A Systematic Review
Pembimbing:
dr. Susilowati Sp.KK
Penyusun :
Ramadhani Eka Saraswati
1420221178
Metode
The American Heart Association klasifikasi
merekomendasikan
digunakan
untuk
menilai kualitas bukti.
Grade A menunjukkan data dari beberapa
besar uji klinis acak (Randomized Clinical
Trials);
kelas B, data dari lebih sedikit, RCT kecil,
analisis yang cermat dari penelitian tidak
diacak, atau pendaftar pengamatan; dan
kelas C, konsensus ahli.
Mikrobiologi
Ordo Spirochaetales
Ditemukan oleh Schaudin & Hoffman
(1905)
Berbentuk spiral
Aktif bergerak
Secara mikroskopis tidak dapat
dibedakan dari penyebab patek
(frambusia, yaws)
Klasifikasi Sifilis
Sifilis
Kongenital
Akuisita
Lanjut
Dini
Secara
S I epidemiologi
SIII
SII
Stadium
klinis lanjut
dini menular
tidak menular
Patogenesis
Masuk kedalam
Jaringan
Enarteritis
Hipertrofik
Obliterasi
Kehilangan
bereaksi
lumen
PD
endotelium
pendarahan
kecil
kulit
(enarteritis
mmbtk
melalui
infiltrat
obliterans)
mikrolesi
Tunggal
Bbrp mm s/d 1-2 cm
Bundar atau oval
Dasar bersih, merah
Kulit sekitar tidak meradang
Indurasi (teraba keras)
Indolen (tidak nyeri)
Sifilis Stadium I
Sifilis Stadium I
Roseola
- sifilis impetigosa
- sifilis ostrasea
Papul - ektima sifilitikum
- sifilis maligna
Pustul - rupia sifilitikum
Limfadenopati generalisata
Tanpa pengobatan
Sifilis Sekunder
Sifilis Sekunder
Sifilis Sekunder
Nodus
Mula-mula dikutan lalu ke
dermis (pertumbuhan
lambat)
Beberapa minggu/bulan
menjadi sikatriks yang
hipertrofi
Nodus akan mengalami
nekrosis dan membentuk
ulkus
Stadium III
Sifilis kardiovaskular
10 20 tahun
10% penderita
Jantung dan pembuluh darah besar
Kematian
Neurosifilis
Asimtomatik
Meningovaskular
Serebrovaskular
Parenkimatosa
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan langsung (mikroskop
lapangan gelap)
Pemeriksaan serologis
Tes serologis untuk sifilis (TSS)
Non-treponemal
VDRL (Venereal Disease Research Laboratory)
RPR (Rapid plasma reagin)
Treponemal
TSS
Uji nontreponemal
Uji treponemal
Untuk konfirmasi
Titer dapat menetap seumur hidup
Dapat memberi hasil positif palsu dan negatif palsu
Manfaat
Membantu diagnosis
Menilai keberhasilan pengobatan
Pemeriksaan penyaring
Pengobatan
ceftriaxone, 1 sampai 2 g / d
intravena selama 10 hari,
dianggap alternatif yang efektif
pada pasien terinfeksi HIV
dengan neurosifilis berdasarkan
data dari studi observasional
Evaluasi VDRL, 1 bulan setelah kecil
I bulan setelah c:
pengobatan selesai , TSS
Titer menurun : tidak diberikan
diulang
pengobatan
Titer menurun : tidak diberi
Titer meningkat : pengobatan ulang
obat lagi
Reaksi Jarisch-Herxheimer
Reaksi Jarisch-Herxheimer adalah efek samping yang
signifikan yang dapat terjadi dengan pengobatan
antibiotik untuk sifilis tapi paling umum setelah
penisilin.
Reaksi ini memanifestasikan dengan gejala sistemik
termasuk demam, ruam, malaise, sakit kepala, dan
mialgia, biasanya terjadi dalam waktu 24 jam dari
pengobatan sifilis dini. Hal ini terlihat dalam 10%
sampai 35% dari pasien dan biasanya self-limited.
Reaksi diduga hasil dari pelepasan lipoprotein,
sitokin, dan kompleks imun dari organisme terbunuh.
Kesimpulan
Setelah turun ke posisi terendah dalam sejarah
pada pergantian abad ke-21, kejadian sifilis
semakin meningkat di Amerika Serikat,
khususnya pada MSM. Penisilin tetap terapi
pilihan untuk semua stage sifilis, dengan
regimen yang berbeda disarankan berdasarkan
atas stage sifilis.
Penisilin kemungkinan akan tetap menjadi
dasar pengobatan sifilis untuk tahun-tahun
mendatang
Sifilis Kongenital
Dini
Lanjut (stigmata)