TINJAUAN PUSTAKA
Itik Peking merupakan salah satu jenis itik pedaging yang pertumbuhan bobot
badan dan umur pemeliharaannya relatif lebih cepat jika dibandingkan dengan itik
pedaging lainnya. Itik Peking berasal dari daerah China. Sukirmansyah et al. (2016)
menyatakan bahwa pada tahun 1870 adalah pertama kalinya itik Peking diimpor ke
Amerika yang didatangkan dari daratan Tientsien, China. Itik Peking di Indonesia pada
dikembangbiakkan dengan baik dan memiliki kemampuan beradaptasi yang telah teruji
di Indonesia.
Filum : Chordata
Kingdom : Animalia
Subkingdom : Bilateria
Ordo : Anseriformes
Gambar 2.1 Itik Peking
Famili : Anatidae
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Aves
Genus : Anas
7
Itik Peking mempunyai ciri khas kepala yang lebih besar, paruh yang agak
pendek, mata terlihat berwarna kebiruan dan juga memiliki warna bulu putih agak krem
(Feily dan Bagus, 2012). Bobot itik Peking jantan dewasa bisa mencapai hingga 4,5 kg
dan pada bobot itik Peking betina dewasa bisa mencapai hingga 4 kg (Feily dan Bagus,
2012), sedangkan menurut Matitaputty dan Suryana (2010) Bobot itik Peking jantan
dewasa bisa mencapai hingga 3,6 - 4,1 kg dan pada bobot itik Peking betina dewasa
Proses pembesaran itik Peking pedaging pada dasarnya dibagi menjadi tiga
periode yakni fase starter, fase grower dan fase finisher. Fase starter dimulai sejak
umur 0-2 minggu, fase grower sejak umur 3-5 dan untuk pada fase finisher dimulai
sejak umur 5-10 minggu (Susanti dkk., 2012). Fase starter pada umur 0-2 minggu itik
memerlukan asupan protein sebanyak 22%, pada fase grower umur 3-5 minggu itik
memerlukan asupan protein sekitar 16% dan pada fase finisher asupan protein yang
Itik merupakan ternak yang begitu mudahnya mengalami stress ketika terjadi
sesuatu yang terlihat berbeda dari kebiasaannya, stress tersebut akan menurunkan
tingkat konsumsi pakan dan begitu pula dengan pertambahan bobot badan.
Penambahan air gula merah diasumsikan untuk meningkatkan sumber energi didalan
tubuh yang mudah diserap oleh itik (Rahmat Wijaya et al., 2020). Gula merah
8
dicampurkan pada air minum untuk menjaga kestabilan respon fisiologis tanpa harus
menimbulkan retensi mikroba dan meninggalkan residu kimia dalam tubuh itik, yang
sangat berbahaya bagi tubuh manusia apabila mengkonsumsi daging tersebut (Bomy,
2015).
Gula merah mengandung sukrosa atau glukosa sebagai sumber energi yang
cepat diserap bagi ternak, energi metabolis merupakan energi yang sangat penting dan
penggunaannya yang sangat praktis (Bambang I.K. 1981). Menurut Darwin P.(2013),
gula mengandung karbohidrat yang sederhana dan dapat dengan mudah larut didalam
air serta sangat cepat diserap tubuh sehingga dapat dengan cepat diubah menjadi energi.
dapat menjaga dan meningkatkan kesehatan ternak, meningkatkan nafsu makan dan
sebagai asupan nutrisi untuk penggemukan hewan ternak (Kaunang, 2015). Menurut
Luky et al. (2018) semakin tinggi penambahan gula merah yang diberikan akan sangat
Gula merah adalah gula hasil olahan dari nira kelapa yang dapat berfungsi
sebagai bahan pemberi warna coklat. Semakin bagus kualitas nira yang digunakan
semakin baik pula gula merah yang dihasilkan (Zuliana et al, 2016). Gula merah/nira
aren memiliki kandungan beberapa zat yang bermanfaat bagi unggas diantaranya
adalah Karbohidrat 11,18%, Air 88,23%, Protein 0,28%, Posfor (P2O5) 0,07%, Lemak
kasar 0,01%, Kalsium (Ca) 0,06%, serta Asam Asborkanat 0,01 % (Pontoh, 2007).
Dibawah ini merupakan tabel kandungan gizi pada 100 gram gula merah antara lain
9
Tabel 2.1 Kandungan Gizi Gula Merah
NO. Kandungan Gizi Jumlah (%)
1. Energi 100 gram/Kkal 365,25
2. Abu 2,12
3. Lemak 0,37
4. Protein 2,03
5. Gula total 77,56
6. Karbohidrat 88,45
7. Gula sukrosa 74,30
8. Air 7,03
9. Gula reduksi 3,10
Sumber : Hesty Heryani (2016)
Konsumsi pakan merupakan jumlah pakan yang telah diberikan kepada ternak
dan akan dikurangi oleh sisa pakan yang telah dikonsumsi. Pemberian pakan bertujuan
untuk mencukupi kebutuhan tenaga dan nutrisi lain dalam upaya untuk memenuhi
Konsumsi pakan itik Peking merupakan hal yang harus diperhatikan ketika
pada masa pemeliharaan, sebab dengan mengetahui konsumsi pakan itik peking maka
peternak dapat menentukan jumlah pakan yang sesuai standart. Untuk mengetahui
konsumsi pakan pada itik Peking dapat kita ketahui dengan cara menghitung jumlah
pakan yang telah diberikan dan dikurangi dengan jumlah pakan yang masih tersisa.
Data konsumsi pakan itik Peking dapat dilihat pada tabel berikut (Tabel 2.2) :
10
Tabel 2.2 Standart Konsumsi Pakan Itik Peking dan Pertambahan Bobot Badan itik
Peking
Konsumsi Pakan
Umur Bobot Badan (kg)
(kg/minggu)
(Minggu)
Jantan Betina Jantan Betina
itik, maka jumlah konsumsi pakannya juga akan bertambah. Pada umur 7 dan 8 minggu
Sukirmansyah et al, (2016), itik Peking merupakan jenis itik pedaging yang berasal
dari daratan Cina, jenis itik ini merupakan itik yang sangat populer diseluruh Asia
dikarenakan memiliki pertambahan bobot badan yang baik dan juga dikenal sebagai
bertambahnya umur maka semakin berbeda pula kebutuhan gizi pada setiap fase itik
peking.
11
Tabel 2.3 Kebutuhan gizi itik Peking pada berbagai umur
Air adalah kebutuhan pokok yang penting bagi unggas, karena 60% dari tubuh
itik adalah sebuah cairan. Pada umumnya kebutuhan air minum pada itik bisa sampai
dua atau tiga kali lebih banyak daripada konsumsi pakannya (Zahra, 1996). Unggas air
membutuhkan konsumsi air yang sangat banyak, hal ini dimaksudkan untuk membantu
Disebutkan rata-rata konsumsi air minum pada itik sebesar 300-400 mililiter per ekor
per hari dan jika pakan yang diberikan berupa bahan kering maka konsumsi air pun
12