Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Peternakan Lokal: Volume 2, No.

1, Maret 2020 ISSN 2685-7588

Manajemen Pemeliharaan Sapi Bali Di UPT-Pt HPT Pucak, Dinas


Peternakan daan Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi Selatan

Nurhakiki dan Nur Halizah

Mahasiswa Fakultas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Universitas Muslim Maros

ABSTRACT
Livestock health is one of the most important factors in beef cattle farming. Big losses are often caused
by an attacking disease. Therefore, it is necessary to prevent and control disease. Forage feed is given
to cows as much as 10-12% and concentrate feed 1-2% of the body weight of the cattle. Prevention
and control of disease by keeping the cage clean by disinfecting the cage and cage equipment. The
data collection techniques used were: Observation, which is collecting data by directly observing the
UPT of Livestock and Forage Forages. Interviews, namely conducting dialogue or asking questions
to workers or field supervisors. Bibliography, collects data using references from the internet or books.
Based on the results of data processing, it can be concluded that the location of the UPT-PT-HPT
Pucak bali cattle is good, seen from its geographical conditions. The location of the pen is close to a
source of feed, with a water source and easy to reach transportation. The Bali cattle rearing system
at UPT-PT-HPT Pucak is intensive maintenance. Feeding concentrates, forages and legumes.

Keywords: UPT, cattle, feed, vaccine

ABSTRAK
Kesehatan ternak merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam usaha
peternakan sapi potong. Kerugian yang besar seringkali disebabkan timbulnya penyakit
yang menyerang. Karena itu perlu dilakukan pencegahan dan pengendalian penyakit.
Pemberian pakan berupa pakan hijauan diberikan pada sapi sebanyak 10-12% dan pakan
konsentrat 1-2% dari bobot badan ternak. Pencegahan dan pengendalian penyakit dengan
menjaga kandang selalu bersih dengan melakukan desinfeksi pada kandang dan peralatan
kandang. Teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu : Observasi, yaitu
mengumpulkan data dengan cara melakukan pengamatan secara langsung di UPT
Pembimbitan Ternak dan Hijauan Pakan Ternak. Wawancara, yaitu melakukan dialog atau
pengajuan pertanyaan terhadap pekerja atau pun pembimbing lapangan. Kepustakaan,
mengumpulkan data menggunakan referensi dari internet atau pun buku. Berdasarkan
hasil pengolahan data, dapat disimpulkan bahwa lokasi pemeliharaan sapi bali UPT-PT-
HPT Pucak sudah baik, dilihat dari keadaan geografisnya. Lokasi kandang dekat dengan
sumber pakan, dengan sumber air dan mudah dijangkau transportasi. Sistem pemeliharaan
sapi bali di UPT-PT-HPT Pucak yaitu, pemeliharaannya secara intensif. Pemberian pakan
berupa konsentrat, hijauan dan leguminosa.

Kata Kunci : UPT, sapi, pakan, vaksin

PENDAHULUAN mempunyai nilai jual tinggi dalam sector


agribisnis peternakan. Pembibitan sapi
Sapi Bali (Bos sondaicus) merupakan
bali merupakan salah satu usaha
salah satu plasma nutfah yang ada di
peternakan yang mempunyai prospek
Indonesia yang telah lama
yang masih sangat bagus karena
dibudidayakan dan telah menyebar ke
kebutuhan maupun permintaan daging
berbagai penjuru nusantara. Sapi bali
juga merupakan potensi lokal yang

20
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 2, No. 1, Maret 2020 ISSN 2685-7588

cenderung meningkat dari tahun ke MATERI DAN METODE


tahun. Waktu dan Tempat
Peningkatan produksi sapi bali
harus dibarengi dengan system Penelitian ini dilaksanakan selama 6
pemeliharaan yang baik. Keberhasilan minggu, mulai dari tanggal 03 Januari - 18
usaha peternakan sapi bali sangat Maret 2020 yang bertempat di UPT
tergantung pada tatalaksana Pembibitan Ternak dan Hijaun Pakan
pemeliharaan yang diterapkan. Ternak (Desa Pucak, Kec. Tompobulu,
Tatalaksana pemeliharaan yang tidak Kab. Maros), Dinas Peternakan dan
benar akan berpengaruh terhadap hasil Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi
produksi bahkan dapat mengakibatkan Selatan.
kerugian yang besar. Umumnya Kegiatan Yang Dilakukan
pengembangan pembibitan sapi bali di
Indonesia masih sangat diperlukan Kegiatan-kegiatan yang
perbaikan dari manejemen pemuliaan dilaksanakan pada penelitian di UPT
ternak yang terarah dan Pembibitan Ternak dan Hijaun Pakan
berkesinambungan sehingga mampu Ternak, Dinas Peternakan dan Kesehatan
memproduksi bibit sesuai standar. Hewan Provinsi Sulawesi Selatan,
Faktor utama dan penentu dalam meliputi pemberian pakan, sanitasi
pemeliharaan atau pembibitan ternak kandang dan lingkungan kandang, dan
sapi bali adalah kesehatan ternak, pakan penanganan kesehatan pada ternak.
dan lingkungan sekitar ternak. Kesehatan Aspek Yang Diamati
ternak merupakan salah satu faktor yang
Pemberian pakan, pakan yang
sangat penting dalam usaha peternakan
diberikan berupa pakan hijauan
sapi potong. Kerugian yang besar
diberikan pada sapi sebnayak 10-12% dan
seringkali disebabkan timbulnya
pakan konsentrat 1-2% dari bobot badan
penyakit yang menyerang. Karena itu
ternak. Pemberian hijauan dapat
perlu dilakukan pencegahan dan
dilakukan 3 kali sehari yakni pagi, siang
pengendalian penyakit. Pengendalian
dan sore, sedangkan pakan konsentrat
penyakit pada suatu peternakan
diberikan pagi hari sebelum pemberian
merupakan salah satu bagian yang
hijauan.Kebutuhan minum sapi perhari
penting dalam sebuah usaha peternakan,
mencapai 20-40 liter/ekor/hari, namun
karena pengendalian penyakit
sebaiknya diberikan secara ad libitum
berhubungan langsung dengan
(tidak terbatas).
kesehatan ternak yang merupakan bagian
Pencegahan dan pengendalian
dari faktor pendukung produktifitas
penyakit dengan menjaga kandang selalu
ternak. Kesehatan ternak dapat diketahui
bersih dengan melakukan desinfeksi
dengan melihat status fisiologisnya,
pada kandang dan peralatan kandang,
melalui dari tingkah laku hingga
periksa kesehatan ternak secara teratur,
konsumsi pakan hariannya.
vaksinasi ternak secara teratur terhadap
Salah satu indikator keberhasilan
penyakit yang diketahui sering muncul di
dalam usaha ternak yang wajib di pahami
daerah tersebut, sapi yang di duga kena
dan di terapkan adalah pencegahan dan
penyakit agar tidak menular ke sapi yang
penanganan penyakit. Hal tersebut akan
lain maka dilakukan pemisahan atau
menekan angka morbiditas, sehingga
isolasi.
dapat meningkatkan produktifitas.
Disamping itu, di dukung dengan adanya Teknik Pengupulan Data
peningkatan mutu genetik bibit yang Teknik pengumpulan data yang
unggul, pakan berkualitas, kandang yang digunakan, yaitu : Observasi, yaitu
modern dan program manajemen yang mengumpulkan data dengan cara
baik.

21
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 2, No. 1, Maret 2020 ISSN 2685-7588

melakukan pengamatan secara langsung (Ayam Kampung). Sistem pemeliharaan


di UPT Pembimbitan Ternak dan Hijauan ternak dilakukan dengan system
Pakan Ternak. Wawancara, yaitu perkandangan dan penggembalaan.
melakukan dialog atau pengajuan Lahan UPT PT HPT seluas 15 Ha
pertanyaan terhadap pekerja atau pun yang terdiri dari Kantor, Instalasi ternak
pembimbing lapangan. Kepustakaan, berupa kandang dan sarana prasarana
mengumpulkan data menggunakan lainnya, kebun hijauan pakan ternak dan
referensi dari internet atau pun buku. Obor Pangan Lestari (OPAL). Kondisi
lahan merupakan daerah perbukitan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Manajemen Pemeliharaan Sapi
Keadaan Umum UPT
Di UPT PT HPT sapi dipelihara
Unit Pelaksana Teknis Pembibitan dengan sistem intensif (kreman), yaitu
Ternak dan Hijauan Pakan Ternak (UPT ternak dipelihara secara terus-menerus
PT HPT) Dinas Peternakan dan sampai saat dipanen, kebutuhan sapi
Kesehatan Hewan Provinsi Sulawesi disuplai oleh peternak termasuk pakan
Selatan pertama kali didirikan pada dan minum. Tujuan pembuatan kandang
tahun 2001 berdasarkan peraturan adalah pertama-tama diupayakan untuk
Gubernur Tahun 2001 ,tentang Organisasi melindungi sapi terhadap gangguan luar
dan Tata Kerja UPTD Pembibitan Ternak yang merupakan baik terhadap sengatan
dan Hijauan Makanan Ternak( UPTD PT terik matahari, kedinginan, kehujanan,
HMT). dan tiupan angina yang dingin
Pada tahun 2009 terjadi perubahan (Soedarmono dan Sugeng, 2008).
struktur dari Dinas Peternakan menjadi Kandang yang ada di UPT PT HPT
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan bertipe head to head/ganda dan tipe
sebagai tindak lanjut dari Peraturan tunggal. Pembuatan kandang tipe head
Pemerintah (PP) No. 41 Tahun 2007, maka to head atau sapi saling berhadapan
organisasi dan Tata kerja UPTD kembali dilengkapi dengan tempat pakan yang
ditetapkan dengan Peraturan Gubernur membujur sepanjang kandang dengan
Sulawesi Selatan No.78 tahun 2009 jalan ditengah. Tempat pakan yang
dengan struktur yang sama. dibuat seperti ini bertujuan untuk lebih
Pada Tahun 2017 UPTD PT HMT efisien dalam pemberian pakan dan lebih
berubah menjadi UPT Pembibitan Ternak efisien dalam pengontrolan kesehatan.
dan Hijauan Pakan Ternak sesuai Hal tersebut sesuai dengan pendapat
Peraturan Gubernur Sulawesi Selatan Rianto dan Purbowati (2013) yang
Nomor 33 Tahun 2017. Dan untuk menyatakan bahwa untuk kandang
melaksnakan ketentuan pasal 8 ayat (14) ganda (head to head), perlu dilengkapi
tahun 2016 tentang Pembentukan dan dengan lorong untuk memudahkan lalu
Susunan Perangkat Daerah, maka lintas kegiatan.
UPT PT HPT dibentuk kembali Pakan yang diberikan pada sapi bali
berdasarkan Peraturan Gubernur di UPT-PT HPT ini ada dua yaitu pakan
Sulawesi Selatan No. 43 tahun 2018. Yang hijauan dan pakan konsentrat. Hijauan
mempunyai tugas melaksanakan yang diberikan yaitu hijauan segar
Pembibitan Ternak Lokal (khusus Sapi berupa rumput gajah dan rumput odot
Bali) dan Pembibitan Hijauan Pakan dari ladang sendiri. Ternak juga
Ternak yang mempunyai nilai lebih atau diberikan legume berupa sentro dan
keunggulan. kalopo dari lahan milik UPT-PT HPT
Ternak yang dikembangkan di UPT sendiri. Pakan konsentrat berupa pakan
PT HPT adalah ternak Sapi Bali, Kerbau ternak Surya Feed dengan protein 14%.
dan Kambing. Pada tahun 2019 ditambah UPT-PT HPT sangat jarang melakukan
dengan pengembangan ternak Unggas pengolahan pakan karena ketersediaan

22
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 2, No. 1, Maret 2020 ISSN 2685-7588

pakan relative tercukupi. namun pernah geografisnya. Lokasi kandang dekat


beberapa kali melakukan pengolahan dengan sumber pakan, dengan sumber
pakan seperti pembuatan silase dan hay. air dan mudah dijangkau transportasi.
UPT-PT HPT menggunakan prinsip Sistem pemeliharaan sapi bali di
pemberian hijauan 10% dari bobot badan UPT-PT-HPT Pucak yaitu,
dan pemberian konsentrat 2% dari bobot pemeliharaannya secara intensif.
badan untuk pemberian pakannya. Cara Pemberian pakan berupa konsentrat,
pemberian pakan di UPT-PT HPT ini hijauan dan leguminosa. Pemberian
dengan memberikan konsentrat terlebih konsentrat (Surya feed 14%) dilakukan
dahulu lalu memberikan hijauan yang sekali sehari yaitu pada pagi hari sebelum
telah dicacah. Pencacahan hijauan ini pemberian pakan hijauan, sedangkan
bertujuan agar semua bagian hijauan untuk pemberian pakan hijauan dan
termakan oleh sapi. Pakan merupakan leguminosa dilakukan dua kali dalam
kebutuhan yang penting yang harus sehari yakni pagi dan sore. Sebelum
selalu diperhatikan dalam setiap usaha melakukan pemberian pakan bagi ternak
peternakan karena setiap hewan ternak pakan tersebut dicacah terlebih dahulu.
membutuhkan unsur-unsur pakan yang Dalam manajemen pemberian
memenuhi syarat yang meliputi protein, pakan khususnya pola pemberian pakan,
karbohidrat, lemak, mineral, vitamin dan belum bisa dikatakan dapat menjamin
air. Unsur tersebut di dalam tubuh sapi pemenuhan nutrisi untuk kesehatan
berguna untuk memenuhi kebutuhan ternak, jika teknik pemberian pakan yang
hidup pokok, memelihara fungsi jaringan dilakukan pekerja terkadang masih
tubuh dan menghasilkan energy sehingga dengan cara perkiraan dan kesempatan
sapi mampu bermetabolisme dengan baik waktu pekerja mengambil hijauan. Dalam
(Radiastuti, 2012). Penangan penyakit di UPT PT-HPT,
Pencegahan dan pengendalian terbilang sudah baik, dimana jika
penyakit di UPT-PT-HPT Pucak adalah ditemukan penyakit yang menyerang
dengan cara menjaga kebersihan ternak akan segera di atasi atau diobati
kandang beserta peralatannya, dengan segera. Pencegahan dan
mengusahakan lantai kandang selalu pengendalian penyakit di UPT-PT-HPT
dalam keadaan kering, serta pemberian Pucak adalah dengan cara menjaga
vitamin dan antibiotik pada ternak. kebersihan kandang beserta
Penyakit yang umum menyerang sapi peralatannya, mengusahakan lantai
adalah cacingan dan kutu. Hal ini kandang selalu dalam keadaan kering,
disebabkan sapi yang jarang dimandikan. serta pemberian vitamin dan antibiotik
lingkungan kandang yang bersih akan pada ternak.
memberikan jaminan hidup yang sehat
dan nyaman, sehingga ternak bisa DAFTAR PUSTAKA
optimal. Menurut Sudarmono dan
Davendra. 1973 dalam Guntoro, S. 2002.
Sugeng (2008), Pencegahan merupakan
Membudidayakn Sapi Bali.
tindakan untuk melawan berbagai
Yogyakarta. Kanisius. (online).
penyakit. Usaha pencegahan ini meliputi
https://books.google.co.id/boo
karantina, isolasi ternak, vaksinasi serta
ks?id (Akses 29 April 2020)
pengupayaan peternakan yang higenis.
E.Rianto dan E. Prabowati, 2013. Panduan
Lengkap Sapi Potong. Penebar
KESIMPULAN
Swadaya. Jakarta.
Berdasarkan hasil pengolahan data, Fikar S dan Dadi R, 2010. Beternak dan
dapat disimpulkan bahwa lokasi Bisnis Sapi Potong. (Online).
pemeliharaan sapi bali UPT-PT-HPT https://books.google.co.id/boo
Pucak sudah baik, dilihat dari keadaan ks?id (Akses 15 April 2020).

23
Jurnal Peternakan Lokal: Volume 2, No. 1, Maret 2020 ISSN 2685-7588

Fitrini, Ismed Iskandar Dan Surya Pencernaan Sapi Perah.


Permana. 2012. Kontribusi Penelitian Peternakan
Usaha Sapi Terhadap Indonesia. 1(1) : 8 -15.
Pendapatan Anggota Kelompok Ngadiyono.2007.PakanTernakInovatif.htt
Tani Suka Mulia pada ps://hiferplus.wordpress.com/
Perkebunan Kelapa Sawit perkandangan/ (Akses 15 April
Rakyat. Jurnal Embrio Vol 5 No 2020)
2, Hal 85-97 Santosa, U. 2009. BAHAN AJAR Mata
Hadi, P.U. dan N. Ilham. 2009. Problem Pelatihan “Merancang Bangun
dan Prospek Pengembangan Usaha Kandang Ternak Sapi Potong”.
Sapi Potong di Indonesia. Jurnal http://bbppkupang.bppsdmp.p
Litbang Pertanian. ertanian.go.id (Akses 15 April
Hendra Saputra, Arief Daryanto dan 2020)
Dudi S. Hendrawan. 2009. Sarwono.Arianto.2002.LaporanKegiatan
Strategi Pengembangan Ternak Magang.https://digilib.uns.ac.i
Sapi Potong Berwawasan d/dokumen/download (Akses
Agribisnis Di Propinsi Aceh. 28 April 2020).
Jurnal Manajemen dan Siregar Sorry Basya.2008.Penggemukan
Agribisnis Volume 6 No 2.Hal Sapi edisi Revisi. Penebar
154-156. Swadaya. Jakarta.
Ketut Kariyasa. 2005. Sistim Integrasi Syafrial. Endang S. Bustami. 2007.
Tanaman-Ternak Dalam Manajemen Pengelolaan
Perspektif Reorientasi Kebijakan Penggemukan Sapi
Subsidi Pupuk dan Peningkatan Potong.https://jambi.litbang.pe
Pendapatan Petani. Jurnal rtanian.go.id/ind/images/PDF
Analisis Kebijakan Pertanian. /bukletsapi07.pdf (Akses 15
Vol 3 No1 : 68-80. April 2020).
Larasati,H., M. Hartono dan Siswanto.
2017. Prevalensi Cacing Saluran

24

Anda mungkin juga menyukai