Anda di halaman 1dari 14

CACAT LEPRA

( KUSTA )

DI SUSUN OLEH :
A. ZUMAR (6101412073)
TAUFIK HIDAYAHTULAH (6101412074)
DEFINISI

LE PENYEBAB
LEPRA

P EPIDEMIOLOGI

R ETIOLOGI

A GEJALA
LEPRA

PENCEGAHAN

PENGOBTAN

GEJALA
LEPRA
DEFINISI LEPRA
Lepra atau Kusta adalah penyakit yang
menahun dan disebabkan oleh kuman
kusta (mikobakterium leprae) yang
menyerang syaraf tepi, kulit dan
jaringan tubuh lainnya. (Depkes RI,
1998)Kusta merupakan penyakit kronik
yang disebabkan oleh infeksi
mikobakterium leprae. (Mansjoer Arif,
2000)
Faktor-faktor Yang Menentukan Terjadinya Cacat
Lepra

a) Sumber Penularan
b) Cara Keluar dari Pejamu (Host)
c) Cara Penularan
d) Cara Masuk ke Pejamu
e) Pejamu
EPIDEMIOLOGI
Masalah epidemiologi belum dapat
terpecahkan , cara penularanya belum di
ketahui secara pasti. Anggapan secara klasik
penularan di sebabkan karena sebab kontak
langsung antar kulit yang sama dan erat.
Dapat menyerang semua umur , dimana
anak-anak lebih rntan daripada orang
dewasa. Frekuensi tertinggi pada orang
dewasa adalah pada usia antara 25-35
tahun.
Kusta dapat menyebabkan ulserasi,
mutilasi ,dan deformitas. Penderita kusta
bukan menderita karena penyakitnya saja,
tetapi juga karena dikucilkan oleh
masyarakat sekitarnya.
Etiologi
Mikobakterium leprae merupakan basil tahan asam
(BTA) bersifat obligat intraseluler, menyerang saraf
perifer, kulit dan organ lain seperti mukosa saluran
nafas bagian atas, hati, sumsum tulang kecuali
susunan saraf pusat. Masa membelah diri
mikobakterium leprae 12-21 hari dan masa inkubasi
selama 2-5 tahun, akan tetapi dapat juga bertahun-
tahun. Kuman kusta berbentuk batang dengan
ukuran panjang 1-8 micro, lebar 0,2-0,5 micro
biasanya berkelompok dan ada yang disebar satu-
satu, hidup dalam sel dan BTA.
GEJALA KLINIS
Bentuk-bentuk Lepra
1. Bentuk Lepra tuberkuloid
Pada tahap ini pasien masih mudah disembuhkan, karena
ternyata pasien LT masih punya daya-tangkis imunologi
yang baik.
2. Bentuk Lepra lepromatosa atau Lepra multibacillair (LL)
Adalah bentuk tersebar yang sangat menular dan banyak
terdapat basil, dengan ciri bentol merah (nodule), demam,
dan anemia
3. Bentuk Lepra borderline (LB)
adalah bentuk kombinasi dari kedua bentuk diatas yaitu LT
dan LL, yang akan terbagi lagi menjadi tiga bentuk peralihan
Gambar cacat lepra
atau kusta
PENCEGAHAN
PENYAKIT KUSTA
1. Pencegahan primer
Pencegahan primer dapat dilakukan dengan :
a. Penyuluhan kesehatan
b. Pemberian imunisasi
2. Pencegahan sekunder
a. Pengobatan pada penderita kusta
Pencegahan tersier dilakukan untuk
pencegahan cacat kusta pada penderita. Upaya
pencegahan cacat terdiri atas (Depkes RI, 2006)
:
a. Upaya pencegahan cacat primer meliputi penemuan
dini penderita sebelum cacat, pengobatan secara
teratur dan penangan reaksi untuk mencegah
terjadinya kerusakan fungsi saraf.
b. Upaya pencegahan cacat sekunder meliputi
perawatan diri sendiri untuk mencegah luka dan
perawatan mata, tangan, atau kaki yang sudah
mengalami gangguan fungsi saraf.
c. Rehabilitasi kusta
Rehabilitasi merupakan proses pemulihan untuk
memperoleh fungsi penyesuaian diri secara maksimal
atas usaha untuk mempersiapkan penderita cacat
secara fisik, mental, sosial dan kekaryaan untuk suatu
kehidupan yang penuh sesuai dengan kemampuan
yang ada padanya.
Rehabilitasi terhadap penderita kusta
meliputi :
e. Latihan fisioterapi pada otot yang
mengalami kelumpuhan untuk mencegah
terjadinya kontraktur.
f. Bedah rekonstruksi untuk koreksi otot yang
mengalami kelumpuhan agar tidak mendapat
tekanan yang berlebihan.
g. Bedah plastik untuk mengurangi perluasan
infeksi.
h. Terapi okupsi (kegiatan hidup sehari-hari)
dilakukan bila gerakan normal terbatas pada
tangan.
i. Konseling dilakukan untuk mengurangi
depresi pada penderita cacat.
PENGOBATAN TERHADAP PENYAKIT KUSTA

Program Multi Drug Therapy (MDT) dengan


kombinasi obat-obatan rifampisin, klofazimin, dan
DDS dimulai tahun 1981. Program ini bertujuan
untuk mengatasi resistensi dapson yang semakin
meningkat, mengurangi ketidaktaatan pasien,
menurunkan angka putus obat, dan
mengeliminasi persistensi kuman kusta dalam
jaringan.
REAKSI KUSTA
Reaksi kusta adalah interupsi dengan episode
akut pada perjalanan penyakit yang sebenarnya
sangat kronik.
Reaksi kusta dapat dibedakan menjadi eritema
nodosum leprosum (ENL) dan reaksi reversal atau
reaksi upgrading.
Selesai
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai