Anda di halaman 1dari 29

Visum et Repertum

Disusun oleh :
Hasanah 1 3 01 1 21 4 0 70 2

Preceptor:
F i t r i A g u st i n a H . , d r. , S p F
Pengertian

Keterangan tertulis yang dibuat dokter atas


permintaan tertulis (resmi) penyidik tentang
pemeriksaan medis terhadap seseorang manusia,
baik hidup atau mati atau diduga bagian dari tubuh
manusia, berupa temuan dan interpretasinya,
berdasarkan keilmuannya dan di bawah sumpah,
untuk kepentingan peradilan
Alat Bukti Sah Pasal 184 KUHAP
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
Dasar Hukum

Pasal 133 KUHAP


1. Dalam hal penyidik untuk kepentingan peradilan
menangani seorang korban baik luka, keracunan,
ataupun mati yang diduga karena peristiwa yang
merupakan tindak pidana, ia berwenang mengajukan
permintaan keterangan ahlik kepada ahli
kedokteran kehakiman atau dokter dan atau ahli lainnya.
2. Permintaan keterangan ahli sebagaimana dimaksud
dalam ayat (1) dilakukan secara tertulis, yang dalam
surat itu disebutkan dengan tegas untuk
pemeriksaan luka atau pemeriksaan mayat dan atau
pemeriksaan bedah mayat.
Permintaan Visum Et Repertum

Menurut Pasal 133 KUHAP


Wewenang penyidik
Tertulis (resmi)
Terhadap korban, bukan tersangka
Ada dugaan akibat peristiwa
Prosedur Permintaan VeR

Tertulis dari instansi


Yang meminta adalah polisi penyidik atau
penyidik pembantu
Menjelaskan jenis permintaan yang dimaksud
Pejabat Peminta VeR

Penyidik adalah pejabat polisi Negara Republik


Indonesia tertentu sekurang-kurangnya berpangkat
Pembantu Letnan Dua Polisi (Ajun Inspektur
Dua)
Penyidik pembantu adalah Pejabat polisi Negara
Republik Indonesia tertentu sekurang-kurangnya
berpangkat Sersan Dua (Brigadir Dua)
Peran dan Fungsi VeR

Sebagai Barang Bukti


Alat bukti yang sah (Pasal 184 KUHAP)
Bagian kesimpulan terdapat pendapat ahli atau
opini ahli
Berperan sebagai penganti tubuh korban
Peran dan Fungsi VeR

Sebagai Bahan Pertimbangan


VeR berperan dalam hakim membuat suatu
keputusan

Pasal 183 KUHAP


Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada
seorang kecuali apabila dengan sekurang-
kurangnya dua alat bukti
Jenis-jenis
Visum et Repertum
Jenis-jenis VeR

a. Visum et repertum perlukaan (termasuk


keracunan)
b. Visum et repertum kejahatan susila
c. Visum et repertum jenasah
d. Visum et repertum psikiatrik
Visum et Repertum Perlukaan

Tujuan untuk mengetahui penyebab luka/sakit dan


derajat parahnya luka
Dokter perlu membuat catatan medik yang lengkap
berdasarkan temuan pada korban tindak pidana untuk
dibuat visum
VeR dapat dibuat:
Seketika : untuk luka yang tidak perlu perawatan,

langsung dibuat visum


Sementara : untuk korban yang dirawat, tidak

mencantum kesimpulan derajat luka


Lanjutan : setelah korban selesai dirawat dan dapat

ditentukan derajat lukanya


Derajat Luka

Ada 3 derajat luka pada korban hidup, yaitu:


1. Luka ringan / luka derajat I / luka golongan C /
penganiayaan ringan.
Luka derajat I apabila luka tersebut tidak
menimbulkan penyakit atau tidak menghalangi
pekerjaan korban.
Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 352 ayat 1
yaitu penjara selama 3 bulan.

2. Luka sedang / luka derajat II / luka golongan B /


penganiayaan sedang.
Luka derajat II apabila luka tersebut menyebabkan
penyakit atau menghalangi pekerjaan korban.
Hukuman bagi pelakunya menurut KUHP ps. 351 ayat 1
Derajat Luka (lanj...)

3. Luka berat / luka derajat III / luka golongan A /


penganiayaan berat.
Luka derajat III menurut KUHP ps. 90 ada 6, yakni:
Luka atau penyakit yang tidak dapat sembuh atau
membawa bahaya maut.
Luka atau penyakit yang menghalangi pekerjaan
korban selamanya.
Hilangnya salah satu panca indera korban.

Cacat besar.

Terganggunya akal selama lebih 4 minggu.


Gugur atau matinya janin dalam kandungan ibu.
Visum et Repertum Kejahatan Susila

Pada kasus kejahatan asusila, dokter perlu


membuktikan adanya
Persetubuhan
Kekerasan

Usia korban
Penyakit hubungan seksual

Kehamilan

Kelainan jiwa akibat tindak pidana tersebut


Visum et Repertum Kejahatan Susila
(lanj...)

