GLUKONEOGENESIS
OLEH
NURUL FIKRI (1311122012)
ANANDA AGUNG (1311122028)
FIFIE SAPUTRI (1311121007)
NANDA ARTIKA S (1311121038)
SISKA YULIANA (1311121031)
MARTA WELA (1311121043)
RAHMAD IMAWAN (1011122068)
TUJUAN
1. Agar mahasiswa mampu memahami salah satu bentuk metabolisme dari
karbohidrat.
2. Agar pemahaman yang telah didapatkan di dalam pembuatan makalah ini
dapat di presentasikan dan berbagi ilmu bersama
BAB II
ISI
PENGERTIAN DAN PERANAN GLUKONEOGENESIS
Yang dimaksud dengan glukoneogenesis adalah reaksi yang merubah senyawa bukan
karbohidrat menjadi karbohidrat (glukosa). Jalur ini merupakan salah satu jalur yang
merupakan sumber glukosa endogen. Peranan fisiologis dari jalur ini adalah untuk
mempertahankan kadar glukosa darah pada saat masukan glukosa darah rendah, misalnya
pada saat puasa, atau apabila tubuh dalam keadaan stress, agar glukosa darah tidak kurang
dari batas minimal. Kadar glukosa darah harus dipertahankan di atas batas minimal
mengingat ada jaringan tubuh yaitu otak, sel darah merah, dan sel limfoit serta makrofag
yang untuk fungsi fisiologisnya mutlak membutuhkan glukosa.
Glukoneogenesis, proses sintesis glukosa dari precursor bahan karbohidrat, terjadi
terutama di hati pada keadaan puasa. Pada keadaan kelaparan yang ekstrem, korteks ginjal
juga dapat membentuk glukosa. Sebagian besar glukosa yang dihasilkan oleh korteks ginjal
digunakan oleh medula ginjal, tetapi sebagian glukosa dapat masuk ke dalam aliran darah.
Diawali dengan piruvat, sebagian besar langkah pada glukoneogenesis adalah
kebalikan dari reaksi pada glikolisis. Sebenarnya, jalur-jalur ini berbeda hanya di 3 titik.
Enzim yang berperan dalam mengkatalisis reaksi ini diatur sedemikian rupa sehingga yang
utama adalah glikolisis atau glukoneogenesis, tergantung pada keadaan fisiologis.
Sebagian besar langkah glukoneogenesis menggunakan enzim yang sama dengan
enzim yang mengkatalisis proses glokolisis. Aliran karbon, tentu saja, adalah dalam arah
yang berlawanan. Terdapat tiga urutan reaksi pada glukoneogenesis yang berbeda dengan
langkah padanan pada glikolisis. Ketiganya melibatkan perubahan piruvat menjadi
fosfoenolpiruvat ( PEP ) dan reaksi yang mengeluarkan fosfat dari fruktosa 1,6 bifosfat untuk
membentuk fruktosa 6- fosfat dan dari glukosa 6- fosfat untuk membentuk glukosa. Selama
glukoneogenesis, perubahan piruvat menjadi fosfoenolpiruvat dikatalisis oleh serangkaian
enzim dan bukan 1 enzim seperti yang digunakan pada glikolisis. Reaksi yang mengeluarkan
fosfat dari fruktosa 1.6 bifosfat dan dari glukosa 6 fosfat masing-masing menggunakan enzim
yang berbeda dengan enzim padanan pada glikolisis. Walaupun selama glikolisis terjadi
penambahan fosfat oleh kinase, yang menggunakan ATP, selama glukoneogenesis fosfat
dikeluarkan oleh fosfatase yangmemebebaskan Pi. Dengan demikian, langkah glukoneogenik
ini secara energetislebihmudah terjadi daripada apabilapaa reaksi-reaksi tersebut dihasilkan
ATP.
JALUR GLUKONEOGENESIS
Glukoneogenesis berlangsung melalui suatu jalur yangmerupakan kebalikandari
banyak, tapitidaksemua langkah glikolisis.
1. Perubahan Piruvat Menjadi Fosfoenolpiruvat
Pada glikolisi, fosfoenolpiruvat diubah menjadi piruvat oleh piruvat kinase. Pada
glukoneogenesis, diperlukan serangkaian langkah untuk menyelesaikan kebalikan dari reaksi
ini. Piruvat mengalami karboksilasi oleh piruvat karboksilase untuk membentuk oksaloasetat.
