Anda di halaman 1dari 15

Laringofaringeal Refluks

Oleh :
Dian Artileristiana
112170020

Pembimbing :
dr. Ismi Cahyadi, Sp. THT-KL

Fakultas Kedokteran
Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon
RSUD Waled Kabupaten Cirebon
2016

Anatomi Laring

Anatomi Faring

LARINGOFARINGEAL REFLUKS
Definisi
Definisi
Gejala
Gejala kronis
kronis atau
atau kerusakan
kerusakan mukosa
mukosa laring
laring yang
yang
disebabkan
disebabkan oleh
oleh refluks
refluks abnormal
abnormal isi
isi lambung
lambung ke
ke
dalam
dalam saluran
saluran nafas
nafas bagian
bagian atas.
atas.
Etiologi
Etiologi
Adanya
Adanya refluks
refluks secara
secara retrogard
retrogard dari
dari asam
asam lambung
lambung
atau
atau isinya
isinya kesaluran
kesaluran esofagus
esofagus atas
atas hingga
hingga mencapai
mencapai
laring
laring dan
dan menimbulkan
menimbulkan cidera
cidera mukosa
mukosa ->
-> kerusakan
kerusakan
silia
silia ->
-> tertumpuknya
tertumpuknya mukus
mukus

Patofisiologi
Refluks isi
lambung

Asam lambung dan


enzim peptin aktif ->
kerusakan mukosa
laring

Gangguan pembersih
mukosliar

Gagal mekanisme fisiologis


UES dan LES

Isi lambung mengenai segmen


laringofaringeal

Menyebabkan
lendir ->
memperburuk
iritasi mukosa

Gejala
LPR

Diagnosis
Gejala
Gejala Klinis
Klinis

Mukus
Mukus berlebih
berlebih pada
pada tenggorokan
tenggorokan

Gangguan
Gangguan pembersihan
pembersihan tenggorokan
tenggorokan
kronis
kronis

Disfonia
Disfonia

Hipersaliva
Hipersaliva

Gejala
Gejala post
post nasal
nasal drip
drip

Sensasi
Sensasi benjolan
benjolan di
di tenggorokan
tenggorokan

Disfonia
Disfonia
Gejala-gejala
Gejala-gejala ini
ini dijadikan
dijadikan patokan
patokan untuk
untuk sistem
sistem
skoring
skoring Reflux
Reflux Symtom
Symtom Index
Index (RSI)
(RSI) dalam
dalam
mendiagnosa
mendiagnosa LPR
LPR

Apakah Beberapa Permasalahan Berikut

0 = tidak menganggu

5 = sangat mengganggu
Mengganggu Anda ?
1 2 3 4
5
1. Suara serak atau terdapat permasalahan 0

dengan suara anda


1. Sering membersihkan dahak anda
1. Lendir berlebihan di tenggorokan atau

0
0

1
1

2
2

3
3

4
4

5
5

post nasal drip


1. Kesulitan menelan makanan, minuman,

atau pil
1. Batuk
setelah

0
0
0

1
1
1

2
2
2

3
3
3

4
4
4

5
5
5

anda

makan

atau

berbaring
1. Kesulitan bernafas atau sering tersedak
1. Batuk yang sangat mengganggu
1. Sensasi sesuatu menempel di
tenggorokan atau benjolan di
tenggorokan anda
1. Dada seperti terbakar (heartburn), nyeri
dada,

gangguan

pencernaan,

refluks asam lambung


TOTAL SKOR

atau

Pemeriksaan Fisik dengan Laringoskopi

a).
a). Pseudosulkus
Pseudosulkus vokalis
vokalis bilateral
bilateral (panah),
(panah), edema
edema subglotis
subglotis
meluas
meluas melewati
melewati plika
plika vokalis.
vokalis. Juga
Juga tampak
tampak adanya
adanya
hipertrofi
hipertrofi commissure
commissure posterior,
posterior, edema
edema plika
plika vokalis,
vokalis, edema
edema
laring
laring diffuse.
diffuse. b).
b). True
True sulkus
sulkus vokalis
vokalis dari
dari lipatan
lipatan vocal
vocal
kanan
kanan (panah).
(panah).

Pemeriksaan penunjang
1. Laringoskopi fleksibel lebih mudah
dikerjakan dibandingkan laringoskopi rigid.
KONDISI
1. Edema subglotis
1. Obliterasi ventrikular
1. Erithema / hiperemia

SKOR
0 = tidak ditemukan
2 = ditemukan
2 = sebagian
4 = komplit
2 = hanya pada arythenoid
4 = tersebar difus
1 = ringan

1. Edema vocal cord

1 = edema ringan
2 = edema sedang
3 = edema berat
4 = polipoid

1. Edema laring difus

1 = edema ringan
2 = edema sedang
3 = edema berat
4 = obstruksi
1 = edema ringan
2 = edema sedang
3 = edema berat
4 = obstruksi
0 = tidak ditemukan
2 = ditemukan
0 = tidak ditemukan
2 = ditemukan

1. Hipertrofi komisura-P
1. Jaringan granulasi / granuloma
1. Lendir endolaryngeal tebal
TOTAL SKOR

2. Monitoring pH Faringoesofangeal Ambulatory 24


Jam
Pemeriksaan ini dianjurkan pada keadaan pasien dengan
keluhan LPR tetapi pada pemeriksaan klinis tidak ada
kelainan.
3. Pemeriksaan Endoskopi
Gambaran esofagitis hanya ditemukan sekitar 30% pada
kasus LPR. Gambaran yang patut dicurigai LPR adalah
jika kita temukan gambaran garis melingkar barret
dengan atau tanpa adanya inflamasi esofagus

4. Pemeriksaan Histopatologi
Pada biopsi laring ditemukan gambaran hyperplasia
epitel skuamosa dengan inflamasi kronik pada
submukosa

Penatalaksanaan
1. Non Farmakologi
Diet : Kurangi porsi makan, makan 2-3 jam sebelum
tidur, Hindari makanan yang merangsang aktivitas otot
LES
Pembedahan
Tujuan terapi pembedahan adalah memperbaiki
penahan/barier pada daerah pertemuan esofagus dan
gaster sehingga dapat mencegah refluks seluruh isi gaster
ke arah esofagus.

2. Farmakologi
A. Proton Pump Inhibitors
Menghambat sekresi asam lambung dengan cara
menghambat enzim H+/K+-ATPase pada sel parietal gaster
Omeprazole
Omeprazole secara khusus menekan sekresi asam
lambung dengan menghambat secara poten pada system
enzim H+/K+-ATPase pada sel parietal gaster
Lansoprazole
Lansoprazole secara spesifik menekan sekresi asam
lambung melalui penghambatan enzim H +/K+-ATPase pada
permukaan sel parietal lambung. Lansoprazole memblok
langkah terakhir pada proses sekresi asam lambung.

Pantoprazole
Pantoprazole secara khusus menekan sekresi asam
lambung dengan cara menghambat enzim H+/K+-ATPase
pada permukaan sel parietal lambung.

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai