Anda di halaman 1dari 36

INFEKSI TORCH

DALAM KEHAMILAN
Dr DINO G PRIHADIANTO SpOG MKes

Pendahuluan

Status nutrisi
Imunitas
Fasilitas kesehatan
sumber daya manusia

Infeksi dalam
kehamilan

IUFD
IUGR
Hidrops non imun
Anomali

Toksoplasmosis

Infeksi akut pada kehamilan


infeksi janin kongenital
15% : hidrosefalus, korioretinitis dan
kalsifikasi serebralis
85% : asimptomatik sekuele pada
masa kanak-kanak atau dewasa
Ringan : skar korioretinal, kalsifikasi
serebral
Berat : IUFD, kematian neonatal, atau
gangguan penglihatan dan neurologik
berat

Waktu Infeksi :
Trimester I : 17% janin terinfeksi
Trimester II dan III : 25% dan 65% janin
terinfeksi

Usia kehamilan bertambah


kemungkinan kecacatan pada janin
makin berkurang

Diagnosis
Spesific Ig G

Showing past
exposure

Spesific Ig M
Recent
exposure or
ongoing active
infection
Long time
persistence
after primary
infection

Spesific Ig A
Can persist for
> 6 months
after infection
difficult to
determine the
precise date of
infection in
pregnant
woman

Toxoplasma spesific
IgG and IgM detection

Diagnosis of
acute infection

Specific IgG avidity +


IgM analysis
Determine when
infection took
place
Some have
persistent, low
avidity IgG for
many months

Does not make it


possible to estimate
the time of infection
with acccuracy

The need for


improvement of the IgG
avidity assay

E a rly p r e g n a n c y
10 - 12 w eeks

Latex agglutination
test

(+ )

S e r o im u n
(1 /3 2 - 1 /1 2 8 )

Follow up
Testing

(-)

H ig h t it e r
(> 1 /5 1 2 )

(+ )

(-)

I g M E lis a t e s t
I g G ( a v id it y t e s t )

E lis a I g M
I g G ( a v id it y t e s t )

Seroconversion
(+ )

(-)

A M N IO C E N T E S IS

(+ )

(-)

Diagnosis toksoplasmosis
kongenital :
Pemeriksaan Ig.M dan Ig.A
Ditemukan parasit pada kultur atau
inokulasi tikus
DNA T.gondii (+) pada PCR darah janin
atau cairan ketuban
Pemeriksaan USG

Penanganan
Pencegahan : terapi yang terbaik !!!
Terapi pada kasus serokonversi :
spiramycin, pyrimethamine,
sulfadiazine dan folinic acid
Pertimbangkan terminasi kehamilan
Bayi baru lahir dari ibu dengan
serokonversi :
Pengobatan 1 tahun
Pemeriksaan opthalmologik dan
neurologik

Protokol di Perancis :
Seropositif sebelum hamil : tidak ada
risiko, tidak perlu follow up
Serologik negatif :
Periksa tiap bulan (pada lab yang sama)
sampai akhir kehamilan
Hindari kontaminasi

Bila serokonversi sebelum UK 7 minggu:


Spiramycin sampai akhir kehamilan
USG tiap bulan

Lanjutan :
Serokonversi 8 28 minggu :
Spiramycin
Pemeriksaan USG tiap bulan
Amniosentesis (PCR, kultur) :
Bila (-) : lanjutkan spiramycin
Bila (+) : Pyrimethamine-Sulfadoxine 2 tablet tiap
minggu + kalsium folinate
Bila ada lesi klinis : pertimbangkan terminasi

Serokonversi setelah 29 minggu :


Pyrimethamine Sulfadoxine
Pemeriksaan USG

Sensitivitas diagnosis prenatal : 70%

Rubella
Virus RNA beruntai tunggal (togavirus)
Penularan melalui pernafasan
Masa inkubasi 2-3 minggu
Gejala klinis ringan : demam, arthralgia,
limfadenopathi postauriculer dan
suboccipital
Transmisi transplasenter infeksi
plasenta (perubahan granulomatous,
nekrosis villi), abortus, kematian janin
Infeksi janin bersifat kronis

Sindroma rubella kongenital :


Lesi pada mata (katarak, glaukoma,
micropthalmia)
Kelainan jantung (PDA, defek septum,
stenosis a.pulmonalis)
Tuli sensorineural
Defek SSP (meningoencephalitis)
Restriksi pertumbuhan janin
Anemia dan trombositopenia
Hepatitis, hepatosplenomegali, jaundice
Pneumonitis interstitial difusa kronik
Perubahan tulang
Abnormalitas kromosom

Diagnosis
Klinis : sulit serologis : serokonversi
Antibodi Ig.G rubella menetap sepanjang
hidup
Diagnosis prenatal :
Dilakukan sesudah 20 minggu bila ada riwayat
kontak dengan penderita
Serokonversi ibu

