dengan peradangan mukosa hidung dan sinus paranasal. Umumnya disertai atau
ialah selesma (common cold) yang merupakan infeksi virus, yang selanjutnya
kauniyyah yang diciptakan oleh Allah SWT. Penyakit - penyakit itu adalah
merupakan sebuah musibah dan ujian yang ditetapkan oleh Allah SWT atas
dapat diambil bagi kaum mukminin. Allah SWT menjadikan sakit yang menimpa
35
sehingga berpotensi menurunkan kualitas hidup penderita. Rhinosinusitis mampu
Hifzh al-Nafs adalah berbagai upaya yang dilakukan untuk tujuan memelihara
nyawa dan fungsi vital badan, misalnya larangan membunuh, anjuran menjaga
kesehatan organ badan dan anjuran berobat apabila sakit. Rhinosinusitis dapat
prestasi kerja.
Hifzh al -‘Aql merupakan segala upaya yang bertujuan untuk menjaga pikiran
atau akal agar selalu jernih, misalnya larangan mengonsumsi narkoba dan
mengakibatkan nyeri pada sekitar daerah wajah dan kepala, dan si penderita
merasa sulit untuk bernafas karena tersumbatnya hidung oleh sekret purulen.
Hal ini dapat menyebabkan si penderita cemas dan gelisah yang dapat
36
Hifzh al-mal adalah upaya-upaya yang bertujuan menjaga harta benda,
hidung tersumbat, nyeri kepala dan nyeri sekitar wajah serta demam akibat
pemeliharaan harta.
agama dan kualitas ibadah kepada Allah, termasuk di dalamnya yaitu upaya
diturunkan dari orang tua yang memiliki riwayat alergi kepada anak mereka.
Hal ini akan menghambat orang tua memiliki keturunan yang sehat.
syariat Islam disebut sebagai mudharat, sedangkan segala hal yang dapat
37
menghambat pemeliharaan nyawa, akal, harta dan keturunan penderita dapat
dikatakan sebagai mudharat, sehingga segala hal yang dapat menghilangkan atau
Rasulullah bersabda :
rhinosinustis ini merupakan suatu penyakit yang dapat membahayakan nyawa dan
meliputi pemeliharaan nyawa (hifzh al-nafs), akal (hifzh al-’aql), harta (hifzh al-
mal), dan keturunan (hifzh al-Nasl). Oleh karena itu, rhinosinusitis ini
38
tanggapan atas hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang dilepaskan oleh
kelenjar hipofisis. Hormon ini berperan pada banyak sistem fisiologis pada tubuh,
Syariat Islam selalu mengajarkan untuk mencari solusi dari suatu masalah
apabila ada rasa nyeri diharuskan mencari solusi jalan keluar dari nyeri tersebut
Artinya:
”Sesungguhnya setiap amal perbuatan itu tergantung dari niat dan tujuannya,
dan manusia akan memperoleh apa yang diniatkannya” (H.R Al-Bukhari).
obat yang tersedia di alam semesta ini, tinggal manusia berusaha mencari bahan
Allah SWT :
39
Pemberian kortikosteroid jarang menimbulkan efek samping jika hanya
untuk jangka waktu yang lama dapat menimbulkan beragam efek samping. Ada
pemberian terus menerus terutama dengan dosis besar (Suherman dan Ascobat,
yaitu dengan memeriksakan diri ke dokter, dokter spesialis, atau yang lainnya.
Jika berobat kepada seorang dokter maka mintalah nasehat kepada dokter tersebut
“Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu, kecuali orang-orang lelaki yang Kami
beri wahyu kepada mereka; maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai
pengetahuan jika kamu tidak mengetahui.”( Q.S. An-Nahl (16) : 43 )
Apabila seorang Muslim menderita suatu penyakit dan telah berobat
kepada dokter maka hasilnya kita berserah diri kepada Allah SWT dan selalu
“Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan
saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.Sesungguhnya
tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".( Q.S. Yusuf
( 12) : 87 )
40
Berusaha untuk sembuh, mengobati penyakitnya dan mencari cara
pengurangan rasa nyeri merupakan tindakan yang dianjurkan dalam Islam. Dalam
hal ini penderita diminta untuk berobat. Mengenai pengobatan ini ada dua hadits
yang terkenal, yaitu menganjurkan berobat bila sakit . Di dalam hadits yang
Artinya:
”Usamah bin Syarik berkata: Di waktu saya beserta Nabi Muhammad SAW,
datanglah beberapa orang Badui, lalu mereka bertanya, “Ya Rasullulah, apakah
kita mesti berobat?”.” Ya, wahai hamba Allah, berobatlah engkau, karena Allah
tidak mengadakan penyakit, melainkan ia adakan obatnya, kecuali satu
penyakit”. Tanya mereka:” Penyakit apakah itu?”Jawab beliau:”Tua”(HR.
