Anda di halaman 1dari 39

Laporan Kasus

MORBILI
Oleh:
Betha Nurvia
Pembimbing:
Dr. Wan Nedra, Sp. A

Identitas Pasien

Nama

: An. MN

TTL

: 25 Januari 2016

Umur

: 11 bulan

Jenis Kelamin

: Perempuan

Masuk RS

: 29/12/2016 , 04.00 wib

No. CM

: 2016-691602

Anamnesis
Keluhan Utama:
Demam 1 hari sebelum masuk rumah sakit

Keluhan sekarang :
Batuk & pilek, kejang 1x diawali demam suhu 39C selama 2
menit, seluruh badan terasa kaku, mata mendelik ke atas, pasien
kembali sadar setelah kejang, kejang berulang (-).

Perjalanan Penyakit
1 Minggu SMRS

- Batuk tanpa dahak


1 hari SMRS
- Kejang 1x, selama 2 menit, dengan seluruh badan
terasa kaku, mata mendelik ke atas, pasien kembali
sadar setelah kejang, diawali dengan suhu badan
39C, tidak ada kejang berulang. Batuk dan pilek.

Perjalanan Penyakit
Hari Perawatan ke-2 di Bangsal
- Bibir kering, mata memerah, batuk memberat, pilek,
demam naik turun dengan suhu 37-38 C
Hari Perawatan ke-3 di Bangsal
- Muncul ruam merah dari kedua belakang telinga, menjalar
ke leher dan wajah, mencret 1-2 kali warna hitam,
berlendir.
Hari Perawatan ke-5 di Bangsal
- Batuk berdahak memberat, ruam merah menyebar ke
seluruh badan, mencret memberat 3-4 kali sehari warna
kuning, berlendir, dan banyak.

Riwayat Pasien
Riw. Penyakit Dahulu

- Pasien mulai batuk sejak 1 minggu sebelumnya


Riw. Penyakit Keluarga

- Tidak ada
Riw. Kehamilan & Persalinan

- Kontrol rutin ke bidan, SC, aterm, BBL 3100 gr

Riwayat Pasien
Riw. Asi & Makanan

- Diberi ASI dari lahir, usia 6 bulan mulai sufor dan


bubur.
Riw. Imunisasi
- Sudah mendapatkan DPT, Hep B, BCG, Polio.
Campak belum diberikan

Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : tampak sakit sedang
Kesadaran

: compos mentis

Tanda-Tanda Vital
Frekuensi Nadi : 110x/m, teratur, isi cukup
Frekuensi Nafas : 32x per menit, teratur
Suhu
: 37,1 C
Tekanan Darah
: 70/40 mmHg

Status Gizi
BB

: 10 Kg

TB

: 85 cm

Umur : 11 bulan
BB/U : -1 SD Median (Kesan gizi cukup)
PB/U

: -1 SD Median (Kesan normal)

BB/TB : -1 SD Median (Kesan normal)

Pemeriksaan
Fisik
: ruam merah diseluruh bagian

Wajah
Mata : konjungtivitis
Hidung : Sekret (+/+) jernih
Mulut : Stomatitis (-), bercak koplik (-)
Leher : ruam merah di seluruh badan
Jantung,
Paru-paru, DBN
Abdomen ,
Ekstremitas : ruam merah di tangan dan kaki

Gambar: Hari ke-5 pasien dirawat bangsal


ruam merah pada leher, wajah, badan, ekstremitas atas

Gambar: Hari ke-9 pasien dirawat bangsal


ruam merah pada leher mulai menghilang

Gambar: Hari ke-9 pasien dirawat bangsal


ruam merah pada ekstremitas bawah

Tanggal 29 Desember 2016

Hitung Jenis

Hemoglobin

Hematokrit
Eritrosit

12,7 gr/dl
:

35%

4,4 juta

Leukosit

8,48 x 103

Trombosit

371 ribu

Basofil

1%

Eosinofil

3%

Neutrofil Batang

0%

Neutrofil Segmen

57 %

Limfosit

31%

Monosit

8%

KIMIA KLINIK
:
145 mg/dL
GDS

Elektrolit

Tanggal 01 Januari 2017

Natrium

137 mmol/L

Kalium

4,9 mmol/L

Klorida

105 mmol/L

Hemoglobin

Hematokrit
Eritrosit

11,9 gr/dl
:

35%

4,3 juta

Leukosit

7,18 x 103

Trombosit

267 ribu

Diagnosis Kerja
1. Kejang Demam Sederhana
2. Morbili
3. Diare Akut tanpa Dehidrasi

Diagnosis Banding
1. Kejang Demam Kompleks
2. Rubeola
3. Alergi Obat

Rencana Pengelolaan
IVFD Kaen 3B 8 gtt/m
Sanmol 4 x 150 mg
Cinam 3 x 125 mg
Vit A 100.000 IU
Zink 1x1

Prognosis
: ad bonam
Quo ad vitam
Quo ad functional : ad bonam
Quo ad sanationam : ad bonam

Data Pasien

Analisa Kasus

Kejang 1x yang diawali


demam 39C

Batuk dan Pilek


Konjungtivitis
Stomatitis

Teori

Pada

Stadium prodormal
ditandai dengan:
- Demam yang diikuti oleh
batuk, pilek, stomatitis, dan
konjungtivitis

Adanya demam tinggi yang

terus
meningkat
dapat
menyebabkan kejang demam
pada anak.

Data Pasien Analisa

Kasus

Teori

Muncul ruam merah pada Stadium


daerah
kedua
belakang
telinga, menjalar ke leher,
wajah,
badan
dan
ekstremitas.

Pasien

mengalami diare
yang memberat 3-4 x/ hari

erupsi ditandai
dengan
timbul
ruam
makulopapular, yang dimulai
dari batas rambut di belakang
telinga dan menyebar ke
wajah,leher, dan ekstremitas.

Saat ruam timbul, batuk dan


diare bertambah parah

Data Pasien

Analisa Kasus

Hari ke 6 pasien dirawat


di bangsal, ruam merah
pada belakang telinga dan
leher mulai berkurang,
hiperpigmentasi (+)

Stadium

Teori

konvalesens,
ruam akan berangsurangsur menghilang sesuai
urutan timbulnya.

Sekian
Terima kasih

Campak / measles / morbillie


DEFINISI

Campak (Rubeola, Campak 9 hari) adalah


suatu infeksi virus yang sangat menular,
yang ditandai dengan demam, batuk,
konjungtivitis (peradangan selaput ikat
mata/konjungtiva) dan ruam kulit.

Sebelum vaksinasi campak digunakan secara


meluas, wabah campak terjadi setiap 2-3 tahun,
terutama pada anak-anak usia pra-sekolah dan anakanak SD.
Jika seseorang pernah menderita campak, maka

Penularan infeksi terjadi karena menghirup


percikan ludah penderita campak.
Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam
waktu 2-4 hari sebelum timbulnya ruam kulit dan
selama ruam kulit ada.

PENYEBAB

Campak disebabkan oleh paramiksovirus.


Penularan terjadi melalui percikan ludah dari hidung,
mulut maupun tenggorokan penderita campak.
Masa inkubasi adalah 10-14 hari sebelum gejala
muncul.
Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah
vaksinasi, infeksi aktif dan kekebalan pasif pada
seorang bayi yang lahir ibu yang telah kebal
(berlangsung selama 1 tahun).
Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah:
- bayi berumur lebih dari 1 tahun
- bayi yang tidak mendapatkan imunisasi
- remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan
imunisasi kedua.

GEJALA KLINIS
1.Stadium prodromal, berlangsung 4 5 hari yang
menunjukkan gejala pilek dan batuk yang meningkat dengan
ditemukan exanthem pada mukosa pipi (bercak koplik),
faring dan mukosa konjungtiva meradang dan koriza

2)Stadium erupsi, keluarnya ruam dimulai dari belakang


telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki. Ruam
timbul didahului dengan suhu badan meningkat, selanjutnya
ruam menjadi menghitam dan mengelupas.

(3) Stadium konvalesensi, ruam menjadi menghitam


(hiperpigmentasi)

GEJALA
Gejala mulai timbul dalam waktu 7-14 hari
setelah terinfeksi, yaitu berupa:
- nyeri tenggorokan
- hidung meler
- batuk
- nyeri otot
- demam
- mata merah
- fotofobia (rentan terhadap cahaya, silau).

2-4 hari kemudian muncul bintik putih kecil di mulut


bagian dalam (bintik Koplik).

Ruam (kemerahan di kulit) yang terasa agak gatal muncul


3-5 hari setelah timbulnya gejala diatas. Ruam ini bisa
berbentuk makula (ruam kemerahan yang mendatar)
maupun papula (ruam kemerahan yang menonjol).

Pada awalnya ruam tampak di wajah, yaitu di depan dan di


bawah telinga serta di leher sebelah samping.

Dalam waktu 1-2 hari, ruam menyebar ke batang tubuh,


lengan dan tungkai, sedangkan ruam di wajah mulai
memudar.

Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit,


ruamnya meluas serta suhu tubuhnya mencapai 40 Celsius.
3-5 hari kemudian suhu tubuhnya turun, penderita mulai
merasa baik dan ruam yang tersisa segera menghilang.

DIAGNOSIS
Diagnosis morbili biasanya dapat dibuat atas dasar
kelompok gejala klinis yang sangat berkaitan, yaitu
koriza dan mata meradang disertai batuk dan
demam tinggi dalam beberapa hari dan diikuti ruam
yang memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang
telinga untuk kemudian menyebar ke muka, dada,
tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan
meningkatnya suhu tubuh dan selanjutnya
mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas.
Pada stadium prodormal dapat ditemukan enantema
di mukosa pipi yang merupakan tanda patognomonis
morbili yaitu koplik spots

Penyulit/komplikasi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Laringitis akut
Bronchopeumonia
Enteritis
Otitis meia
SSPE (subakut sclerosing panencephalitis)
Kejang demam
Encephalitis
Konjunctivitis
Sistem cardiovaskuler (sementara)

Koplik spot (bintik koplik)

Koplik spot

Rash di muka penderita

Rash yang berat

Pengobatan
Pasien morbili tanpa penyulit dapat berobat jalan.
Anak harus diberikan cukup cairan dan kalori, sedangkan
pengobatan bersifat simtomatik, dengan pemberian
antipiretik, antitusif, ekspektoran, dan antikonvulsan bila
diperlukan.
Sedangkan pada morbili dengan penyulit, pasien perlu
dirawat inap.Di rumah sakit pasien morbili dirawat di
bangsal isolasi sistem pernafasan, diperlukan perbaikan
keadaan umum dengan memperbaiki kebutuhan cairan,
diet yang memadai. Vitamin A 100.000 IU per oral satu
kali pemberian, apabila terdapat malnutrisi
dilanjutkan1500 IU tiap hari.

pencegahan
IMUNISASI (bayi berumur 9 bulan)

Anda mungkin juga menyukai