Anda di halaman 1dari 6

Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No.

1: 55-60
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p10
Terakreditasi Nasional Peringkat 3, DJPRP Kementerian Ristekdikti
No. 21/E/KPT/2018, Tanggal 9 Juli 2018

Pengobatan Penyakit Pernapasan pada Babi dalam Upaya Meningkatkan Produktivitas


Ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan
(TREATMENT OF RESPIRATORY DISEASE IN PIGS IN EFFORTS TO INCREASE
LIVESTOCK PRODUCTIVITY IN PENARUKAN VILLAGE, KERAMBITAN, TABANAN)
I Gusti Ketut Suarjana*, Nengah Kerta Besung, Aida L.T. Rompis, Ketut Tono Pasek
Gelgel
Laboratorium Mikrobiologi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. Jl.
PB. Sudirman Denpasar Bali. *Email: kt_suarjana@unud.ac.id
ABSTRAK
Telah dilakukan pengabdian kepada masyarakat tentang pengobatan penyakit pernapasan pada babi
dalam upaya meningkatkan produktivitas ternak di Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan. Pengabdian
ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang cara mengelola ternak babi
secara intensif, cara pencegahan maupun pemberantasan penyakit pada ternak babi secara efektif dan
efisien sehingga hasil produksinya lebih maksimal. Metode pelayanan meliputi tindakan dari rumah ke
rumah terutama ke peternak yang babinya sakit, mengadakan tindakan terapi dengan antibiotika, obat
cacing, vitamin maupun mineral dan memberikan penyuluhan tentang cara mencegah penyakit
pernapasan pada babi yang dikenal sebagai porcine respiratory complex desease (PRDC) .Hasil yang
didapatkan sebagai berikut: masyarakat memberikan respon positif terhadap kegiatan dan tim
mengadakan pelayanan pada 10 peternak yang tersebar pada lima banjar banjar adat di desa
Penarukan.Babi yang sakit umur berkisar 1-3 bulan dan jumlah yang diobati 20 ekor. Selanjutnya
berdasarkan pemantauan tim dan laporan peternak pada hari ke tujuh setelah diberi pengobatan babi-
babi tersebut tidak menunjukkan gejala klinis dan dinyatakan sembuh.
Kata kunci: Babi, PRDC.
ABSTRACT
Community service has been conducted on the treatment of respiratory diseases in pigs in an effort
to increase livestock productivity in Desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan. This dedication aims to
provide knowledge to the community about how to manage pigs intensively, the prevention and
eradication of diseases of pigs effectively and efficiently so that the maximum production of the
livestock. Methods of service include house-to-house acts, especially to sickly breeders, initiating
treatment with antibiotics, worm medicines, vitamins and minerals and providing counseling on how to
prevent respiratory respiratory complex desease (PRDC) disease in pigs known as porcine respiratory
complex desease (PRDC). The result obtained as follows: the community is give a positive response
to activities and teams held home-to-home services to tens of breeders pigs whose reportedly suffered
from PRDC spread over five banjar adat in Penarukan village. The sick pigs generally ranged from 1
to 3 months and treated as many as 20. Furthermore, based on the monitoring of the team and the report
of breeders on the seventh day after being given treatment of the pigs showed no clinical symptoms and
was declared cured.
Keywords: Pig, PRDC.

PENDAHULUAN Sudimara yang telah memperoleh kunjungan


oleh tim udayana mengabdi dalam pengemban
Secara tofografis, desa Penarukan
tugas tri darma perguruan tinggi khususnya
merupakan daerah yang potensial untuk
pengabdian kepada masyarakat (Suarjana et al.,
mengembangkan ternak babi, sapi maupun
2015). Desa Penarukan terdiri dari lima Banjar
unggas. Desa Penarukan berada pada
ketinggian sekitar 100-200 meter diatas Adat yaitu Banjar Penarukan Kaja, Banjar
Penarukan Tengah Kaja, Banjar Penarukan
permukaan laut berdampingan dengan Desa

