Anda di halaman 1dari 27

UAN PELAKSANAAN PEKERJAAN DAN PERHITUN

BALOK DAN KOLOM


UNG KANTOR DINAS KOMUNIKASI DAN INFORM
PALEMBANG

Oleh : Janssen
NIM : 03121401005
Dosen Pembimbing :Ir. Hj. Ika
Juliantina, M.S.
T. Sipil 2012
Universitas Sriwijaya
LATAR BELAKANG
Pada saat perencanaan suatu gedung,
bagian balok, kolom, dan plat lantai harus
diperhitungkan secara benar, agar saat
pembangunan, gedung tersebut tidak
mengalami kegagalan atau kerusakan akibat
tidak dapat menahan beban. Oleh karena
itu, diambil pokok bahasan mengenai
tinjauan pelaksanaan pembangunan gedung
kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Palembang. Serta perhitungan yang
dibahas yaitu struktur balok dan kolom.
RUMUSAN MASALAH

Bagaimana Prosedur pelaksanaan pekerjaan


struktur balok, dan kolom di lapangan
khususnya pada pembangunan gedung kantor
Dinas Komunikasi dan Informatika Kota
Palembang?
Kendala apa saja yang dihadapi pada proses
perencanaan maupun pelaksanaan pekerjaan di
lapangan?
Bagaimana proses atau metode perhitungan
penulangan balok dan kolom pada bangunan
gedung kantor Dinas Kominfo Kota Palembang?
TUJUAN

Mengidentifikasi Pelaksanaan konstruksi


bangunan.
Mengetahui masalah yang timbul pada
pelaksanaan pekerjaan.
Meninjau perhitungan penulangan balok
dan kolom, serta hasilnya akan
dibandingkan dengan pelaksanaan di
lapangan.
LOKASI PROYEK

LOKASI
PROYEK

Sumber: Google Maps


2015
DATA UMUM PROYEK

Nama Proyek : Pembangunan Gedung Kantor Dinas Komunikasi


dan Informasi Kota Palembang (Kominfo)
Lokasi Proyek : Jalan Nyoman Ratu No.1271 Palembang
Luas Bangunan : 12 m x 28,2 m
Mulai Pekerjaan : 10 Juni 2015
Akhir Pekerjaan : 31 Desember 2015
Nomor Kontrak : 186/PPK/Kominfo/VI/2015
Nilai Total Kontrak : Rp. 4.962.600.000,00,-
Sumber Dana : APBD Kota Palembang TA. 2015
PemilikProyek : Dinas Komunikasi dan Informasi Kota Palembang
Konsultan Perencana : CV. Studio Reka Teknik
Kontraktor Pelaksana : PT. Cahaya Nusantara Sukses
Konsultan Pengawas : CV. Detail Merbang Seulawah
DATA TEKNIS PROYEK
Struktur Kolom
Ukuran Kolom 1 : 35 x35 cm2
Ukuran Kolom 2 : 30 x 30 cm2
Ukuran Kolom 3: 18 x 18 cm2
Tinggi Kolom 1 : 400 cm
Tinggi Kolom 2 : 475 cm
Tinggi Kolom 3 : 150 cm
Tulangan Pokok : 3D16 ( Kolom 1 dan 2) dan 212 (Kolom 3)
Sengkang : 8 100/150 (Kolom 1 dan 2) dan 6
100/150(Kolom3)
Bekisting : Menggunakan Plywood
Pengecoran : Ready Mix (K-250)

DATA TEKNIS PROYEK


Struktur Balok
Ukuran Balok 1: 30 x 50 cm2
Ukuran Balok 2 : 25 x 45 cm2
Ukuran Balok 3 : 25 x 40 cm2
Ukuran Balok 4 : 20 x 40 cm2
Ukuran Balok 5 : 15 x 45 cm2
Tulangan Pokok : 5D16 ( Balok 1 dan 2), 4D16 (Balok 3), dan 5D13 (Balok 4 dan
5)
Sengkang : 8 100
Bekisting : Menggunakan Plywood
Pengecoran : Ready Mix (K-250)

Pelat Lantai
Tebal plat : 12 cm
Tulangan Plat : 10 200 (Lantai 2) dan 8 200 (Lantai Atap)
Bekisting : Menggunakan Plywood
Pengecoran : Ready Mix (K-250)
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kolom
Menurut Sudarmoko (1996), Kolom merupakan bagian
dari struktur atas dalam posisi vertikal yang berfungsi
sebagai pengikat pasangan dinding bata dan meneruskan
beban diatasnya. Sedangkan pengertian kolom menurut
SK SNI T-15-1991-03 adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan
vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling
tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
2. Pengertian Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya
adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan
terhadap beban-beban.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Pekerjaan Kolom
Pembesian Kolom
Pemasangan Bekisting
Pengecoran Kolom
Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
Pemasangan Bekisting
Pembesian
Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
Pembongkaran Bekisting
PEKERJAAN KOLOM

