GASTROENTERITIS
IDENTITAS PASIEN
Nama
: Tn. K
Umur
: 40 tahun
Jenis kelamin : Laki laki
Alamat : ds. Gandatapa Rt 05 Rw
03 Kec.
Sumbang
Agama : Islam
Status
: Menikah
Pekerjaan
: karyawan swasta
Tanggal masuk RSMS : 25 November 2016
Tanggal periksa
: 26 November 2016
No.CM
:287634
ANAMNESIS
ANAMNESIS
RPS
Pasien datang ke IGD RSMS dengan keluhan
BAB mencret sejak 3 hari SMRS. Dalam 1
hari, pasien BAB lebih dari 6 kali, dengan
konsistensi cair, ampas sedikit, berwarna
kuning, menyemprot, terdapat lendir, tidak
ada darah dan berbau. Dalam 1 kali BAB,
bisa mencapai 1 gelas belimbing. Pasien
juga mengeluhkan perutnya kembung dan
terasa nyeri ketika ingin dan saat BAB.
Cont
Pasien mengeluhkan mual disertai
muntah sebanyak 4 kali. 2 hari SMRS
pasien mengeluhkan adanya demam
yang naik turun. Pasien sudah
mengkonsumsi obat yang dibelinya di
warung, tetapi keluhan tidak
berkurang. Pasien mengaku nafsu
makan berkurang dan hanya ingin
minum saja sehingga badan pasien
terasa lemas.
RPD
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
Riwayat
: diakui
disangkal
disangkal
disangkal
: disangkal
disangkal
RPK
Riwayat keluhan yang sama
:
disangkal
Riwayat hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat penyakit ginjal
:
disangkal
RP Sosial
Ekonomi
Community
Pasien tinggal bersama istri dan kedua anaknya. Rumah
pasien berada di lingkungan pedesaan yang jarak antar
rumah cukup jauh. Ukuran rumah 10x20 meter dengan
atap genting, lantai keramik, dan dinding bata. Jarak
septic tank dengan rumah sekitar 5 meter. Sumber air
menggunakan air tanah yang berasal dari sumur
berjarak 3 meter dari rumah pasien. Sumber air minum
menggunakan air kemasan.
Occupational
Pasien
merupakan
seorang
karyawan
swasta.
Pembiayaan perawatan rumah sakit ditanggung oleh
BPJS.
Cont
Personal Habit
PEMERIKSAAN FISIK
KU/Kes : Sedang/Compos Mentis
Vital Sign
a.Tekanan Darah : 100/60 mmHg
b.Nadi
: 92 x/menit
c.Respiration Rate
: 24 x/menit
d.Suhu
: 37,10C
PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN FISIK
N
Status Generalis
Kepala
: Venetaksi Temporal (-/-)
Mata
: Konjungtiva anemis
(-/-),Sklera ikterik
(-/-)
Hidung
: Napas Cuping Hidung (-)
Mulut
: Bibir sianosis (-), Lidah sianosis
(-)
Leher
: Deviasi Trakea (-), JVP 5+2
cmH2O
PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN FISIK
N
PULMO
Inspeksi : dinding dada simetris, ketinggalan
gerak (-), retraksi intrakostal (-)
Palpasi
: Vocal Fremitus apex dan basal
simetris (dekstra sinistra)
Perkusi
: Sonor di seluruh lapang paru
COR
Inspeksi
PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN FISIK
N
: IC tidak tampak
P. Parasternal (-), P. Epigastrium (+)
Palpasi
: IC teraba di SIC V 2 jari medial LMCS,
Perkusi
: Kanan atas di SIC II LPSD
Kiri atas di SIC II LPSS
Kanan bawah di SIC IV LPSD
Kiri bawah di SIC V 2 jari medial LMCS
Auskultasi : S1>S2, reguler, gallop (-), murmur (-)
PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN FISIK
N
ABDOMEN
Inspeksi : Cembung, venektasi abdomen (-)
Auskultasi : Bising usus (+) meningkat
Perkusi
: Timpani, pekak alih (-), pekak sisi
(0)
Palpasi
: Supel, nyeri tekan (-) di epigastrik
dan di lumbal sinistra, undulasi (-)
Hepar
: tidak teraba pembesaran
Lien
: Tidak Teraba Pembesaran
Ekstremitas
Pemeriksaan
Edema
Sianosis
Akral hangat
PEMERIKSAA
PEMERIKSAAN FISIK
N
Ekstremitas
superior
Dextra
Sinistr
a
+
+
Ekstremitas
inferior
Dextr
Sinistr
a
a
+
+
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium Darah Lengkap
dan Kimia Klinik
Darah Lengkap
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
: 81
79.0 99.0
MCH
: 27,8
27.0 31.0
MCHC
: 34,3
33.0 37.0
RDW
: 11,9
11.5 14.5
MPV
Basofil
: 0,2
Eosinofil
: 0,0
Batang
: 3,3
Segmen
: 72,5
40.0- 70.0
Limfosit
: 17,5
25.0 40.0
Monosit
: 6,5
Kimia Klinik
Ureum Darah
: 30,1
Kreatinin Darah
: 0,61
Glukosa Sewaktu
: 85
: 14,1g/dl
: 11960
(11,2 17,3g/dl)
(4800-10.800)
: 46 %
: 3,7
(42 52 %)
(4,7-6,1)
: 255.000
(150.000-450.000)
: 7,7
7,2 - 11,1
0.0 1.0
2.0 4.0
2.0 5.0
2.0 8.0
DIAGNOSIS KERJA
GASTROENTERITIS
USULAN
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
Pemeriksaan Elektrolit
Pemeriksaan Feses Rutin dan
Kultur feses
PENATALAKSANAAN
Non Farmakologi
1.Bed rest
2.Memperbanyak asupan cairan
seperti sari buah, air teh dan
makan makanan yang mudah
dicerna seperti bubur dan sop
PENATALAKSANAAN
Farmakologi
1.IVFD RL 30 tpm
2.Inj. Ceftriaxon 2x1gr iv
3.Inj. Rantin 2x1amp iv
4.P.O Diaform 3x1 tab
5.P.O Pamol 3x1 tab
6.P.O Metoclopramide 3x1tab
monitoring
Monitoring
1.Keadaan umum, tekanan darah
dan tanda vital lain
2.Keseimbangan cairan
3.Deteksi dini terhadap timbulnya
komplikasi
4.Efek samping obat
PROGNOSIS
Prognosis
Ad vitam
Ad sanationam
Ad functionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
Definisi
Gastroenteritis (enterogastritis) adalah peradangan akut yang
terjadi pada lapisan lambung dan usus. Gastroenteritis ditandai
dengan gejala-gejala gastrointestinal seperti diare, nyeri
abdomen, mual, muntah, demam dan kelemahan. Penyebab
gastroenteritis bermacam-macam yaitu keracunan makanan
(toksin bakterial), infeksi virus, konsumsi makanan atau
minuman yang iritatif, dan faktor psikologis seperti rasa marah,
stress, dan takut (Dorland, 2010).
