Stroke Iskemik

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 19

Stroke Iskemik

A G U N G H A RY A N T O
102010207
Anamnesis
Wawancara medis tahap awal dari rangkaian
pemeriksaan pasien, baik secara langsung atau tidak
untuk mendapatkan informasi menyeluruh dari pasien
yang bersangkutan.

Kelompok data yang dibutuhkan :


Identitas pasien
Riwayat penyakit sekarang
Riwayat penyakit dahulu
Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat pribadi, sosial-ekonomi-budaya
Keluhan Utama

Seorang laki-laki 62 tahun :


Merasa lemah lemah lengan dan tungkai kanannya
sejak 3 hari terakhir
Bicaranya pelo
Kemarin pagi lengan dan tungkai kanannya sama
sekali tidak bisa digerakan, tidak bisa bicara
Kesadaran sopor, TD 180/90, demam, pasien
tampak sakit berat
Riwayat hipertensi dan DM
Pemeriksaan Fisik

Kesadaran pasien :
kompos mentis
Apatis
somnolen
delirium
sopor/stupor (keadaan mengantuk yang dalam, pasien masih dapat
dibangunkan tetapi dengan rangsangan yang kuat, rangsang nyeri, disini
pasien tidak terbangun sempurna dan tidak dapat memberikan jawaban
verbal yang baik).

Pemeriksaan fisik secara umum yang harus dilakukan adalah pemeriksaan


tanda-tanda vital seperti tekanan darah, frekuensi nadi, frekuensi
pernafasan, suhu.
Skor stroke Siriraj

(2,5x derajat kesadaran) + (2X muntah) + (2X nyeri kepala) + (0,1 X


tekanan diastolik) - (3X penanda ateroma)-12
Dimana :
Derjat Kesadaran = 0 kompos mentis, 1 =somnolen, 3= sopor/koma
Muntah = 0 tidak ada, 1= ada
Nyeri Kepala = tidak ada, 1= ada
Ateroma = 0 tidak ada, 1= salah satu atau lebih (diabetes, angina,
atau peyakit pembuluh darah)

Hasil : Skor >1: Perdarahan supratentorial


Skor <1 : infark serebri
skor stroke Gajah Madah

Penurunan Nyeri kepala Babinski Jenis Stroke


kesadaran
+ + + Perdarahan

+ - - Perdarahan

- + - Perdarahan

- - + Iskemik

- - - Iskemik
Pemeriksaan Penunjang

Hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, hitung jenis,


trombosit, masa perdarahan, masa pembekuan, LED
Fungsi Ginjal (ureum, kreatinin)

Fungsi hati (SGOT/SGPT)

Urine Lengkape

Elektrolit (Na, K, Cl) dan AGD (Analisa Gas Darah)

Asam Urat

Kolesterol, Trigliserid
CT Scan
MRI
Stroke

Definisi WHO, stroke adalah menifestasi klinik dari


gangguan fungsi serebral, baik fokal maupun
menyeluruh (global), yg berlangsung dengan cepat,
selama lebih dari 24 jam atau berakhir dengan maut,
tanpa ditemukannya penyebab lain selain gangguan
vaskuler.
Istilah stroke memiliki nama lain seperti apopleksia
serebri, Cerebrovascular Accidents/Attacks (CVA).
Faktor resiko

Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi


Umur
Jenis kelamin
Ras dan suku bangsa
Faktor keturunan
Faktor resiko

Yang dapat dimodifikasi


Riwayat stroke
Hipertensi
Penyakit jantung
Alkoholik dan merokok
Pengguna narkotik
Diabetes melitus
Hiperkolesterolemia
Obesitas
Hiperurisemia, dll
Stroke hemoragik & non hemoragik
Patofisiologi Klasifikasi stroke dibedakan menurut perjalanan
penyakit atau stadiumnya

TIA. gangguan neurologis lokal yang terjadi selama


beberapa menit sampai beberapa jam saja. Gejala
yang timbul akan hilang dengan spontan dan
sempurna dalam waktu kurang dari 24 jam.
Stroke involusi. Stroke yang terjadi masih terus
berkembang, gangguan neurologis, terlihat semakin
berat dan bertambah buruk. Proses dapat berjalan
24 jam atau beberapa hari.
Stroke komplet. Gangguan neurologis yang timbul
sudah menetap atau permanen. (TIA yg berulang)
Epidemiologi

Menurut taksiran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),


sebanyak 20,5 juta jiwa di dunia sudah terjangkit stroke
pada tahun 2001. Dari jumlah itu 5,5 juta meninggal
dunia. Penyakit tekanan darah tinggi atau hipertensi
menyumbangkan 17,5 juta kasus stroke di dunia.
Di Indonesia penyakit ini menduduki posisi ketiga
setelah jantung dan kanker. Sebanyak 28,5 % penderita
stroke meninggal dunia. Sisanya menderita kelumpuhan
sebagian maupun total. Hanya 15 persen saja yang dapat
sembuh total dari serangan stroke dan kecacatan
Etiologi

Vaskuler: arterosklerosis, inflamasi (giant cell arteritis,


SLE, poliarteritis nodosa, AIDS), diseksi arteri,
penyalahgunaan obat
Kelainan jantung : aritmia jantung, endokarditis
infeksiosa dan noninfeksiosa, penyakit jantung
rematik, fibrilasi atrial
Kelainan darah : trombositosis, polisitemia, anemia sel
sabit, leukositosis
Hipoperfusion sistemik : berkurangnya aliran darah ke
seluruh tubuh karena adanya gangguan denyut jantung
Penatalaksanaan

Terapi spesifik stroke iskemik akut:


Antiplatelet : asam salisilat 160 325 mg / hari 48
jam setelah awitan stroke atau clopidogrel
75mg/hr.
Bila tekanan darah sistolik > 230 mmHg atau
tekanan diastolik > 140 mmHg berikan nikardipin
(5-15 Mg/jam infus kontinu), diltiazem (5-40
Mg/Kg/menit infus kontinu) atau nimodipin (60
mg / 4 jam P O).
Pada keadaan hipertensi gawat darurat (infark
miokard, edema paru kadiogenik, retinopati, nefropati,
atau ensefalopati hipertensif) dapat diberikan:
- Labetalol 10-20mg IV selama 1-2menit. Ulangi atau
gandakan setiap 10 menit sampai maksimum 300 mg
atau berikan dosis awal berupa bolus yang diikuti oleh
labetalol drip 2 8 mg/ menit.
- Nikardipin
- Diltiazem
- Nimodipin
Pencegahan

Pencegahan primer: pola makan yg sehat, olahraga


teratur, istirahat yg cukup
Pencegahan sekunder:
Pemberian obat-obatan (obat antiplatelet agregasi)
Pengendalian faktor resiko yang dapat dimodifikasi
Kesimpulan
Stroke merupakan penyakit yang menyerang
system saraf manusia, yang dapat berakibat pada
kelumpuhan system lainnya. Secara garis besar
stroke dibagi menjadi stroke iskemik (karena
penyumbatan pembuluh darah) dan stroke
hemoragik (karena pecahnya pembuluh darah)
yang memiliki gejala bervariasi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai