Oleh : Janssen
NIM : 03121401005
Dosen Pembimbing :Ir. Hj. Ika
Juliantina, M.S.
T. Sipil 2012
Universitas Sriwijaya
LATAR BELAKANG
Pada saat perencanaan suatu gedung,
bagian balok, kolom, dan plat lantai harus
diperhitungkan secara benar, agar saat
pembangunan, gedung tersebut tidak
mengalami kegagalan atau kerusakan akibat
tidak dapat menahan beban. Oleh karena
itu, diambil pokok bahasan mengenai
tinjauan pelaksanaan pembangunan gedung
kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
Kota Palembang. Serta perhitungan yang
dibahas yaitu struktur balok dan kolom.
RUMUSAN MASALAH
LOKASI
PROYEK
Pelat Lantai
Tebal plat : 12 cm
Tulangan Plat : 10 200 (Lantai 2) dan 8 200 (Lantai Atap)
Bekisting : Menggunakan Plywood
Pengecoran : Ready Mix (K-250)
LANDASAN TEORI
1. Pengertian Kolom
Menurut Sudarmoko (1996), Kolom merupakan bagian
dari struktur atas dalam posisi vertikal yang berfungsi
sebagai pengikat pasangan dinding bata dan meneruskan
beban diatasnya. Sedangkan pengertian kolom menurut
SK SNI T-15-1991-03 adalah komponen struktur bangunan
yang tugas utamanya menyangga beban aksial tekan
vertikal dengan bagian tinggi yang tidak ditopang paling
tidak tiga kali dimensi lateral terkecil.
2. Pengertian Balok
Balok merupakan bagian struktur yang digunakan sebagai
dudukan lantai dan pengikat kolom lantai atas. Fungsinya
adalah sebagai rangka penguat horizontal bangunan
terhadap beban-beban.
Teknis Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi
Pekerjaan Kolom
Pembesian Kolom
Pemasangan Bekisting
Pengecoran Kolom
Pembongkaran Bekisting
Pekerjaan Balok dan Pelat Lantai
Pemasangan Bekisting
Pembesian
Pengecoran Balok dan Pelat Lantai
Pembongkaran Bekisting
PEKERJAAN KOLOM
1. Pembesian
2. Pemasangan
Kolom Bekisting
PEKERJAAN KOLOM
3. Menegakkan 4. Pengecoran
Kolom Kolom
PEKERJAAN KOLOM
1. Pemasangan
Bekisting
PEKERJAAN BALOK DAN PELAT
1. Rekapitulasi
Pembesian Balok
Pada Proyek Hasil Perhitungan
Balo Tumpuan Lapangan Tumpuan Lapangan
k Tulang As Sengka Tulang As Sengkan As As Sengka
Tulangan Sengkang Tulangan
an (mm2) ng an (mm2) g (mm2) (mm2) ng
1005, 1005,
B1 5D16 8-100 5D16 8-150 5D13 664 8-150 5D13 664 8-200
3 3
1005, 1005,
B2 5D16 8-100 5D16 8-150 3D13 398 8-180 3D13 398 8-180
3 3
B3 4D16 804,2 8-100 4D16 804,2 8-150 5D18 1272 8-80 5D18 1272 8-150
B4 5D13 663,7 8-100 5D13 663,7 8-150 3D13 398 8-150 3D13 398 8-150
B5 5D13 663,7 8-100 5D13 663,7 8-150 2D13 266 8-180 2D13 266 8-180
HASIL PERHITUNGAN DAN
PEMBAHASAN
PPURG (1987). Perencanaan Pembebanan untuk Rumah dan Gedung. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum.
SNI 03-2847-2002 (2002). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung : Badan
Standarisasi Nasional.
SNI 1726-2012 (2012) . Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung dan Non
Gedung. Jakarta: Badan Standarisasi Nasional.
SK SNI T-15- 1991-03 (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung. Bandung:
Departemen Pekerjaan Umum.
Dipohusodo, Istimawan. 1993 Struktur Beton Bertulang. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Sudarmoko, dan Muhammad Aswin. 1996. Perancangan dan Analisis Kolom Beton Bertulang. Jakarta.