Anda di halaman 1dari 43

EVAPORASI & TRANSPIRASI

Ir. Adi Prawito, MM., MT

Definisi
Evaporasi : proses pertukaran (transfer)
menjadi molekul uap air di atmosfir dari air
permukaan bebas (free water surface),muka
tanah atau air yang tertahan diatas
permukaan bangunan atau tanaman.

Interface evaporation : suatu proses


pertukaran air dipermukaan menjadi uap air di
permukaan ( interface ) yang besarnya
tergantung dari energi dalam yang tersimpan
( strored energy )
2. Vertical vapor transfer : suatu pemindahan
lapisan udara yang jenuh uap air dari interface
ke lapisan diatasnya, dan ini kalau
memungkinkan proses penguapan akan
berjalan terus. Transfer ini dipengaruhi oleh
kecepatan angin, topografi dan iklim lokal.
1.

Soil evaporation: penguapan yg tjd dr permuk


tnh tanpa ada tanaman di atasnya (bare soil)
Transpirasi : Suatu penguapan yang terjadi
dari tanaman melalaui sel stomata pada daun
Evapotranspirasi : Suatu kejadian bersama
sama antara evaporasi dan transpirasi
Potensial evapotranspirasi ( PET ):
Evapotranspirasi dari tanaman bila memperoleh
air (dari hujan atau irigasi) yang cukup untuk
pertumbuhanya yang optimum

Actual evapotranspirasi (EAT) :


Evapotranspirasi dari tanaman dibawah
cukup untuk pertumbuhanya karena air
yang diberikan kurang.

MENGHITUNG EVAPORASI
Didalam analisa mendapatkan besarnya
evaporasi dibedah menjadi dua yaitu
evaporasi dari permukaan air bebas dan
evaporasi dari permukaaan tanah.

Pada dasarnya evaporasi terjadi karena perbedaan


tekanan uap dari udara pada permukaan air dan
dari udara diatasnya.
Perumusan dasarnya (Dalton) :
E = C ( ew ea ) f (u) ..(5.1.)
f (u) = fungsi kecepatan angin
E = evaporasi dari permukaan air (open water).
C = koefisien tergantung dari tekanan barometer.
U = kecepatan angin.
ew = tekanan uap jenuh muka air danau.
ea = tekanan uap udara diatasnya.

Persamaan empiris
Seperti disebutkan diatas bahwa besarnya
evaporasi sangat dipengaruhi kecepatan angin .
Evaporasi permukaan air bebas perumusan
empirisnya dibedakan dua kejadian :

a). Bila temperatur permukaan air sama dengan


temperatur permukaan udara :
Ea = C (es ea) (f (u)..(5.2)
Dimana :
Ea = evaporasi dari muka air (open water)
untuk temperatur udara dan air yang
sama toC dlm mm/hari.
C = konstante empiris.
es = tekanan uap jenuh udara toC (mmHg).
ea = tekanan uap sesungguhnya udara
diatasnya (mmHg).
u = kecepatan angin pada ketinggian
standard.
Dari pers. (5.2) diperoleh pers. Empiris :

Ea = 0,35 (es - ea) (0,5 + 0,54 U2)...............(5.3)


Dimana :
U2 = kecepatan angin dalam m/dt pada
ketinggian 2m
Ea = dalam mm/hari.

(b). Bila temperatur udara dan permukaan


air
berbeda, perumusan yang dipakai sama
dengan pers.(5.2) :
Eo = C (es- ea) f ( u )...............(5.4)
Dimana :
es = tekanan uap jenuh dalam lapisan
batas antara udara dan air, yang
mempunyai temperatur tsdan
tidak
sama dengan temperatur air
atau
udara.

Eo = 0,645(ew - ea) (1 + 0,25 U6)


(5.5).
Dimana :
Eo = Evaporasi di danau (mm/hari).
ew = tekanan uap jenuh pada temperatur tw
untuk muka air danau (mmHg).
ea = tekanan uap air sesungguhnya (mmHg).
U6 = kecepatan angin (m/dt) pada ketinggian
6m diatas permukaan.

Perhitungan evaporasi dengan cara ini disebut


juga dengan cara storage aquation approach, yaitu
dengan menarik suatu keseimbangan yang tetap
pada semua air yang masuk dan meninggalkan
daerah aliran (catchment/drainage basin).

Perubahan storage dalam daerah aliran


air, salah satunya adalah danau atau air
tanah (aquifer).
Perbedaan dalam aliran air tanah yang
masuk dan keluar dari daerah aliran.
Karena evaporasi dan transpirasi.

E = P + Si + GWo So + S(5.6)
Dimana :
E = Evaporasi.
P = total presipitasi.
Si = surface inflow (kalau ada).
GWo = ground water out flow.
So = surface out flow.
S = perubahan storage di permukaan
dan dibawah permukaan (sub
surface)

Besarnya evaporasi dapat diukur


dilapangan dengan memasang alat
pengukur evaporasi yaitu atmometer atau
pan evaporasi.
Atmometer : alat pengukuran evaporasi
yang kecil yang biasa dipakai dalam
stasiun meteorolgi.

.
Ada tiga atmometer yaitu :
* Tipe Piche
* Tipe Livingstone
* Tipe Bellani
Banyak jenis pan yang dipakai diantaranya adalah :
* Class A Pan Evaporation
* Sunkan pan dengan tipe Colorado
* Young dan BPI
* Floating pan
Ada tiga kondisi kejadian perubahan muka air didalam Pan yaitu :
a). Bila air turun standard ukur dan pada hari itu tidak terjadi
hujan.
b). Bila muka air turun dari standard ukur dan pada hari itu
terjadi hujan

c). Bila muka air naik dari standard ukur


dan pada hari itu terjadi hujan.
Gerakan perubahan uap air diudara (removal vapour)
agar proses evaporasi dapat kontinue, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
K (ts- t)(5.19)
Eo
(es- ea)
5.2.2. Evaporasi dari permukaan tanah.
5.2.2.1 Dengan membandingkan evaporasi
permukaan air bebas.
Harga E0 dari perhitungan cara Penman dapat
dibandingkan dengan besar evaporasi permukaan
tanah, turved soil atau bare soil (ET atau EB) yang dapat
ditulis dalam persamaan sebagai berikut :
EB
Eo

= ( < 1)(5.29)

5.2.2.2 Pengukuran dengan Lysimeter.


Lysimeter adalah alat yang dipakai untuk
mengukur evaporasi dari permukaan tanah
secara langsung.
Bila pemberian air irigasi diadakan maka
persamaan menjadi sebagai berikut :
P + I = Et + O S
dimana :
I = air irigasi
Et = evapotranspirasi
S = perubahan storago

5.3. MENGHITUNG TRANSPIRASI


Besarnya transpirasi tergantung dari
penyinaran matahari, temperatur, kelembaban,
angin, tersedianya air dan fase pertumbuhan
tanaman.
Pengukuran air akibat transpirasi dapat diketahui
dengan cara mengukur berat pot dengan
tanaman dan air setiap waktu tertentu. Selisih
bacaan berat antara dua waktu akan
menunjukkan besarnya transpirasi dari suatu
tanaman.

5.4. MENGHITUNG EVAPOTRANSPIRASI


5.4.1. Perumusan evapotranspirasi dari Thornthwaite.
j = ( tn ) 1.514(5.32)
5
dimana : j = heat index bulanan
tn = temperatur rata-rata bulanan (0C)
Temperatur rata-rata t0 diberikan dengan perumusan :
AET = PET x DT mm..(5.36)
360
dimana : D = jumlah hari dalam satu bulan
T = jumlah rata-rata jam siang dalam
satu bulan
Perumusan Thronthwaite telah diuji dan disederhanakan
oleh Serra untuk persamaan (5.32 dan 5.35) menjadi
sebagai berikut :
j = 0,09 th1,5(5.37)
dan a = 0,016 J + 0,5(5.38)

5.4.2. Perumusan evapotranspirasi dari Elanney Criddle.


Elanney Criddle mengemukakan perumusan untuk
menghitungkan besarnya potensi evatranspirasi yang
dihubungkan dengan temperatur rata-rata bulanan,
prosentase penyinaran matahari bulanan dalam
setahun dan koefisien pertumbuhan tanaman.
Cara ini menggunakan perumusan sebagai berikut :
U = k . f ..(5.39)
100
dan f = t x p (5.40)
dimana :
U = evapotranspirasi bulanan (in)
k = koefisien pemakaian air konsumtif (empiris)
f = faktor pemakaian air konsumtif
t = temperatur rata-rata bulanan (0F)
p = persentase jam siang hari bulanan dalam
setahun (tabel 5.4).

5.4.3. perumusan evapotranspirasi dari Ture, Langbein dan Wundt.


dapat dirumuskan sebagai berikut :
P = + (5.43)
dimana :
P = rata2 hujan tahunan.
= rata2 evapotranspirasi tahunan.
= rata2 autflow tahunan.
= rata2 inflow tahunan.
Maka menurut ture :
E=
P
.
0,9 + p2
L2
5.4.4. Perumusan evapotranspirasi dari Parman.
Perumusan dapat ditulis sebagai berikut :
PET = k . E0..(5.46)
dimana :
k = koefisien tanaman bulanan (tabel 5.5)

5.5. CONSUMPTIVE USE.


Penggunaan konsumtif (consumtive use)
adalah evapotranspirasi dari suatu daerah yang
ditumbuhi tanaman, biasanya dipakai dalam
hubungannya dengan pertanian yaitu untuk
menghitung besarnya kebutuhan air irigasi,
penggunaan konsumtif (c.u) sama besarnya
dengan PET, kekurangan moisture tanah (soil
moisture deficiency).
Besarnya C.U. tergantung dari berbagai faktor
seperti iklim supplay moisture tanah, macam
dan umur tanaman yang tumbuh, macam
tanah dan cara pengarapan.
Keperluan air untuk tanaman ada optimumnya,
yaitu banyaknya air yang harus diberikan untuk
mendapatkan hasil yang tertinggi.

Anda mungkin juga menyukai