Pemeriksaan : serologis, isolasi virus,


adanya interferon yang tidak stabil
terhadap asam, trombositopenia
Rubella kongenital : Ig.M (+) dalam 3 bln
pertama postpartum atau virus (+) dalam 6
bln pertama

Penanganan
Vaksinasi :
Anak-anak dan orang dewasa yang
rentan
Wanita yang datang untuk : skrining
pranikah, kontrasepsi, kontrol post
partum

Pencegahan terhadap infeksi ibu


merupakan pengobatan terbaik
Pengobatan : aborsi

Cytomegalovirus
Virus DNA (virus herpes)
Pembengkakan sel membesar
(sitomegali)
Gambaran mata burung hantu
USA : penyebab utama infeksi
perinatal

Penularan

Horisontal

Vertikal
Ibu ke janin
/bayi

Droplet
infection

Kontak dengan
air ludah dan
urin

Seksual

Simptomatis : hepatosplenomegali,
mikrosefali, retardasi mental, gangguan
psikomotor, ikterus, petechiae,
korioretinitis, kalsifikasi serebral
Asimptomatis (10-15% bayi) : gejala
muncul 1-2 tahun kemudian
Penyebab utama ketulian sensorineural
dan kerusakan SSP
Infeksi pada kehamilan < 16 minggu
kerusakan serius

Asal infeksi :
Eksogen : primer dan non primer
Endogen : reaktivasi virus

Imunitas maternal tidak dapat


mencegah reaktivasi dan infeksi
kongenital

ACOG (2000) tidak


merekomendasikan skrining serologi
karena :
Tidak akurat untuk prediksi sekuele
dan infeksi primer
Sampai saat ini belum ditemukan
vaksin
Hanya 1-2% dari seluruh janin yang
mengeluarkan cytomegalovirus
Identifikasi dan isolasi virus butuh
biaya mahal

Diagnosis prenatal dilakukan bila :


Ada kelainan pada pemeriksaan USG
Gejala pada ibu: febrile mononucleosislike syndrome
Serokonversi dalam masa kehamilan

Kelainan USG yang perlu diwaspadai


adanya infeksi CMV dan toksoplasmosis
intrauteri :
Oligo atau
polihidramnion
Hydrops non imun
Ascites janin
IUGR
Microcephaly

Ventriculomegaly
atau hydrocephalus
Kalsifikasi
intrakranial
Efusi pleura atau
efusi perikardial
Hepatosplenomega
li
Kalsifikasi
intrahepatik

Penanganan
Belum ada terapi yang efektif
Ganciclovir, Fiscamet, Cidofivir,
Valaciclofir
Cegah infeksi maternal
Vaksin : masih dalam penelitian
Imunoglobulin anti CMV : kasus
transplantasi ginjal dan sumsum
tulang

Herpes Simplex Virus


Terdiri dari HSV-1 dan HSV-2
Herpes genital : kontak seksual
(genital-genital, oro - genital)
Gejala : demam, malaise, mialgia,
meningitis aseptik, ensefalitis HSV
dan hepatitis

Infeksi pada kehamilan :


Infeksi primer pada ibu
Transmisi infeksi pada janin dan
neonatus (primer maupun rekuren)

Dampak pada janin tergantung


pada :
Jenis infeksi
Lokasi lesi
Ekskresi virus subklinis
Keadaan ketuban (intak atau sudah
pecah)
Umur kehamilan

Infeksi pada bayi karena :


Kontak langsung dengan lesi pada saat
partus
Infeksi asenderen pada KPD, scalp
sampling
Postpartum : lesi non genital
Infeksi nasokomial (petugas kesehatan)

Strain baru : Human herpes virus type


6 (HHV-6)
1,6% dari 300 bayi yang dilahirkan oleh
ibu yang sehat
DNA HHV-6 : pada darah tali pusat

Di Guyana Perancis : prevalensi


seropositif HHV-8 pada 15-40 tahun :
15%
Peran HHV-7 dan HHV-8 pada infeksi
kongenital masih diteliti

Diagnosis
Kultur jaringan : gold standard
Pemeriksaan antibodi (ELISA)
kurang bermanfaat pada kehamilan
Serokonversi atau Ig.M(+)
Infeksi rekuren

Penanganan
Acyclovir 3x400 mg mengurangi
infeksi rekuren
Efek pada janin ?? acyclovir topikal
Infeksi primer :
Acyclovir 5x200 mg selama 7-10 hari
Acyclovir i.v 5 mg/kgBB setiap 8 jam selam 710 hari

Kultur : tidak dilakukan lagi


SC bila ada lesi genital yang aktif
Ibu hamil dengan riwayat infeksi herpes :
pemeriksaan serviks, vagina dan
perineum

THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai