Anda di halaman 1dari 19

Evaluasi Gizi

Menggunakan
Tikus
Kelompok 5
Kelas B
Kelas A
1. Tutut Rizki Indriyani (I1D020052)
1. Adira Aulia Putri (I1D020005)
2. Karimatul Akhlaq (I1D020057)
2. Fatimah Azzahro (I1D020012)
3. Salsabila Khoerunnisa (I1D020068)
3. Fitria Nur Fadila (I1D020022)
4. Putri Andini (I1D020069)
4. Novi Dwi Pratiwi (I1D020035)
5. Fara Aldira Shaliha (I1D020071)
5. Fifi Yulisa Hasanah (I1D020041)
6. Destia Sekar Arum (I1D020072)
6. Aisyah Handini (I1D020042)
7. Lentera Firdausi (I1D020082)
Manajemen Pakan
Hewan Coba
Hewan percobaan memiliki karakteristik tertentu yang relatif serupa dengan
manusia dan beberapa mempunyai kesamaan dengan aspek fisiologis metabolis
manusia. Perlakuan yang tidak wajar dalam percobaan dapat menimbulkan
penyimpangan dalam hasil pengamatan. Salah satu hewan yang seringkali
dijadikan hewan coba adalah tikus. Tikus putih biasanya digunakan dalam
menilai mutu protein, toksisitas, karsinogenik, dan kandungan pestisida dari
suatu produk bahan pangan hasil pertanian (Absa, 2013). Tikus membutuhkan
nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral untuk
kebutuhan hidupnya. Macam dan kelengkapan nutrien dalam komposisi diit
tergantung pada macam percobaan yang digunakan
Beberapa macam sumber nutrient untuk menyusun diit:

Macam Sumber

Protein Albumin bubuk, kasein bebas vitamin, kedele, dll

Lemak Minyak jagung, minyak biji kedele,


minyak olive, minyak biji kapas, dll.

Karbohidrat Pati jagung, pati beras,pati gandum, sukrosa,


glukosa, pati kentang, dll

Serat Sellulosa bubuk

Vitamin Mix Bahan kimia sintetis

Mineral Mix Bahan kimia sintetis

Asam amino Lysin , methionin dan lain-lain


Diet yang diberikan untuk tikus dapat berupa
tepung (powder) ataupun berupa pelet. Diet
dapat dibuat sendiri atau dipesan dari pabrik.
Komposisi diet tidak selalu sama, tergantung
pada jenis penelitiannya.
Komposisi diet normal (%) per 100 gram bahan

Diet normal adalah Komposisi %


mengatur pola makan Kasein 22
seimbang yang dikonsumsi
secara teratur setiap hari, Pati Jagung 32
terdiri dari semua elemen
Minyak Jagung 5
makanan yang diperlukan
oleh tubuh agar tubuh tetap Sellulosa 5
sehat.
Sukrosa 30

Vitamin campuran 2

Mineral campuran 4
Komposisi diet rendah zat besi (%) per 100 gram bahan

Komposisi %

Susu skim kering 30 Campuran mineral lain terdiri


Minyak jagung 4 atas :
Sukrosa 59,8
MgSO7 H2O = 405,4 mg
MnSO4 H2O = 15,4 mg
NaCl 1
Cu SO4 = 1,3 mg
CaCO𝟯 1 Zn Cl2 = 2,5 mg
NaH𝟤PO𝟦H𝟐O 1 KI = 0,024 mg
Mineral campuran 1

Vitamin campuran 2,2


Komposisi diet untuk pengujian PER (%) per 100 gram pakan

PER : Protein Efficiency Ratio

Merupakan metode yang paling sederhana, Komposisi %


yaitu untuk mengetahui percepatan Protein 10
pertumbuhan tikus percobaan dengan mutu
protein yang dikonsumsinya. Minyak Jagung 8

Ada kelompok standar : Kasein Air 5

Sebelum dimulai, ada masa adaptasi 4-5 hari Sellulosa 1


dan lama masa percobaan 28 hari
Campuran Vitamin 1
Perhitungan PER dilakukan dengan
Campuran Mineral 5
menggunakan rumus :
Pati 70
Komposisi Diet protein (%) per 100 g pakan
Komposisi Low Diet Prot. Standar diet prot. High diet prot.

Kasein bebas vitamin 4,5 18 36

gelatin 10 10 10

pati 66 51 31

Minyak kedelai 8 8 8

DL methionin 0,125 0,5 1

L arginin 0,25 1 2

Glisin 0,125 0,5 1

Campuran mineral 6 6 6

Campuran vitamin 2 2 2

Campuran vit (A,D,E) 1 1 1


❏ Tikus muda rata-rata makan sebanyak 8 gram per hari. Sedangkan tikus dewasa
sebanyak 12 – 20 gram per hari. Tingkat konsumsi pakan tersebut dipengaruhi oleh
jenis kelamin, ukuran tubuh, tingkat produksi, temperatur lingkungan, kecepatan
pertumbuhan, keseimbangan zat makanan dalam ransum, dan cekaman yang
dialami tikus (Mutiarahmi, 2021). Diet untuk tikus diberikan secara ad libitum (tak
terbatas), kecuali untuk tujuan khusus digunakan pemberian makan secara paksa.