1. Pembesian
2. Pemasangan
Kolom Bekisting
PEKERJAAN KOLOM

3. Menegakkan 4. Pengecoran
Kolom Kolom
PEKERJAAN KOLOM

5. Kolom Setelah Bekisting


Dibongkar
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

1. Pemasangan
Bekisting
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

2. Penulangan Balok dan


Pelat Lantai
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

3. Pengecoran Balok dan


Pelat Lantai
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

Penggunaan Vibrator Slump Test


untuk Meratakan
Coran
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT

4. Balok dan Pelat Setelah Bekisting


Dibongkar
Permasalahan di
Lapangan
1. Concrete Mixer Tersangkut
Permasalahan di
Lapangan
2. Balok Lantai 2 Melendut

3. Penggunaan air kurang memenuhi


kriteria
HASIL PERHITUNGAN DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan program komputer,
Standar-standar Nasional Indonesia, dan buku Struktur Beton Bertulang oleh
Istimawan Dipohusodo, diperoleh hasil sebagai berikut

1. Rekapitulasi
Pembesian Balok
Pada Proyek Hasil Perhitungan
Balo Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
k Tulang As Sengka Tulang As Sengkan As As Sengka
Tulangan Sengkang Tulangan
an (mm2) ng an (mm2) g (mm2) (mm2) ng

1005, 1005,
B1 5D16 8-100 5D16 8-150 5D13 664 8-150 5D13 664 8-200
3 3
1005, 1005,
B2 5D16 8-100 5D16 8-150 3D13 398 8-180 3D13 398 8-180
3 3
B3 4D16 804,2 8-100 4D16 804,2 8-150 5D18 1272 8-80 5D18 1272 8-150

B4 5D13 663,7 8-100 5D13 663,7 8-150 3D13 398 8-150 3D13 398 8-150

B5 5D13 663,7 8-100 5D13 663,7 8-150 2D13 266 8-180 2D13 266 8-180
HASIL PERHITUNGAN DAN
PEMBAHASAN

2. Perbandingan Luas Tulangan Balok Hasil


Perhitungan Hasil
dengan Proyek
Pada
Perhitungan
Proyek (B) Persentase Selisih
(A) Keterang
Balok Tulangan Terhadap
an
Proyek
As (mm2) As (mm2)

B1 664 1005,3 A<B 33,95%


B2 398 1005,3 A<B 60,41%
B3 1272 804,2 A>B 58,17%
B4 398 663,7 A<B 40,03%
B5 266 663,7 A<B 60%
HASIL PERHITUNGAN DAN
PEMBAHASAN
3. Perbandingan Luas Tulangan Kolom Hasil
Perhitungan
Hasil dengan Proyek
Perhitungan Pada Proyek
Persentas
e
Kolom Tulanga As Sengkan Perbedaa
Tulangan As (mm2) Sengkang
n (mm2) g n Luas
Tulangan
1231,50 8-
K1 8D14 D10-200 8D16 1608,5 23,44%
4 100/150
8-
K2 8D12 904,779 D10-180 8D16 1608,5 43,75%
100/150
6-
K3 4D12 452,389 D10-180 412 452,38 0,00%
100/150
Kesimpulan
1. Perbedaan yang terjadi antara perhitungan
penulis dan proyek mungkin disebabkan
perbedaan dalam penggunaan program hitung
struktur, peraturan pembebanan, dan metode
perhitungan luas tulangan yang digunakan.
2. Pada permasalahan balok yang melendut,
menurut pihak pelaksana hal tersebut tidak
mengurangi kekuatan balok, karena hanya
beton bagian luarnya saja yang berubah
bentuk, namun tulangan di dalamnya tidak
ikut melendut.
Saran
1. Pada pelaksanaan di proyek perlu adanya
sinkronasi antara perencanaan dengan apa
yang dilaksanakan di lapangan supaya tidak
menimbulkan kesalahan yang berdampak fatal
di kemudian hari.

2. Untuk perubahan desain sebaiknya


dibicarakan kepada pihak perencana agar
tidak terjadi kesalahan di luar rencana, dan
dilakukan analisa struktur ulang agar sesuai
dengan rencana.
Daftar Pustaka
PBBI (1971). Peraturan Beton Bertulang Indonesia. Direktorat Jendral Cipta Karya.

PPURG (1987). Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.

SNI 03-2847-2002 (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung : Badan
Standarisasi Nasional.

SNI 1726-2012 (2012) . Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.

SK SNI T-15- 1991-03 (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung:
Departemen Pekerjaan Umum.

Dipohusodo, Istimawan. 1993 Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Schodek, Daniel L. 1998. Structures. New Jersey: Prentice Hall

Sudarmoko, dan Muhammad Aswin. 1996. Perancangan dan Analisis Kolom Beton Bertulang. Jakarta.

Sukirman, Silvia. 2003. Beton Aspal Campuran Panas. Jakarta: Granit.


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai