Anda di halaman 1dari 37

Infeksi Malaria

Novita Pitri, S.Ked


1102012201
PEMBIMBING : DR. AGUNG NUGROHO, SP.PD
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. S
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Pabuaran, Serang
Status : Sudah menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pegawai Swasta
Tanggal Pemeriksaan : 18 januari 2017
Riwayat Penyakit
Keluhan Demam

utama
Keluhan Menggigil, berkeringat
tambaha Sakit kepala, nyeri otot
dan sendi, mual
n
Riwayat Penyakit Sekarang
Seorang pasien laki-laki datang ke IGD RSDP serang dengan
keluhan demam sejak 3 hari SMRS, demam dirasakan tinggi
dan hilang timbul. menurut pasien demam didahului dengan
menggigil pada sekujur tubuhnya, gigi pasien saling terantuk.
Menggigil terjadi kurang lebih selama 30 menit. Setelah
menggigil hilang pasien mengalami panas tinggi, yang
menurut pasien membuat muka dan mata pasien menjadi
merah, kemudian pasien banyak berkeringat, menurut pasien
jika sudah berkeringat demamnya turun sehingga pasien
merasa lebih sehat.
Pasien juga mengeluhkan sakit kepala dan nyeri pada otot dan
sendinya. Pasien juga mengeluhkan mual tanpa disetai muntah.
Keluhan mimisan, gusi berdarah, BAB hitam, batuk, pilek, nyeri
tenggorokkan, nyeri saat BAK disangkal, BAB cair, disangkal.
menurut pasien 4 hari SMRS pasien baru saja pulang dari Papua,
pasien menetap di papua selama 2 bulan. Pasien mengatakan
sebelumnya pasien telah dirawat selama 1 minggu dipapua
dengan keluhan yang sama. Menurut pasien saat di papua
pasien menjalani pengobatan malaria yaitu pasien
mengkonsumsi obat dyhidroartemisinin dan primaquine.
Riwayat Penyakit dahulu :
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Malaria (-)
Riwayat Penyakit Keluarga :
Hipertensi (-)
Diabetes Mellitus (-)
Riwayat Pribadi
Pergi dan menetap dipapua selama 2 bulan
Pemeriksaan fisik
Keadaan umum : tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis
Tanda- tanda vital: Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 116x/ menit regular
Respirasi : 23x/ menit
Suhu : 38,9o
Status Generalis
Kepala : Normocephale
Mata : Konjungtiva anemis -/- Sklera ikterik -/-
Hidung : bentuk normal, pernafasan cuping hidung -
Mulut : perioral sianosis -,
Leher : pembesaran KGB -, JVP tidak meningkat
Thorax : simetris (+) Barrel Chest (-) Sela iga melebar (-)
Pulmo
Inspeksi : Gerakan pernafasan simetris kanan dan kiri dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi : fremitus taktil dan vocal simetris kanan dan kiri
Perkusi : sonor,
Auskultasi : Vesikuler (+/+) rhonki (-/-) wheezing (-/-)
Cor :
Inspeksi : iktus cordis terlihat
Palpasi: iktus cordis kuat angkat
Perkusi : batas jantung kanan ICS IV Linea midclavicula kanan
Batas jantung kiri ICS V Medial dari linea midclavicula kiri
Batas pinggang jantung ICS II linea parasternalis kiri
Auskultasi: SI-SII reguller, Mur-mur (-), Gallop (-)
Abdomen
Inspeksi : Perut tampak datar
Auskultasi : BU (+)
Perkusi : Timpani pada seluruh kuadran abdomen, batas bawah hepar
setinggi ICS VII linea midclavicularis kanan, batas atas hepar setinggi
ICS V linea midclavicularis kanan, shifting dullness (-)
Palpasi : Supel di seluruh kuadran abdomen, turgor kulit baik, nyeri tekan
(-) di epigastrium, hepar tidak teraba membesar, lien tidak teraba membesar,
ballottement (-), tes undulasi (-)
Ekstremitas : Edema (-/-) petekie (-)
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Hasil Rujukan Metamiolosi 0%
hemoglobin 13,7o g/dL 13,00-17,00 t
g/dL Netrofil 2% 3,00-5,00%
Leukosit 5.300/uL 4.400- batang
11.300/uL Netrofil 50% 50,00-70,00%
Hematokrit 39,50% 40,00-52,00% segmen
Trombosit 97.000/uL 150.000- Limfosit 40% 25,00-40,00%
440.000 Monosit 5% 2,00-8,00%
MCV 88,00 80,00-96,00 Eosinophil 3% 2,00-4,00%
MCH 30,50 28,00-36,00 Basophil 0% 0,00-1,00
MCHC 34,60 31,00-36,00 GDS 82mg/dL 70,00-
140,00mg/dL
Ureum 21,00mg/dL 6,00-46,00mg/dL
Morfologi darah tepi : Creatinin 0,87mg/dL 0,60-1,50mg/dL
Eritrosit : normositosis, normokrom
Leukosit : jumlah cukup, limfosit atipik. Hipersegmentasi neutrophil
Trombosit : jumlah cukup besar, giant trombosit
Kesan : suspek gambaran infeksi/inflamasi, bagaimana klinis
18-01-2017
S. Typhi O (-) (-) Pemeriksaan Hasil Rujukan
Hemoglobin 13,10g/dL 13,00-17,00
S. Paratyphi (-) (-)
mg/dL
AO Leukosit 9.800/uL 4.400-11.300/uL
S. Paratyphi (-) (-) Hematokrit 39,10% 40,00-52,00%
BO
Trombosit 88.000/uL 150.000-
S. Paratyphi (-) (-)
450.000/uL
CO
S. Typhi H (-) (-)
Pemeriksaan Hasil Rujukan
S. Paratyphi (-) (-)
AH Malaria + plasmodium (-)
S. Paratyphi (-) (-) Antigen Vivax
BH
S. Paratyphi (-) (-)
CH
20-01-2017
Pemeriksaan Hasil Rujukan