55
Buletin Veteriner Udayana Suarjana et al.

Tengah Kelod, Banjar Penarukan Kelod dan Bordetella bronchiseptica, Hemophilus


Banjar Penarukan Bantas. Jumlah kepala parasuis dan Mycoplasma hyopneumoniae.
keluarga sekitar 800 dengan jumlah penduduk Agen oleh viral meliputi porcine reproduktive
sekitar 4000 jiwa. Pada umumnya penduduk and respiratory syndrome virus (PRRSV),
Desa Penarukan memiliki mata pencaharian swine influenza virus (SIV) dan porcine
sebagai petani, peternak dan pedagang. circovirus type 2 (PCV2). Penyakit PRDC
Pembangunan di bidang ekonomi di Desa ditularkan melalui aerosol dan kontak langsung
Penarukan dapat dikatakan mengedepankan dengan penderita. Gejala klinis pada babi
konsep hulu ke hilir yakni membangun meliputi demam, anoreksia, batuk-batuk
berbagai potensi desa secara mandiri tanpa disertai adanya eksudat dari lubang hidung.
meninggalkan jati diri sebagai desa dengan Kerugian yang timbul berupa kerugian
basis pertanian. Sebagian besar masyarakat di ekonomi, penurunan berat badan dan kematian
Desa Penarukan memilih ternak babi sebagai (Dosen et al., 2007).
prioritas dalam upaya menunjang ekonomi Menurut Ardana (2004) ada lima tindakan
keluarga dan juga dijadikan tradisi dalam yang saling berkaitan dalam manajemen
menopang kegiatan upacara keagamaan. kesehatan ternak yang dikenal dengan panca
Populasi ternak babi di Desa Penarukan usada satwa. Tindakan-tindakan tersebut
diperkirakan mencapai 1200 ekor yang tersebar meliputi: menjaga bibit tetap sehat, menjaga
secara mandiri ataupun kelompok. Masing- kandang higienis dan nyaman, memberi pakan
masing keluarga memelihara ternak babi yang seimbang, mencegah dan memberantas
berkisar 2-4 ekor dengan sistem pemeliharaan penyakit dan mengelola usaha ternak dengan
bersifat semi intensif. Disamping itu ada baik.Sistem pemeliharaan ternak memegang
beberapa kepala keluarga memelihara babi peranan penting dalam upaya meningkatkan
berjumlah 15 -30 ekor. Para perternak belum produktivitas ternak. Dalam melakukan
memahami jenis pakan dan pola pemberian tindakan terapi terhadap infeksi agen bakteri
pakan, sanitasi, pencegahan maupun pada saluran pernapasan babi harus
penanganan terhadap penyakit (Agustina et al., menggunakan antibiotika pilihan dan
2016). bersepektrum luas. Beberapa antibiotika
Dalam mengelola ternak babi kendala pilihan yang dapat digunakan seperti bacitrasin,
yang selalu dihadapi oleh para peternak yakni baytril dan eritromisin (Priadi et al., 2004).
penyakit saluran pernapasan terutama Menurut Suarjana et al. (2015) beberapa
menyerang babi muda sebelum dan setelah antibitika pilihan untuk terapi penyakit PRDC
disapih yang disebabkan oleh agen patogen seperti ampisilin, kanamisin, doksisiklin dan
seperti bakteri maupun virus yang dikenal streptomisin. Pemberian antibiotika dalam
dengan porcine respiratorydisease upaya pencegahan penyakit maupun
complexatau PRDC (Muro et al., 2014). Lebih pemberantasan penyakit yang tidak terkontrol
lanjut dikatakan bahwa agen patogen pada atau tidak prosedural dapat menyebabkan
saluran pernapasan babi merupakan ancaman resistensi bakteri terhadap antibiotika. Peternak
yang serius pada industri ternak babi. Kejadian babi di Desa Penarukan pada umumnya belum
penyakit PRDC sering terjadi pada babi umur tahu tentang cara pencegahan dan
5-6 minggu (Nedbalcova et al., 2006). pemberantasan penyakit serta tata cara
Penyakit saluran pernapasan komplek ini pemberian pakan yang benar sehingga
dipicu oleh beberapa faktor seperti sanitasi dan produksi ternaknya belum maksimal. Peternak
manajemen yang jelek, penuh sesak dalam semi intensif adalah peternak yang belum
kandang, perubahan cuaca maupun faktor optimal mengusahakan ternaknya secara
kelelahan. Menurut Muro et al. (2015) intensif baik kualitas manajemennya maupun
beberapa bakteri yang berpotensi patogen pada kuantitas ternak yang dipelihara. Para peternak
saluran pernapasan babi meliputi tradisionil maupun semi intensif ini penting
Actinobacillus pleuropneumoniae, untuk diberikan informasi pengetahuan ilmiah
Streptococcus suis, Pasteurella multocida, yang praktis berupa penyuluhan dan pelayanan

