Anda di halaman 1dari 105

Penyakit

Akibat
Kerja
Dr Nusye E
Zamsiar,MS,SpOk
prepared by : NEZ-PERDOKI-
1
May2014
Peristilahan
Penyakit yang timbul karena
hubungan kerja
Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan
kerja
Penyakit Akibat Kerja

Ketiganya sama artinya


prepared by : NEZ-PERDOKI-
2
May2014
Penyakit Akibat
Kerja
Penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
Termasuk : kecelakaan kerja

PerMenakertrans No. PER.01/MEN/1981


KepMenaker No. KEPTS 333/MEN/1989
Kepres no 22 tahun 1993
UU no 3 tahun 1992 ttg Jamsostek
UU no 40 tahun 2004 tentang SJSN
UU no 24 tahun 2011 tentang BPJS
prepared by : NEZ-PERDOKI-
3
May2014
Penyakit Akibat Kerja
Peraturan perundangan sudah cukup
banyak
Sosialisasi sudah sering dilakukan
Data sangat minim sekalipun temuan
penelitian mendapatkan sebaliknya
Profesi kedokteran kerja baru
berkembang akhir-akhir ini
Keengganan perusahaan melaporkan

prepared by : NEZ-PERDOKI-
4
May2014
Beberapa temuan penelitian
Tahun Peneliti Jumlah sampel dan populasi Temuan
1964 Sumamur & Diperiksa 111 dari 1082 1% bisinosis dan 40%
Karimuddin tenaga kerja pemintalan keluhan pernafasan

Karimuddin & 976 tenaga kerja pertam- 0.5% silikosis (murni


Sumamur bangan atau campuran TBC
paru)

1971 Sumamur 20 tenaga kerja blowers 10% bronkhitis kronis;


dan carders 15% kelainan paru
lain

1974 Sumamur 1559 tenaga kerja pabrik 4,7% bronkhitis kronis


rokok
457 tenaga kerja pabrik 5% bronkhitis kronis
beras
1978/ Sumamur & 54 pekerja pompa bensin 16,7% dermatosis akibat
1979 Susianti Wenas kerja
36 pengecer kerosen 16,7% dermatosis
akibat
kerja; 47,2%
iritasi kulit;
38,9% kerusakan
lapisan
tanduk kulit

prepared by : NEZ-PERDOKI-
5
May2014
Tahun Peneliti Jumlah sampel dan populasi Temuan
1984 Sumamur 518 dari 982 tenaga kerja 7,9% timah hitam darah
pabrik aki 800 mikrogram/L atau lebih
1984/ Sumamur, 113 penyemprot hama 48,7%% kadar kolin-esterase
1985 Tjepi Aloewi & industri perkayuan 62,5% atau kurang
Tjipto Pranowo
1984/ Sumamur, 99 petani penyemprot 6% penurunan kolin-esterase
1985 Bunandir & hama darah
Tjipto Pranowo
1986 Sugeng Budiono 347 tenaga kerja terpapar 35,7% keracunan ringan;
pestisida 20,2% keracunan sedang;
3,4% keracunan berat
1989/ Karnen Garna 250 tenaga kerja pabrik 2,8% obstruksi paru akut;
1990 Baratawidjaja tekstil; 3,2% obstruksi paru kronis
1375 tenaga kerja pabrik 24,8% bisinosis; obstruksi
tekstil paru akut 1,7% dan 0,2%
kronis
1989/ Retno Widowati 230 tenaga kerja pabrik cat 0,9% dermatosis akibat kerja
1990 Subaryo 80 tenaga kerja bengkel
pengecatan mobil 2,5% dermatosis akibat kerja
4000 tenaga kerja pabrik
semen 0,2% dermatosis akibat kerja
200 tenaga kerja bangunan 3% dermatosis akibat kerja
1992/ Eddy Charles 425 tenaga kerja terpapar 10,8% restriksi paru; 2%
1993 kepada debu; 518 kepada obstruksi paru
asbes
1993 Santoso 372 tenaga kerja batik 11,8% paru obstruktif; 7,8%
tradisional restriktif dan 1,1% campuran

prepared by : NEZ-PERDOKI-
6
May2014
Penyebab
Penyakit Akibat Kerja
Faktor fisis
Faktor Kimia
Faktor biologis
Faktor fisiologis /
ergonomi
Faktor mental/psikologis
prepared by : NEZ-PERDOKI-
7
May2014
Faktor fisis ( fisik )
Kebisingan dan getaran
Suhu lingkungan kerja
Tekanan udara
Radiasi elektromagnetik /
radioaktif
Penerangan/pencahayaan

prepared by : NEZ-PERDOKI-
8
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
9
May2014
KEBISINGAN
BISING
Adalah suara yang tidak dikehendaki
( unwanted sound )
dapat berasal dari :