Enzim ini yang memerlukan biotin, adalah katalisator reaksi anaplerotik pada siklus asam
trikarboksilat. Pada glukoneogenesis, reaksiini melengkapi lagi oksaloasetat yang digunakan
untuk sintesis glukosa.
CO2 yang ditambahkan ke piruvat untukmembentuk oksaloasetat dibebaskan oleh
fosfoenolpiruvat karboksikinse(PEPCK) dan dihasilkan fosfoenolpiruvat. Untuk reaksi ini,
GTP merupakan sumber energi serta sumber gugus fosfat fosfoenolpiruvat. Enzim-enzim ini
mengkatalisis kedua langkah ini terletak di dua kompartemen subselyang berbeda. Piruvat
karboksilase dijumpai di mitokondria.Padaberbagi spesies, fosfoenolpiruvat karbokilse
karboksikinse terletakdi sitosol atau mitokondria, atau tersebar di keduakompartemenini.
Pada manusia, enzim ini trsebar hampir sama banyak dimasing-masing kompartemen.
Oksaloasetat yang dihasilkan dari piruvat oleh piruvat karboksilse atau dari sam
amino yangmembentuk zat antara pada siklus asam trikarboksilat, tidak mudah menembus
membran mitokondria. Oksaloasetat mengalami dekarboksilasi menjadi fosfoenolpiruvat
karboksikinase mitokondria, ata u di ubah manjadi malat atau aspartat. Perubahanoksaloasetat
menjadimalat memerlukan NADH. Fosfoenolpiruvat, malat, aspartat dapat dipindahkan ke
dalam sitosol.Setelah menmbus membranmitokondria dan masuk kedalam sitosol,malat dan
asprtat diubah kembalimejadioksalosetat oleh kebalikan dari reaksi yang
dijelaskan.Perubahan malat menjadi oksaloasetat menghasilkan NADH. Apakah oksaloasetat
dipindahkan menembus membranmitokondria sebagaimalat atau aspartat tergantung pada
kebutuhan akan ekuivalen reduksi di sitosol. NADH diperlukan untuk mereduksi1,3-
bisfosfogliserat menjadi gliseraldehida3-fosfat selama glukoneogenesis.
GAMBAR SINTESIS PIRUVAT MENJADI FOSFOENOL PIRUVAT
PENGATURAN GLUKONEOGENESIS
Walaupun glukoneogenesis berlangsung selama puasa, glukoneogenesis juga di
rangsang selama olahraga yang lama,diet tinggi protein dan keadaan stress. Faktor
yangmendorong secara keseluruhan aliran karbondari piruvat ke glukosa meliputi
ketersediaan subtrat dan perubahn aktivitas atau jumlah enzim tertentupada glikolisis dan
glukoneogenesis. Ketersediaa substrat, Glukosa dirangsang oleh aliran subtrat utamanya dari
jaringan perifr ke hati. Gliseroldibebaskan dari jaringan adiposa apabilakar
insulinmenurundankadar glukagon atau hormon stress epinefrin dan kortisol(suatu
glukokortikoid) meningkat di dalamdarah.Laktat di hasilkan dari ototselama olahraga dan
oleh sel darah merah. Asam amino juga tersedia untuk glukoneogenesis apabila asupan
makanan tinggi protein dan asupan rendah karbohidrat.
Langkah-langkah ini sesuai dengan langkah yang terjadi pada glikolisis yang
dikatalisis oleh enzim pengatur. Aliran netto karbon, apakah dari glukosa ke piruvat
(glikolisis) atau dari piruvat ke glukosa (glukoneogenesis), bergantung pada aktivitas relatif
atau jumlah enzim glikolitik atau glukoneogenik.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Glukoneogenesis adalah proses sintesis glukosa dari non-karbohidrat sumber. Titik awal
glukoneogenesis adalah asam piruvat, meskipun asam oksaloasetat dan fosfat
dihidroksiaseton juga menyediakan titik masuk. Asam laktat, beberapa asam amino dari
protein dangliserol dari lemak dapat diubah menjadi glukosa.
DAFTAR PUSTAKA