Anda di halaman 1dari 16

BAB 6

ERDAGANGAN
NTERNASIONAL;

dISUSUN OLEH:
GALIH PUTRA
PURANGGA
FARIDA ANDRIANI
IIS SUGIARTI
1. Perkembangan perekonomian Internasional dewasa
ini ditandai oleh semakin derasnya aliran barang,
jasa dan modal antar negara.
2. Berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan warga
akan lebih efisien manakala diimpor dari luar negeri.
3. Sebaliknya manakala suatu negara memiliki
komoditi unggulan yang memiliki keunggulan
komparatif atau keunggulan kompetetif, maka
negara tersebut akan mengekspor ke negara lain
yang membutuhkan.
4. Perekonomian internas diwujudkan dengan adanya
siklus bisnis (business cycle). Output dalam
perkembangannya mengalami fluktuasi dari kondisi
booming, resesi, depresi dan recovery
Recession is when a neighbor loses his job.
Depression is when you lose yours.
Negara Tujuan Ekspor Indonesia Tahun 2009 (Juta US$)
Negara Asal Impor Indonesia Tahun 2009 (Juta US$)
Masalah Dalam Perekonomian
Internasional Indonesia

1. Keterbatasan modal dalam pembangunan. Foreign Direct


Investmen (FDI) dan portofolio (penyertaan saham dan obligasi).
2. Daya saing komoditi ekspor. Untuk meningkatkan daya saing,
produk yang dijual ke luar negeri harus memiliki spesifikasi
khusus dan standar kualitas yang bertaraf internasional.
3. Diversifikasi ekspor. Perluasan ekpsor barang ke luar negeri juga
harus diikuti dengan adanya diversifikasi negara tujuan ekspor.
4. Stabilitas nilai kurs. Sebagian besar transaksi ekonomi
internasional Indonesia menggunakan acuan mata uang US$.
Krisis di AS berdampak pada stabilitas kurs. Padahal pelaku
ekonomi menginginkan adanya nilai kurs yang stabil.
5. Keseimbangan neraca pembayaran internasional.
ASEAN Free Trade Area (AFTA). AFTA (2002) dan
ASEAN Economic Community (2015) merupakan
bentuk kerjasama ekonomi untuk memperkuat
posisi dan peran negara-negara ASEAN dalam
membangun perekonomian dunia yang semakin
berimbang dan kuat dengan mengurangi tarif.
ASEAN Economic Community (AEC).
Pelaksanaannya tahun 2015 untuk
mentransformasikan ASEAN menjadi sebuah
kawasan yang bebas terhadap pergerakan
barang, jasa, investasi, tenaga kerja terdidik
(skilled labour) dan aliran modal.
Butir-butir kesepakatan AEC, dibuatlah strategi pencapaian:
A. Aliran Perdagangan Barang
Melalui penurunan dan penghapusan hambatan perdagangan dalam
bentuk tarif dan bukan tarif
Membentuk ASEAN single window,
Integrasi urusan/prosedur kepabeanan (integrating customs procedure)
Penerapan Common Effective Preferential Tariffs untuk ASEAN Free
Trade Area
Mengurangi/membatasi import duties pada berbagai produk
perdagangan di kawasan ASEAN
B. Aliran Perdagangan Jasa
Menghapus berbagai hambatan dalam perdagangan di 4 sektor jasa,
yakni ; transportasi udara, elektronik ASEAN, kesehatan, dan pariwisata
dan berlaku efektif tahun 2010. Pada tahun 2013 aliran perdagangan
bebas juga ditambahkan untuk bidang layanan logistik.
Implementasi penghapusan hambatan perdagangan untuk seluruh
bidang pada sektor jasa pada tahun 2015.
penguatan pengembangan sumber daya manusia di sektor jasa dan
juga meningkatkan kapasitas kelembagaan yang ada
C. Aliran Investasi
Mendorong pergerakan investasi intra ASEAN
Mendorong implementasi pada ASEAN Investment Corporatioan (AIC)
Mempromosikan industrial complementation dan jaringan produksi
diantara perusahaan MNCs di kawasan ASEAN
Mempromosikan joint investment missions yang fokus pada klaster
regional dan jariangan produksi.

Anda mungkin juga menyukai