Anda di halaman 1dari 2

Hormon yang Berperan dalam Mekanisme Persalinan

Pada beberapa hewan mamalia, terjadi pelonjakkan pesat konsentrasi dari hormone
adrenokortikotropin (ACTH) dan kortisol pada sirkulasi janin sebelum 15 sampai dengan 20
hari sebelum persalinan, peningkatan ini dipengaruhi dari trophoblast sitokrom P450 (CYP)
enzim 17α-hydroxylase/C17,20 (CYP 15) , yang mengkatalisis pregnenolone menjadi 17 α-
hydroxypregnenolone dan dehidroepiandrostenedion. Hormon progesterone yang dihasilkan
akan turun dan terjadilah peningkatan kadar estron dan 17β-estradiol pada sirkulasi maternal
yang akan mestimulasi uterus untuk memproduksi PGF2α yang akan menyebabkan dorongan
untuk melahirkan pada beberapa hewan mamalia. Namun, karena plasenta manusia kekurangan
enzim CYP 17 yang dapat diinduksi oleh glukokortikoid, mekanisme ini tidak berlaku. Pada
mamalia dan manusia, kelenjar adrenal janin C19 yang digunakan untuk membentuk estrogen.
Androstenedione dan dehidrpepiandristeron sulfat (DHEAS) disekresikan oleh kelenjar
adrenal janin dan akan menstimulasi ACTH dan hipoksia, DHEAS dan androstenedione yang
dialirkan hingga ke janin akan membantu metabolisme estron menjadi estradiol. Hasilnya
adalah peningkatan kadar progesterone yang terkonjugasi didalam plasma maternal menjelang
masa kelahiran, hal ini mendahului dari peningkatan kadar estrogen sebelum persalinan sebagai
respon dari enzim CYP yang dimediasi oleh kortisol pada hewan mamalia dan special
nonprimatik lainnya.

Secara singkat, persalinan pada manusia merupakan suatu proses fisiologis yang
multifaktoral meliputi integritas jaringan dari maternal seperti uterus (myometrium, desidua,
dan serviks uteri) dan membran janin yang secara gradual mengalami perubahan dari hari
hingga ke minggu. Beberapa perubahan tersebut meliputi, peningkatan sekresi prostaglandin
dan dilepaskannya pada uterus, meningkatkan formasi gap junction dari myometriumdan
meningkatkan regulasi reseptor oksitosin di myometrium (aktivasi uterus). Miometrium dan
serviks disiapkan selama proses kehamilan oleh adanya faktor endokrin dan parakrin/autokrin
dari membrane janin dan oleh plasenta akan dibawa untuk mengatur kontraksi myometrium
yang ireguler menjadi regular (kontraksi uterus). Janin mengkoordinasi aktivitas myometrium
karena adanya produksi hormone steroid dari plasenta, melalui distensi uterus dan sekresi
hormone neurohipofisis dan menstimulasi sintesis prostaglanding lainnya.
Aksis Hipotalamik-Pituitari-Adrenal Janin

Pada suatu studi seekor tikus menunjukkan bahwa protein surfaktan-A yang
dikeluarkan dari paru-paru anjing aterm dapat memberikan pemicu tambahan untuk parturisi
pada spesies tersebut.

Anda mungkin juga menyukai