnya :
skala 1: 500, 1 : 2000, dan seterusnya.
Model simulasi, penuangan realita ke dalam
bentuk permainan

Model Kualitatif dan


Kuantitatif
Model kualitatif adalah model yang
tidak bisa diukur dengan angka.
Model Kuantitatif adalah model yang
bisa diukur dengan angka-angka
atau
ukuran,
seperti
data-data
statistik dan model matematika.

Model-model yang biasa digunakan dalam


merencanakan sistem transportasi :
1. Model matematik dan statistik
2. Analisa jaringan
3. Model asal-tujuan
4. Model rute dan jadwal
5. Model interaksi tata guna lahan-transportasi
6. Sistem efektif dan keseimbangan
7. Model produktifitas
8. Proses pengambilan keputusan
9. Model glosari
10.Teori antrian

1. Model Matematik dan


Statistik
Model ini biasa digunakan untuk mengkaji,
mengamati,
menganalisis
sekaligus
memprediksi jumlah kebutuhan atau jasa
transportasi
dari
konsumen
jasa
transportasi dalam kurun waktu tertentu
yang akan terjadi dimasa mendatang.
Model ini mencerminkan hubungan antara
jumlah
kebutuhan
jasa
transportasi
dengan beberapa faktor atau variabel
penyebabnya.

2. Analisis Jaringan
Konsep matematika yang digunakan
untuk
menerangkan
tingkat
pelayanan
transportasi
secara
spasial
(keruangan)
dalam
arti
Bagaimana suatu tempat dapat
dihubungkan dengan tempat lain.
Misalnya : dengan memakai ruas
jalan, rute, trayek, dll

3. Model Asal Tujuan


Model ini dapat menerangkan secara
kuantitatif (terukur) berapa jumlah
arus lalu lintas dari suatu lokasi
tertentu ke lokasi tertentu lainnya.
Misalnya : jumlah arus barang, orang
dan kendaraan dari lokasi (zona) A ke
lokasi (zona) B.

4. Model Rute dan Jadwal


Model ini sering digunakan dalam dunia
transportasi sebagai alat untuk menginformasikan
atribut-atribut pelayanan transportasi.
Misalnya : suatu rute (jalur tempuh) yang
menghubungkan lokasi X ke lokasi Y, memiliki
atribut pelayanan transportasi, seperti :

Jarak tempuh X ke Y lewat rute tertentu sekian km


Biaya transportasinya sekian rupiah
Waktu tempuhnya sekian jam
Jadwal kedatangan dan keberangkatan kendaraan
sekali dalam satu jam

5. Model Interaksi Tata Guna LahanTransportasi


Model ini mempunyai kesamaan bentuk
dengan model matematika dan statistik
karena keduanya sama-sama berusaha
menampilkan hubungan fungsional antara
objek-objek yang diamati dalam kondisi
nyata
dengan
faktor-faktor
yang
berhubungan dengan objek-objek tersebut.
Bedanya, dalam model ini spesifikasinya
dikhususkan pada kajian-kajian perubahan
penggunaan lahan dimasa mendatang dan
dampaknya
terhadap
kebutuhan
transportasi.

6. Sistem Efektif dan Kesetimbangan


Model ini biasa dipakai dalam bidang
pemograman linear, terutama untuk
melakukan usaha pendistribusian
hasil produksi ke konsumen secara
merata ditiap-tiap lokasi pemasaran.

7. Model Produktifitas
Model ini berkaitan dengan masalahmasalah penentuan jumlah yang
tepat dalam menghasilkan suatu
produk oleh industri-industri.

8. Proses Pengambilan
Keputusan
Dalam
proses
pengambilan
keputusan, setiap individu akan
dihadapkan
pada
kegiatan
melakukan pembobotan (penilaian)
terhadap dua atau lebih alternatif
yang akan dipilih.

9. Model Glosari
Model glosari merupakan bentuk
yang
banyak
mengandung
perlambangan,
yaitu
berupa
lambang atau notasi matematika,
kimia,
atau
bentuk-bentuk
penggunaan variabel.

10. Teori Antrian


Antrian adalah kegiatan menunggu
giliran
Misalnya : antrian mendapat tiket
kendaraan,
antrian
di
stasiun
pengisian bahan bakar, antrian di
pintu tol, antrian pesawat di bandar
udara, dll

Sketsa sistem antrian


secara umum

Peranan Model dalam Perencanaan


Transportasi
1. Sebagai
alat
bantu
(media)
untuk
memahami cara kerja sistem (Tamin, 1997)
2. Untuk memudahkan dan memungkinkan
dilakukannya perkiraan terhadap hasilhasil atau akibat-akibat dari langkahlangkah/ alternatif yang diambil dalam
proses perencanaan dan pemecahan
masalah pada masa yang akan datang
3. Untuk memudahkan kita menggambarkan
dan menganalisis realita

Model Tata Guna Lahan Sistem


Transportasi
Menurut
Black
(1981),
Dalam
pemodelan tata guna lahan sistem
transportasi mengandung dua buah
variabel yang diidentifikasikan dan
diukur, yaitu :
1. Variabel bebas
2. Variabel terikat

1. Variabel Bebas
a. Sistem tata guna lahan/aktivitas :

Jumlah penduduk
Jumlah lapangan kerja
Luas lahan untuk kegiatan
Pola penyebaran lokasi kegiatan
Pendapatan dan tingkat kepadatan
penduduk
Pemilikan kendaraan

b. Sistem transportasi, berupa


beberapa kondisi/ tingkat pelayanan
transportasi :

Waktu perjalanan
Biaya angkutan
Pelayanan kenyamanan, keamanan
Kehandalan
Ketersediaan
dll

2. Variabel Terikat
Variabel terikat yaitu berupa jumlah
kebutuhan transportasi yang dihitung
dari
jumlah
arus
lalu
lintas
penumpang, barang dan kendaraan
di jalan raya per satuan waktu.

Tujuan Model Tata Guna Lahan


Sistem Transportasi
Menentukan angka (besaran) jumlah
arus lalu lintas pada masa tahun
rencana yang dijadikan sebagai
basis pengambilan keputusan untuk
menetapkan berapa jumlah fasilitasfasilitas
pelayanan
sistem
transportasi yang akan dibangun/
disediakan
untuk
menuju
keseimbangan ideal antara jumlah
kebutuhan dengan jumlah fasilitas

Untuk mengamati prilaku saling


mempengaruhi antara tata guna
lahan, sistem transportasi dan jumlah
kebutuhan yang ditimbulkannya.
Untuk
meneliti
sampai
dimana
kekuatan
saling
mempengaruhi
diantara variabel-variabel tata guna
lahan, sistem transportasi dan jumlah
kebutuhan akan jasa transportasi.

Untuk
memberikan
pemahaman/kesadaran kepada kita,
khususnya perencana transportasi
dan masyarakat yang terlibat dengan
transportasi,
betapa
eratnya
hubungan antara ketiga variabel
tersebut (tata guna lahan, sistem
transportasi dan jumlah kebutuhan
jasa transportasi/arus lalu lintas)

Sekian dan terima kasih

Anda mungkin juga menyukai