Diare adalah Defekasi dengan tinja berbentuk cair atau setengah
cair (setengah padat), kandungan air tinja lebih banyak daripada
biasanya lebih dari 200 gram atau 200 ml/24 jam
WHO: BAB encer >3x/hari disertai/tdk disertai dg lendir dan darah
World gastroenterologi organisation global guidelines 2005 :
diare akut: pasase tinja yang cair atau lembek dengan jumlah
lebih banyak dari normal <14 hari
diare kronis : diare yang berlangsung lebih dari 15 hari
ETIOLOGI
Enteral
1.Bakteri : Shigella sp, Salmonella sp, Vibrio
cholera, Pseudomonas sp, Aeromonas sp,
Klebsiella sp, Staphylococcus aureus
2.Virus : rotavirus, adenovirus, HIV, CMV,
3.Parasit: protozoa, E. hystolithyca, Giardia
Lmbia,
4.Worm: A. lumbricoides, cacing tambang,
Trichuris trichuria
5.Fungus: kandida
Parenteral
1.Makanan
2.Intoksikasi makanan: makanan beracun,
mengandung logam berat, mengandung toksin
3.Alergi: susu sapi, makanan tertentu
4.Malabsorbsi/ maldigesti: karbohidrat, lemak,
protein
Imunodefisiensi
Terapi obat antibiotic, antacid, kemoterapi
Tindakan tertentu: gastrektomi, gastroenterostomi,
dosis tinggi radiasi
Tidak mencuci tangan saat memasak, makan, atau
sesudah BAB (Setiawan, 2006).
PATOMEKANISME
Osmolaritas intraluminal yang meninggi, disebut
diare osmotik;
sekresi cairan dan elektrolit meninggi, disebut diare
sekretorik;
malabsorbsi asam empedu, malabsorbsi lemak;
Defek sistem pertukaran anion atau transpot
elektrolit aktif di enterosit;
Motilitas dan waktu transit usus abnormal;
gangguan permeabilitas usus;
Inflamasi dinding usus, disebut diare inflamatorik;
Infeksi dinding usus, disebut diare infeksi (Setiawan,
2006).
GEJALA KLINIS
Gejala diare akut dapat dibagi dalam 3 fase :
1. Fase prodromal (sindroma pra-diare) : pasien
mengeluh penuh di abdomen, nausea, vomitus,
berkeringat dan sakit kepala (Kolopaking, 2002).
2. Fase diare : pasien mengeluh diare dengan
komplikasi (dehidrasi, asidosis, syok, dan lainlain), kolik abdomen, kejang dengan atau tanpa
demam, sakit kepala (Kolopaking, 2002).
3. Fase pemulihan : gejala diare dan kolik abdomen
berkurang, disertai fatigue. (Kolopaking, 2002).
DEHIDRASI
Dehidrasi dapat timbul jika diare dan asupan oral
terbatas karena nausea dan muntah, terutama
pada anak kecil dan lanjut usia.
. Dehidrasi bermanifestasi sebagai rasa haus yang
meningkat, berkurangnya jumlah buang air kecil
ndengan warna urine gelap, tidak mampu
berkeringat, dan perubahan ortostatik. Pada
keadaan berat, dapat mengarah ke gagal ginjal
akut dan perubahan status jiwa seperti
kebingungan dan pusing kepala.
PENATALAKSANAAN
Prinsip:
PENATALAKSANAAN
1. Rehidrasi sbg prioritas utama
a. Jenis cairan yang hendak digunakan
RL,NaCL isotonik
b. Jumlah cairan yg hendak diberikan
sesuai jumlah cairan yg keluar
Rumus BJ Plasma :
Kebutuhan cairan:
BJ Plasma 1.025 x BB(Kg) x 4 ml
0.001
Metode DALDIYONO
Terapi definitif
V. kolera : Tetrasiklin 4 x 500 mg/hr selama 3 hari
atau kortimoksazol dosis awal 2 x 3 tab, kemudian
2 x 2 tab selama 6 hari atau kloramfenikol 4 x 500
mg/hr selama 7 hari atau golongan Fluoroquinolon.
ETEC: Trimetoprim-Sulfametoksazole atau Kuinolon
selama 3 hari.
S. aureus: Kloramfenikol 4 x 500 mg/hr
Salmonella Typhi: Obat pilihan Kloramfenikol 4 x
500 mg/hr selama 2 minggu atau Sefalosporin
generasi 3 yang diberikan secara IV selama 7-10
hari, atau Ciprofloksasin 2 x 500 mg selama 14 hari.
KOMPLIKASI
1. Dehidrasi
2. Syok Hipovolemik
Terima kasih