56
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 55-60
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p10

sehingga produksi ternaknya menjadi lebih masing-masing kepala dusun di Desa


maksimal. Penarukan.
Berdasarkan hasil laporan kepala dusun
METODE PENELITIAN
atau masyarakat di Desa Penarukan,
Metode kegiatan yang dilakukan untuk Kerambitan Tabanan terdapat 10 peternak
memecahkan masalah adalah dengan babi (dalam tabel) yang melaporkan
memberikan penyuluhan dan pelayanan babinya menderita sakit pernapasan yang
secara langsung ke para peternak sesuai wajib dikunjungi tim pengabdian dan
dengan informasi dari masyarakat. mengadakan tindakan terapi serta
Kegiatan pelayanan kesehatan penyuluhan tentang kesehatan ternak babi.
diprioritaskan untuk ternak babi secara PRDC merupakan penyakit saluran
klinis khas menderita PRDC dengan pernapasan yang komplek pada babi yang
tindakan terapi antibiotika, pemberian disebabkan oleh beberapa mikroorganisme
vitamin/mineral atau obat diare.Dalam seperti bakteri, virus dan jamur. Kejadian
program penyuluhan ini akan disampaikan PRDC dapat dipicu oleh adanya stres,
pengetahuanpraktis tentang pentingnya tata kekurangan vitamin dan mineral atau
cara mengelola ternak babi secara intensif, adanya penyakit lain seperti cacing.
dampak ekonomi maupun kesehatan ternak Tindakan terapi yang dilakukan meliputi
babi dan penerapan program pengobatan pemberian mineral, vitamin, obat cacing
yang tepat dan efisien untuk menghindari dan antibiotika.
dampak negatif dari penggunaan obat. Babi sakit pernapasan menunjukkan
HASIL DAN PEMBAHASAN gejala klinis demam. anoreksia,keluar
eksudat dari lubang hidung. diare. malas
Berdasarkan hasil dari tim udayana bergerak dengan kepala menundukdan
mengabdi yang telah melakukan sosialisasi kadang-kadang disertai eritema pada kulit
kegiatan pengabdian di Desa penarukan, didaerah kepala dan punggung. Tindakan
Kerambitan, Tabanan memperoleh data yang dilakukan terhadap ternak babi yang
peternak babi meliputi Br. Penarukan sakit tersebut meliputi pemberian
Kelod, Br. Penarukan Bantas, Br. antibiotik Betamox LA (NorbrookR)
Penarukan Kaja, Br. Penarukan Tengah injeksi, injeksi obat cacing Wormectin
Kelod dan Br. Penarukan Tengah Kaja (MedionR), injeksi vitamin B komplek
dengan jumlah peternak babi berturut-turut: Heksaplex.
33, 26, 20, 11 dan 7 peternak (data Wormectin injeksi adalah sediaan yang
terlampir). efektif untuk mebasmi cacing nematoda
Selanjutnya tim telah melakukan dan ektoparasit seperti tungau, kutu, caplak
kegiatan pengabdian tgl 2 Oktober 2017 dan insekta lainnya. Dalam leaflet
dengan melakukan penyuluhan dan wormectin dari Medion menyebutkan
pelayanan kesehatan secara langsung wormectin injeksi mengandung 22,23-
kepada para peternak babi di Desa dihydroavermectin B14 dan 22,23-
Penarukan terutama yang belum dihydroavermectin B15 yang memiliki
memahami manajemen cara beternak babi aktivitas sebagai antelmitik atau
dan kesehatan ternak babi. Tim udayana membunuh cacing. Sedangkan Betamox
mengabdi telah memebagikan mineral 10 LA mengandung antibiotik Amoxicillin
sebanyak 0,5 kg kepada setiap peternak yang tergolong antibiotika berspektrum
dengan jumlah sekitar 97 peternak untuk luas efektif untuk membunuh bakteri
membantu tambahan suplemen mineral termasuk Escherichia coli patogen,
dalam upaya mencegah kekurangan gizi beberapa bakteri Gram negatif lainnya yang
ternak babi. Tim juga telah melakukan patogen pada saluran pernapasan seperti
tindakan terapi secara langsung ke ternak Haemophilus parasuis dan Pasteurella sp.
babi yang sakit sesuai dengan laporan oleh

