Anda di halaman 1dari 24

HEMOROID

Disusun Oleh:
Abd. Wahab, S.Ked

(15710295)

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH


RSUD IBNU SINA GRESIK
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS WIJAYA KUSUMA SURABAYA
2016

Definisi

Hemoroid adalah pelebaran dan


inflamasi pembuluh darah vena di
daerah anus yang berasal dari
plexus hemorrhoidalis
(Simadibrata K, 2006).

Etiologi
Beberapa faktor risiko yang mendasari:

Faktor mengejan pada buang air besar yang sulit

Pola buang air besar yang salah (lebih banyak memakai jamban duduk, terlalu
lama duduk di jamban sambil membaca, merokok)

Peningkatan tekanan intra abdomen karena tumor (tumor usus, tumor


abdomen)

Kehamilan (disebabkan tekanan janin pada abdomen dan perubahan hormonal)

Usia tua

Konstipasi kronik

Diare kronik dan diare akut yang berlebihan

Hubungan seks peranal

Kurang minum air

Kurang makan makanan berserat (sayur dan buah)

Kurang olahraga/imobilisasi.

Patogenesis

Bendungan dan hipertrofi pada bantalan anus menjadi


mekanisme dasar terjadinya
hemoroid. Pertama, kegagalan pengosongan vena
bantalan anus secara cepat saat
defekasi. Kedua, bantalan anus terlalu mobile, dan ketiga,
bantalan anus terperangkap
oleh sfingter anus yang ketat. Akibatnya, vena
intramuskular kanalis anus akan
terjepit (obstruksi). Proses pembendungan diatas
diperparah lagi apabila seseorang
mengedan atau adanya feses yang keras melalui dinding
rektum (Felix, 2006).

Klasifikasi hemoroid

Hemoroid
Interna

Hemoroid
Eksterna

Hemoroid interna adalah pelebaran pleksus v.


hemorrhoidalis superior, di atas mucocutaneus junction,
dan diliputi mukosa.
Posisi tersering yaitu kiri lateral (arah jam 3), kanan
posterior (arah jam 7), dan kanan anterior (arah jam 11).

Hemoroid eksterna adalah pelebaran pleksus v.


hemorrhoidalis inferior, di bawah mucocutaneus junction,
dan diliputi epitel anal canal

DERAJAT HEMOROIDC

Derajat hemoroid interna


Derajat 1

Perdarahan merah segar tanpa nyeri pada waktu defekasi.


tidak terdapat prolaps keluar canal anal

menonjol melalui kanalis analis pada saat mengedan ringan tapi


Derajat 2 dapat masuk kembali secara spontan

hemoroid menonjol saat mengedan dan harus didorong kembali


Derajat 3 masuk secara manual ke dalam anus sesudah defekasi

merupakan hemoroid yang menonjol keluar dan tidak dapat


Derajat 4 didorong masuk

Gejala Klinis Hemoroid

Perdarahan saat defekasi, merah segar tidak bercampur feses

Anemis

Prolaps hemoroid

Iritasi perianal pruritus ani

Nyeri jika terdapat trombus, edema, radang

Diagnosis
Anamnesis

Pemeriksaan
Fisik

Keluhan klinis berdasarkan klasifikasi hemoroid


(derajat 1-4)

inspeksi perianal untuk melihat ada atau tidaknya fisura,


fistula, polip, atau tumor. Selain itu ukuran, perdarahan, dan
tingkat keparahan inflamasi juga harus dinilai
pembengkakan vena yang mengindikasikan hemoroid
eksternal atau hemoroid interna yang mengalami prolaps.
Rectal Toucher (RT): untuk menyingkirkan keganasan dan
pemeriksaan tonus ani. Saat RT, hemoroid mungkin tidak
teraba karena terjadi pengosongan akibat tekanan jari
pemeriksa

Pemeriksaan
Penunjang

Anoskopi untuk menilai mukosa rektal


dan mengevaluasi tingkat pembesaran
hemoroid
Sigmoidoskopi penilaian anus dan
rektum, penting untuk menyingkirkan
keganasan sebagai penyebab lain
Enteroskopi untuk memastikan kelainan
di usus halus
Rontgen barium enema/kolonoskopi total
memastikan kelainan di kolon

Diagnosis Banding

KARSINOMA KOLORECTUM
PENYAKIT DIVERTIKEL
POLIP
KOLITIS ULSEROSA. (De Jong Edisi
II)

Penatalaksanaan

Penatalaksanaan

Medis

Nonfarmakologis

Terapi Bedah

Farmakologis

Penatalaksanaan medis non farmakologis

Perbaikan pola
hidup
Perbaikan pola
makan dan minum
Perbaiki pola/cara
defekasi

Penatalaksanaan Medis farmakologis


Obat untuk memperbaiki defekasi
1.

Suplemen serat (fiber supplement)


- contoh: psyllium atau isphagula Husk
bulk laxative: menyerap air membesarkan volume
tinja meningkatkan peristaltik

2. Obat laksan/pencahar
- contoh: natrium dioktil sulfosuksinat
sebagai anionic surfactant merangsang sekresi
mukosa usus halus meningkatkan penetrasi cairan
ke dalam tinja

Obat Simtomatik

Bertujuan menghilangkan atau mengurangi


keluhan rasa gatal, nyeri, atau kerusakan kulit di
daerah anus
Anestetik topikal untuk mengurangi rasa nyeri,
contoh: Lidocaine ointment 5%
Analgesik: acetaminophen
Mild astringent untuk mengurangi rasa gatal
pada perianal, contoh: Hamamelis water (Witch
hazel)

Obat Menghentikan Perdarahan

Menggunakan obat dengan campuran diosmin


(90%) dan hesperidin (10%) dalam bentuk
micronized
Contoh: Ardium HD ( Micronized purified
flavonoid fraction)
Mekanisme kerja: kontraksi vena menurunkan
ekstravasasi dari kapiler dan menghambat reaksi
inflamasi terhadap prostaglandin (PGE2, PGF2).

Terapi Bedah
Indikasi pembedahan menurut HIST (Hemorrhoid Institute of South
Texas):
a. Hemoroid interna derajat II berulang.
b. Hemoroid derajat III dan IV dengan gejala.
c. Mukosa rektum menonjol keluar anus.
d. Hemoroid derajat I dan II dengan penyakit penyerta seperti fisura.
e. Kegagalan penatalaksanaan konservatif.
f. Permintaan pasien.

Jenis terapi bedah


Schlerotheraphy
Untuk grade I dan II yang tidak sembuh dengan
perubahan diet dan pencegahan mengejan
Inj. Phenolin oil 5% 3-5 ml (scleroting agent)
submukosa pada pangkalnya, interval 4-6 minggu
peradangan steril reaksi fibrosis obliterasi
hemoroid atropi hemoroid

Rubber Band Ligation


Pada hemoroid yang besar atau yang mengalami prolaps
Dengan Barrons band mukosa di atas hemoroid yang menonjol dijepit dan
ditarik atau dihisap ke dalam tabung ligator khusus Gelang karet didorong
dari ligator ditempatkan secara rapat di sekeliling mukosa pleksus
hemoroidalis obliterasi pembuluh darah hemoroid (nekrosis iskemik )

Cryotherapy.
Teknik ini dilakukan dengan menggunakan temperatur yang sangat
rendah untuk merusak jaringan akibat kristal yang terbentuk di
dalam sel, menghancurkan membran sel dan jaringan
* Tidak digunakan secara luas karena mukosa yang nekrotik sukar
ditentukan luasnya

Hemoroidektomi
Indikasi
Hemoroid derajat III dan IV
Derajat IV dengan trombosis
Perdarahan berulang dan anemia
Terapi biasa gagal
Prinsip
Eksisi sehemat mungkin pada anoderm dan
kulit yang normal dengan tidak mengganggu
sfingter anus
Eksisi hemoroid dan mukosa di dasarnya dan
sedikit kulit defek kulit dan mukosa
penutupan luka sekunder

Komplikasi umum
Anemia
Syok Hipovolemik
Inkarserasi
Infeksi
Sepsis

prognosis
Dengan terapi yang sesuai, pasien yang
simptomatik akan menjadi asimtomatik
Terapi operatif dengan hemoroidektomi hasilnya
sangat baik, namun bisa rekuren dengan angka
kejadian rekuren sekitar 2-5%

Daftar Pustaka

Burkitt, D.P, 1972. Varicose Veins, Deep Vein Trombosis, and


Haemorrhoids: Epidemiology and Suggested Aetiology. British
Medical Journal: 556-561.

Canan, A, 2002. Hemorrhoids and Other Anorectal Disorders.


Manual of Gastroenterology: Diagnosis and Therapy. 3rd ed. USA:
Lippincott Williams & Wilkins

Simadibrata K, Marcellus. 2006. Hemoroid dalam Buku Ajar Ilmu


Penyakit Dalam Jilid I. Jakarta:EGC.

Villalba, H., Abbas, M.A., 2007. Hemorrhoids : Modern Remedies


for an Ancient Disease. The Permanente Journal 11 (2): 74-76.

R.Sjamsuhidajat dan Wim de Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah.


Jakarta:EGC

Thanks Your
Attention!!!

Anda mungkin juga menyukai