Disusun oleh
1. Galih Pramesthi Suci (062111133093)
2. Ghina Khalisa Salsabila (062111133140)
3. Audi Sasmita (062111133141)
4. Kanasa Aura Tabita (062111133143)
5. Sherdhiya Rifa Haninda (062111133146)
6. Mohammad Yudha Adji Darmawan (062111133149)
7. Kansa Putri Kintania (062111133153)
Vitamin
Vitamin Larut Lemak
A (IU) 1650
D3 (ICU) 750
E (IU) 12
K (mg) 1
Vitamin Larut Air
B12 (mg) 0.003
Biotin (mg) 0.3
Choline (mg) 2.000
Folacin (mg) 1
Niacin (mg) 40
Pantothenic acid(mg) 10
Pyridone (mg) 3
Riboflavin (mg) 4
Thiamin (mg) 2
Sumber : Y. Pratama, A.E. Harahap* & A. Ali. Peforma Burung Puyuh (Coturnix
coturnix japonica) Periode Grower yang Diberi Pakan Berbahan Tepung Daun Ubi
Kayu. Jurnal Peternakan Sriwijaya. 2020. Program Studi Peternakan, Fakultas
Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau:
Riau. Vol. 9, No.1, 2020, pp. 16-25
Vitamin
Vitamin Larut Lemak
A (IU) 3.300
D3 (ICU) 900
E (IU) 25
K (mg) 1
Vitamin Larut Air
B12 9 (mg) 0.003
Biotin (mg) 0.15
Choline (mg) 1.500
Folacin (mg) 1
Niacin (mg) 20
Pantothenic acid(mg) 15
Pyridone (mg) 3
Riboflavin (mg) 4
Thiamin (mg) 2
Vitamin
Vitamin Larut Lemak
A (IU) 1,636
Vitamin Larut Air
Riboflavin (g) 0,27
Niasin (g) 5,20
Angka-angka pada tabel di atas didapatkan dari berbagai referensi dan jurnal.
Sang (2012) dari Siska (2014) menyatakan bahwa, kandungan nutrisi daging puyuh
meliputi Air 70,50 g, Lemak 7,70 g, Protein 21,10 g, Abu 1 g, Kalsium 129 g,
Fosfor 189 g, Besi 1,50 g, Thiamin 0,05 g, Riboflavin 0,27 g, Niasin 5,20 g,
Vitamin A 1,636 IU
BAB III
PENYAKIT YANG TERKAIT DENGAN NUTRISI
.
Gambar kerabang telur tipis dan lembek
3.1.4 Defisiensi Vitamin E
Defisiensi vitamin E akan menyebabkan menurunnya fertilitas dan daya tetas,
encephalomalacia, serta kelainan pada koordinasi otot. (Tyas et al, 2018)
3.1.5 Defisiensi Vitamin K
Defisiensi vitamin K akan menyebabkan perdarahan pada jaringan/organ
tertentu (hemoragi) akibat darah yang sukar membeku saat terjadi luka pada
bagian tubuh yang terbuka. Defisiensi vitamin K juga dapat. (Tyas et al, 2018)
3.1.6 Defisiensi Vitamin B1 (Tiamin)
Vitamin B1 berfungsi untuk membantu proses metabolisme karbohidrat dan
energi dalam tubuh. Sehingga apabila defisiensi vitamin B1 terjadi akan
menyebabkan hilangnya nafsu makan, pertumbuhan terhambat serta terjadi
pembengkakan pada sistem saraf. (Tyas et al, 2018)
3.1.7 Defisiensi Vitamin B2 (Riboflavin)
Defisiensi vitamin B2 menyebabkan pertumbuhan menjadi lambat, lemas dan
mengalami kesulitan berjalan. Gejala yang paling dikenal adalah kelumpuhan
pada kaki (leg paralysis) atau kelumpuhan pada jari kaki (curled toe paralysis).
Beberapa gejala tersebut akhirnya akan berakibat pada menurunnya produksi telur
dan daya tetas. (Tyas et al, 2018)
3.1.8 Defisiensi Vitamin B3 (Nicotinamide)
Kekurangan vitamin B3 menyebabkan hilangnya nafsu makan, pertumbuhan
lambat, turunnya produksi dan daya tetas telur, membran mukosa berwarna merah
gelap, gangguan pertumbuhan tulang paha serta kadang terjadi diare yang disertai
darah. (Tyas et al, 2018)
3.1.9 Defisiensi Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Defisiensi vitamin B5 atau asam pantotenat menyebabkan hilangnya nafsu
makan, pertumbuhan terhambat, pembengkakan pada beberapa bagian tubuh
seperti paruh, kelopak mata dan jari kaki, warna bulu menjadi kasar dan buram,
serta menyebabkan turunnya produksi dan daya tetas telur. (Tyas et al, 2018)
3.1.10 Defisiensi Vitamin B6 (Piridoxin)
Defisiensi vitamin B6 menyebabkan nafsu makan berkurang dan pertumbuhan
terhambat, bulu tumbuh jarang (tidak merata) dan kasar, produksi telur serta daya
tetas telur menurun. (Tyas et al, 2018)
3.1.11 Defisiensi Vitamin B9 (asam folat)
Defisiensi vitamin B9 atau asam folat akan menyebabkan pertumbuhan lambat,
anemia, menurunnya daya tetas serta bulu yang kasar dan jarang. (Tyas et al,
2018)
3.1.12 Defisiensi Vitamin B12 (cyanocobalamin)
Defisiensi vitamin B12 akan mengakibatkan pertumbuhan lambat, ukuran telur
kecil-kecil dan daya tetas menurun. Fungsi Vitamin B12 berhubungan dengan
penggunaan karbohidrat, lemak, dan protein, oleh karena itu sangat penting dalam
penggunaan pakan. (Tyas et al, 2018)
2.1.13 Defisiensi Biotin
Defisiensi biotin menyebabkan kulit mengeras pada daerah paruh dan mata,
kelainan pada tulang rawan dan menurunnya daya tetas. (Tyas et al, 2018)
2.2 Kelebihan Nutrisi
2.2.1 Kelebihan Protein
Tanda-tanda kelebihan protein atau asam amino esensial yaitu: meskipun
semua asam amino esensial seimbang, kelebihan protein dapat mengakibatkan
penurunan pertumbuhan yang ringan, penurunan penimbunan lemak tubuh,
kenaikan tingkat asam urat dalam darah, litter menjadi basah karena banyak
konsumsi air minum, kelenjar adrenal membesar dan meningkatnya
adrenocorticosteroid. (Tyas et al, 2018)
BAB IV
MACAM BAHAN PAKAN TERNAK DAN KANDUNGAN NUTRISINYA
Faktor lain yang dapat berperan penting dalam proses pemeliharaan atau budi daya
burung puyuh adalah pakan. Kita harus memperhatikan kualitas dan kuantitas pakan yang
akan diberikan agar ternak dapat memperoleh nutrisi yang sesuai.
Berikut adalah beberapa contoh pakan yang bisa digunakan :
4.1 Jagung (Zea mays)
Jagung merupakan sumber energi bagi ternak, dimana hal tersebut didukung oleh
kandungan pati dalam jagung berkisar >60% dengan kandungan serat kasarnya yang
termasuk rendah yaitu sebesar 2% dengan energi termetabolisme cukup tinggi (3370 -
3394 kkal/kg). Pigmen xanthophyll pada jagung juga memberikan manfaat bagi warna
kuning telur. Jagung merupakan pakan yang mudah didapat dan cenderung disukai oleh
ternak.
4.2 Kacang Kedelai (Glycine max)
Kacang kedelai yang biasa dimanfaatkan untuk pakan ternak sudah berbentuk bungkil.
Bungkil terbentuk dari hasil industri yaitu pengolahan minyak kedelai. Kandungan
protein pada bungkil berkisar 42-50% dengan energi termetabolisme berkisar 2825-2890
kkal/kg. Selain itu bungkil juga mengandung kalsium yang baik untuk pertumbuhan
ternak.
4.3 Bungkil Kelapa
Bungkil kelapa merupakan limbah industri dari pembuatan minyak kelapa. Kandungan
protein kasar pada bungkil kelapa termasuk tinggi dengan kisaran 20-26%. Hal tersebut
yang menjadi faktor pembatasan penggunaan bungkil kelapa sebagai pakan ternak.
4.4 Tepung Ikan
Tepung ikan merupakan salah satu sumber protein hewani yang sering digunakan
sebagai pakan ternak. Hal tersebut disebabkan oleh kandungan asam amino yang lengkap
dan seimbang. Selain itu, kadar protein kasar berkisar 55-74% bergantung pada kualitas
yang digunakan. Kandungan lemak yang termasuk rendah yaitu 3-6% dan kandungan
garam sekitar 4% menjadi faktor lainnya.
BAB V
CONTOH FORMULA RANSUM TERNAK
Ransum burung puyuh dengan kandungan protein kasar 20% sebanyak 100 kg. Maka
diperoleh formula pakan sebagai berikut.
5.1 Formula Pakan Fase Starter
Bungkil Kedelai 15
Bekatul 10
Lisin 1,1
Mineral 2
Premix 1
Total 100
Pollard 18,41
BKK 17,09
Jagung 50
Tepung Ikan 10
Lisin 1
Minyak Kelapa 0,5
Mineral 2
Premix 1
Total 100
BKK 15
Bekatul 10
Lisin 1,1
Mineral 2
Premix 1
Total 100
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Burung puyuh adalah salah satu unggas darat yang terkecil namun tubuhnya gemuk.
Burung ini tidak bisa terbang, pada umumnya burung ini berukuran 19 cm, ekornya
pendek, berbadan bulat, dan memakan biji-bijian.
Burung ini sering kali dijadikan hewan coba karena siklus hidupnya cepat, tahan
terhadap stress, penyakit, dan memiliki daya tahan, dan regenerasi yang tinggi. Namun,
burung ini juga dapat dikonsumsi manusia baik daging maupun telurnya. Puyuh pedaging
jantan biasanya dipelihara selama 6-7 minggu baru bisa dipanen dan dikonsumsi, betina
baru bisa di afkir setelah usia 18 bulan. Lalu burung puyuh petelur, masa produktifnya
adalah saat usia 7-9 bulan, dengan persentase produksi sebesar 80%. Satu burung puyuh
dapat memproduksi telur sebanyak 250-300 butir telur selama satu tahun.
Untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal maka diperlukan pemberian nutrisi
dan pemenuhan kebutuhan gizi yang baik, serta memperhatikan kesehatan dan
pencegahan dari penyakit-penyakit.
Kebutuhan dari puyuh petelur dan puyuh pedaging kurang lebih sama, tetapi
kebutuhan protein puyuh petelur lebih besar dari puyuh pedaging. Ransum pakan puyuh
berpengaruh terhadap kondisi kesehatan dan produktivitas dari burung puyuh itu sendiri.
6.2 Saran
Selain memperhatikan dari kebutuhan nutrisi pakan yang meliputi protein, vitamin,
lemak, serat kasar, dan lainnya. Perlu juga untuk memperhatikan kondisi kandang,
kebersihan, sirkulasi udara, kebutuhan air, vaksin, dan aspek lainnya demi kesehatan dan
produktivitas burung puyuh yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA