PENGARUH ANESTESI PADA GINJAL Fungsi Utama Ginjal:
Mempertahankn osmolalitas ( 285 mOsmol )
Mempertahankan cairan ECF dan TD Mempertahankan konsentrasi plasma Mempertahankan pH plasma Mengekresikan produk akhir nitrogen dari metabolisme protein ( terutama urea, as.urat & kreatinin Bekerja sebagai jalur eksresi obat Beberapa kemungkinan yg dihadapi pada gagal ginjal yg membutuhkan anetesi
1. Apakah penderita gagal ginjal akut
2. Apakah penderita mengalami gagal ginjal kronis . Akut Perubahan tersebut baru beberapa jam atau beberapa hari . Kronis Beberapa bulan atau beberapa tahun Penyebab GGA 1. fx pre renal Hipovolemia menyebabkan iskemik pada ginjal px mengalami dehidrasi atau perdarahan 2. Fx Renal Kelainan pada ginjal px sendiri, seperti nefritis intertitial yg biasanya disebabkan obat-obatan ( NSAID) 3. Post Renal Terjadi disebabkan adabya gangguan padaa bilatral ureter ( mis obst o batu, pembesaran kelenjar prostat, ureter yg terikat pada waktu operasi) Gambaran Klinis GGA 1. Std Oliguri Berlangsung 24-48 jam sesudah cedera dan bisa berlaangsung sampai 12 hr atau sampai 6 mgg 2. Std diuresis ( Poliuri ) Prosuksi urine 300-500 cc sampai 3-5 L/hr Dpt berlangsung sampai 2-3 mgg 3. Std Post Diuresis Proses penyembuhan bisa sampai 1 thn Perubahan pada gagal ginjal akut Disertai perubahan yg cepat pada: Keseimbangan elektolit Homeostatis Asam basa ( menyebabkan kematian 30-40 %)
Jika penanganan pada GGA terlambat sehingga iskemik
pada renalis cukup berat dan menimbulkan ATN
Bila dilakukan pembedahan/anestesi kematian meningkat
60 % dan untuk bedah mayor 90% Dengan pertimbangan ini maka bedah elektif tidak dibenarkan pada GGA Sebab GGA tidak mampu mentolerir adanya anemia Sulit menetukan status volume iv Jika pembedahan darurat tidak dapat ditawar lagi demi keselamatan penderita maka resiko besar Jika pada gagal ginjal ditemukan kreatinin serum > 3 mg % disertai hipertensi tanpa intervensi pembedahan/anestesi pun prognosanya jelek Perubahan fungsi ginjal menyebabkan perubahan fisiologi tubuh yg dapat menimbulkan masalah Perubahan f/ eksr dan reabsorbsi dari ginjal dapat merubah farmakokinetik dn dinamik dr obat-obat y/ digunakan, sehingga perlu selektif dalam memilih obat Perubahan vol iv disebakan retensi natrium dan air yg cendrung overload bila pemasukan cairan tdk diperhitungkan Perubahan kimia darah dan elektolit yg harus segera dikoreksi, seperti meingkatnya kadar ureum, hiperkalemia, hiperfosfatemia, hiponatremia, dll Metabolik asidosis, meningkatnya as. Inorganik fosfatdan sulfat (ndg) dalam hal ini gagal dikeluarkan ginjal ( k) meningkatkan iritabilitas sensitivitas miokard thdp katekolamin ( Ph 0,1 bs k serum 0,6 meq/L ) Anemia promembawa oksigenkapasitasduksi eritroprotein serta melemahnya eritropoesis, pendeknya survival eritrosit serta hemolisa yg mengancam terjadinya hipoksia jaringan krn menurunya Gangguan koagulasi : penurunan daya agregasi platelet dllllll Persiapan pra operatif 3 masalah yg penting pada GGA GGK Asidosis Hiperkalemia > 5,5 meq Hidrasi yg berlebihan Kriteria berdasarkan analisa laboratorium, apakah penderita layak operasi: CC > 30 ml/mnt serum kreatinin < 10 mg% Ht < ( 29-33 %) ureum < 150 mg% K < 5 Meq/L Hb/K/Na dbn Perubahan fungsi ginjal dan efeknya terhadap agen-agen anestesi Obat-obat anestesi sebagian tergantung pada eksresi renal untuk eliminasi Denga adanya renal impairment modifikasi dosis harus dilakukan untuk mencegah akumulasi obat atau metabolit aktif Agent intravena 1. Propofol & Etomidat
. Farmakokinetik propofol da etomidat tidak
mempunyai efek secara signifikan pada gangguan fungsi ginjal . Infus propofol yang terlalu lama jg dapat menyebabkan sekresi warna urine menjadi hijau menunjukkan adanya phenol dalam urine 2. Barbiturat Sensitifitas pada px dengan peny ginjal 3 Ketamin Ketamin dimetabolisme secara luas oleh enzym mikrosomal hepatik. Jalur penting metabolisme ini adalah demethylasi dari ketamin oleh cytocrome P-450 menjadi norketamine dimana norketamine akan dikonjugasi mjd bentuk larut dalam air dan metabolite glukoronide yg tidak aktif dan dieksresikan oleh ginjal Dapat menyebabkan hipertensi sekunder pada penyakit ginjal Induksi anestesi ketamine pada px dgn hipovolemia akut sering digunakan krn efek obat menstimulus`sist c.v 4 Benzodiazepin
Dapat menyebabkan akumulai
metabolit aktif Agen Inhalasi Agen anestetik volatile hampir ideal untuk px dengan gangguan ginjal disebabkan tidak tergantung pada eliminasi ginjal Tetapi Hati hati penggunaan enflurane pada px dengan penyakit ginjal dengan operasi yang panjang , disebabkan terjadinya akumulasi bahan fluoride pada ginjal Pelumpuh otot 1. Succnyl Choline Aman digunakan pd px dengan peny ginjal dimana nilai K kurang dari 5 mEq/L
2. Mivacurium Pengaruhnya minimal terhadap ginjal
3.Cisatracurium & Atracurium
Tidak dipengaruhi oleh ginjal, disebabkan didegradasi diplasma oleh eliminasi hidrolisis ester enzymatik dan non enzymatik hofman
Merupakan obat pilihan pada px dengan gagal ginjal
4. Vecuronium & Rocuronium Eliminasi di urine > 20 % Eliminasi dari vecuronium secara primer dihati Dosis > 0,1 mg/kg hanya diperpanjang sedikit pada px insufisiensi renal 5. Pancuronium & Pipecurium Eksresi tergantung pd renal 60-90% Eliminasi waktu paruhnya tergantung pada eksresi ginjal 60-80 % 6. Metocurine, Galamine & Decamethonium
Obat ini hampir sepenuhnya
tergantung pada eksresi ginjal untuk eliminasi dan harus dihindari penggunaanya dari px dengan gangguan fungsi ginjal Gambaran Klinis GGA 1. Std Oliguri Berlangsung 24-48 jam sesudah cedera dan bisa berlaangsung sampai 12 hr atau sampai 6 mgg 2. Std diuresis ( Poliuri ) Prosuksi urine 300-500 cc sampai 3-5 L/hr Dpt berlangsung sampai 2-3 mgg 3. Std Post Diuresis Proses penyembuhan bisa sampai 1 thn Terima Kasih