Disease
Oleh
Marini Christin Pandjaitan
17014101355
Supervisor Pembimbing:
dr. Harsali F. Lampus, MHSM, Sp.BA
Residen Pembimbing:
dr. Hardianto Musu
BAB 1
PENDAHULUAN
Penyakit Hirschsprung (megakolon aganglionik
bawaan) disebabkan oleh kelainan inervasi usus,
mulai pada sfingter ani interna dan meluas ke
proksimal, melibatkan panjang usus yang
bervariasi.
• Penyebab obstruksi usus bagian bawah paling sering
pada neonatus -> 1 : 5.000 kelahiran hidup.
• Tanda khas adalah neonatus yang tidak segera
mengeluarkan mekonium dalam periode postnatal,
diikuti oleh konstipasi obstruktif
• Ancaman utama pada kehidupan adalah enterokolitis
gangguan cairan dan elektrolit, perforasi dan
peritonitis.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Definisi dan Klasifikasi
Hirschsprung’s disease (HD) / Megacolon congenital /
Congenital aganglionic megacolon:
Total Intestinal HD
Suspended HD
Epidemiologi
• Afrika dan Amerika Serikat: 1 dari 5400-7200
kelahiran hidup
• Indonesia: 1 dari 5000 -> : =4:1
Ꝗ
• RSUP Prof. R. D. Kandou Manado (2010-2014):
15 pasien neonatus 0-1 bulan
Etiologi
Idiopatik 75%
Etiologi
• Alterasi gen yang terlibat dalam pembentukan
Enteric Nervous System (ENS) -> etiologi
utama
• Gen utama yang bertanggung jawab:
- Rearranged during Transfection (RET)
Etiologi
• Gen lain yang diidentifikasi berhubungan:
- The Glial Cells Derived Neurotrophic Growth
Factor (GDNF)
- The Endothelin B receptor Gene (EDNRB)
- The EDNRB ligand ED 3
- GFRα
- PHOX2B
- SOX-10
Faktor Risiko
• Rectal biopsy
• Plain abdominal x-ray
Manajemen Operasi
Preoperatif Definitif
Manajemen Preoperatif
Ampiciline 4x250gr IV
Oralit sachet
Washout 2x/hari
• Perut membuncit
seluruhnya.
Teori Kasus
• Pemeriksaan radiologi seperti • Foto polos abdomen: ada
foto polos abdomen dan barium bayangan distensi usus bagian
enema -> pemeriksaan pilihan distal, tidak tampak gambaran
pada HD dengan akurasi udara pada daerah pelvis
diagnostik sekitar 90%. • Barium enema: daerah ano-rektal
• Foto polos abdomen: dilatasi menyempit, terdapat segmen
lumen colon dan tak tampak yang melebar, dan terdapat zona
udara usus pada regio pelvis transisi
dengan tanda-tanda obstruksi • Kesan: Hirschsprung disease
letak rendah
• Barium enema: gambaran klasik
seperti daerah transisi dari lumen
sempit ke daerah yang melebar,
adanya segmen dilatasi, dan
terdapat segmen sempit
Teori Kasus
• Anamnesis • Pada pasien, telah dilakukan
• Gambaran klinis anamnesis, pemeriksaan
• Pemeriksaan fisik fisik, serta pemeriksaan
• Pemeriksaan penunjang. penunjang radiologi (foto
• Diagnosis pasti dengan polos abdomen dan foto
pemeriksaan histopatologi, barium enema)
yaitu ditemukannya bagian • Pada pasien belum
atau segmen yang dilakukan suction biopsi
aganglionik pada biopsi
rektal
Teori Kasus
• Oralit sachet
• Washout 2x/hari
Kesimpulan
Telah dilaporkan suatu laporan kasus dengan suspect
Hirschsprung disease. Pada kasus di atas diagnosis ditegakkan
berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang. Pada pasien belum dilakukan suction biopsy.
Penanganan yang telah dilakukan adalah berian cairan
intravena, antibiotik, dan washout 2x/hari. Pasien ini belum
mendapatkan penangan bedah, baik yang bersifat sementara
maupun permanen. Prognosis pada kasus ini dubia at bonam.
TERIMA
KASIH