Penyusun:
M Khalis Fikri (5353144344)
Rian Renyaldi (5353144348)
A Faqih (5353144338)
Alfi Indra P (5353144319)
M Naufal (5353144328)
Subhan A K (5353144352)
Chandra W (5353144334)
Pengertian K3
Merupakan bidang yang terkait dengan
kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan
manusia yang bekerja di sebuah institusi
maupun lokasi proyek.
Tujuan K3
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan
Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang
aman, sehat, bebas dari pencemaran
lingkungan, sehingga dapat mengurangi
dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan
penyakit akibat kerja yang pada akhirnya
dapat meningkatkan efisiensi dan
produktivitas kerja.
Diri Rekan
K3 Keluarga Konsumen
Sendiri Kerja
Pengertian Farmasi
Farmasi menurut kamus adalah seni dan
ilmu meracik dan menyerahkan /
membagikan obat.
Pekerja yang meracik, menyerahkan, dan
membagikan obat dalam Industri farmasi
disebut juga farmasis.
Standarisasi Perlengkapan K3
di Industri Farmasi
Standarisasi Perlengkapan K3 di Industri
Farmasi telah diatur dalam Undang-Undang
seperti pada Standarisasi Industri lainnya.
UUD 1945 pasal 27 UU No. 14 tahun UU No. 1
ayat 2 1969 tahun
1970
Identifikasi Masalah Kesehatan dan
Keselamatan Kerja pada bidang
Farmasi dan Pencegahannya
Kecelakaan Kerja
Kecelakaan di laboratorium Farmasi dapat
Akibat:
1. Ringan : Memar
Control)
Pengendalian Melalui Jalur kesehatan
(Medical Control)
Pengendalian Melalui Perundang-
undangan (Legislative Control)
UU No. 14 Tahun 1969 Tentang Ketentuan-
ketentuan Pokok tentang Petugas kesehatan
dan non kesehatan
UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja.
UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan
Pengendalian melalui Administrasi
/ Organisasi (Administrative
control)
Persyaratan penerimaan tenaga medis,
para medis, dan tenaga non medis yang
meliputi batas umur, jenis kelamin, syarat
kesehatan
Pengaturan jam kerja, lembur dan shift
Menyusun Prosedur Kerja Tetap (Standard
1. Membentuk Panitia K3
2. Menyusun kebijakan K3
3. Menyusun Pedoman dan SOP K3
4. Melaksanakan program K3
5. Melakukan evaluasi pelaksanaan Program
K3
6. Melakukan internal audit K3
7. Mengikuti akreditasi
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit
yang mempunyai penyebab yang spesifik
atau asosiasi yang kuat dengan pekerjaan,
pada umumnya terdiri dari satu agen
penyebab, harus ada hubungan sebab
akibat antara proses penyakit dan hazard di
tempat kerja
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Faktor Biologis
Faktor Kimia
Faktor Ergonomi
Faktor Fisik
Faktor Psikososial
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Faktor Biologis
Terkena Virus yang bersumber dari pasien,
benda-benda yang terkontaminasi dan udara.
Pencegahan :
dengan benar.
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Faktor Ergonomi
Ergonomi sebagai ilmu, teknologi dan
seni berupaya menyerasikan alat, cara,
proses dan lingkungan kerja terhadap
kemampuan, kebolehan dan batasan
manusia untuk terwujudnya kondisi dan
lingkungan kerja yang sehat, aman, nyaman
dan tercapai efisiensi yang setinggi-
tingginya
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Faktor Fisik
Faktor fisik di laboratorium kesehatan
farmasi yang dapat menimbulkan masalah
kesehatan kerja meliputi:
1. Kebisingan
2. Pencahayaan
3. Suhu
4. Terimbas kecelakaan/kebakaran akibat
lingkungan sekitar
5. Terkena Radiasi
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Pencegahan
Pengendalian cahaya di ruang laboratorium.
Pengaturan ventilasi dan penyediaan air
vibrasi
Pengaturan jadwal kerja yang sesuai.
Pelindung mata untuk sinar laser
Filter untuk mikroskop
Penyakit Akibat Kerja & Penyakit
Akibat Hubungan Kerja di Industri
Farmasi
Faktor Psikososial
Beberapa contoh faktor psikososial di
laboratorium kesehatan farmasi yang dapat
menyebabkan stress :
Pekerjaan pada unit-unit tertentu yang
sangat monoton.
Hubungan kerja yang kurang serasi antara