utama
Keluhan Menggigil, berkeringat
tambaha Sakit kepala, nyeri otot
dan sendi, mual
n
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki datang ke IGD RSDP serang dengan
keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan tinggi
dan hilang timbul. menurut pasien demam didahului dengan
menggigil pada sekujur tubuhnya, gigi pasien saling terantuk.
Menggigil terjadi kurang lebih selama 30 menit. Setelah
menggigil hilang pasien mengalami panas tinggi, yang
menurut pasien membuat muka dan mata pasien menjadi
merah, kemudian pasien banyak berkeringat, menurut pasien
jika sudah berkeringat demamnya turun sehingga pasien
merasa lebih sehat.
Pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan nyeri pada otot dan
sendinya. Pasien juga mengeluhkan mual tanpa disetai muntah.
Keluhan mimisan, gusi berdarah, BAB hitam, batuk, pilek, nyeri
tenggorokkan, nyeri saat BAK disangkal, BAB cair, disangkal.
menurut pasien 4 hari SMRS pasien baru saja pulang dari Papua,
pasien menetap di papua selama 2 bulan. Pasien mengatakan
sebelumnya pasien telah dirawat selama 1 minggu dipapua
dengan keluhan yang sama. Menurut pasien saat di papua
pasien menjalani pengobatan malaria yaitu pasien
mengkonsumsi obat dyhidroartemisinin dan primaquine.
Riwayat Penyakit dahulu :
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Malaria (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Pribadi
Pergi dan menetap dipapua selama 2 bulan
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda- tanda vital: Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 116x/ menit regular
Respirasi : 23x/ menit
Suhu : 38,9o
Status Generalis
Kepala : Normocephale
Mata : Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-
Hidung : bentuk normal, pernafasan cuping hidung -
Mulut : perioral sianosis -,
Leher : pembesaran KGB -, JVP tidak meningkat
Thorax : simetris (+) Barrel Chest (-) Sela iga melebar (-)
Pulmo
Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor,
Auskultasi : Vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Cor :
Inspeksi : iktus cordis terlihat
Palpasi: iktus cordis kuat angkat
Perkusi : batas jantung kanan ICS IV Linea midclavicula kanan
Batas jantung kiri ICS V Medial dari linea midclavicula kiri
Batas pinggang jantung ICS II linea parasternalis kiri
Auskultasi: SI-SII reguller, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen, batas bawah hepar
setinggi ICS VII linea midclavicularis kanan, batas atas hepar setinggi
ICS V linea midclavicularis kanan, shifting dullness (-)
Palpasi : Supel di seluruh kuadran abdomen, turgor kulit baik, nyeri tekan
(-) di epigastrium, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar,
ballottement (-), tes undulasi (-)
Ekstremitas : Edema (-/-) petekie (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Rujukan Metamiolosi 0%
hemoglobin 13,7o g/dL 13,00-17,00 t
g/dL Netrofil 2% 3,00-5,00%
Leukosit 5.300/uL 4.400- batang
11.300/uL Netrofil 50% 50,00-70,00%
Hematokrit 39,50% 40,00-52,00% segmen
Trombosit 97.000/uL 150.000- Limfosit 40% 25,00-40,00%
440.000 Monosit 5% 2,00-8,00%
MCV 88,00 80,00-96,00 Eosinophil 3% 2,00-4,00%
MCH 30,50 28,00-36,00 Basophil 0% 0,00-1,00
MCHC 34,60 31,00-36,00 GDS 82mg/dL 70,00-
140,00mg/dL
Ureum 21,00mg/dL 6,00-46,00mg/dL
Morfologi darah tepi : Creatinin 0,87mg/dL 0,60-1,50mg/dL
Eritrosit : normositosis, normokrom
Leukosit : jumlah cukup, limfosit atipik. Hipersegmentasi neutrophil
Trombosit : jumlah cukup besar, giant trombosit
Kesan : suspek gambaran infeksi/inflamasi, bagaimana klinis
18-01-2017
S. Typhi O (-) (-) Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hemoglobin 13,10g/dL 13,00-17,00
S. Paratyphi (-) (-)
mg/dL
AO Leukosit 9.800/uL 4.400-11.300/uL
S. Paratyphi (-) (-) Hematokrit 39,10% 40,00-52,00%
BO
Trombosit 88.000/uL 150.000-
S. Paratyphi (-) (-)
450.000/uL
CO
S. Typhi H (-) (-)
Pemeriksaan Hasil Rujukan
S. Paratyphi (-) (-)
AH Malaria + plasmodium (-)
S. Paratyphi (-) (-) Antigen Vivax
BH
S. Paratyphi (-) (-)
CH
20-01-2017
Pemeriksaan Hasil Rujukan
Diagnosis Banding :
Demam dengue
Tatalaksana
RL 40 tpm
Omeprazole 2x1
Ondansentron 3x1
Paracetamol 3x500 mg
Artesunat 4mg/kgBB/hari : 4 tablet
Amodiaquin 10mg/kgBB/hari : 4 tablet
Primaquin 0,25mg/kgBB/hari: 1 tablet
Prognosis
Quo ad vitam : dubia Ad bonam
Quo ad functionam : dubia Ad bonam
Quo ad sanctionam : dubia Ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Malaria : suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan oleh
infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
Epidemiologi
Etiologi
Disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus Plasmodium.
Terdapat 4 jenis Plasmodium :
Plasmodium Vivax
Plasmodium Falciparum : paling berbahaya, dapat menimbulkan malaria
berat
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Siklus Hidup
Siklus hidup Plasmodium
1. siklus hidup pada manusia
Nyamuk mengisap darah manusia sporozoit masuk ke peredaran darah
masuk ke sel hati berkembang menjadi skizon hati ( 10.000-30.000 merozit
hati ) pecah masuk ke peredaran darah infeksi eritrosit berkembang
dari tropozoid sampai skizon (skizogoni) eritrosit yang terinfeksi pecah
merozoit keluar dan menginfeksi sel darah merah lain, sebagian merozit
membentuk gametosit jantan dan betina
2. anopheles betina menghisap darah yang mengandung gamet gamet
jantan dan betina melakukan pembuahan zigot ookinet ookista
sporozoit .
Patogenesis
Patogenesis malaria multifaktorial dan berhubungan dengan hal-hal berikut:
1. penghancuran eritrosit fagositosis akan menghancurkan eritoris baik
yang terinfeksi atau yang tidak anemia
2. mediator endotoksin-makrofag
Saat skizogoni, eritosit yang mengandung parasit memicu makrofag
berbagai mediator ( TNF dan sitokin ) dibawa aliran darah ke
hypothalamus demam
3. sekuestrasi eritrosit yang terluka
Eritrosit yang terinfeksi mebentuk knob ( antigen ) perlekatan dengan
permukaan endotel vascular terbentuknya gumpalan yang menghambat
aliran kapiler.
Manifestasi klinis
Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung 8-37 hari tergantung dari spesies
parasit. cara infeksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk atau secara
induksi (misalnya transfuse darah yang mengandung stadium aseksual)
Plasmodium Masa Inkubasi ( hari )