Persetubuhan yang diancam pidana :


Pemerkosaan
Persetubuhan pada perempuan yang tidak berdaya
(dapat akibat obat/zat)
Persetubuhan pada perempuan yang belum cukup
umur

Pembuktian persetubuhan:
Pemeriksaan fisik
Laboratorium

Mencocokkan antara waktu temuan persetubuhan

dengan waktu persetubuhan yang diperkarakan


Visum et Repertum Jenasah

Harus jelas tertulis pemeriksaan yang diminta


Otopsi dilakukan setelah keluarga korban tidak
keberatan atau bila dalam 2 hari tidak ada
tanggapan apapun dari keluarga korban (pasal 134
KUHAP)
Kesimpulan VeR pada pemeriksaan luar meliputi jenis
luka dan kelainan yang ditemukan, jenis kekerasan
penyebabnya, dan perkiraan waktu kematian jika
memungkinkan
Kesimpulan VeR pada pemeriksaan dalam sama
seperti pemeriksaan luar ditambahkan dengan sebab
kematian
Visum et Repertum Psikiatrik

Dasar pembuatan VeR psikiatri adalah pasal 44 (1)


KUHAP : barangsiapa melakukan perbuatan yang
tidak dapat dipertanggungjawabkan padanya
disebabkan karena jiwanya cacat dalam tumbuhnya
atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana
Diperuntukkan bagi tersangka atau terdakwa bukan
bagi korban
Diperiksa sebaiknya oleh dokter spesialis kejiwaan
PEMBUATAN VISUM ET REPERTUM
Yang Perlu Diperhatikan

Bahasa yang digunakan bahasa Indonesia yang


baku karena VeR dipergunakan di pengadilan oleh
banyak pihak yang tidak semuanya dari kalangan
kedokteran
Dibuat di atas kertas surat resmi, diketik rapi
dokumen resmi
Tidak menggunakan istilah kedokteran, singkatan,
coretan dan lebih dari satu macam huruf
Angka ditulis dengan huruf
Akhir kalimat yang tersisa ditutup dengan garis
Setiap koreksi diberi tanda tangan
Format Visum et Repertum

Pro Justitia
Pendahuluan
Pemberitaan
Kesimpulan
Penutup
Format Visum et Repertum (lanj...)

Pro Justitia
Pendahuluan
Identitas dokter & institusinya
Identitas penyidik peminta, nomor & tanggal
surat
Identitas korban

Waktu & tempat

Pemberitaan
Kesimpulan
Penutup

Format Visum et Repertum (lanj...)

Pro Justitia
Pendahuluan
Pemberitaan
Hasil pemeriksaan judul
Keadaan sakit atau luka korban
Tindakan medis yang dilakukan

Keadaan setelah pengobatan


Keadaan seluruh alat dalam korban
meninggal dan diotopsi
Kesimpulan
Penutup
Format Visum et Repertum (lanj...)

Hasil Pemeriksaan:
1.Korban datang dalam keadaan umum T .. N ..
S ..kesadaran .
2.Pada korban luka :
1.Pada pergelangan tangan kanan terdapat memar
berwarna merah ungu berukuran tiga sentimeter
kali duasentimeter.
2.Pada selaput dara ditemukan robekan baru
sampai dasar pada jam 5.
3.Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan cairan
mani
Format Visum et Repertum (lanj...)

Pro Justitia
Pendahuluan
Pemberitaan
Kesimpulan berisi pendapat dokter
berdasarkan keilmuan
Jenis perlukaan

Jenis kekerasan atau zat penyebabnya

Derajat luka atau sebab kematiannya

Penutup
Format Visum et Repertum (lanj...)

Kesimpulan:
Pada korban perempuan ini ditemukan memar pada
pergelangan tangan kanan dan robekan selaput
dara serta ditemukan cairan mani, ini diakibatkan
oleh kekerasan tumpul dan persetubuhan
Format Visum et Repertum (lanj...)

Pro Justitia
Pendahuluan
Pemberitaan
Kesimpulan
Penutup
Pernyataan tentang kebenaran
Pernyataan tentang sumpah
Format Visum et Repertum (lanj...)

Demikian visum et repertum ini saya buat dengan


sesungguhnya berdasarkan keilmuan saya dan
dengan mengingat sumpah, sesuai dengan Undang-
Undang Hukum Acara Pidana.

Bandung, 3 Maret 2016


dr. .......
NIP
DAFTAR PUSTAKA

1. Budianto, A., Widiatmika, W., Sudiono, S., Winardi, T., Idries,


AM., Sidhi, dkk, 1994. Ilmu Kedokteran Forensik. Bagian
Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Univesitas
Indonesia.
2. Arief Mansjoer., Suprohaita., Wahyu Ika Wardani., Wiwiek
Setiowulan. 2000. Kapita Selekta Kedokteran Edisi III Jilid 2.
Fakultas Kedokteran UI. Jakarta, Media Aesculapius.

Anda mungkin juga menyukai