57
Buletin Veteriner Udayana Suarjana et al.

Tabel 1 Nama para peternak babi di desa Penarukan, Kerambitan, Tabanan yang dikunjungi
dan mendapat pelayanan kesehatan
No. Nama Peternak Alamat Jml Jml. Tindakan
Babi Babi sakit
(ekor) (ekor)
1 I Wayan Agus Br. Penarukan 5 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Yana Kelod cacing,Vit, Mineral.
2 I Wayan Darma Br. Penarukan 4 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Asdtawa Kelod cacing,Vit, Mineral.
3 I Putu Agus Eka Br. Penarukan 6 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Swardana Bantas cacing,Vit, Mineral.
4 I Nyoman Br. Penarukan 10 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Sukadana Bantas cacing,Vit, Mineral.
5 Nyoman Br. Penarukan 3 1 Terapi inj.a.b,inj obat
Suardana Kaja cacing,Vit, Mineral.
6 Ketut Sukarata Br. Penarukan 2 1 Terapi inj.a.b,inj obat
Kaja cacing,Vit, Mineral.
7 I Gusti Ketut Br. Penarukan 10 4 Terapi inj.a.b,inj obat
Sujaya Tengah Kelod cacing,Vit, Mineral.
8 Made Awidya Br. Penarukan 4 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Tengah Kelod cacing,Vit, Mineral
9 Kade Br. Penarukaan 7 2 Terapi inj.a.b,inj obat
KertaWinaya Tengah Kaja cacing,Vit, Mineral
10 Nyoman Br. Penarukan 10 2 Terapi inj.a.b,inj obat
Narayana Tengah Kaja cacing,Vit, Mineral
Keterangan : jml = jumlah, inj.= injeksi, a.b.= antibiotika, vit.= vitamin
(BernofarmR), obat cacing saset Contra-Worm (PyridamR) dan mineral Min.10.

Gambar 1. Kondisi babi (kiri) dan proses penanganan kesehatan babi (kanan)

Jumlah babi yang menderita sakit mencatat bahwa babi yang menderita sakit
pernapasan, demam dan anoreksia berkisar umur berkisar 1-3 bulan . Tindakan lain
20 ekor. Ternak babi yang menderita diare yang diberikan oleh tim pengabdian berupa
tapi tidak persisten, tidak demam dan masih penyuluhan atau penjelasan-penjelasan
mau makan diberikan obat cacing saset singkat tentang manajemen kesehatan
Wormectin dan mineral Min.10. Tim ternak terutama cara mencegah dan

58
Buletin Veteriner Udayana Volume 12 No. 1: 55-60
pISSN: 2085-2495; eISSN: 2477-2712 Pebruari 2020
Online pada: http://ojs.unud.ac.id/index.php/buletinvet DOI: 10.24843/bulvet.2020.v12.i01.p10

