Anda di halaman 1dari 9

Fadhli Rohman 200110150137

Isrami Assyifa Ardellia 200110150179


Fariz Dharmawan 200110150257
Fajar Edy Maretno S 200110150283
Kebutuhan protein pada
ternak berbeda-beda Umur
tergantung pada tujuan
produksinya, seperti pada
ayam petelur dan ayam
pedaging. Kebutuhan Tingkat
Penyakit Pertumbuh
Protein an

Perbedaan kebutuhan
protein pada ayam petelur
dan pedaging ini tentunya
berkaitan dengan formulasi Iklim
ransum yang dilakukan agar
pemberian proteinnya tepat.
Protein merupakan zat yang amat penting bagi tubuh
karena mempunyai fungsi utama, yaitu sebagai zat
pembangun dalam tubuh dan juga berfungsi sebagai
bahan bakar dan zat pengatur.

Protein merupakan bahan pembentuk jaringan-jaringan baru di


dalam tubuh terutama pada masa pertumbuhan dan Zat
Pembangun
menggantikan jaringan tubuh yang rusak dan yang perlu
dirombak serta mempertahankan jaringan yang ad

Dikatakan sebagai bahan bakar karena mengandung karbon Bahan


yang digunakan tubuh sebagai bahan bakar. Protein akan bakar & Zat
dibakar ketika kebutuhan tubuh akan energi tidak terpenuhi Pengatur
oleh karbohidrat dan lemak sehingga sebagaian protein tidak
digunakan untuk pembentukan jaringan. (Sari, 2011)
Apabila organisme sedang
kekurangan energi, maka
protein ini dapat juga di pakai
sebagai sumber energi.

Komposisi rata-rata unsur kimia yang


terdapat dalam protein adalah karbon
55%, hidrogen 7%, oksigen 23%, nitrogen
16%, sulfur 1% dan kurang dari 1% fosfor
(Winarno, 1992).
Data kebutuhan gizi ayam ras pedaging pada tingkat energi metabolisme
protein (EMP) 3200 kkal/kg dapat dilihat di Tabel 1. Kebutuhan Gizi Ayam
Ras Pedaging.

Gizi Starter (0-3 minggu) Finisher (3-6 minggu)

Protein (%) 23,0 (min 19,0) 20,0 (min 18,0)

Lisin (%) 1,1 (min 1,1) 1,0 (min 0,9)

Metionin (%) 0,5 (min 0,4) 0,38 (min 0,3)

Metionin + sistin (%) 0,9 (min 0,6) 0,72 (min 0,5)

Sumber : NRC (1994); ( ) SNI (2008)


Kebutuhan energi yaitu berkisar dari 2850 – 2900 kkal EM/kg
Kebutuhan gizi pakan untuk seluruh umur.
ayam ras petelur
dikelompokkan ke Umur (minggu)
Gizi
dalam empat 0 – 6 (starter) 6 – 12 (grower) 12 – 18 (developer) > 18 (layer)

kelompok umur
Kadar air (%) 10,00 (maks. 14,00) 10,00 (maks. 14,00) 10,00 (maks. 14,00) 10,00 (maks. 14,00)
yaitu: 0 – 6
minggu (starter), Protein (%) 18,00 (min. 18,00) 16,00 (min. 15,00) 15,00 17,00
(min.
16,00)
6 – 12 minggu
(grower), 12 – 18 Energi (kkalEM/kg) 2850 (min. 2700) 2850 (min. 2600) 2900 2900 (min. 2650)

minggu Lisin (%) 0,85 (min.0,90) 0,60 (min. 0,50) 0,45 0,52 (min. 0,80)
(developer), dan >
18 minggu (layer). Metionin (%) 0,30 (min. 0,40) 0,25 (min. 0,30) 0,20 0,22 (min. 0,35)

Metionin + sistin
0,62 (min. 0,60) 0,52 (min. 0,50) 0,42 0,47 (min. 0,60)
(%)

P tersedia (%) 0,40 (min. 0,35) 0,35 (min. 0,35) 0,30 0,32 (min. 0,32)

P total (%) (0,60 – 1,00) (0,60 – 1,00)) (0,60) (0,60 – 1,00)


Konsep  Konsep ideal protein pertama sekali
Ideal diperkenalkan oleh Wang dan Fuller
Protein (1989) dan Chung and Baker (1992).

Relative asam amino yang dibutuhkan oleh ternak untuk


pertumbuhan dan pemeliharaan, dimana kebutuhan dari
asam amino tersebut akan berbeda menurut jenis
kelamain, umur, berat dan juga genetik dari ternak, namun
perbandingan antara asam amino esensial selalu sama
(Cole, 1978).
Beberapa alasan mengapa asam amino lisin digunakan
 Dalam
menentuka sebagai referensi seperti yang dikemukakan oleh
n konsep Emmert dan Baker (1997) yaitu :
ideal
protein, • Dalam pakan ternak, lisin merupakan faktor pembatas kedua
asam setelah asam amino sulfur (methionin) dan threonin
1
amino lisin
digunakan
sebagai • lisin dapat dianalisis langsung
referansi 2
dari asam
amino • lisin digunakan langsung untuk produksi dan maintenen (tidak
lainnya. 3 digunakan sebagai precursor)

• Data kebutuhan lisin dalam berbagai jenis pakan, kondisi


lingkungan dan komposisi tubuh ternak telah tersedia lengkap
4

Anda mungkin juga menyukai