Anda di halaman 1dari 11

PRAKTIKUM OBAT 1

MANAJEMEN KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN


HEWAN

OBAT HEWAN DALAM PERSPEKTIF PERATURAN PERUNDANGAN

FAKULTAS PETERNAKAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

2014
UNDANG-UNDANG OBAT HEWAN
DALAM PERMENTAN NO. 74 TAHUN 2007

PASAL 1.
Dalam Peraturan ini yang dimaksud dengan :

1. Obat hewan adalah obat yang khusus dipakai untuk hewan.


2. Pembuatan adalah proses kegiatan pengolahan, pencampuran
dan pengubahan bentuk bahan baku obat hewan menjadi obat
hewan.
3. Penyediaan adalah proses kegiatan pengadaan dan/atau
pemilikan dan/atau penguasaan dan/atau penyimpanan obat
hewan disuatu tempat atau ruangan dengan maksud untuk
diedarkan.
4. Peredaran adalah proses kegiatan yang berhubungan
denganperdagangan, pengangkutan dan penyerahan obat hewan.
5. Pengawas obat Hewan adalah Pegawai Negeri Sipil berijazah
dokter hewan yang diberi tugas dan kewenangan untuk
melakukan pengawasan obat hewan.
6. Kepala Dinas adalah instansi yang membidangi fungsi peternakan
dan kesehatan hewan.
DALAM PERMENTAN NO. 74 TAHUN 2007

SELENGKAPNYA PERMENTAN MENGENAI


PENGAWASAN OBAT
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 78 TAHUN 1992
TENTANG OBAT HEWAN

BAB II
TUJUAN PEMAKAIAN, GOLONGAN DAN
KLASIFIKASI OBAT HEWAN

Pasal 3

Obat hewan menurut tujuan pemakaiannya digunakan


untuk:

1. menetapkan diagnosa, mencegah, menyembuhkan dan


memberantas penyakit hewan;
2. mengurangi dan menghilangkan gejala penyakit hewan;
3. membantu menenangkan, mematirasakan, etanasiadan
merangsang hewan;
4. mengilangkan kelainanatau memperelok tubuh hewan;
5. memacu perbaikan mutu dan produksi hasil hewan;
6. memperbaiki reproduksi hewan.
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA
NOMOR 78 TAHUN 1992
TENTANG OBAT HEWAN

SELENGKAPNYA PP MENGENAI OBAT HE


WAN
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN
NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000

TENTANG

OBAT ALAMI UNTUK HEWAN

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:


1. Obat alami untuk hewan yang selanjutnya disebut obat alami
adalah bahan atau ramuan bahan alami yang berupa bahan
tumbuhan, bahan hewan,bahan mineral, sediaan galenik atau
campuran dari bahan-bahan tersebut yang digunakan sebagai
obat hewan.
KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN DAN KEHUTANAN
NOMOR: 453/Kpts/TN.260/9/2000

TENTANG

OBAT ALAMI UNTUK HEWAN

SELENGKAPNYA SK-453-00 OBAT ALAMI


UNTUK HEWAN
SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN
NOMOR: 806/Kpts/TN.260/12/94

TENTANG

D:\My Job\Mankester\Obat
KLASIFIKASI OBAT HEWAN Mankes
ter

KLASIFIKASI OBAT HEWAN


Tujuan pemberian obat

1.Preventif
2.Supportif
3.Kuratif
4.Rehabilitatif
Penyajian Obat
1. Bentuk padat(Pulvis/puyer,
pilula/pil, tablet/tabula, granula,
capsula, supportitoria)
2. Bentuk cair (solutio, suspensi,
emulsi, tinctura, extractum)
3. Lain-lain (cream, unguentum
,aerosol)
4. Bahan tambahan(odoris, coloris,
saporis, vehiculum dll)
Berdasarkan Cara Pemakaian/Aplika

1. Intra muskuler
2. Intra vena
3. Intra mamaria
4. Intra uterina
5. Inter Paravertebrae
6. Tetes(mata)
7. Dioleskan(salep)
8. Per oral
9. Per kutan
10.Dipping
11.Dihisap/hirup(volatile, gas), ether,
halothan,CHCl3, dll

Anda mungkin juga menyukai