Anda di halaman 1dari 24

STOIKIOMETRI

STOIKIOMETRI
stoikiometri : kata benda

Perhitungan jumlah (kuantitas) dari reaktan dan


produk di dalam suatu reaksi kimia.

Hubungan jumlah (kuantitas) antara reaktan dan


produk di dalam suatu reaksi kimia.

HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA


1. Hukum Kekalan Massa (Hukum Lavoisier)
Massa total zat-zat sebelum reaksi akan selalu sama
dengan massa total zat-zat hasil reaksi.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Hukum Proust)
Dalam suatu senyawa perbandingan massa unsur-unsur
penyusunnya selalu tetap
Contoh : Cu + S
Cus

3. Hukum Perbandingan Berganda (Hukum Dalton)


Bila dua unsur dapat membentuk lebih dari satu senyawa, dan
jika massa salah satu unsur tersebut tetap (sama). Maka
perbandingan massa unsur yang lain dalam senyawa-senyawa
tersebut merupakan bilangan bulat dan sederhana
Contoh :
Nitrogen dan oksigen dapat membentuk senyawa-senyawa N2O,
NO, N2O3, dan N2O4 dengan komposisi massa terlihat dalam
tabel berikut :

4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)


Pada tekanan dan suhu yang sama, volume gas yang bereaksi dan
hasil reaksi akan berbanding sebagai bilangan bulat dan sederhana.
Contoh :
Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk uap air
2 H2(g) + O2(g)
2 H2O(g)
maka, H2 : O2 : H2O = 2 : 1 : 2
Gas hidrogen bereaksi dengan gas klorin membentuk gas hidrogen
klorida.
H2(g) + Cl2(g)
2 HCl(g)
maka, H2 : Cl2 : HCl = 1 : 1 : 2

5. Hukum Perbandingan Jumlah Partikel (Hukum Avogadro)


Pada tekanan dan suhu yang sama, perbandingan volume gas sama
dengan perbandingan koefisien dan jumlah partikelnya.
Contoh :
Gas oksigen bereaksi dengan gas hidrogen membentuk uap air.
2 H2(g) +
O2(g)
2 H2O(g)
2 liter
1 liter
2 liter
4 liter
2 liter
4 liter
100 molekul 50 molekul 100 molekul

PERHITUNGAN KIMIA
Massa Atom Relatif (Ar)
Ar X =

massa satu unsur X


1/12 massa satu atom 12C

Massa Molekul Relatif (Mr)


Mr X =

massa satu molekul X


1/12 massa satu atom 12C

Hubungan Ar dengan Mr :
Massa molekul relatif (Mr) sama dengan jumlah massa atom
relatif (Ar) dari atom-atom penyusun molekul tersebut.
Mr = (jumlah A x Ar A) + (Jumlah B x Ar B) + .

Contoh :
Diketahui Ar H = 1 ; O = 16 ; Cl = 35,5. Berapakah Mr dari air dan HCl?
(a) Mr H2O = 2 Ar H + Ar O
= ( 2 x 1 ) + 16
= 18
(b) Mr HCl = Ar H + Ar Cl
= 1 + 35,5
= 36,5
Contoh soal:
Diketahui Ar H = 1; C = 12; N = 14; O = 16; Na = 23; Al = 27; S = 32; Ca = 40.
Berapakah Mr dari:
(1) CH3COOH
(2) Na2CO3
(3) Al2(SO4)3
(4) Ca(OH)2
(5) CO(NH2)2

Mol

Hubungan jumlah mol (n) dengan jumlah partikel (X) dinyatakan


sebagai:

Contoh soal:
Tentukan jumlah partikel yang terdapat pada:
(1) 1 mol HCl
(2) 3 mol NaOH

Massa Molar (mm)


Massa molar menyatakan massa 1 mol zat.
Satuan massa molar adalah gram/mol. Massa molar berkaitan
dengan Ar atau Mr zat tersebut.
Secara umum dapat dikatakan bahwa massa molar suatu zat adalah
sama dengan Ar atau Mr zat itu yang dinyatakan dalam satuan
gram/mol.
Hubungan jumlah mol (n) dengan massa zat (m) dinyatakan sebagai :
Dimana :
m = massa
n
= jumlah mol
mm = massa molar

Volum Molar (Vm) Gas


Volum molar gas menunjukkan volum 1 mol gas.
Volum gas sangat ditentukan oleh suhu (T) dan tekanan (P). Oleh
karena itu, setiap menyatakan volum gas harus diikuti dengan
keterangan suhu (T) dan tekanan (P) pengukurannya.
Dalam ilmu kimia, kondisi dengan suhu 0oC dan tekanan 1 atm
disebut dengan keadaan standar dan dinyatakan dengan STP
(Standard Temperature and Pressure).
Volum 1 mol gas pada keadaan STP adalah 22,4 liter.
Volum gas dinyatakan dengan:
Dimana :
V = volum gas
n
= jumlah mol
Vm = volum molar

Contoh soal (Massa Molar):


Diketahui Ar C = 12 ; O = 16 ; Mg = 24 ; Cl = 35,5 ; Ca= 40
(1) Hitunglah massa dari:
a. 1 mol kalsium karbonat
b. 4 mol magnesium klorida
(2) Berapa mol air yang terdapat dalam 36 gram air?
Contoh soal (Volum Molar) :
Berapakah volum gas berikut ini pada keadaan STP?
(1) 2 mol gas nitrogen
(2) 3 mol gas karbon dioksida

RUMUS KIMIA
Rumus kimia merupakan kumpulan lambang atom dengan komposisi
tertentu. Rumus kimia terdiri dari rumus molekul dan rumus empiris.
1. Rumus Empiris
Rumus empiris menyatakan jenis dan jumlah perbandingan yang paling
sederhana atom-atom dalam molekul.
Dalam menentukan rumus empiris suatu senyawa, mula-mula
menghitung gram atau presentase dari masing-masing unsur penyusun
senyawa. Kemudian angka-angka tersebut dibagi dengan berat atom (Ar)
masing-masing, sehingga diperoleh perbandingan mol terkecil dari
unsur-unsur penyusun senyawa.
Rumus Empiris (RE) = AxBy
x : y = (gram A /Ar A) : (gram B / Ar B) = (% A / Ar A) : (% B / Ar B)

Contoh Soal (Penentuan Rumus Empiris) :


Sebanyak 40 gram suatu oksida besi ternyata mengandung 28 gram
besi (Ar Fe = 56, O = 16). Tentukan rumus empiris oksida besi
tersebut !
Jawab:
Fe = 28 gram
O = 40 - 28 = 12 gram
Perbandingan mol Fe : mol O = (28/16) : (12/16)
= 0,50 : 0,75
=2:3
Jadi rumus empiris oksida besi adalah Fe2O3

SOAL :
1.

2.

3.

Suatu senyawa tersusun dari 84% karbon dan 16 % hidrogen


(C = 12, H = 1). Tentukan rumus empiris senyawa tersebut?
Suatu senyawa organik mengandung 48 gram karbon, 12
gram hidrogen dan 32 gram oksigen (C = 12, H = 1, O = 16).
Bagaimana rumus empiris gas tersebut?
Suatu senyawa mengandung 32,4% natrium, 22,6% belerang
dan sisanya oksigen (Na = 23, S = 32, O = 16). Tentukan
rumus empiris senyawa itu?

2. Rumus Molekul (RM)


Rumus molekul menyatakan jenis dan jumlah yang sesungguhnya
atom-atom yang menyusun suatu molekul.
Rumus molekul dan rumus empiris suatu senyawa adakalanya sama,
walaupun kebanyakan tidak sama.
Rumus molekul merupakan kelipatan dari rumus empiris.
Jika suatu senyawa mempunyai rumus empiris CH2O maka rumus
molekulnya mungkin C2H4O2 atau C6H12O6.

Untuk menentukan rumus molekul suatu senyawa terlebih dahulu


harus diketahui rumus empiris suatu senyawa dan bobot molekul
(Mr) suatu senyawa.
Rumus Molekul (RM) = (AxBy)n

Mr AxBy = [( x . Ar A) + ( y . Ar B)]n

Contoh Soal ( Penentuan Rumus Molekul) :


Suatu senyawa organik mempunyai massa molekul relatif 90 tersusun dari 40% unsur
Karbon, 6,6% Hidrogen dan sisanya unsur oksigen (Ar C=12, Ar H=1, dan Ar
O=16). Tentukan rumus empiris dan rumus molekul senyawa organik tersebut?
Jawab:
Diketahui Unsur C = 40% , Unsur H = 6,6% , Unsur O = 53,4%
Mol C : Mol H : Mol O = (40/12) : (6,6/1) : (53,4/16)
= 3,3 : 6,6 : 3,3
=1:2:1
Jadi rumus empirisnya adalah CH2O.
Penentuan rumus molekul
(CH2O)n = Mr
(Ar C + 2 . Ar H + Ar O)n = 90
(12 + 2 . 1 + 16)n = 90
( 30 )n = 90
n=3
Jadi rumus molekulnya adalah C3H6O3

SOAL
1.

