Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setelah dilakukan Identifikasi Potensi Wilayah diketahui masalah yang

dihadapi oleh Kelompok Ternak Harapan Kita adalah bagaimana cara mengatasi

angka kematian pada itik dan teknik manajemen kesehatan yang baik. Beberapa

peternak itik di Kelompok Ternak Harapan Kita yang belum mempunyai ilmu teori

dan praktek sebagai pedoman dalam memanajemen kesehatan itik petelur, baik

biosecurity, sanitasi, maupun vaksinasi. Banyak peternak itik petelur di Kecamatan

Gempol yang memiliki cara managemen pemeliharaan itik petelur yang sangat

bervariasi. Hal ini menyebabkan dari masyarakat di Kelompok Ternak Harapan Kita

pada umumnya merasa kebingungan harus mengikuti manajemen kesehatan dari

peternak yang mana.

Peternakan itik petelur di Kelompok Ternak Harapan Kita dipelihara secara

semi intensif, namun setelah diadakannya IPW bisa dikatakan kurang

memperhatikan kesehatan itik baik dari segi biosecurity, sanitasi, maupun vaksinasi

pada ternak yang dipelihara. Dampak yang yang dialami oleh Kelompok Ternak

Harapan Kita adalah ditemukannya ternak terserang AI (Avian Influenza) pada

ternak yang dipelihara. Avian influenza (AI) atau yang biasa dikenal sebagai

penyakit flu burung merupakan jenis penyakit yang bersifat patogen dengan

menyerang unggas sebagai inangnya (Sabriyanto, Margaretha, Wirnangsih (2022).


Dalam budi daya itik pedaging yang baik harus diperhatikan kaidah kesehatan

hewan. Kaidah kesehatan hewan antara lain: situasi penyakit, tindakan pengamanan

penyakit, pelaksanaan biosekuriti, dan obat hewan (Permentan Nomor:

36/Permentan/OT.140/3/2007). Beberapa peternak menyepelekan terkait

biosecurity, beberapa peternak mengatakan bahwa penyemprot kandang

menggunakan desinfektan pada musim hujan dilakukan sebanyak 1 kali dalam satu

minggu lalu dimusim kemarau dilakukan penyemprotan sebanyak 1 kali dalam satu

bulan, lalu untuk sanitasi yang diterapkan oleh peternak dilakukan sebanyak 1 kali

dalam 2 minggu, dan untuk program vaksinasi yang dilakukan oleh beberapa

peternak di kelompok ternak hanya memberikan vaksin tetes pada ternaknya tanpa

memberikan vaksin injeksi. Apabila pengelolaan itik bagus maka seekor itik produktif

akan menghasilkan telur satu butir setiap hari. Tentunya dengan manajemen itik

yang memperhatikan sanitasi kandang, kesehatan itik dan juga pakan itik yang

mengandung mineral, protein dan vitamin. (Surnaherman, 2021). Dari hasil

pengamatan tersebut, kita dapat menerapkan manajemen kesehatan dengan

menganalisa dari buku, jurnal, ilmu pelatihan dan lapangan itu sendiri dengan cara

mengadakan pendampingan penyuluhan perbaikan manajemen kesehatan itik

petelur.

Kabupaten Pasuruan Provinsi Jawa Timur merupakan kabupaten yang

memiliki jumlah populasi itik yang selalu meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun

2018 sebesar 4.478 sedangkan pada tahun 2019 mengalami peningkatan menjadi

5.697 (Dinas Pertanian Pasuruan, 2019). Desa Japanan Kecmatan Gempol menjadi

salah desa yang mendukung dalam pemeliharaan itik petelur, baik dari segi sarana

dan prasarana, lokasi, dan sumberdaya yang mendukung.


Adanya masalah serta latar belakang tersebut maka diadakan kaji terap

dengan judul Perbaikan Manajemen Kesehatan Peternakan Itik Petelur di Kelompok

Ternak Harapan Kita Dusun Tawangsari Desa Kejapanan Kecamatan Gempol

Kabupaten Pasuruan Jawa Timur. Penelitian ini diharapkan mampu

mengiplementasikan pada usaha yang akan didirikan oleh sasaran. Setelah

dilaksanakan pendampingan perbaikan manajemen kesehatan akan dilaksanakan

evaluasi adopsi inovasi yang telah diterapkan. Hal ini sering kali penyuluhan hanya

sekedar menyampaikan materi dan tidak dilanjutkan oleh peternak itu sendiri.

Adanya evaluasi adopsi inovasi dapat diketahui apakah peternak menolak atau

mempraktekkan dengan tahapan sadar, minat, evaluasi dan mencoba dan apakah

ada kaitannya dengan kematian dan penurunan produksi peternak itik petelur

binaan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana perubahan tingkat mortalitas sample akibat pendampingan yang di

laksanakan di Peternakan Itik Petelur Kelompok Ternak Harapan Kita Desa

Japanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan Jawa Timur?

2. Bagaimana Evaluasi Pendampingan dengan pengukuran adopsi inovasi pada

perbaikan manajemen kesehatan yang dilaksanakan di Peternakan Itik Petelur

Kelompok Ternak Harapan Kita Desa Japanan Kecamatan Gempol Kabupaten

Pasuruan Jawa Timur ?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui perubahan penurunan mortalitas sample akibat pendampingan

agribisnis yang di laksanakan di Peternakan Itik Petelur Kelompok Ternak


Harapan Kita Desa Japanan Kecamatan Gempol Kabupaten Pasuruan Jawa

Timur

2. Mengetahui evaluasi pendampingan dengan pengukuran adopsi inovasi pada

perbaikan agribisnis yang dilaksanakan di Peternakan Itik Petelur Kelompok

Ternak Harapan Kita Desa Japanan Kecamatan Gempol Kabupaten

Pasuruan Jawa Timur

1.4 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa :

a Mahasiswa mengetahui implementasi perbaikan manajemen kesehatan

itik petelur secara baik dan benar.

b Mahasiswa hasil dari perbaikan manajemen kesehatan itik petelur.

2. Bagi Masyarakat (Sasaran)

a Dapat memperbaiki sistem manajemen kesehatan pada ternak itik

petelur.

b Dapat menerapkembangkan inovasi perbaikan manajemen kesehatan

dan meningkatkan produksi ternak yang dimiliki.

3. Bagi Instansi terkait :

a Dapat dijadikan acuan untuk pelaksanaan penyuluhan pemeliharaan itik

petelur oleh instansi terkait.

b Dapat dijadikan acuan penerapkembangan inovasi itik petelur di

masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai