Anda di halaman 1dari 11

Kuliah minggu ke 9

VIII. Peranan masyarakat


petani di wilayah pedesaan
dalam pengembangan
agroindustri
Peranan masyarakat petani di wilayah
pedesaan dalam pengembangan agroindustri
Pada awal periode pembangunan, kebijakan
pemerintah lebih memperioritaskan industri
pengolahan (manufacturing) dan substitusi
import , sedangkan sektor pertanian
diabaikan
Fokus pengembangan pertanian dimulai pada
masa orde baru

Pada pelita IV dan V Agroindustri mulai


mendapat perhatian
Agroindustri
Adalah industri yang mengolah hasil
pertanian atau yang bahan bakunya
berasal dari hasil pertanian

Berdasarkan skala usaha terbagi :


Skala besar : perkebunan (BUMN/PTP Nusantara,
swasta), perikanan laut (pengolahan tuna,
cakalang, ikan karang) dan peternakan
Menengah dan kecil : berlokasi dipedesaan dan
berbasis pertanian rakyat spt pengolahan palawija,
hortikultura, hasil peternakan dan perikanan
pengembangan wilayah pedesaan,
agroindustri dan komoditas unggulan
dalam pengembangan pertanian
berkelanjutan

Agroindustri pedesaan :
yaitu agroindustri yang berorientasi
dipedesaan atau berbasis pada kegiatan
pertanian dan perikanan
Komoditas Unggulan : casia vera,
kakao, dll
Pertanian Berkelanjutan :
Tujuan pengembangan agroindustri
pedesaan:
Meningkatkan nilai tambah hasil panen
Meningkatkan jaminan mutu dan harga
Mengembangkan diversifikasi produk sebagai
upaya penanggulanan kelebihan produksi atau
kelangkaan permintaan pada periode tertentu
Sebagai wahana pengenalan, penguasaan dan
pemanfaatan teknologi sekaligus sebagai
wahana peran serta masyarakat dalam
penerapan budaya industri, melalui penciptaan
wirausaha baru dan swadaya petani/ peternak
dan nelayan
Strategi dan pola pengembangan agroindustri
pedesaan bagi pemberdayaan ekonomi rakyat

Diperlukan strategi yang mampu menekan


hambatan, meningkatkan potensi yang ada, serta
membuka peluang lebih luas
Keterpaduan aspek sumberdaya manusia,
pemodalan, managemen, teknologi dan kekhasan
produk harus tercermin (misal beras solok)
Pengendalian mutu
Lembaga kemitraan
Konsep kemitraan :(kemitraan partisipatif)

Kemitraan partisipatif
Didasarkan saling menguntungkan dan
saling menghidupi
Keterpaduan aspek bisnis, finansial
teknologi dan peningkatan sumberdaya
manusia
Prinsip-prinsip :
1. Rekayasa kelembagaan ekonomi masyarakat
2. Kemitraan didasarkan pada prinsip saling
menguntungkan, saling membutuhkan dan
saling menghidupi
3. Bentuk lembaga ditetapkan melalui dari wakil
unsur yang bersarikat
4. Transformasi kelembagaan
5. Sumber dana terpadu
6. Pelaku utama kemitraan mempunyai entity
bisnis dalam jalur sistem bisnis yang sedang
dikembangkan
4 aspek penting pendekatan dalam membentuk
pola pembinaan kemitraan

1. Aspek bisnis untuk menjamin kelayakan usaha


2. Aspek kesejahteraan sosial untuk menjamin
manfaat usaha
3. Aspek keikutsertaan untuk menjamin
keberlanjutan usaha
4. Aspek teknologi untuk menjamin teknik dan mutu
produksi
Kendala pengembangan agroindustri
pedesaan

a. Keterbatasan modal
b. Kualitas sumberdaya manusia
c. Keterbatasan penerapan teknologi
d. Sarana dan prasarana yang tidak memadai
e. kelembagaan

Anda mungkin juga menyukai