2.

Suatu gas dengan rumus empiris NO2 mempunyai BM =


92 (N = 14, O = 16). Tentukan rumus molekulnya?
56 liter suatu gas pada suhu 0oC dan tekanan 1 atm
memiliki massa 175 gram. Jika rumus empiris senyawa
adalah CH2 bagaimana rumus molekulnya?

STOIKIOMETRI REAKSI KIMIA


Jumlah partikel, massa dan volum zat bergantung pada jumlah
mol.
Jumlah mol zat-zat yang bereaksi dan zat hasil reaksi merupakan
perbandingan bilangan bulat yang sederhana. Atau dengan kata
lain, perbandingan jumlah mol zat yang bereaksi dan zat hasil
reaksi sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya.
Contoh:
Gas hidrogen bereaksi dengan gas oksigen membentuk uap air.
2 H2(g) + O2(g)
2 H2O(g)

Apabila terdapat 2 mol gas hidrogen dan 1 mol gas oksigen, maka
akan terbentuk 2 mol air.

Contoh soal:
(1) Reaksi pembakaran C4H10 berlangsung menurut persamaan
reaksi berikut:
2 C4H10(g) + 13 O2(g)

8 CO2(g) + 10 H2O(g)

Diketahui Ar H = 1; C = 12; O = 16. Apabila terdapat 1 mol C 4H10,


maka hitunglah:
a. massa CO2 yang terbentuk
b. volum uap air yang terbentuk (STP)
(2) Asam klorida bereaksi dengan kalsium hidroksida membentuk
kalsium klorida dan air.
Diketahui Ar H = 1; C = 12; O = 16; Cl = 35,5; Ca = 40. Apabila
asam klorida yang bereaksi
adalah 36,5 gram, maka hitunglah massa kalsium klorida yang
terbentuk!

Bila dua zat direaksikan akan didapatkan dua kemungkinan. Kemungkinan pertama, kedua
pereaksi tepat habis bereaksi dan kemungkinan kedua, salah satu pereaksi habis dan
pereaksi yang lain bersisa. Pereaksi yang habis akan membatasi hasil reaksi yang
didapatkan. Pereaksi yang membatasi hasil reaksi ini disebut Pereaksi Pembatas.
Contoh:
Sebanyak 20 gram tembaga direaksikan dengan 40 gram belerang menurut reaksi:
Cu + S

CuS

a. Manakah yang berlaku sebagai pereaksi pembatas?


b. Berapa gram tembaga sulfida yang terbentuk?
c. Manakah zat sisa dalam reaksi tersebut dan berapa gram beratnya?
Jawab :
a. Cu = (20 gram / 63,5 gram/mol)
= 0,314 mol
S = (40 gram / 32 gram/mol)
= 1,25 mol

Berdasarkan perbandingan koefisien jika 0,314 mol Cu direaksikan, maka diperlukan


0,314 mol S, sedangkan S yang tersedia 1,25 mol. Jadi jumlah belerang yang tersedia
cukup. Sebaliknya tidak mungkin bila S bereaksi semua sebab diperlukan Cu sebanyak 1,
25 mol, sedangkan Cu yang tersedia 0,314 mol. Jadi yang berlaku sebagai pereaksi
pembatas adalah Cu (tembaga).
b. Mol CuS = (Koefisien CuS / koefisein Cu) x mol Cu
= (1 / 1) x 0,314 mol
= 0,314 mol
Massa CuS = mol x Mr
= 0,314 mol x 95,5 gram/mol
= 29,98 gram
Jadi massa tembaga sulfida yang terbentuk adalah 29,98 gram.
c. Mol S yang bereaksi = (Koefisien S / koefisein Cu) x mol Cu
= (1 / 1) x 0,314 mol
= 0,314 mol
Massa S yang bereaksi = mol x Mr
= 0,314 mol x 32 gram/mol
= 10,04 gram
Jadi massa belerang yang tersisa adalah 40 gram10,04 gram = 29,96 gram

KADAR UNSUR DALAM SENYAWA

Contoh Soal :
1. Sebanyak 15 gram Urea (Mr = 60) dianalisis menjadi unsurunsurnya. Jika diperoleh 7 gram nitrogen (Ar Na=14),
hitunglah jumlah atom nitrogen dalam satu molekul urea ?
2. Hitunglah persen berat besi dan oksigen dalam Fe2O3 (Ar Fe=
56, O = 16) ?

Anda mungkin juga menyukai