Anda di halaman 1dari 22

Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun dibawa ibunya ke

poliklinik RS karena sering batuk sejak 3 bulan yang lalu. Batuk


terutama terjadi pada malam hari dan tidak disertai demam.
Anak telah sering dibawa berobat ke puskesmas namun tidak
banyak mengalami perubahan. Seminggu terakhir, batuk-pilek
yang dialami anak semakin sering. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan pernafasan takipneu dan pada auskultasi paru
terdengar bunyi mengi (wheezing).
Identifikasi Istilah Rumusan Masalah
yang Tidak Diketahui

Anak laki-laki berusia 6 tahun sering batuk sejak 3


bulan yang lalu.

Tidak ada

Hipote
sis
!!! Seorang anak laki-laki berusia 6 tahun ini
mengalami Asma.
Asthma is a chronic inflammatory disease of the bronchial airways that is
characterized pathologically by a desquamative eosinophilic bronchitis and clinically by
reversible airway narrowing and increased airway responsiveness to nonspecific
provocative stimuli.

Oxford Textbook of
Medicine, 2010
Anamnesis Working
PF + PP Diagnose
Etiologi
dan
Anak laki- Differenti Epidemio
laki berusia al
6 tahun logi
Diagnose Patofisiol
sering batuk Penatalaksa ogi
sejak 3 naan Klasifikas
bulan yang i
Man.
lalu.
Komplika
Klinis
Progno si
sis Pencega
Identitas
Keluhan Utama
Riwayat Penyakit
Sekarang
Riwayat Penyakit
Dahulu
Riwayat Kesehatan
Riwayat Pribadi
Riwayat Keluarga
Riwayat Sosial
Alloanamnesis
Anamn
esis
Pemeriksaan Fisik
Head to Toe
IPPA
Conjungtiva
Sklera
KGB
Pulmo
Cor
Abdomen
Ekstremitas
Pemeriksaan Penunjang

Uji Faal Paru


peak flow rate
Spirometry
Uji Provokasi Bronkus
X-Ray Thorax posisi AP-Lat
Pemeriksaan Darah
(eosinofil)
Uji Kulit Alergi dan
Imunologi
asma
1. Kenaikan >15% pada PFR
(peak flow rate) atau FEV1
Uji Faal Paru setelah pemberian
bronkodilator
2. Penurunan >15% pada PFR
atau FEV1 setelah
provokasi bronkus
Derajat obstruksi
bronkus
*Provokasi Bronkus dilakukan
Menilai hasil dengan histamin, gerak badan
provokasi bronkus
FEV (exercise), udara kering dan
MenilaiPEF
hasil RV dingin, dll.
1
pengobatan dan
FV
TLCperjalanan
mengikuti FRC
C
penyakit.
X-Ray Thorax Posisi
AP-Lat Pemeriksaan Darah Eosinofil

N = 1-
4%

Uji Kulit Alergi dan Imunologi


Working Diagnose

Asthma is a chronic inflammatory disease


Bronkiti
s
of the bronchial airways that is characterized
pathologically by a desquamative eosinophilic bronchitis DD
and clinically by reversible airway narrowing and /
increased Menimbulkan
airway responsiveness
gejala to nonspecific Bronkiol
provocative stimuli.berulang Gejala berikut dapat
episodik
terjadi berhubungan itis
Mengi
dengan adanya
Sesak
obstruksi jalan nafas
Dada terasa berat
yang luas,
Batuk-batuk
bervariasi dan
sering kali bersifat
*Gejala biasa timbul
reversibel atau
dimalam menjelang
tanpa pengobatan
dini hari
Etiologi
Faktor genetik

Hipereaktivitas
Atopi/alergi bronkus
Faktor lingkungan

Alergen didalam ruangan (tungau,


debu rumah, hewan, jamur,dll)
Alergen diluar ruangan
(alternaria, tepung sari)
Makanan
Obat-obatan
Bahan iritan
Eksresi emosi berlebihan
Rokok/Asap rokok
Polusi udara didalam atau diluar
ruangan
Exercise induce asthma
Perubahan suhu/cuaca
Parameter klinis, A
fungsi paru, Ringan Sedang Berat ncaman henti
laboratorium nafas
Sesak timbul Berjalan Berbicara istirahat
pada saat
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk
bertopang lengan
Kesadaran Mungkin iritable Biasanya iritable Biasanya iritable kebingungan
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada nyata
Mengi Sedang, Nyaring, Sangat nyaring, Sulit/tidak
sering hanya pada sepanjang terdengar tanpa terdengar
akhir ekspirasi ekspirasi+ stetoskop
inspirasi
Sesak nafas Minimal Sedang Berat
Dispnea Batuk
Otot bantu nafas Biasanya tidak Biasanya iya Iya
Retraksi Dangkal, Sedang, Dalam, Gerakan
retraksi intercostal ditambah retraksi ditambah nafas paradok torako-
suprasternal cuping hidung abdominal
Laju nafas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Laju nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
PEFR atau FEV1
pra >60% 40 60% <40%
bronkodilator >80% 60 80% <60%, respon
Mengi pascabronkod <2jam
ilator
SaO2 >95% 91 - 95% <90%
PaO2 Normal >60 mmHg <60 mmHg
PaCO2 <45 mmHg <45 mmHg >45 mmHg
Komplikasi Pencegahan

Perubahan betuk thorax (thorax membungkuk kedepan dan 1. Menghindari faktor pencetus asma, seperti : kelelahan
memanjang) bermain, asap rokok, debu, makan coklat, makan es krim.
Atelektasis 2. Mengajaknya berolah raga secara teratur seperti berenang
bila sudah memungkinkan.
Bronkiektasis
3. Menurunkan berat badannya bila mempunyai berat badan
Bronkopneumonia
berlebihan
Gagal nafas
4. Mencegah terjangkitnya penyakit saluran pernafasan, seperti :
Gagal jantung flu, pilek, batuk.
Obat-obat Obat-obat
Penatalaksanaan pereda pengendali
(reliever): (controller):
Tujuan
BRONKODILATOR Glukokortikoid
Short acting 2 Leukotrien
agonist modifiers
Tujuan utama penatalaksanaan
(salbutamol, Long acting inhaled
asma adalah meningkatkan dan fenoterol, 2-agonist
mempetahankan kualitas hidup terbutalin) Teofilin
Dibagi
agar dalam 2 kelompok:
penderita asma dapat Methylxanthine Kromolin
hidup
Obat normal
peredatanpa hambatan
(reliever) KORTIKOSTEROID Long acting oral
digunakan
dalam untuk
melakukan meredakan
aktivitas 2-agonist.
serangan serangan atau gejala
sehari-hari
asma jika sedang timbul.
Obat pengendali (controller)
disebut juga obat pencegah atau Terapi suportif
obat profilaksis. Digunakan Oksigen
mengatasi masalah dasar asma,
yaitu inflamasi kronik saluran
Terapi cairan
nafas.
Kesimpulan
Asma adalah gangguan inflamasi kronik pada saluran napas. Inflamasi
kronik menyebabkan peningkatan hiperresponsif jalan napas yang
menimbulkan gejala episodik berulang berupa serangan sesak napas
ekspiratoir yang paroksismal, berulang-ulang dengan mengi
(wheezing) dan batuk yang disebabkan oleh konstriksi atau spasme
otot bronkus, inflamasi mukosa bronkus dan produksi lendir kental
yang berlebihan. Episodik tersebut berhubungan dengan obstruksi
jalan napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel
dengan atau tanpa pengobatan. Hipotesis Diterima
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai