Judul Studi: Industri Pengolahan Hasil Peternakan. Seorang wirausahawan berencana membangun sebuah industri pengolahan hasil-hasil peternakan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, untuk mendirikan industri ini membutuhkan dana investasi sebesar 35 juta rupiah yang akan dialokasikan selama dua tahun. Pada tahun persiapan sebesar 20 juta dan tahun pertama sebesar 15 juta rupiah. Kegiatan pabrik mulai berjalan setelah 2 tahun dari pembangunan konstruksi. Jumlah biaya operasi dan pemeliharaan berdasarkan rekapitulasi dari berbagai biaya pada tahun kedua sebesar 5 juta per tahun dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1. Benefit dari kegiatan industri ini adalah jumlah produksi dari pengolahan hasil-hasil peternakan. Kegiatan produksi mulai pada tahun kedua dengan jumlah penghasilan sebesar 10 juta rupiah, dan untuk tahun-tahun berikutnya seperti terlihat pada tabel 1 (perkiraan benefit). Tabel 1. Persiapan perhitungan. Thn Investasi Biaya Total Benefit Net D.F 19% PV Operasi Cost Benefit (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000) (Rp.000)
NPV = 12.750.900 BEP = BEP akan tercapai pada tahun ke-6 dari pembangunan konstruksi atau tahun ke-4 setelah produksi pabrik berjalan.
Keterangan : D.F = Discount Factor.
PV = Present Value. Pertanyaan. Apakah rencana pembukaan industri pengolahan hasil pertanian tersebut layak untuk dikembangkan bila dilihat dari segi Net Present Value(NPV) dan Break Event Point (BEP)?
rencana pembukaan industry pengolahan hasil pertanian tersebut layak diusahakan,
Karena hasil menunjukkan bahwa NPV > 0 industry pengolahan hasil pertanian tersebut layak diusahakan, apabila dilihat dari BEP yang tercapai dalam tahun ke-4 setelah berjalannya pabrik