Anda di halaman 1dari 12

RADIOAKTIVITAS

OLEH :
KELOMPOK IV;
Khairun Nisak
Muhammad Iqbal
Nurazizah
Rajur Rahma Muna
Zaitun Munar
Radioaktivitas
Radioaktivitas merupakan pemancaran spontan partikel-partikel
radioaktif oleh inti-inti atom yang tidak stabil menjadi inti-inti
stabil.
Radioaktivitas pertama kali ditemukan oleh Henry Becquerel.
Biasanya inti yang mengalami peluruhan adalah inti yang nomor
atomnya besar.
Penemuan baru radioaktif selanjutnya dilakukan oleh pasangan
suami-istri Merrie dan Pierre Curie. Zat radioaktif itu adalah
polonium dan radium. Jika zat radioaktif mengalami
radioaktivitas, maka bahan itu akan memancarkan sinar-sinar
radioaktif, yaitu sinar tidak bermuatan (sinar ), sinar bermuatan
negative (sinar ), dan sinar bermuatan positif (sinar ).
Sinar-Sinar Radioaktivitas
Salah satu sifat sinar radioaktif yaitu dapat menembus
logam yang tipis dan dapat diuraikan oleh medan magnet
menjadi tiga berkas sinar, yaitu sinar alpha, beta dan
gamma.

Gambar pembelokan
sinar-sinar radioaktif
oleh medan magnet B.
Sinar Alpha
merupakan partikel-partikel yang bermuatan positif, yang dapat
dibelokkan oleh medan listrik maupun medan magnet, Dari hasil
penelitian ternyata partikel alpha dengan inti Helium (He).

Sinar Beta
merupakan partikel-partikel yang bermuatan negative, yang dapat
dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet, sinar beta. Dari
hasil penelitian ternyata partikel beta sama dengan partikel electron.

Sinar Gamma
merupakan sinar yang tidak dapat dibelokkan oleh medan listrik
maupun medan magnet. Berarti sinar gamma tidak bermuatan (netral)
Daya tembus sinar , , dan berbeda-beda seperti
ilustrasi gambar di bawah ini:
Kestabilan Inti
Hingga kini telah ditemukan sekitar 1500 inti, namun
hanya ada kira-kira 400 inti yang stabil.
Perhatikan bahwa inti
ringan (kira-kira sampai
dengan Z=20) sangat
stabil, jika intinya
mengandung jumlah
proton dan neutron
yang sama (N=Z atau
N/Z=1).
Inti berat lebih stabil
jika jumlah neutron
melebihi jumlah proton.
Inti-intiyang mengandung lebih dari 83 proton (Z > 83) tidak
memiliki inti yang stabil. Kebanyakan inti stabil memiliki nomor
massa ganjil.
Inti ringan tidak stabil yang terletak di atas garis kestabilan N=Z
memiliki kelebihan neutron. Untuk mencapai kestabilan, kelebihan
neutron harus diubah menjadi proton melalui pemancaran sinar beta
(electron). Misal akan stabil dengan memancarkan beta positif
(positron)

Inti berat (Z > 83) yang terletak di atas garis kestabilan memiliki
kelebihan neutron dan proton. Untuk mencapai keadaan inti stabil,
inti ini memancarkan partikel alfa sehingga intinya kehilangan dua
proton dan dua neutron. Misalnya mencapai stabil dengan
memancarkan partikel alfa
Peluruhan Radioaktivitas
Aktivitas adalah laju peluruhan inti radioaktif. Semakin
besar aktivitas, semakin banyak inti yang meluruh per
satuan waktu.
Satu cuplikan bahan radioaktif yang berorde beberapa
gram, mengandung atom dalam orde . Jika cuplikan ini
memiliki aktivitas 1 Ci, maka akan ada sekitar inti
yang meluruh setiap detiknya. Dapat juga dikatakan
bahwa 1 inti atom sembarang memiliki probabilitas
peluruhan untuk meluruh setiap detiknya.
Dengan demikian, maka aktivitas adalah perkalian jumlah
inti radioaktif dan probabilitasnya untuk meluruh.
Ketika cuplikan inti meluruh, jumlah inti yang radioaktif
berkurang, maka aktivitas juga semakin kecil. Jadi, jumlah
peluruhan per detik semakin lama semakin sedikit.

dN/dt bernilai negative, karena N menurun dengan


bertambahnya waktu. Dari kedua persamaan di atas, maka:
atau
c adalah tetapan integrasi

atau
Persamaan diatas dinamakan dengan hukum peluruhan
radioaktif eksponensial.
Pada kenyataan kita dapat mengukur N, sehingga
diperlukan persamaan yang lebih bermanfaat,
yaitu dengan mengalihkan kedua belah ruas
dengan , yang memberikan persamaan:

Jika dalam suatu


cuplikan bahwa
radioaltif di hitung
aktivitasnya, kemudian
bebrapa waktu
kemudian dihitung lagi
aktivitasnya dan
seterusnya, maka
didapatkan grafik:
Waktu Paro
Setiap zat radioaktif memiliki waktu paro , yaitu:
waktu yang diperlukan zat radioaktif untuk meluruh
sehingga tinggal setengah dari jumlah semula.
Semakin pendek waktu paro zat radioaktif, maka semakin
cepat zat tersebut meluruh sehingga kemampuannya
memancarkan radiasi berkurang dengan cepat.
Ketika zat radiokaktif tinggal setengahnya, maka:

Bila N dari persamaaan disubtitusi, maka didapatkan:

Jadi:
Contoh Soal
Tentukan waktu paro zat radioaktif yang memiliki
konstanta peluruhan 0,01/hari !

Jawab:

Anda mungkin juga menyukai