Anda di halaman 1dari 22

ANESTESI PADA PENYAKIT

GINJAL
Oleh
dr. Susi Sembiring, SpAn

Blok 8 urinary system

FK-UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN


PENGARUH ANESTESI PADA
GINJAL
Fungsi Utama Ginjal:

Mempertahankn osmolalitas ( 285 mOsmol )


Mempertahankan cairan ECF dan TD
Mempertahankan konsentrasi plasma
Mempertahankan pH plasma
Mengekresikan produk akhir nitrogen dari
metabolisme protein ( terutama urea, as.urat &
kreatinin
Bekerja sebagai jalur eksresi obat
Beberapa kemungkinan yg dihadapi pada
gagal ginjal yg membutuhkan anetesi

1. Apakah penderita gagal ginjal akut


2. Apakah penderita mengalami gagal
ginjal kronis
. Akut
Perubahan tersebut baru beberapa jam
atau beberapa hari
. Kronis
Beberapa bulan atau beberapa tahun
Penyebab GGA
1. fx pre renal
Hipovolemia menyebabkan iskemik pada ginjal px
mengalami dehidrasi atau perdarahan
2. Fx Renal
Kelainan pada ginjal px sendiri, seperti nefritis intertitial
yg biasanya disebabkan obat-obatan ( NSAID)
3. Post Renal
Terjadi disebabkan adabya gangguan padaa bilatral
ureter ( mis obst o batu, pembesaran kelenjar prostat,
ureter yg terikat pada waktu operasi)
Gambaran Klinis GGA
1. Std Oliguri
Berlangsung 24-48 jam sesudah
cedera dan bisa berlaangsung
sampai 12 hr atau sampai 6 mgg
2. Std diuresis ( Poliuri )
Prosuksi urine 300-500 cc sampai 3-5
L/hr
Dpt berlangsung sampai 2-3 mgg
3. Std Post Diuresis
Proses penyembuhan bisa sampai 1
thn
Perubahan pada gagal ginjal
akut
Disertai perubahan yg cepat pada:
Keseimbangan elektolit
Homeostatis
Asam basa ( menyebabkan kematian 30-40 %)

Jika penanganan pada GGA terlambat sehingga iskemik


pada renalis cukup berat dan menimbulkan ATN

Bila dilakukan pembedahan/anestesi kematian meningkat


60 % dan untuk bedah mayor 90%
Dengan pertimbangan ini maka
bedah elektif tidak dibenarkan pada
GGA
Sebab
GGA tidak mampu mentolerir adanya
anemia
Sulit menetukan status volume iv
Jika pembedahan darurat tidak dapat
ditawar lagi demi keselamatan
penderita maka resiko besar
Jika pada gagal ginjal ditemukan
kreatinin serum > 3 mg % disertai
hipertensi tanpa intervensi
pembedahan/anestesi pun
prognosanya jelek
Perubahan fungsi ginjal
menyebabkan perubahan fisiologi
tubuh yg dapat menimbulkan
masalah
Perubahan f/ eksr dan reabsorbsi dari
ginjal dapat merubah farmakokinetik dn
dinamik dr obat-obat y/ digunakan,
sehingga perlu selektif dalam memilih obat
Perubahan vol iv disebakan retensi natrium
dan air yg cendrung overload bila
pemasukan cairan tdk diperhitungkan
Perubahan kimia darah dan elektolit yg
harus segera dikoreksi, seperti
meingkatnya kadar ureum, hiperkalemia,
hiperfosfatemia, hiponatremia, dll
Metabolik asidosis, meningkatnya as.
Inorganik fosfatdan sulfat (ndg) dalam hal
ini gagal dikeluarkan ginjal ( k)
meningkatkan iritabilitas sensitivitas
miokard thdp katekolamin ( Ph 0,1 bs k
serum 0,6 meq/L )
Anemia
promembawa oksigenkapasitasduksi
eritroprotein serta melemahnya
eritropoesis, pendeknya survival eritrosit
serta hemolisa yg mengancam terjadinya
hipoksia jaringan krn menurunya
Gangguan koagulasi : penurunan daya
agregasi platelet
dllllll
Persiapan pra operatif
3 masalah yg penting pada GGA GGK
Asidosis
Hiperkalemia > 5,5 meq
Hidrasi yg berlebihan
Kriteria berdasarkan analisa laboratorium,
apakah penderita layak operasi:
CC > 30 ml/mnt serum kreatinin < 10 mg%
Ht < ( 29-33 %) ureum < 150 mg%
K < 5 Meq/L Hb/K/Na dbn
Perubahan fungsi ginjal dan efeknya
terhadap agen-agen anestesi
Obat-obat anestesi sebagian
tergantung pada eksresi renal untuk
eliminasi
Denga adanya renal impairment
modifikasi dosis harus dilakukan
untuk mencegah akumulasi obat
atau metabolit aktif
Agent intravena
1. Propofol & Etomidat

