Anda di halaman 1dari 11

ASPEK HUKUM

REKAM MEDIS
Kelompok 1 :
Ade Fadil Fajargumelar
Aditya Humar Pradipta
Aisyah Nur Ramadhani
Aisyah Shofiatun Nisa
Andyazgo Ms Isnandi
Anindya Herwidaputri
Anvika Adha Taufik
Ardana Windriya
Ardicho Irfantian
Arga Putra Samudra

Definisi
Merupakan berkas atau dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan, tindakan, dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.
(PerMenKes no. 269 tahun 2008)

Fungsi
Alat komunikasi antar tenaga kesehatan
Dasar untuk merencanakan pengobatan atau perawatan
Bukti tertulis atas tindakan pelayanan, perkembangan penyakit dan
pengobatan
Bahan analisa, penelitian dan evaluasi
Melindungi kepentingan hokum pasien, rumah sakit dan tenaga
kesehatan
Dasar perhitungan biaya

Isi Rekam Medis


Identitas dan formulir persetujuan
Riwayat penyakit secara lengkap
Laporan pemeriksaan fisik
Instruksi diagnostic dan teraupetik dengan tanda tangan dan nama
terang tenaga kesehatan yang berwenang.
Observasi
Laporan tindakan

Dasar Hukum
UU. No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan
UU. No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit
UU. No. 29 tahun 2004 tantang Praktik Kedokteran
PP. No. 10 tahun 1966 tentang Rahasia Kedokteran
PP. No. 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
PerMenKes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medis

UU BEA METERAI
Rekam medis dikategorikan sebagai dokumen mengingat rekam medis
merupakan kertas yang didalamnya mengandung tulisan tentang kenyataan,
keadaan ataupun perbuatan.

UU Praktik Kedokteran no. 29 tahun


2004
- Pasal 47 ayat (2):

Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus disimpan dan
dijaga kerahasiaannya oleh dokter atau dokter gigi dan pimpinan sarana
kesehatan.
- Pasal 48 ayat (1):
Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan praktik kedokteran
wajib menyimpan rahasia kedokteran.

Penggunaan Rekam Medis


Menurut pasal 13 Permenkes, Rekam Medis dapat dipakai sebagai berikut :
a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum
c. Keperluan penelitian dan pendidikan
d. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan.
e. Data statistik kesehatan.

Aspek Hukum Pemanfaatan Rekam


Medis
Pasien

Pihak ketiga (Individu ataupun korporasi)


Penegak hukum

Sanksi Pelanggaran
Menurut Pasal 17 Permenkes Rekam Medis, bahwa tidak
tersedianya rekam medis pada sarana pelayanan kesehatan
dipandang sebagai pelanggaran di bidang administrasi, oleh
karena itu sanksi yang dijatuhkan berupa sanksi administratif,
yaitu berupa teguran lisan sampai pencabutan surat ijin.
Pasal 79 UU No.29/2004 tentang Praktik Kedokteran
mengancam sanksi pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun
atau denda paling banyak Rp. 50.000.000,- (Lima puluh juta
rupiah) setiap dokter atau dokter gigi yang dengan sengaja
tidak memasang papan nama, tidak membuat rekam medis dan
tidak memenuhi kewajiban.

Tanya jawab
1. anggota keluarga pasien mana saja yang boleh tau mengenai rekam medis pasien?
Jika yang diberi berupa ringkasan, ringkasan seperti apa?
Keluarga yang memang berhak, contohnya jika anak dibawah 17 tahun yang berhak
orang tua. Jika sudah dewasa yang berhak adalah pasien sendiri.
Jika pasien meninggal maka rekam medis tidak boleh dibuka lagi kecuali permintaan
pengadilan.
2. rekam medis boleh dimusnahkan setelah 10 tahun, batasannya dari pasien periksa
pertama kali atau setelah pasien meniggal? Setelah 15 tahun apa perlu rekam medis
baru?
Aturan waktu dihitung dari waktu terakhir pasien berobat
jika rekam medis dimusnahkan yang harus disimpan ringkasan pulang dan tindakan
pengobatan
3. Bagaimana jika dokter tidak menulis advice lengkap di rekam medis untuk pasien?
-

Anda mungkin juga menyukai