Kegiatan alam Kegiatan manusia


petir,gunungmeletus,gempa mesin2, alat musik, lalu lintas,
alat rumah tangga
- Frekuensi : Hertz ( Hz )
- Intensitas : desibel ( dB )

preared by NEZ-PERDOKI-May2014 10
Jenis bising
Bising kontinu
a.l. mesin bubut, kipas angin, mesin gergaji, katup
gas
Bising ter-putus2 ( intermittent)
a.l. suara lalu lintas, pesawat terbang
Bising impulsif
a.l. pukulan palu, tembakan pistol
bising impulsif berulang : tiang pancang,mesin
tempa

Kerusakan pendengaran terjadi krn paparan


kumulatif kebisingan diatas intensitas maksimal
Prepared by NEZ-PERDOKI-
dalam waktu lama
May2014
11
Intensitas bunyi :
diukur dg sound level
meter
Nilai ambang pendengaran :
diukur dg
audiometer

NAB KEBISINGAN = 85 dB
(angka desibel yang dianggap aman
untuk sebagian besar tenaga kerja bila
bekerja 8 jam sehari atau 40 jam
seminggu)
Pemerintah telah menetapkan NAB
pPrepared by NEZ-PERDOKI-
May2014
12
PeraturanMenaker
no.per.13/MEN/X/2011
tentang NAB
faktor fisik dan faktor kimia
di tempat kerja
Faktor fisik : kebisingan, iklim kerja, getaran,
radiasi frekwensi radio & gelombang mikro,
radiasi sinar uv, medan magnit statis

Prepared by NEZ-PERDOKI-
13
May2014
KEBISINGAN
NAB Kebisingan
___________________________________________

Waktu pemajanan Intensitas kebisingan


per hari dlm. Desibel
_____________________________________
8 jam 85 dB
4 jam 88
2 jam 91
1 jam 94
30 menit 100
15 menit 103
---------------------------dst
tidak boleh 140
________________________________________
prepared by : NEZ-PERDOKI-
14
May2014
Pengaruh kebisingan
Gangguan pendengaran :
- TTS / Temporary treshold shift
- PTS / Permanent treshold shift
- Trauma akustik
Gangguan komunikasi, konsentrasi, ketelitian
Gangguan fisiologis (sistem pencernaan,
kardiovaskuler, sistem faal tubuh lainnya)
Gangguan tidur
Gangguan psikologis/perilaku
prepared by : NEZ-PERDOKI-
15
May2014
GETARAN / VIBRASI
Getaran adalah pergerakan gelombang
mekanik melalui titik2 yang terletak pada
satu garis lurus

Getaran dapat dihantarkan :


keseluruh tubuh ( whole body vibration)
mengendarai dijalan kasar, traktor,dll
setempat ( hand arm vibration = HAV )
tukang gerinda, bor, gergaji
Prepared by NEZ-PERDOKI-
16
May2014
Efek getaran thd tubuh
A. Getaran seluruh tubuh :
whole body vibration ( WBV)
ketidaknyamanan, kelelahan, penglihatan
kabur, gangguan keseimbangan, motion
sickness, perdarahan gastrointestinal &
saluran kemih

Prepared by NEZ-PERDOKI-
17
May2014
B. Getaran setempat
hand arm vibration (HAV)
Insidens : 5-10% pd populasi umum
risiko : 8-9 x >
meningkat pd perokok

Prepared by NEZ-PERDOKI-
18
May2014
Gangguan Kesehatan pada HAV

1. Gangguan sirkulasi darah


2. Tulang , sendi dan otot
3. Neurologis

Prepared by NEZ-PERDOKI-
19
May2014
Gangguan sirkulasi darah
Gejala seperti Raynauds Syndrome
Gejala awal :
kesemutan/baal pd jari.
Vasokonstriksi (warna jari menjadi pucat)

terutama pagi hari/ hawa dingin


(vibration white finger )biasanya <1 jam,
diakhiri dg memerahnya jari (+nyeri)
kembalinya darah ke ujung2 jari
( + menurunnya sensitivitas jari2)
Prepared by NEZ-PERDOKI-
20
May2014
Prepared by NEZ-PERDOKI-
21
May2014
Pajanan 10-20 tahun

Jari2 sianotik permanen


(akrosianosis)
nekrosis /ulserasi

Dapat kena area lain


sistem sensoris dan
ketangkasan jari2
Prepared by NEZ-PERDOKI-
22
May2014
Gangguan tulang, sendi dan otot

Tulang & sendi : terbatas pada tulang


karpal (lunata dan navikularis), sendi
radioulnaris dan sikuartrosis &
pseudokista, kadang2 atrofi.
Kasus lanjut : fragmentasi permukaan
sendi, dekalsifikasi dan degenerasi
osteolisis lain
Otot: atrofi otot,menurunnya kekuatan
memegang
Prepared by NEZ-PERDOKI-
23
May2014
Gangguan neurologis

Parestesi, ambang sensoris, konduksi saraf

Prepared by NEZ-PERDOKI-
24
May2014
NAB GETARAN (lengan-tangan)
Peraturan Menaker
no per.13/Men/X/2011
____________________________________
Juml waktu Nilai percepatan pd frek.dominan
pemajanan
per hari kerja m/ det2 gravitasi ( 1 gram =
9,81 m/det )2

____________________________________________________________________

4 jam - < 8 jam 4 0,40


2 jam - < 4 jam 6 0,61
1 jam - < 2 jam 8 0,81
Kurang dari 1 jam 12 1,22
__________________________________________________

Alat pengukur percepatan getaran


Prepared bymekanis pd tangan-lengan : vibration
NEZ-PERDOKI-
25
May2014
meter/akselerometer
SUHU LINGKUNGAN KERJA
PANAS

DINGIN

Prepared by NEZ-PERDOKI-
26
May2014
P A N A S : thermal stress
Faktor2 yg mempengaruhi :
suhu udara, kelembaban udara , kecepatan
aliran udara, suhu radiasi dari
lingkungan atau benda2 sekitar.

Utk kerja normal :


suhu ideal 19 230C, kelembaban 30 70%
Indonesia : 24 260C, kelembaban 60-70%
Prepared by NEZ-PERDOKI-
27
May2014
Pekerja berisiko
Pekerja tanur
Pertambangan
Pekerja di cuaca panas
Pekerja kamar mesin

Prepared by NEZ-PERDOKI-
28
May2014
Menilai tingkat paparan panas ( heat stress ) berbagai
rumus a.l :

ISBB / WBGT ( Index suhu basah & bola/ Wet bulb


globe temperature index )
dlm perhitungannya telah memperhatikan faktor suhu,
kelembaban dan radiasi

Diluar ruangan dg panas radiasi :


ISBB = 0,7 tw + 0,2 tg + 0,1 ta

Didalam atau diluar ruangan tanpa panas radiasi


ISBB = 0,7 tw + 0,3 tg
tw = suhu basah, tg = suhu radiasi, ta = suhu kering

Prepared by NEZ-PERDOKI-
29
May2014
Efek pd kesehatan
Ringan : eritema kulit, miliaria
Syncope
Heat cramps ( akibat melakukan
pekerjaan fisik berat di lingk panas
elektrolit tak seimbang)
Heat exhaustion ( lemas/kelelahan
akibat dehidrasi)
Heat stroke ( regulasi suhu tubuh gagal
sehingga suhu tubuh >>>)
Prepared by NEZ-PERDOKI-
30
May2014
Tabel : NABdidari
Suhu panas pajanankerja
lingkungan panas
yang diperkenankan ( dlm. 0C
ISBB )
___________________________________
Variasi kerja-istirahat Beban
Kerja
Ringan
Sedang Berat
Kerja terus menerus 30,0 26,7
25,0
75% kerja, 25% istirahat 30,6 28,0
25,9
50% kerja, 50% istirahat 31,4 29,4
27,9
Prepared by NEZ-PERDOKI-
31
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
32
May2014
IKLIM KERJA DINGIN
Dapat mengurangi efisiensi kerja
keluhan kaku atau kurangnya
koordinasi otot
Gangguan kesehatan pada suhu
sangat rendah :
- Chillblains
- Trench foot
- Frostbite
Berkurangnya efisiensi kerja ( kaku
otot, kurangnya koordinasi otot )
Chillblains : bengkak, merah,panas,sakit/gatal
akb suhu sekitar/dibwh titik beku reversibel
Trench foot : kerusakan anggota badan(kaki)
akb dingin & lembab wlp masih diatas titik beku
kaki iskemi /pucat, nadi tak teraba, kesemutan, kaku,
rasa berat. Lalu diikuti fase hiperemi (bengkak,
merah, sakit reversibel
Frostbite : akb suhu sangat rendah dibawah titik
beku. Jaringan membeku & terbentuk kristal2 es.
Lama2 : gangren ireversibel

Hypothermia dapat fatal


Chillblain
Trench foot
Populasi berisiko
Pekerja pengolahan makanan dg
kamar pendingin
Pabrik es
Nelayan/penyelam
Pekerja di iklim dingin
Ruang komputer/server
TEKANAN UDARA
1. Pajanan tekanan tinggi ( pajanan
hiperbarik ) lebih dari 1 atmosfir
a. Dibawah air (penyelaman basah)
b. Dlm ruang/tempat bertekanan
tinggi

prepared by : NEZ-PERDOKI-
39
May2014
Jenis pekerjaan dg
pajanan hiperbarik
Penyelaman basah
-Pekerjaan bawah air di offshore
-Konstruksi bawah air, pembuatan jembatan
antar pulau
-Pemasangan pipa dan kabel bawah air
-Penyelam militer
-Regu penyelamat pada kasus kapal
tenggelam
-Penyelam tradisionil : penyelam mutiara,dll

prepared by : NEZ-PERDOKI-
40
May2014
Penyelaman kering ( dalam
ruang/tempat bertekanan tinggi )
-Pekerja tambang yg dalam (a.l.
Batubara)
-Didalam RUBT (ruang udara
bertekanan tinggi)
-Subway

prepared by : NEZ-PERDOKI-
41
May2014
Jenis Penyakit Akibat Kerja
Penyelaman
Akibat penyelaman :
Barotrauma, penyakit dekompresi,
dysbaric osteonecrosis
Akibat gas : Keracunan O2, N2 Narcosis,
keracunan CO dan CO2
Akibat Lingkungan
Serangan binatang laut berbahaya

prepared by : NEZ-PERDOKI-
42
May2014
Barotrauma : kerusakan jaringan tubuh
akibat
perbedaan tekanan dlm
tubuh dg tekanan dlm air
Penyakit dekompresi : akumulasi
nitrogen yang terlarut setelah
menyelam, bila terlalu cepat naik ke
permukaan akan membentuk
gelembung udara yang menyumbat
aliran darah
Dysbaric osteonecrosis : nekrosis
jaringan tulang (keropos )
prepared by : NEZ-PERDOKI-
43
May2014
2. Pajanan tekanan rendah
(hipobarik)
-Pekerjaan di ketinggian, tekanan
udara < 1 Atm
-Sampai di ketinggian 12.500 :
tekanan masih 1 Atmosfir ( 760
mmHg) zona fisiologis aman
-Pada 12.500- 50.000 : tekanan
sekitar 500 mmHg mengganggu
fungsi2 fisiologis
-% oksigen sampai ketinggian 110 km:
masih normal ( 20,95%)
prepared by : NEZ-PERDOKI-
May2014
44
Gangguan kesehatan akibat pajanan
hipobarik
Hipoksia (kekurangan oksigen)
Tidak terasa datangnya
Tidak memberikan rasa sakit , hanya
malas
dan mengantuk.
Gejala awal : euphoria. Nafas tdk lega.
Dapat terjadi gangguan berpikir, gerakan tdk
terkoordinir, sianosis, kejang2pingsan
Dapat menyebabkan kematian.

prepared by : NEZ-PERDOKI-
45
May2014
.............Gangguan kesehatan akibat pajanan hipobarik

Dysbarism
Semua kelainan yang terjadi akibat
berubahnya tekanan sekitar tubuh,
kecuali hipoksia.
Banyak istilah sindrom ini seperti
penyakit dekompresi, aeroembolisme,
aeroemphysema
Terjadi akb pengembangan gas-gas
dlm rongga tubuh atau penguapan
gas-gas yang terlarut dalam tubuh
prepared by : NEZ-PERDOKI-
46
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
47
May2014
RADIASI ELEKTROMAGNETIK
Berasal dari medan listrik dan medan magnit
Mempunyai spektrum luas
Frek sangat rendah --------------------------------sangat tinggi
( 0 300 Hz )
_______________________________________________
1 Hz 1kHz 1 MHz 1GHz 1THz 1015Hz 1018Hz 1021Hz
radio & TV IR UV X-ray
60 Hz microwaves
Gamma
Listrik se-hari2
Pekerja berisiko
Penata rontgen
Tukang las
Pekerja di tempat terbuka/ sinar matahari
Pekerja pemotongan logam dg sinar laser
Pekerja tanur/peleburan baja
Pekerja antena pemancar
Welding
Radiasi sinar ultra violet
( dari sinar matahari, sinar las listrik)
- Kulit : iritasi, terbakar, melepuh
- Mata : konjungtivitis, katarak
!! Pakai kacamata pelindung saat
bekerja
Radiasi sinar infra merah
Beban panas tubuh
Katarak
Bersumber dari :
peleburan baja,
peleburan gelas,
bara logam,
nelayan
Radiasi sinar infra merah
Panjang gelombang: 0,75 m 3000 m
Industri: semua yang ada sumber panas,
termasuk pada penggunaan sinar laser
Efek pada Kesehatan: hanya sebatas
subkutis:
Pigmentasi
Luka bakar pada kulit
Cataract: Glass Blowers Cataract/Heat
Cataract
Cornea: Iritasi - Dry Eye
Retina: Protein denaturation
Faktor kimia
Debu : menyebabkan penyakit paru
akibat kerja (pneumokoniosis):
silikosis, asbestosis
Uap : a.l. uap logam (metal fume
fever, dermatitis, keracunan )
Gas : CO, H2S
Larutan kimia : iritasi kulit
Awan / kabut : insektisida, racun jamur

prepared by : NEZ-PERDOKI-
54
May2014
Mesotelioma paru akibat asbes

prepared by : NEZ-PERDOKI-
55
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
56
May2014
Faktor biologis
Penyakit anthraks atau
brusela pada pekerja
penyamakan kulit
Sick building syndrome
Nosocomial disease

prepared by : NEZ-PERDOKI-
57
May2014
Faktor fisiologis /
ergonomi
Sikap tubuh yg tidak benar dalam
melakukan pekerjaan
Kesalahan konstruksi alat/mesin