. Farmakokinetik propofol da etomidat tidak


mempunyai efek secara signifikan pada
gangguan fungsi ginjal
. Infus propofol yang terlalu lama jg dapat
menyebabkan sekresi warna urine menjadi
hijau menunjukkan adanya phenol dalam urine
2. Barbiturat
Sensitifitas pada px dengan peny ginjal
3 Ketamin
Ketamin dimetabolisme secara luas oleh enzym
mikrosomal hepatik.
Jalur penting metabolisme ini adalah demethylasi
dari ketamin oleh cytocrome P-450 menjadi
norketamine dimana norketamine akan
dikonjugasi mjd bentuk larut dalam air dan
metabolite glukoronide yg tidak aktif dan
dieksresikan oleh ginjal
Dapat menyebabkan hipertensi sekunder pada
penyakit ginjal
Induksi anestesi ketamine pada px dgn
hipovolemia akut sering digunakan krn efek obat
menstimulus`sist c.v
4 Benzodiazepin

Dapat menyebabkan akumulai


metabolit aktif
Agen Inhalasi
Agen anestetik volatile hampir ideal
untuk px dengan gangguan ginjal
disebabkan tidak tergantung pada
eliminasi ginjal
Tetapi
Hati hati penggunaan enflurane
pada px dengan penyakit ginjal
dengan operasi yang panjang ,
disebabkan terjadinya akumulasi
bahan fluoride pada ginjal
Pelumpuh otot
1. Succnyl Choline
Aman digunakan pd px dengan peny ginjal dimana nilai K
kurang dari 5 mEq/L

2. Mivacurium
Pengaruhnya minimal terhadap ginjal

3.Cisatracurium & Atracurium


Tidak dipengaruhi oleh ginjal, disebabkan didegradasi
diplasma oleh eliminasi hidrolisis ester enzymatik dan non
enzymatik hofman

Merupakan obat pilihan pada px dengan gagal ginjal


4. Vecuronium & Rocuronium
Eliminasi di urine > 20 %
Eliminasi dari vecuronium secara
primer dihati
Dosis > 0,1 mg/kg hanya
diperpanjang sedikit pada px
insufisiensi renal
5. Pancuronium & Pipecurium
Eksresi tergantung pd renal 60-90%
Eliminasi waktu paruhnya tergantung
pada eksresi ginjal 60-80 %
6. Metocurine, Galamine &
Decamethonium

Obat ini hampir sepenuhnya


tergantung pada eksresi ginjal untuk
eliminasi dan harus dihindari
penggunaanya dari px dengan
gangguan fungsi ginjal
Gambaran Klinis GGA
1. Std Oliguri
Berlangsung 24-48 jam sesudah
cedera dan bisa berlaangsung
sampai 12 hr atau sampai 6 mgg
2. Std diuresis ( Poliuri )
Prosuksi urine 300-500 cc sampai 3-5
L/hr
Dpt berlangsung sampai 2-3 mgg
3. Std Post Diuresis
Proses penyembuhan bisa sampai 1
thn
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai