MANUAL PLASENTA
3
Kontraksi
uterus
Kontraindik
asi
No
Prosedur
klinik
Informed consent
Pasien dan
penolong
Persiapan Sebelum
Tindakan
Sedatif /
Katerisasi
Analgetik
Penetrasi ke kavum
uteri
Langkah langkah
2.Langkah
1.Langkah langkah
langkah
4.Langkah 3.Langkah
langkah langkah
Nonton !!!
Komplikasi
Identitas Pasien
Nama :Ny. z
Umur : 31 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : dokter umum
Pendidikan : S1
Alamat : Jl. Bromo 204 b medan
Tanggalmasuk : 19 januari 2017
Pukul : 15. 00 WIB
IdentitasSuami
Nama suami : Tn. E
Umur : 32 Tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Pendidikan : SLTA
ANAMNESA
Ny. Z, 30 tahun, G2P1A0, Islam, S1, Dokter
Umum, i/d Tn. E, 32 tahun, Islam, SLTA,
Wiraswasta.
Perdarahan Postpartum :
Anak ke : (-) Retensio plasenta: (-)
Kala : (-) Placenta rest : (-)
Banyaknya : (-) Infus/transfusi : (-)
Riwayat Kehamilan Dan Persalinan :
Kawin : 1 kali Umur Kawin : 30 tahun
Berobat Mandul : (-)
Family Planning : (-)
Riwayat Persalinan:
1. Laki-laki, 3500 gram, aterm, SC, di RS, dr., sehat, 5
tahun
2. Hamil ini
Tanggal : 19/01/2017
Jam : 05.00 WIB
Dokter/Bidan : PPDS
Indikasi: Inpartu
Pembukaan : -
Cervix : Sakral
Effacement : Tubular
Ketuban : Sulit dinilai
Bagian terbawah: Kepala
Turunnya: Hodge 1
Posisinya: Sulit dinilai
Caput : sulit dinilai
Promontorium : Tidak Teraba
Lin. Inominata : Teraba 2/3 anterior
Sacrum: Cekung
Spina ischiadica : Tidak menonjol
Arcus Pubicum : Tumpul
Coccygeus : Mobile
Vagina : Dalam Batas Normal
Vulva : Dalam Batas Normal
Sarung tangan : Lendir Darah (-), Air Ketuban (-)
Meconium : (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi
Langkah-langkah operasi :
Pasien dibaringkan terlentang di atas meja operasi
dengan infus dan kateter terpasang baik.
Dilakukan antiseptic pada abdomen dan sekitarnya
dengan povidon iodine.
Lapangan operasi ditutup dengan doek steril, kecuali
lapangan operasi.
Dilakukan insisi pfannensteil insisi diperdalam lapis
demi lapis secara tajam dan tumpul sampai tampak
peritoneum. Peritoneum dijepit dengan 2 pinset.
Setelah yakin tidak ada usus dibawahnya, peritoneum
digunting kecil dan diperlebar keatas dan kebawah.
Tampak uterus gravidarum. Identifikasi plika
vesikouterina, dijepit dan digunting kecil dan
diperlebar ke lateral lalu kandung kencing disisihkan
kebawah. Identifikasi SBR, insisi semilunair,
diperdalam sampai cavum uteri. Keluar slight
mekoneum 50 cc.
Identifikasi janin letak kepala, janin dilahirkan dengan
meluksir kepala. Lahir bayi laki-laki dengan BBL 2700
gr, PBL 49 cm, A/S 8-10.
Sementara jalan napas dibersihkan, tali pusat
digunting diantara 2 klem kocher, bayi diserahkan
kepada sejawat neonati untuk penanganan
selanjutnya.
Plasenta dilahirkan dengan tarikan ringan pada tali
pusat, lahir lengkap dengan selaputnya.
Luka SBR dijepit dengan beberapa ring tang. Cavum
uteri dibersihkan dari sisa darah dan ketuban.
Luka SBR dijahit dengan 2 lapis secara simpul dan
Kontrol perdarahan, jika tidak ada perdarahan.
Uterus bentuk normal, kedua tuba dan ovarium
baik. Dilanjutkan dengan penutupan dinding
abdomen lapis demi lapis.
Peritoneum secara jelujur dengan cat gut, otot
secara simpul dengan cromic cat gut. Fasia
secara jelujur dengan Biosyin 1.0. Subcutan
secara simpul dengan cat gut, kulit secara
subcuticuler dengan cromic cut gut.
Luka operasi ditutup dengan kasa steril. Ibu
dibersihkan. Operasi selesai.
R
: Terapi lanjut
Mobilisasi bertahap
FOLLOW UP
Tanggal 22 januari 2017, jam 06.00 WIB
S : nyeri bekas luka operasi (+)
O : Sensorium : Compos Mentis Anemis : -/-
TD : 120/80 mmHgIkterik : -/-
HR : 80x/menit Dyspnoe: -
RR : 20x/menit Sianosis : -
T : 36,5C Oedem : -/-