mengobati penyakit saluran pernaapasan Kepala Desa Penarukan, Kerambitan,


pada babi. Materi penyuluhan ditekankan Tabanan beserta staf yang telah membantu
pada pentingnya menjaga sanitasi kandang kegiatan sehingga dapat berjalan lancar dan
secara intensif dan pentingnya peranan sukses. Tidak lupa juga kami menghaturkan
dokter hewan dalam melakukan tindakan terimakasih yang tidak terhingga kepada
terapi terhadap penyakit pada ternak yang terhormat Kepala LPPM Universitas
sehingga pemakaian antibiotika dapat Udayana beserta staf yang telah memberi
dilakukan dengan benar, terkontrol dan dukungan moril maupun materiil sehingga
bertanggungjawab. kegiatan pengabdian ini dapat berjalan
Selanjutnya tim mengadakan dengan lancar.
monitoring dan evaluasi terhadap ternak DAFTAR PUSTAKA
babi yang sakit saluran pernapasan dengan
mencatat gejala klinis dan nafsu makan. Agustina KK, Wirata IW, Dharmayudha
Berdasarkan pantauan tim pengabdian dan AAGO, Kardena IM, Dharmawan NS.
laporan para peternak satu minggu setelah 2016. Increasing farmer income by
melakukan kegiatan diperoleh hasil bahwa improved pig management systems.
tindakan-tindakan yang dilakukan oleh tim Buletin Veteriner Udayana. 8(2): 122-
cukup efektif. Hal ini dapat dibuktikan 127.
dengan adanya respon positif para peternak Ardana IB. 2004. Penerapan Panca Usada
dan melaporkan babinya sembuh dari Satwa Untuk Kesehatan Babi.
penyakit saluran pernapasan. Laboratorium Manajemen dan Penyakit
Babi. Fakultas Kedokteran Hewan
SIMPULAN Universitas Udayana.
Simpulan Dosen RJ, Prodanov D, Milanov I,
Berdasarkan hasil kegiatan pengabdian Stojanov, Pusic I. 2007. The bacterial
masyarakat di Desa Penarukan, infection of respiratory tract of swine.
Kerambitan, Tabanan, maka dapat Biotecnol. Anim. Husbandry. 23(5-6):
disimpulkan bahwa para peternak sangat 237-243.
antusias dan memberi respon positif Loera-Muro VM, Loera-Muro A, Morfin-
terhadap kegiatan, tindakan yang dilakukan Mata M, Jacques M, Avelar-Gonzales
oleh tim pengabdian cukup efektiv oleh F, Ramirez-Castillo F, Ramirez-Lopez
karena babi yang sakit menjadi sembuh dan EM, Guerrero-Barrera A.. 2014.
para peternak menjadi sadar akan dampak Porcine respiratory pathogen in swine
kerugian ekonomi penyakit pernapasan farms environment in Mexico. Open J.
pada babi. Anim. Sci. 4: 196-205.
Saran Nedbalcova K, Satran P, Jaglic Z, Loera-
Kegiatan pengabdian kepada Muro A, Ramirez-Castillo FY, Avelar-
masyarakat diharapkan dapat Gonzalez FJ, Guerrero-Barrera AI.
berkesinambungan dalam upaya 2015. Porcine respiratory disease
meningkatkan gairah para peternak, complex and biofilm. J. Bacteriol
produktivitas ternak maupun kesejahtraan Parasitol. 6(6): 1000247.
peternak. Ondriasova R, Kucerova Z. 2006.
Haemophilus parasuis and Glasser’s
UCAPAN TERIMAKASIH
disease in pigs: a review. Veterinarni
Tim pengabdian kepada masyarakat Medicina. 51(5): 168-179.
menyampaikan ucapan terimakasih kepada Priadi A, Natalia AL, Poernomo S, 2004.
dinas pemerintah yang terkait yang telah Glasser’s disease in swine in Batam
memberi dukungan pada kegiatan ini. Island, Riau Province. JITV. 9(4): 266-
Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya 277.
juga kami ucapkan kepada Yth.Bapak

59
Buletin Veteriner Udayana Suarjana et al.

Suarjana IGK, Tono PG, Suwiti NK, Apsari Dibiayai oleh DIPA PNPB Universitas
IAP. 2015. Pengobatan penyakit diare Udayana.
(kolibasilosis) pada babi dalam upaya Suarjana IGK, Besung INK, Tono K, 2016.
meningkatkan produktivitas ternak di Deteksi dini hemophilus parasuis pada
desa Sudimara, Tabanan. Laporan saluran pernapasan babi. Hibah
Pengabdian Kepada Masyarakat Unggulan Program Studi DIPA PNBP
Universitas Udayana

60

Anda mungkin juga menyukai