Anda di halaman 1dari 20

Acute Myeloblastic Leukemia

(AML)
Kelompok 8 :
1. Isni Fauziah Arbi
2. Nurasiyah
3. Ray Fahrunisa
4. Siti Masrurotul laila
Definisi Leukimia
Leukemia adalah suatu keadaan di mana terjadi
pertumbuhan yang bersifat irreversibel dari sel induk dari
darah

Leukemia dibagi menjadi :


1. leukemia akut, sel darah sangat tidak normal, tidak dapat
berfungsi seperti sel normal, dan jumlahnya meningkat
secara cepat. Kondisi pasien dengan leukemia jenis ini
memburuk dengan cepat.
2. leukemia kronik, pada awalnya sel darah yang abnormal
masih dapat berfungsi, dan orang dengan leukemia jenis
ini mungkin tidak menunjukkan gejala. Perlahan-lahan,
leukemia kronik memburuk dan mulai menunjukkan
gejala ketika sel leukemia bertambah banyak dan
produksi sel normal berkurang.
Definisi AML
Leukemia myeloid akut atau Acute Myeloblastic
Leukemia (AML) sering juga dikenal dengan istilah
Acute Myelogenous Leukemia atau Acute
Granulocytic Leukemia merupakan penyakit
keganasan yang ditandai dengan diferensiasi dan
proliferasi abnormal sel induk hematopoetik yang
bersifat sistemik dan secara malignan melakukan
transformasi sehingga menyebabkan penekanan
dan penggantian komponen sumsum tulang
belakang yang normal.
Klasifikasi AML
Klasifikasi AML oleh French American British (FAB)
Subtipe Menurut FAB Nama Lazim

(French American British) % Kasus)


Leukimia Mieloblastik Akut dengan diferensiasi Minimal (3%)
MO

Leukimia Mieloblastik Akut tanpa maturasi (15-20%)


M1

Leukimia Mieloblastik Akut dengan maturasi granulositik (25-


M2
30%)
Leukimia Promielositik Akut (5-10%)
M3

M4 Leukimia Mielomonositik Akut (20%)

Leukimia Mielomonositik Akut dengan eosinofil abnormal (5-


M4Eo
10%)

M5 Leukimia Monositik Akut (2-9%)

M6 Eritroleukimia (3-5%)

Leukimia Megakariositik Akut (3-12%)


M7
M0 : Mieloblastik dgn diferensiasi minimal

Definisi : AML Yang tidak terdiferensiasi secara morfologi, dan


diklasifikasikan berdasarkan penanda dan ciri ultrastrukturnya
Epidemiologi : 5% AML dialami orang dewasa.
Gambaran Klinis : insufisiensi sumsum tulang, leukositosis
dapat terjadi.
Morfologi :
o Blas Berukuran sedang
o Kromatin halus
o Dapat terlihat sedikit perlekukan inti ke dalam
o 1-2 neuklous
o Sitoplasma tidak bergranula
o MPO <3%
o Esterase negative
a. Blas besar yang tidak
berdiferensiasi tanpa granulasi.
b. Reaksi Peroksidase : Hasil
positive pada neutrophil yang
matang, sedangkan hasilnya
negative pada blas.
M1 : Leukimia Mieloblastik Akut tanpa maturasi
Definisi : AML dengan 90%
blas di sel-sel non eritroid
Epidemiologi : 10% AML
dialami orang dewasa, usia
median 46 tahun
Gambaran klinis : insufiensi
susmsum tulang leukositosis
dapat terjadi
Morfologi :
o > 90 % blas
o Peroksidase +
o Granula azurofil
o Kadang terdapat AUER rods,
Inti Bulat/Oval
o Kromatin Halus, Nukleoli 2-
5
a. Blas tanpa tanda-tanda
diferensiasi.
b. Positif untuk peroksidase pada
blas
M2 : Leukimia Mieloblastik Akut dengan maturasi
Definisi : AML dengan 20% blas
di sel-sel non eritroid,
pematangan pada sel-sel
neutrophil yang matang pada
10% monosit <20% sel di
susmsusm tulang
Epidemiologi : 30-35% AML 2
kelompok usia: 20% pasien yang
berusia di bawah 20 tahun, 40%
pasien yang berusia di atas 60
tahun
Gambaran klinis : insufisiensi
sumsum tulang dan hitung
leukosit bervariasi
Morfologi :
o > 50% sel terdiri mieloblas &
promielosit
o Ada maturasi di luar
promielosit
o Granulosit dewasa
sitoplasma kurang granulasi
a. Sumsum tulang ( Pandangan umum
500x) selain sel-sel blas, sel-sel yang
berdifeensiasi menjadi mielosit dan
neutrophil yang menyerupai
pseudo-pelger.
b. Blas dengan granulasi yang dapat
dikenali dengan jelas dan
kecenderungan terjadinya
pematangan

M3: Leukimia Promielositik Akut

Morfologi :
o Promielositik
hipergranuler,
sebagian besar sel
t.d promielosit
abnormal
o Biasanya peroksidase
+ (Positif)
o berukuran besar,
o sitoplasma berisi
granula yang jelas
o auer rod +
M4 : Leukimia Mielomonositik Akut
Definisi : AML dengan keterlibatan
progenitor neutrophil dan monositik, 20 %
blas disumsum tulang, neutrophil dan
prekursornya merupakan 20% sel di
sumsum tulang, sel monositoid dan
prekursornya membentuk 20% sel di
sumsum tulang.
Epidemiologi : 15-25% AML,dapata
mengenai semua kelompok usia, sering
pada orangtua.
Gambaran Klinis : anemia, kelelahan,
trombopenia, lebih sering leukositosis
Morfologi :
o > 20 % monosit
o > 20 % mieloblas & promielosit
o seri mieloid & monosit berproliferasi
berdiferensiasi.
o promonosit, monosit, mieloblas,
promielosit
o inti sel: monositoid, nukleoli besar
o sitoplasma: banyak pseudopodi,
a. Leukemia mielomonositik akut dengan
pematangan lebih lanjut di perifer : sel
monositoid dan neutrophil yang aneh
dengan gangguan pematangan
b. Blas mielomonositik di sumsum
tulang : terbentuk lobus.
M5 : Leukimia Monositik Akut
Diklasifikasikan menjadi 2 sub-tipe :
M5a : Leukemia Monoblastik Akut
M5b : Leukemia Monositik Akut
Definisi : AML 80% sel monositoid
( monoblas, promosit, monosit), proporsi
neutrophil sebesar <20 dapat ditemukan, pada
leukemia monoblas akut, pada leukemia monosit
akut, sejumlah besar sel berupa promonosit
atau monosit.
Epidemiologi :
-leukemia monoblas : 5-8%, dapat mengenai
semua kelompok usia, lebih sering pada orang
muda.
-leukemia monosit : 3-6% aml, dialami orang
dewasa, dengan usia median 49 tahun.
Gambaran Klinis : Kecendrungan terjadinya
perdarahan, manifestasi ekstrameduler
Morfologi :
- diferensiasi lemah monoblas
- diferensiasi baik monosit
tipe monoblastik: semua sel monoblas
tipe promonosit: monoblas, promonosit,
M6 : Eritroleukemia
Definisi : Aml dengan populasi
sel eritroid yang dominan,
proporsi 50% precursor eritroid
di sel-sel berinti, 20% sel blas
di sel-sel non-eritroid.
Epidemiologi : 5-6% AML, pada
orang dewasa.
Gambaran Klinis : anemia,
normoblas di daerah perifer,
sebagian merupakan gejala
MDS.
Morfologi :
> 50 % sel eritroid normal atau
> 30 % sel eritroid dan 10 %
bizar
> 30 % mieloblas & promielosit
Kadang terdapat AER rods
Megakariosit abnormal
a)Sumsum tulang : blas
eritroid besar sangat
mencolok
b)PAS positif granular
c)PAS positif pada
normoblas yang positif
PAS dapat ditemukan
talasemia, dan
terkadang pada anemia.
M7 : Leukemia megakarioblastik akut
Definisi : AML dengan 50%
megakarioblas di sumsum tulang.
Epidemiologi : 3-5% AML, pada anak-anak
dan orang dewasa.
Gambaran Klinis : sitopenia, trombopenia,
dan juga thrombosis, dispalsia neutrophil
dan trombosit. Anak-anak :
hepatosplenomegali, pada orang dewasa
muda, dikaitkan dengan tumor 0-122 bulan
setelah tumor sel benih).
Morfologi :
megakariosit
mieloblas
Blas berukuran sedang sampai besar
dengan inti yang bulat atau melekuk ke
dalam
1-3 Nukleolus
Sitoplasma basofilik
Sering tanpa granula
Pembentkan Pseudopodi
Mikromegakariosit
Displasia keping-keping darah
a) Darah perifer :blas yang
bersifat POX-negatif, dan
tidak terdiferensiasi,
pembentukan sebagian
penonjolan sitoplasma dapat
jelas dikenali. Beberapa sel
memiliki inti ganda dan juga
menyerupai megakarionlas
secara morfologis
b) Gambaran sumsum tulang
pada kasus lain : selain
megakarioblas, terdapat
megakariosit yang tidak
matang.
Pemeriksaan Penunjang AML

- Punksi ST & dibuat Sediaan Apus ST proliferasi sel


mieloblas serta penekanan eritropoiesis &
trombopoiesis.
- Pewarnaan sitokimia : u/ pastikan selnya mieloblas
pewarnaan peroksidase / Suddan Black B. Pada LMA
: sel blas akan memberikan reaksi +.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai