Anda di halaman 1dari 2

PEMERINTAH DAERAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN


Kawaluyaan Indah Raya No. 6 Lt.5 Soekarno-Hatta Telp: 022-87327711
Faksimili : 022-87354100 Website : www.dkpp.jabarprov.go.id, e-mail : dkpp@jabarprov.go.id
Bandung 40286

Bandung, 07 Mei 2022

Nomor : 2037/PT.04.02/KESWAN Kepada Yth.


Perihal : Peningkatan Kewaspadaan Kepala Dinas yang Membidangi Fungsi
Penyakit Mulut dan Kuku Peternakan dan Kesehatan Hewan se-Jawa
(Foot and Mouth Barat
Disease/FMD) di-
Lampiran : - TEMPAT

Mengamati tingginya arus lalu lintas hewan ternak dan produknya, baik antar
negara maupun antar provinsi untuk mencukupi kebutuhan daging di Jawa Barat,
maka dirasakan perlu untuk menyampaikan pentingnya peningkatan kewaspadaan
akan berkembangnya penyakit. Peningkatan kewaspadaan dilakukan untuk
mencegah berkembangnya dan melindungi hewan ternak yang dipelihara oleh
masyarakat Jawa Barat. Penyakit Ternak yang diduga menjadi ancaman bagi
peternakan Jawa Barat adalah Penyakit Mulut dan Kuku/PMK (Foot and Mouth
Disease/FMD)
Dalam rangka mengantisipasi, mencegah dan mitigasi risiko secara dini
serta meminimalkan kerugian ekonomi peternak dan ancaman risiko Penyakit
Mulut dan Kuku/PMK, maka kami menginstruksikan kepada seluruh petugas
kesehatan hewan di seluruh kabupaten/kota se Jawa Barat agar meningkatkan
tindakan dan upaya teknis pelayanan kesehatan hewan (active service) secara
konkrit/nyata dan efektif sebagai berikut :
a. Pembatasan lalu lintas hewan rentan, produk hewan dan media pembawa
penyakit yang berisiko tinggi (masuk dan keluar) dari dan menuju daerah
wabah
b. Meningkatkan pengawasan dan pengendalian lalu-lintas hewan dan produk
hewan serta fasilitas/peralatan dan bahan yang terkontaminasi serta
melaksanakan penolakan terhadap ternak sapi dari daerah wabah;
c. Mengimplementasi praktik dan penerapan prinsip-prinsip biosekuriti di
peternakan hewan seperti isolasi hewan sakit/terduga sakit. Sanitasi (cleaning
dan desinfikasi) dan kontrol pergerakan hewan/pengawasan lalu lintas hewan
dan produk hewan.
d. Meningkatkan upaya respon cepat pengendalian Penyakit hewan menular
dengan melakukan tindakan isolasi hewan sakit/terduga sakit, vaksinasi,
pengobatan hewan sakit, pemberantasan vector, penguburan/pembakaran
bangkai hewan (disposal) serta pembersihan dan desinfeksi SOP Early
Response.
e. Meningkatkan surveilans, investigasi, pengambilan sampel dan pengujian
untuk mengidentifikasi sumber penularan, faktor risiko, gambaran
epidemiologi penyakit dan penyebab kematian hewan ternak di wilayah
kerjanya.
f. Segera merespon dan melaporkan kejadian/kasus hewan ternak sakit/terduga
sakit dan mati di lapangan ke iSIKHNAS dan menginstruksikan kepada
peternak untuk melaporkan hewan ternak sakit/terduga sakit dan mati kepada
petugas.

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara
g. Meningkatkan penyuluhan/sosialisasi berupa kegiatan komunikasi, informasi
dan edukasi (KIE) kepada masyarakat di desa-desa dengan prinsip
membangun kepercayaan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian dan
kesadaran masyarakat (public awareness) terhadap ancaman dan potensi
bahaya Penyakit hewan menular agar disampaikan dengan prinsip kehati-
hatian, jelas, tepat dan bertanggung jawab oleh Pejabat berwenang.

Demikian disampaikan, atas perhatian dan kerjasamanya disampaikan terimakasih.

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN DAN PETERNAKAN


PROVINSI JAWA BARAT,

Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh
Balai Sertifikasi Elektronik (BSrE) Badan Siber dan Sandi Negara

Anda mungkin juga menyukai