Menyebabkan kelelahan fisik dan


gangguan kesehatan
Lambat laun dapat terjadi perubahan
fisik tubuh atau kecacatan.
prepared by : NEZ-PERDOKI-
58
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
59
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
60
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
61
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI- 62
62
May2014
Faktor mental
/psikologis
Hubungan antar personal
atau suasana di pekerjaan
kurang baik

Keluhan psikosomatis
Depresi

prepared by : NEZ-PERDOKI-
63
May2014
PENCEGAHAN PAK
1. Pengendalian Teknis
misalnya : -Mengurangi bising dari
sumbernya
-Substitusi : mengganti bahan2 yang
berbahaya
dengan yang kurang/tidak berbahaya
-Perbaiki ventilasi agar konsentrasi bahan
berbahaya tidak melebihi NAB
-Alat2 kerja yang ergonomis
prepared by : NEZ-PERDOKI-
64
May2014
.......PENCEGAHAN PAK

2. Pengendalian administratif
-Mengatur waktu kerja
-Rotasi pekerjaan
-Mengurangi jam kerja ditempat pajanan
3. Pengendalian secara medis
-Pemeriksaan kesehatan pra
kerja,berkala
-Penyuluhan kesehatan dan keselamatan
kerja
-Upaya2 preventif lainnya : vaksinasi, dll
prepared by : NEZ-PERDOKI-
-Upaya kuratif danMay2014 rehabilitatif 65
.................PENCEGAHAN PAK

4. Pemakaian alat pelindung diri


(APD)
-Diberikan sesuai kebutuhan
-Masker, kacamata/google, sepatu
safety,
helm, sarung tangan, apron, ear
plug/ear muff, dll

prepared by : NEZ-PERDOKI-
66
May2014
Efek pekerjaan / lingkungan
kerja
1. Efek tidak terdeteksi
2. Terdeteksi tapi tidak memberikan
efek buruk thd kesehatan
3.Ber-efek buruk terhadap
kesehatan :
-Perubahan indikator biologis
-Penyakit tingkat dini
-Penyakit lanjut , tanpa atau
dengan kecacatan
prepared by : NEZ-PERDOKI-
67
May2014
PENTING : upaya preventif
DETEKSI DINI sebelum
timbulnya gejala dan tanda
penyakit
Pelayanan kesehatan kerja &
pencegahan kecelakaan
Pemeriksaan kesehatan tenaga
kerja ( pra kerja, berkala, khusus )
Nilai Ambang Batas (NAB) faktor2
lingkungan kerja
Metoda diagnosis Penyakit Akibat
Kerja
Kewajiban melapor PAK
prepared by : NEZ-PERDOKI-
68
May2014
NAB ( Nilai Ambang
Batas )
Merupakan standar faktor bahaya di
tempat kerja sebagai pedoman
pengendalian agar tenaga kerja masih
dapat menghadapinya dalam
pekerjaan sehari-hari untuk waktu
tidak lebih dari 8 jam sehari atau
40 jam seminggu, tanpa
mengakibatkan penyakit atau
gangguan kesehatan.
Indonesia : sudah ada NAB faktor
fisik dan faktor kimia di lingkungan
prepared by : NEZ-PERDOKI-
May2014
69
DETEKSI DINI
Adalah deteksi gangguan mekanisme
homeostasis dan kompensasi tubuh pada
waktu perubahan yg terjadi ( biokimiawi,
morfologis, fungsional) masih dapat pulih
Perubahan biokimiawi dan morfologis :
diukur kadarnya dg analisis laboratoris
Perubahan keadaan fisik dan fungsi
tubuh : dievaluasi dg pem fisik dan
penunjang (lab,ro)
Perubahan kesehatan : riwayat medis,
kuesioner
Pemantauan faktor bahaya dilingkungan
kerja dan pengendaliannya
prepared by : NEZ-PERDOKI-
70
May2014
DATA KECELAKAAN
KERJA
Data BPJS Ketenagakerjaan :
Jumlah pekerja 104,3 juta
Yang terdaftar Jamsostek 2012 : 11,5 juta
pekerja
Kasus kecelakaan kerja 103.000 ( 2012)
meninggal : 9 kasus per
hari
cacat/disabilitas : 25 kasus
per hari
Kerugian rata-rata Rp. 100 200 milyar
per tahun
Jutaan hari kerja dan jam kerja yang
hilang prepared by : NEZ-PERDOKI-
May2014
71
prepared by : NEZ-PERDOKI-
72
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
73
May2014
Metoda diagnosis
Anamnesis : riwayat penyakit, riwayat
pekerjaan, kaitan dg gejala/penyakit
Pemeriksaan klinis, dapat ada gejala /
tanda khas, misalnya : garis timah hitam
di gusi pd keracunan kronis timah hitam,
hipersalivasi/tremor pd keracunan
merkuri
Pem lab ( monitoring biologis),
misalnya : kadar timah hitam dlm darah,
kadar benzene di urine
Pem radiologis, a.l. pd pneumokoniosis
Pem lingkungan prepared bykerja
: NEZ-PERDOKI-
74
May2014
7 Langkah Diagnosis
PAK
1.DIAGNOSIS KLINIS
2.PAJANAN YANG DIALAMI
3.HUBUNGAN ANTARA PAJANAN &
PENYAKIT
4.JUMLAH PAJANAN CUKUP
5.PERANAN FAKTOR INDIVIDU
6.FAKTOR LAIN DILUAR PEKERJAAN
7.DIAGNOSIS PAK

