Anda di halaman 1dari 40

PLENO

JUMAT, 30 SEPTEMBER
2016

MODUL KONTRASEPSI

OLEH
RUANG 7
ANGGOTA RUANG 7
1. Trilaxmi Ivon Sinda 14011101059
2. Ni Made Sintia Kristiani 14011101045
3. Marini Ch. Pandjaitan 14011101024
4. Ermiati 14011101026
5. Fernando Chris 14011101071
6. Chaerul Kalam 14011101066
7. Grace Natalia Lopak 14011101067
SKENARIO 2
Seorang ibu berumur 37 tahun mempunyai anak
5 orang. Anak yang tertua berumur 17 tahun dan
anak yang termuda berumur 10 bulan.
Suaminyaa seorang buruh bangunan. Anak yang
tertua terancam putus sekolah. Ibu tersebut
sekarang dalam keadaan sakit- sakitan.
KATA SULIT
-
KALIMAT KUNCI
Ibu 37 tahun
Anak 5 orang
Anak tertua berusia 17 tahun dan terancam
putus sekolah
Suami seorang buruh bangunan
Ibu sakit- sakitan
MASALAH DASAR
Kurangnya kesejahtraan keluarga dan
pengetahuan tentang kontrasepsi.
PERTANYAAN
JELASKAN ANAMNESIS PADA KASUS INI !
Identitas istri dan suami
Keluhan utama : 5 anak, istri sakit-sakitan
Keluhan penyerta
Riwayat persalinan/pembedahan
Riwayat haid
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit keluarga
Riwayat merokok
Riwayat obat dan alergi
Riwayat kontrasepsi
Rencana memiliki anak
BERIKAN PENJELASAN MENGENAI KB DAN EDUKASI
!
1. Menjelaskan kepada pasien (suami dan istri) tentang kontrasepsi. Berikan penjelasan

yang rinci dan mudah dimengerti bahwa kontrasepsi ini adalah metode untuk

mencegah kehamilan.

2. Menjelaskan alat-alat kontrasepsi yang ada di masyarakat, termasuk dijelaskan pula

keuntungan dan kerugian masing-masing alat kontrasepsi, kontrasepsi apa yang

paling cocok untuk pasien, dan kontrasepsi apa saja yang ditanggung BPJS.

3. Berikan penjelasan kepada pasien bahwa kontrasepsi ini tidak berbahaya, tetapi malah

akan melindungi pengguna dari penyakit-pemyakit menular seksual seperti HIV,

AIDS, dan lain-lain.


4. Berikan pula penjelasan bahwa kontrasepsi ini merupakan salah satu program

pemerintah untuk mengurangi jumlah populasi kepadatan penduduk, karena

kontrasepsi ini bertujan untuk menunda kehamilan, menjarangkan kehamilan, dan

mengakhiri kehamilan.

5. Menjelaskan secara lengkap tentang tata cara penggunaan alat-alat kontrasepsi bahkan

bila perlu dilakukan dengan bantuan alat peraga agar pasien bisa lebih paham.

6. Terakhir yakinkan pasien untuk membuat keputusan yang tepat dalam penggunaan

dan pemilihan kontrasepsi.


JELASKAN JENIS- JENIS KONTRASEPSI NON
HORMONAL PADA LAKI- LAKI !
Kontrasepsi Tanpa Menggunakan Alat/Obat

Sanggama Terputus (Koitus Interruptus)


Sanggama terputus adalah penarikan penis dari vagina sebelum terjadinya

ejakulasi.

Keuntungan, cara ini tidak membutuhkan biaya, alat-alat ataupun persiapan, tidak

mengganggu produksi ASI, tetapi kekurangannya adalah untuk menyukseskan

cara ini dibutuhkan pengendalian diri yang besar dari pihak laki-laki.

Kegagalan 4-18 kehamilan/100 perempuan.


Kontrasepsi Sederhana untuk Laki -laki

Kondom
Kondom merupakan selubung/sarung karet sebagai
salah satu metode kontrasepsi atau alat yang
mencegah kehamilan dan atau penularan penyakit
kelamin pada saat bersenggama.
LANJUTAN
Cara kerja:
Menghalangi terjadinya pertemuan sperma dan sel telur dengan cara
mengemas sperma di ujung selubung karet yang dipasang pada penis sehingga
sperma tersebut tidak tercurah ke dalam saluran reproduksi perempuan.

Mencegah penularan mikroorganisme (IMS termasuk HBV dan HIV/AIDS)


dari satu pasangan kepada pasangan yang lain (khusus kondom yang terbuat
dari lateks dan vanili).
Manfaat kondom
Manfaat kontrasepsi:
Efektif mencegah kehamilan bila digunakan dengan benar

Tidak mengganggu produksi ASI

Tidak mengganggu kesehatan klien

Tidak mempunyai pengaruh sistemik

Murah dan dapat dibeli secara umum

Tidak perlu resep dokter atau pemeriksaan kesehatan khusus

Metode kontasepsi sementara bila metode kontrasepsi lainnya harus ditunda


JELASKAN KONTRASEPSI HORMONAL PADA LAKI-
LAKI !
1. Syarat-syarat :
Efektif
Dapat diterima oleh pasutri
Efektifitasnya cepat tercapai
Bebas efek samping
Tidak mempengaruhi keturunan
Reversible
Mudah didapat dengan harga terjangkau
5. Kontrasepsi hormon pada pria
yang paling mendekati ideal dan
cukup potensial adalah :
Androgen (Testosteron tunggal)
Pemberian hormon androgen akan menekan
produksi LH oleh pituitari anterior, yang
pada akhirnya menekan spermatogenesis.
Namun, hal ini akan menimbulkan efek
samping berupa penurunan libido dan
berpotensi pula untuk menurunkan
kemampuan seksual.
Selama beberapa tahun, para peneliti
telah mempelajari efek suntikan
testosteron tanpa kombinasi sebagai
kontrasepsi pria, dan ternyata dapat
menekan produksi sperma sampai
tingkat yang sangat rendah.
Contoh obatnya :
T-Enanthate,
T-Buciciate
T-Undecanoate
T Pellets
T-Implants ( substitusi hypogonadism)
19-Nortestosterone ( kong acting )
7 alpha Methyl-19-Nortestosterone
Kombinasi androgen dan progestogen (gestagens)

Cara yang lebih efektif adalah menggabungkan


testosteron dengan progestin
Cara ini juga dirasakan lebih aman karena dosis
hormon testosteron dapat diturunkan, tetapi
khasiatnya tidak berkurang.
Progestin yang dikombinasikan dengan
testosteron terdiri dari berbagai jenis, antara lain:
Norethisterone,
Desogestrel,
Levonorgestrel*
Etonogestrel*
Depot-medroxyprogesterone
acetate (DMPA) atau nestorone,
Cyproterone acetate (CPA).
Kombinasi Androgens dan Analog GnRH, terbagi 2 :
Agonis GnRH dan Antagonis GnRH

Testosteron juga dapat digabung


dengan antagonis gonadotropin-
releasing hormone (GnRH), yang
ternyata juga menunjukkan efektifitas
yang tinggi.
Untuk pria yang kurang menyukai
metode suntikan, saat ini telah
dilakukan riset dengan menggunakan
testosteron bentuk tempel/trandermal
(koyo) yang dikombinasikan dengan
pil estrogen (desogestrel atau DMPA)
JELASKAN KONTRASEPSI YANG DITANGGUNG OLEH
BPJS !
BPJS bekerjasama dengan BKKBN dalam Pelayanan KB di

Indonesia. Melalui salah satu paparan manfaat KB dalam JKN, pihak

BPJS menegaskan bahwa BPJS Kesehatan bergerak pada demand

side (akses jaminan) sementara Kementerian Kesehatan dan BKKBN

pada supply side (Penyedia Provider, alat kontrasepsi). Permenkes

Nomor 59 Tahun 2014 menyebutkan dengan lebih detil tentang

pelayanan KB yang dicakup oleh JKN.


Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)

menjamin ketersediaan alat kontrasepsi gratis bagi peserta BPJS, baik

penerima bantuan iuran (PBI) maupun yang non PBI sesuai indikasi. Adapun

manfaat pelayanan KB yang ditangani BPJS Kesehatan meliputi konseling,

kontrasepsi dasar, vasektomi dan tubektomi bekerjasama dengan lembaga

yang membidangi KB. Selain itu, skrining kesehatan untuk mendeteksi resiko

penyakit dan mencegah dampak lanjutan dari resiko penyakit tertentu.


JELASKAN TENTANG KONTRASEPSI MANTAP !
Pada wanita (MOW)/Tubektomi
Tekniknya dapat dilakukan dengan
metode operatif, yaitu :
Abdominal
- Laparatomi
- Mini laparatomi
- Laparoskopi
Transervikal
- Histeroskopi
- Penyumbatan tuba mekanis dibagi menjadi dua :
Tubal Clips
Tubal clips dipasang pada isthmus tuba fallopii 2-
3 cm dari uterus melalui laparoskopi, laparotomi
Tubal Ring
Tekniknya dengan cara memasang cincin
berdiameter 1 mm pada tuba fallopii, dipasang
pada ampula 2-3 cm dari uterus.
Teknik Tubektomi menurut para
ahli :
- Cara Pomeroy
- Menurut Irving
- Cara Aldridge
- Cara Uchida
- Cara Kroener
Pada Pria (vasektomi)

Teknik vasektomi ada dua cara,


yaitu :
Teknik vasektomi dengan pisau
Teknik vasektomi tanpa pisau
JELASKAN KONTRASEPSI YANG SESUAI DENGAN
KASUS INI !
Rekomendasi Kontrasepsi untuk Kasus Ini
Istri sakit- Kontrasepsi pada
sakitan Suami

Jumlah anak
5 (banyak)
Keluarga
kurang mampu
VASEKTO
??
KESIMPULAN
Seorang ibu berumur 37 tahun memiliki 5 anak dan suami
seorang buruh bangun dengan penurunan kesejahtraan keluarga,
dianjurkan oleh dokter untuk menggunakan kontrasepsi. Oleh
karena keadaan ibu yang sedang sakit- sakitan maka dokter
menyarankan pengunaan kontrasepsi pada suami pasien yaitu
kontrasepsi MANTAP (vasektomi) yang ditanggung oleh BPJS.
TERIMA
PERTANYAAN???

Anda mungkin juga menyukai