Hemoglobin 11,80g/dL 13,00-17,00 mg/dL

Leukosit 7.600/uL 4.400-11.300/uL

Hemtokrit 35,50% 40,00-52,00%

Trombosit 66.000/uL 150.000-450.000/uL

Dengue IgG (-) (-)

Dengue IgM (-) (-)


Diagnosis Kerja :
Febris ec Malaria

Diagnosis Banding :
Demam dengue
Tatalaksana
RL 40 tpm
Omeprazole 2x1
Ondansentron 3x1
Paracetamol 3x500 mg
Artesunat 4mg/kgBB/hari : 4 tablet
Amodiaquin 10mg/kgBB/hari : 4 tablet
Primaquin 0,25mg/kgBB/hari: 1 tablet
Prognosis
Quo ad vitam : dubia Ad bonam
Quo ad functionam : dubia Ad bonam
Quo ad sanctionam : dubia Ad bonam
Tinjauan Pustaka
Definisi
Malaria : suatu penyakit infeksi akut maupun kronik yang disebakan oleh
infeksi Plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual dalam darah, dengan gejala demam,
menggigil, anemia, dan pembesaran limpa.
Epidemiologi
Etiologi
Disebabkan oleh protozoa darah yang termasuk ke dalam genus Plasmodium.
Terdapat 4 jenis Plasmodium :
Plasmodium Vivax
Plasmodium Falciparum : paling berbahaya, dapat menimbulkan malaria
berat
Plasmodium ovale
Plasmodium malariae
Siklus Hidup
Siklus hidup Plasmodium
1. siklus hidup pada manusia
Nyamuk mengisap darah manusia sporozoit masuk ke peredaran darah
masuk ke sel hati berkembang menjadi skizon hati ( 10.000-30.000 merozit
hati ) pecah masuk ke peredaran darah infeksi eritrosit berkembang
dari tropozoid sampai skizon (skizogoni) eritrosit yang terinfeksi pecah
merozoit keluar dan menginfeksi sel darah merah lain, sebagian merozit
membentuk gametosit jantan dan betina
2. anopheles betina menghisap darah yang mengandung gamet gamet
jantan dan betina melakukan pembuahan zigot ookinet ookista
sporozoit .
Patogenesis
Patogenesis malaria multifaktorial dan berhubungan dengan hal-hal berikut:
1. penghancuran eritrosit fagositosis akan menghancurkan eritoris baik
yang terinfeksi atau yang tidak anemia
2. mediator endotoksin-makrofag
Saat skizogoni, eritosit yang mengandung parasit memicu makrofag
berbagai mediator ( TNF dan sitokin ) dibawa aliran darah ke
hypothalamus demam
3. sekuestrasi eritrosit yang terluka
Eritrosit yang terinfeksi mebentuk knob ( antigen ) perlekatan dengan
permukaan endotel vascular terbentuknya gumpalan yang menghambat
aliran kapiler.
Manifestasi klinis
Masa inkubasi
Masa inkubasi biasanya berlangsung 8-37 hari tergantung dari spesies
parasit. cara infeksi yang mungkin disebabkan gigitan nyamuk atau secara
induksi (misalnya transfuse darah yang mengandung stadium aseksual)
Plasmodium Masa Inkubasi ( hari )

P. Falciparum 9-14 (12)

P. Vivax 12-17 (15)

P. Ovale 16-18 (17)

P. Malariae 18-40 (28)


Keluhan Prodormal
dapat terjadi sebelum terjadinya demam, berupa:
Malaise
Lesu
sakit kepala
sakit tulang belakang
nyeri pada tulang dan otot
Anoreksia
perut tidak enak
diare ringan
Gejala-gejala umum
trias malaria (malaria proxym) secara berurutan:
Periode dingin
Periode ini berlangsung antara 15 menit 60 menit diikuti dengan meningkatnya temperatur
Periode Panas
Periode ini berlangsung lebih lama dari fase dingin dapat sampai 2 jam atau lebihPeriode
Berkeringat
Periode berkeringat
merasa sehat dan dapat melakukan pekerjaan biasa
Gejala lain :
Anemia dan splenomegali sering ditemukan
Diagnosis
Anamnesis :
Keluhan utama, yaitu demam, menggigil, berkeringat dan dapat disertai
sakit kepala, mual, muntah, diare, nyeri otot dan pegal-pegal.
Riwayat berkunjung dan bermalam lebih kurang 1-4 minggu yang lalu ke
daerah endemik malaria.
Riwayat tinggal di daerah endemik malaria.
Riwayat sakit malaria.
Riwayat minum obat malaria satu bulan terakhir.
Riwayat mendapat transfusi darah.
Pemeriksaan fisik
Demam (37,5oC)
Kunjunctiva atau telapak tangan pucat
Pembesaran limpa
Pembesaran hati
Malaria berat
Pada penderita tersangaka malaria berat ditemukan tanda-tanda klinis sebagai
berikut:
Temperature rectal 40oC.
Nadi capat dan lemah.
Tekanan darah sistolik <70 mmHg pada orang dewasa dan <50 mmHg pada
anak-anak.
Frekuensi napas >35 kali permenit pada orang dewasa atau >40 kali permenit
pada balita, dan >50 kali permenit pada anak dibawah 1 tahun.
Penurunan kesadaran.
Manifestasi perdarahan: ptekie, purpura, hematom.
Tanda-tanda dehidrasi.
Tanda-tanda anemia berat.
Sklera mata kuning.
Pembesaran limpa dan atau hepar.
Gagal ginjal ditandai dengan oligouria sampai anuria..
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan dengan mikroskopik
Sebagai standar emas pemeriksaan laboratoris demam malaria pada
penderita adalah mikroskopik untuk menemukan parasit di dalam darah tepi.
Semi kuantitatif
(-) : tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB
(+) : ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB
(++) : ditemukan 11-100 parasit dalam 100 LPB
(+++) : ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB
(++++) : ditemukan >10 parasit dalam 1 LPB
Kuantitatif
Tetesan preparat darah tebal: menemukan parasite malaria.
Preparat dinyataka negative bila setelah diperiksan 200 lapang pandang
dengan pembesaran kuat 700-1000 kali tidak ditemukan parasite.
Hapusan darah tipis: identifikasi jenis plasmodium,
jumlah eritrosit yang mengandung parasite per 1000 sel darah merah.
Pemeriksaan dengan tes diagnostik cepat (Rapid
Diagnostic Test) : deteksi antigen parasit malaria
Serologi : tes ini berguna untuk mendeteksi adanya
antibodi spesifik terhadap malaria
Diagnosis Banding
Tanpa tanpa komplikasi Dengan Komplikasi
Demam Tifoid Meningitis
Deman Dengue Stroke
ISPA Tifoid ensefalopati
Leptospirosis ringan Hepatitis
Infeksi virus lainnya Leptospirosis berat
sepsis
DHF dan DSS
Tatalaksana malaria relaps
Dugaan relaps : apabila pemberian primakuin dosis 0,25 mg/kgbb/hari sudah
diminum selama 14 hari dan penderita sakit kembali dengan parasite positif
dalam kurun waktu 3 minggu hingga 3 bulan setelah pengobatan.
Terapi : regimen ACT yang sama tetapi dosis primakuin ditingkatkan menjadi
0,5mg/kgbb/hari.
Kemoprofilaksis
Kemoprofilaksis bertujuan untuk mengurangi resiko terinfeksi malaria
sehingga bila terinfeksi maka gejala klinisnya tidak berat.
Kemoprofilaksis ini ditujukan kepada orang yang bepergian ke daerah
endemis malaria dalam waktu yang tidak terlalu lama, seperti turis, peneliti,
pegawai kehutanan dan lain-lain. \
P. Falciparum : Doksisiklin diberikan setiap hari dengan dosis 2 mg/kgBB
selama tidak lebih dari 4-6 minggu.
P. vivax dapat diberikan klorokuin dengan dosis 5 mg/kgBB setiap minggu.
Obat tersebut diminum 1 minggu sebelum masuk ke daerah endemis sampai
4 minggu setelah kembali.
Prognosis
Prognosis malaria berat tergantung pada kecepatan dan ketepatan diagnosis
serta pengobatan.
Prognosis malaria berat dengan gangguan satu fungsi organ lebih baik
daripada gangguan 2 atau lebih fungsi organ.
Mortalitas dengan gangguan 3 fungsi organ adalah 50%.
Mortalitas dengan gangguan 4 atau lebih fungsi organ adalah 75%.
Adanya korelasi antara kepadatan parasit dengan mortalitas yaitu:
Kepadatan parasit <100.000/L, maka mortalitas <1%.
Kepadatan parasit >100.000/L, maka mortalitas >1%.
Kepadatan parasit >500.000/L, maka mortalitas >5%.

Anda mungkin juga menyukai