prepared by : NEZ-PERDOKI-
75
May2014
31 Jenis PAK
Keputusan Presiden no 22
1. tahun
Pneumokoniosis yg 1993
disebabkan debu mineral pembentuk
jaringan parut (silikosis, antrakosilikosis, asbestosis)
dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan
faktor utama penyebab cacat atau kematian
2. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner)
yang disebabkan oleh debu logam keras
3. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner)
yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal
( bissinosis)
4. Asma akibat kerja yg disebabkan oleh penyebab
sensitisasi dan iritan yg dikenal yg berada dlm proses
pekerjaan
5. Alveolitis alergika yg disebabkan oleh faktor dari luar
akibat penghirupan debu organik

prepared by : NEZ-PERDOKI-
76
May2014
31 jenis PAKlanjutan(1)
6. Penyakit yg disebabkan oleh berilium
atau persenyawaannya yg beracun
7. Penyakit yg disebabkan oleh kadmium
atau persenyawaannya yg beracun
8. Penyakit yg disebabkan oleh fosfor atau
persenyawaannya yg beracun
9. Penyakit yg disebabkan oleh krom atau
persenyawaannya yg beracun
10. Penyakit yg disebabkan oleh mangan
atau persenyawaannya yg beracun
11. Penyakit yg disebabkan oleh arsen atau
persenyawaannya yg beracun
prepared by : NEZ-PERDOKI-
77
May2014
31 jenis PAKlanjutan (2)
12. Penyakit yg disebabkan oleh air raksa
atau persenyawaannya yg beracun
13. Penyakit yg disebabkan oleh timbal atau
persenyawaannya yg beracun
14. Penyakit yg disebabkan oleh fluor atau
persenyawaannya yg beracun
15. Penyakit yg disebabkan oleh karbon
disulfida
16. Penyakit yg disebabkan oleh derivat
halogen dari persenyawaan hidrokarbon
alifatik atau aromatik yg beracun
17. Penyakit yg disebabkan oleh benzena
atau homolognya yg beracun
prepared by : NEZ-PERDOKI-
78
May2014
31 jenis PAKlanjutan (3)
18. Penyakit yg disebabkan oleh derivat nitro
dan amina dari benzena atau homolognya
yg beracun
19. Penyakit yg disebabkan oleh nitrogliserin
atau ester asam nitrat lainnya
20. Penyakit yg disebabkan oleh alkohol,
glikol atau keton
21. Penyakit yg disebabkan oleh gas atau uap
penyebab asfiksia atau keracunan, seperti
karbon monoksida, hidrogen sianida,
hidrogen sulfida, atau derivatnya yg
beracun, amoniak seng, braso dan nikel
22. Kelainan pendengaran yg disebabkan oleh
kebisingan
prepared by : NEZ-PERDOKI-
79
May2014
31 jenis PAKlanjutan (4)
23. Penyakit yg disebabkan oleh getaran
mekanik (kelainan2 otot, urat,tulang sendi,
pembuluh darah tepi atau saraf tepi)
24. Penyakit yg disebabkan oleh pekerjaan
dalam udara bertekanan lebih
25. Penyakit yg disebabkan oleh radiasi
elektromagnetik dan radiasi yg mengion
26. Penyakit kulit ( dermatosis) yg disebabkan
oleh penyebab fisik, kimiawi, atau biologik
27. Kanker kulit epitelioma primer yg
disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak
mineral,antrasen, atau persenyawaan,
produk atau residu dari zat sb.

prepared by : NEZ-PERDOKI-
80
May2014
31 jenis PAKlanjutan (5)
28. Kanker paru atau mesotelioma yg
disebabkan oleh asbes
29. Penyakit infeksi yg disebabkan oleh
virus, bakteri, atau parasit yg didapat
dalam suatu pekerjaan yg memiliki risiko
kontaminasi khusus
30. Penyakit yg disebabkan oleh suhu
tinggi atau rendah atau panas radiasi
atau kelembaban tinggi
31. Penyakit yg disebabkan oleh bahan
kimia lainnya termasuk bahan obat.

prepared by : NEZ-PERDOKI-
81
May2014
BEBERAPA CONTOH
1. Pneumokoniosis
-Silikosis :
akibat debu/partikel kristal silika bebas
pd pekerja tambang batu2 keras, penyemprotan
pasir pd pengecoran bangunan, pabrik keramik
-Antrakosis : pada petambang batubara
-Asbestosis : pada pekerja pertambangan dan
pengolah asbes, pembongkaran produk2 asbes

prepared by : NEZ-PERDOKI-
82
May2014
Monitoring kesehatan :
-Tidak ada test biokimia utk penilaian
paparan
-Uji fungsi paru : tidak spesifik dan tidak
berguna sebagai pengukur paparan

!!! Pemeriksaan radiologis khusus :


ILO Radiography for
pneumoconiosis

prepared by : NEZ-PERDOKI-
83
May2014
2. Penyakit yg disebabkan oleh
kromium dan senyawa toksiknya
Pada pekerja penyepuh krom, pengelas baja
tahan karat, tukang cat semprot dg pewarna
krom, tukang cetak, pemoles mebel
Efek akut : bila tdk sengaja tertelan
perdarahan saluran cerna, nekrosis hati/tubuli
ginjal
Efek kronis : pengendapat krom di membran
mukosa ulserasi septum hidung ( dapat
perforasi), ulserasi kulit, dermatitis kontak
iritan
prepared by : NEZ-PERDOKI-
84
May2014
3. Penyakit yg disebabkan
oleh timbal (Pb) dan
senyawa toksiknya
Pada pekerja peleburan dan pembuat baterei
penyimpan, tukang kerok cat, tukang patri,
pencampur bahan bakar
Efek klinis : kolik usus, konstipasi berat,
garis2 timbal di gusi (pigmentasi kelabu),
ensefalopati ( kejang, delirium,koma),
gangguan ginjal, efek neurotoksik akibat
kadar enzim ALAD (amino levulinat
dehidratase).

prepared by : NEZ-PERDOKI-
85
May2014
Monitoring biologis :
-Pemeriksaan kesehatan berkala utk
mencari gejala dan tanda yg
mungkin ada
-Uji laboratorium : tiap 3-6 bulan
Kadar timbal dlm darah
protoporfirin dalam eitrosit

prepared by : NEZ-PERDOKI-
86
May2014
Pelaporan klasifikasi jenis
penyakit merupakan
bagian dari
Klasifikasi Internasional

ICD : International
Classification of diseases

ICD 10

ICD 10 OH prepared by : NEZ-PERDOKI-


87
May2014
Beberapa contoh kode
penyakitICD 10 ICD 10
OH
Carpal Tunnel syndrome G.56.0 G.56.0
Mesotelioma paru akb asbes C.34
Noice induced hearing loss H.83.3
Coal workers pneumoconiosis J.60 J.60
Allergic contact dermatitis
due to metals L.23.0 L.23.0
Irritant contact dermatitis
due to solvents L.24.2 L.24.2

Hepatitis B B.16
Byssinosis J.66.0 J.66.0

prepared by : NEZ-PERDOKI-
88
May2014
PENCEGAHAN PAK
1. Teknis penerapan secara nyata
dilapangan pada tenaga kerja.
-Pengenalan risiko bahaya pekerjaan &
lingkungan kerja
-Health promotion, penyuluhan kes &
safety
-Pengukuran, evaluasi dan upaya
pengendalian.
misalnya : perbaiki ventilasi, substitusi
bahan yg berbahaya dg bahan lain yang
kurang berbahaya, isolasi proses kerja
yg membahayakan, pengaturan shift89
prepared by : NEZ-PERDOKI-
May2014
Pencegahan PAK..
2. Administratif
Kebijakan manajemen perusahaan
perencanaan proses produksi,
penyusunan dan penerapan program K3 di
perusahaan, fasilitasi kebutuhan terkait
K3, pengawasan dan evaluasi penerapan
K3, pencatatan dan pelaporan sesuai
peraturan perundangan

prepared by : NEZ-PERDOKI-
90
May2014
SISTEM PELAPORAN
PAK
Wajib atas dasar hukum
Ada sanksi hukum