Ahmad).
Dia pula yang menurunkan obatnya karena setiap penyakit ada obatnya kecuali
tua. Oleh karena itu manusia hendaklah berikhtiar dan bersabar dalam
Muadzin, 2009). Sabar dan tidak gelisah dalam menghadapi cobaan atau penyakit
Artinya:
“Hai anakku, dirikanlah salat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap
41
apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang
diwajibkan (oleh Allah)”(QS. Luqman (31): 17).
Dalam berobat tidak boleh menggunakan bahan atau zat yang diharamkan,
oleh karena itu pengobatan penyakit rhinosinusitis juga tidak boleh menggunakan
zat yang diharamkan oleh Allah SWT seperti yang dinyataan dalam ayat Al-
suatu obat untuk digunakan menurut syariat Islam (Muhadi dan Muadzin, 2009) :
a) Obat memberikan manfaat secara menyeluruh, baik dalam hal efektivitas, harga
Allah berikut :
42
“… dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi
mereka segala yang buruk…” (QS. Al-A’raf (7) : 157).
b) Obat tidak menimbulkan efek samping maupun kerusakan lainnya yang lebih
berbahaya dari pada penyakit pasien itu sendiri, sebagaimana ditegaskan dalam
penyakit tertentu yang didasarkan melalui serangkaian penelitian dan uji coba
43
Berdasarkan ayat di atas, apabila suatu obat memiliki potensi
e) Obat harus diresepkan atau diberikan dari orang yang ahli atau berkompetensi
Tenaga ahli dalam hal ini yaitu dokter atau dokter spesialis. Karena hanya
f) Obat diperoleh bukan melalui cara-cara yang syirik atau menyekutukan Allah,
hadits Nabi :
“Dari Abi Hurairah dan al-Hasan, dari Nabi SAW, beliau berkata : Barang
siapa yang mendatangi dukun atau tukang ramal, lalu dia membenarkan
ucapannya, maka ia telah menjadi kafir dengan yang diturunkan kepada
Muhammad SAW” (HR. Ahmad).
g) Obat tersebut tidak menimbulkan mabuk, tidak menghilangkan akal serta tidak
44
“Setiap yang memabukkan adalah khamr dan setiap yang memabukkan
pastilah haram”
diharamkan karena senyawa tersebut juga dihasilkan di dalam tubuh manusia dan
tidak ada kandungan zat-zat haram dalam komposisi obatnya. Selain itu,
kepada Allah SWT. Karena Allah SWT tidak akan memberikan cobaan pada
SWT :
45
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia
mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa
(dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami,
janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan
kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana
Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah
Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri
maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami,
maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir".(Q.S. Al-Baqarah (2): 286)
Jelas berdasarkan ayat diatas dijelaskan Allah pasti selalu menolong
hambaNya dan Allah tidak akan memberikan cobaan kepada makhlukNya diluar
atau melebihi kemampuan makhlukNya. Manusia lemah Allah lah yang kuat,
Allah lah yang besar maka dari itu janganlah kita merasa berputus asa dari
Sakit bisa dalam bentuk yang paling ringan sampai pada sakit yang berat
( Zulkifli, 1994). Bencana dan musibah yang menimpa manusia semuanya seperti
Artinya:
”Sekali-sekali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan
oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-
orang yang beriman harus bertawakal”(Q.S. At Taubah (9): 51).
46
Dari ayat di atas jelaslah bahwa segala yang terjadi adalah karena
kehendak Allah SWT, begitu juga dengan ciptaan-Nya.Allah SWT pasti memiliki
bahwa Allah SWT tidak pernah mendzalimi hamba-Nya dan tidak akan memberi
berfirman:
Artinya:
”Tidak ada sesuatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan izin
Allah; Dan barangsiapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi
petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (QS. At-
Taghaabun (64): 11).
Di hadapan Allah SWT, orang sakit bukanlah orang hina. Mereka justru
memiliki kedudukan yang mulia. Bahkan Allah SWT menjanjikan kepada orang
yang sakit apabila ia bersabar dan berikhtiar dalam sakitnya, Selain Allah SWT
47
Jelas ayat diatas menjelaskan tentang keutamaan kita sebagai manusia
yang harus selalu sabar dalam berbagai macam cobaan yang diberikan, karena
sabar dan ikhlas dan selalu berkhunudzhan adalah ciri-ciri orang yang beriman.
bentuk usaha seorang manusia untuk mengobati rhinosinusitis. Allah SWT telah
menekan timbulnya gejala inflamasi akibat radiasi, infeksi, zat kimia, mekanik,
atau alergen. Gejala ini umumnya berupa kemerahan, rasa sakit, panas, dan
tepat dan dalam jangka panjang dapat menimbulkan efek samping seperti
48
kerusakan-kerusakan yang akan terjadi akibat penyakitnya, sehingga diharapkan
berbagai riwayat menunjukan bahwa Nabi pernah berobat untuk dirinya sendiri,
serta pernah menyuruh keluarga dan sahabatnya agar berobat ketika sakit.
tertentu sesuai dengan perkembangan zaman itu. Perintah berobat dalam Islam
juga dapat dipahami dari informasi yang dipahami sebagai salah satu bentuk
mengupayakan secara teratur dan optimal agar orang menjadi sehat dan kuat,
karena mukmin yang kuat lebih baik dan disukai Allah SWT. Hal ini sejalan
Rasulullah SAW bersabda : “ seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih
disukai Allah daripada mukmin yang lemah” ( HR.Muslim).
Islam untuk Disiplin Ilmu kesehatan dan Kedokteran, ajaran Islam sangat
menurut ulama, disebutkan ada sepuluh hal, yaitu : dalam hal makan, minum,
49
gerak, diam, tidur, terjaga, hubungan seksual, keinginan-keinginan nafsu, keadaan
Artinya : “Dan apabila aku sakit, Dia-lah yang menyembuhkan aku” (QS. Asy-
Syu’araa (26):80)
Pada ayat ini menekankan agar orang yang sakit mengupayakan sehat
sebagai anjuran agama. Dalam ayat ini dinyatakan bahwa tindakan upaya
penyembuhan penyakit secara medis merupakan perbuatan baik dan terpuji. Pada
berobat, paling tidak anjuran tersebut bernilai sunnah. Jika penyakitnya secara
medis dapat disembuhkan hukumnya bisa sunnah atau wajib, tapi jika sudah tidak
ahli/pakarnya dalam bidang terkait, maka tak seorang ulama pun yang
mafsadah yang lebih kecil serta ada larangan untuk melakukan sesuatu yang
apabila ada dua pengobatan atau lebih yang berbenturan dan tidak mungkin
50
“Jika seseorang diberi pilihan dua hal berkaitan dengan maslahat dirinya maka
dipilih sesuai keinginannya. Dan jika berkaitan dengan maslahat orang lain
maka dipilih yang lebih mendatangkan maslahat bagi orang lain itu”
Hal ini, berlaku pula pada pemilihan suatu pengobatan. Ketika akan
yang lebih baik dan lebih banyak mendatangkan manfaat pada pasien. Sebaliknya,
apabila ada dua atau lebih pengobatan yang sama-sama menimbulkan kerusakan
pada badan dan kerusakan itu tidak bisa dihindari semuanya, namun manusia
harus melakukan salah satunya, maka dianjurkan untuk memilih yang paling
(Fahmi, 2011)
selama tidak ada kontraindikasi pada kondisi pasien dan maslahah yang diberikan
dari penggunaan obat ini lebih banyak dari pada kadar mudharatnya.
51
menurunkan kualitas hidup penderita dalam berbagai aspek sehingga mampu
meliputi pemeliharaan nyawa (hifzh al-nafs), akal (hifzh al-’aql), harta (hifzh al-
haram dan efektif mengatasi gejala inflamasi pada rhinosinusitis apabila diberikan
kepada kondisi yang tepat dengan cara yang sesuai dan dosis yang benar.
Penggunaan yang tidak tepat pada zat ini dapat menimbulkan efek samping serta
komplikasi, sehingga dokter sebagai orang yang ahli, harus cermat dalam memliih
jenis kortikosteroid dan dosis serta indikasi dan kondisi pasien supaya tercapai
pemeliharaan tujuan syariat Islam yang meliputi pemeliharaan nyawa, akal, harta
dan agama.
52