Dry Eyes
Dry Eyes
DRY EYE
KARTIKA
07120080013
Sistem ekskresi
- Pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus
lakrimal
AIR MATA
Air mata membentuk lapisan tipis setebal 7 10 mikrometer
yang melapisi epitel kornea dan konjungtiva. Fungsi dari
lapisan tipis ini adalah
-
mencegah
flushing
pertumbuhan
mikroorganisme
dengan
cara
Meibom
Lapisan
lakrimal
Lapisan
goblet
Vol
Protein
Pada
Airmata
Na
: 132 mMol/L
: 24 mMol/L
HCO
: 32.8 mMol/L
Cl
: 0.8 mMol/L
Mg
: 0.61 mMol/L
Glukosa
: 5 mg/dL
Urea
: 0.04 mg/dL
Ph
: 5.2 8.35
Osmolaritas
DRY EYE
Definisi
Berdasarkan
Epidemiologi
Dry
pria
Sering
Presentasi
Frekuensi
Patofisiologi
Dua mekanisme utama penyebab terjadinya dry eye adalah
Hiperosmolaritas
Instabilitas
air mata
Rendahnya
Tinggi
Airmata
Dapat
Atau
Dry spot
Etiologi
A. defisiensi akuos
1. Sjogren
a. primer : penyakit autoimun pada glandula lakrimal dan saliva
b. sekunder : berhubungan dengan penyakit autoimun ( arthritis
rhematoid dan SLE )
2. non-Sjogren
a. insufisiensi glandula lakrimal
- primer : alakrima congenital, disautonomia familial, berhubungan
dengan umur/ degenerasi
- sekunder :
infiltrasi glandula lakrimal : sakroidosis, limfoma, AIDS
ablasi glandula lakrimal
denervasi glandula lakrimal
b. obstruksi duktus lakrimal : dapat disebabkan oleh
konjungtivitis sikatrik ( trakoma, pempigoid sikatrik, eritema
multiform, luka bakar )
c. hiposekresi reflex
B. Evaporasi
1. gangguan pada kelenjar Meibom karena
a. disfungsi glandula meibom karena dermatitis acne rosacea,
seborroic dermatitis, keracunan obat isotretinoin
b. aplasia congenital
c. distikiasis
2. gangguan pada kelopak mata
a. eksoftalmos
b. deformitas kelopak mata
b. gangguan posisi kelopak
3. gangguan berkedip : pada penyakit Parkinson
4. gangguan permukaan mata : konjungtivitis alergi
Faktor resiko
Usia tua
Wanita
Keadaan lingkungan
Faktor pekerjaan
Faktor nutrisi
Status hormonal
Pengobatan sistemik
Operasi LASIK
Parkinson
Diabetes mellitus
Gejala
Nyeri
Fotofobia
Pandangan kabur
Diagnosis
Saat
Diagnosis
dibuat berdasarkan
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Tes pemeriksaan
Kuisioner
Kuisioner
Anamnesis
Didapatkan
Schirmer test
2.
3.
Pewarnaan fluoresein
4.
5.
6.
Osmolaritas airmata
7.
8.
Impression cytology
Schirmer test
Menentukan
Negatif
Tanpa
produksi airmata
anestesi
Dengan
anestesi
Tear
Pewarnaan
Fluoresein
Rose
Bengal
Lissamine
Green
tearLab
Tear osmometer
tearLab
Mengukur
Tear osmometer
Mengukur
mukus
Impression Cytology
Mengukur
Sel
level
Air mata buatan dengan pengawet (gel dan tetes mata), 4 kali
sehari atau lebih
Secretagogues
kontak
Punctal
radang sistemik
Operasi
Tarsorrhaphy
Komplikasi
Penurunan
Ulkus
kornea
Komplikasi
- Keratitis filamentosa