UU no 3 tahun 1992
UU no 1 tahun 1970

prepared by : NEZ-PERDOKI-
91
May2014
Landasan hukum sistem

pelaporan
Peraturan Pemerintah no 14 tahun 1993
tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek
Peraturan Menteri Tenaga Kerja nomor
PER-05/MEN/1993 tentang petunjuk Teknis
Jamsostek
Peraturan Menteri Tenaga Kerja no: Per-
01/MEN/ 1981 tentang Kewajiban Melapor
Penyakit Akibat Kerja
Keputusan Menteri Tenaga Kerja no 333
tahun 1989 tentang Diagnosis dan pelaporan
Penyakit Akibat Kerja
prepared by : NEZ-PERDOKI-
92
May2014
TAHAP LAPORAN

Laporan tahap I
Laporan Tahap II

prepared by : NEZ-PERDOKI-
93
May2014
LAPORAN PAK TAHAP
PERTAMA
Pengusaha wajib melaporkan PAK tahap
pertama dalam waktu tidak lebih dari 2
x 24 jam sejak menerima hasil diagnosa
dari dokter pemeriksa
Yang melaporkan : pimpinan perusahaan
Dilaporkan ke Kantor Kementrian Tenaga
Kerja setempat dan Badan
penyelenggara Jamsostek setempat
Formulir Jamsostek 3
prepared by : NEZ-PERDOKI-
94
May2014
Formulir Jamsostek 3
Identitas : perusahaan, tenaga kerja ybs,
jenis pekerjaan, lamanya bekerja, upah
Jenis PAK, penyebab dan akibatnya,
bagian yang terkena, identitas dokter yg
memberi pertolongan, keadaan
penderita setelah pemeriksaan pertama
( berobat jalan sambil bekerja/harus
istirahat kerja/harus rawat RS)

prepared by : NEZ-PERDOKI-
95
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
96
May2014
Laporan hasil pemeriksaan
oleh dokter pemeriksa
Identitas
harus meliputi:
Anamnesis (keluhan, riwayat penyakit,
riwayat pekerjaan)
Hasil pemeriksaan (fisik dan pem
penunjang)
Hasil pemeriksaan lingkungan kerja dan
cara kerja
Pemeriksaan kesehatan tenaga kerja
Resume
Kesimpulan : diagnosis menurut 31 jenis
PAK
atau klasifikasiprepared
internasional
by : NEZ-PERDOKI-
May2014
penyakit (ICD)97
LAPORAN PAK TAHAP
KEDUA
Wajib dilaporkan oleh pengusaha dg
mengisi formulir Jamsostek 3a dalam
waktu tidak lebih dari 2 x 24 jam setelah
menerima surat keterangan dokter
(formulir 3c) yang menerangkan :
-Keadaan sementara tidak mampu bekerja
telah berakhir
-Keadaan cacat sebagian utk se-lama2nya
-Keadaan cacat total utk se-lama2nya
-Meninggal dunia
prepared by : NEZ-PERDOKI-
98
May2014
Formulir Jamsostek 3a
Identitas perusahaan dan tenaga kerja ybs
Laporan PAK formulir 3c
Biaya yg telah dikeluarkan oleh perusahaan
(biaya transportasi, pengobatan dan
perawatan, biaya rehabilitasi, biaya
pemakaman)
Penetapan santunan, uraian kecacatan
Santunan sementara tidak mampu bekerja/
santunan cacat total/cacat
sebagian/santunan kematian yg telah
dibayar oleh perusahaan, nama dan alamat
penerima santunan
prepared by yg sah
: NEZ-PERDOKI-
99
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
100
May2014
prepared by : NEZ-PERDOKI-
101
May2014
Bukti2 sbg lampiran Formulir 3a

Fotokopi kartu peserta


Surat keterangan dokter (formulir 3c)
Surat istirahat dokter, surat rujukan (bila
diperlukan perawatan oleh dokter lain)
Kwitansi biaya pengobatan/ biaya2 lain
Dokumen pendukung lain yg diperlukan
oleh Badan Penyelenggara Jamsostek

prepared by : NEZ-PERDOKI-
102
May2014
Sanksi Hukum
Tidak melaporkan PAK adalah
pelanggaran
Bila tidak memenuhi kewajiban
pelaporan tahap I dan II diancam
hukuman kurungan selama-lamanya 6
bulan atau denda setinggi-tingginya Rp
50.000.000,- ( UU jamsostek, pasal 29,
ayat 1)

prepared by : NEZ-PERDOKI-
103
May2014
KESIMPULAN
Penyakit Akibat Kerja adalah
penyakit yang disebabkan oleh
pekerjaan atau lingkungan kerja
Deteksi dini sangat penting sebagai
upaya pencegahan agar tidak sampai
terjadi PAK
Diagnosis Penyakit Akibat Kerja
adalah dasar penentu bagi adanya
hak kompensasi atas jaminan
kecelakaan kerja/ PAK
prepared by : NEZ-PERDOKI-
104
May2014
Thank you

prepared by : NEZ-PERDOKI-
105
May2014

Anda mungkin juga menyukai