❏ Pemberian air minum tikus berupa aquades atau air bebas ion yang disesuaikan
dengan percobaan yang akan dilakukan. Selain itu, air minum yang diberikan harus
dipastikan memiliki kualitas baik, tidak tercemar oleh kotoran, maupun kontaminasi
mikroba atau kimia. Minuman untuk tikus juga disediakan ad libitum agar tikus
tidak mengalami dehidrasi yang dapat mengganggu proses metabolisme dalam
tubuh tikus.
Komposisi diet berdasarkan bahan yang digunakan

● Natural Ingredient Diet (Semi Purified Diet) adalah diet yang komponen-komponen
penyusunnya terkandung dalam suatu bahan pangan, baik yang invisible seperti
karbohidrat, lemak, protein yang terkandung dalam tepung tempe, maupun visible
seperti pati kentang (karbohidrat) dan minyak (lemak).
● Purified Diet, adalah diet menggunakan semua bahan yang murni. Seperti Pakan
Standar AIN-93, Isolated Soy Protein (ISP), dan Concentrated Soy Protein (CSP).
● Chemically Diet, adalah penggunaan bahan penyusun yang lebih murni dibandingkan
purified diet. Contohnya protein yang ditambahkan asam-asam amino murni seperti
lemak.
Pakan Standar
Pakan merupakan salah satu aspek yang sangat mempengaruhi
kesejahteraan hewan, memastikan pakan hewan tercukupi, kandungan
nutrisi yang terdapat didalamnya, dan akses hewan pada pakan (Garber et Membuat pakan
standar Dan
al, 2010). Pakan yang banyak digunakan adalah jenis pakan berbentuk
pelet dengan berbagai merek komersial. Pakan berbentuk pelet lebih
sering digunakan daripada tepung untuk mengurangi perubahan
komposisi dan diperlukan untuk membuat aus gigi pada hewan mencit
(Mutiarahmi, 2021). Pakan standar adalah pakan normal standar untuk
tikus dengan komposisi sesuai referensi yang diberikan kepada kelompok
menyusun diet
tikus kontrol negatif (K-), kelompok perlakuan 1 (P1), dan kelompok
perlakuan 2 (P2) (Nisrokha, 2021).
Ingredients gr/kg diet

Corn starch 397,486

Casein (>85%) 200,000

Dextrinized corn starch (90-94%) 123,000


tetrasacharides
Dalam praktik
Sucrose 100,000
pembuatan pakan,
komposisi pakan Soybean oil 70,000
mengacu pada AIN
93 G, yang Fiber 50,000
mempunyai
Mineral mix (AIN-93-MX) 35,000
susunan formasi
sebagai berikut : Vitamin mix (AIN-93-VX) 10,000

L-cystein 3,000

Choline bitartrat (41,1% choline) 2,500

TBHQ 0,014
Langkah-langkah dalam pembuatan pakan:
1. Menimbang seluruh bahan yang dibutuhkan
2. Mencampurkan mineral mix dan vitamin mix secara merata
3. Menambahkan choline bitartrat, diikuti dengan L-cystein dan mencampurkan
hingga homogen
4. Menambahkan sukrosa ke dalam campuran sedikit demi sedikit sampai merata
5. Menambahkan selulosa, dilanjutkan dengan kasein, kemudian pati jagung
6. Bahan terakhir adalah minyak kedelai
7. Setelah minyak tercampur rata kemudian tambahkan air sebanyak 600 ml
untuk memudahkan dalam pembentukan pelet
8. Dilakukan pembentukan pelet menggunakan grinder, selanjutnya dikeringkan
dalam oven pada suhu 50-60°C hingga kering
Langkah-langkah dalam menyusun diet tikus:
1. Menentukan komposisi diet tikus yang akan digunakan sesuai dengan jenis percobaan
yang dilakukan
2. Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan, termasuk di dalamnya adalah pakan standar
dan pakan untuk treatment
3. Melakukan analisis pada konsentrat protein standar, dan bahan untuk penelitian
terhadap kadar lemak, protein, karbohidrat, abu dan serat, atau komponen lain yang
menjadi kajian penelitian misalnya : vitamin A, antioksidan, mineral Fe atau Ca, asam
lemak dan lain-lain.
4. Menghitung kebutuhan bahan untuk pakan berdasarkan komposisi pakan, jumlah pakan,
komposisi konsentrat protein standar dan bahan yang akan diuji
5. Pembuatan pakan
6. Melakukan analisis untuk mengecek kembali komposisi gizi pakan yang telah jadi
meliputi ( Karbohidrat, protein dan lemak), untuk menganalisis atau menghitung
isokalori dan isoprotein dari pakan standar dan pakan yang diteliti (treatment).
Contoh
Penelitian tentang tepung
Konsentrat yang digunakan untuk pakan standar adalah kasein serta untuk makanan
adalah tepung tempe
Langkah-langkah:

1. Komposisi diet yang akan digunakan untuk pengujian PER adalah sebagai berikut:
Tabel. Komposisi Diet untuk Pengujian PER (%) per 100 g pakan

Next
2. Menghitung jumlah pakan yang dibutuhkan
Contoh:
Jumlah tikus percobaan 20 ekor, untuk percobaan PER selama 28 hari dan masa inkubasi
(adaptasi) 5 hari dan diperkirakan kebutuhan pakan per ekor/hari adalah 15 g , maka:
a) Jumlah pakan standar yang dibutuhkan adalah :
Untuk masa adaptasi 5hari:
5 hari x 20 ekor x 15 g = 1500 g
Untuk masa percobaan 28 hari:
28 hari x 10 ekor x 15 g = 4200 g
Sehingga total jumlah pakan standar adalah 1500 g + 4200 g = 5700 g
b) Jumlah pakan percobaan tempe yang dibutuhkan adalah
Untuk masa percobaan 28 hari:
28 hari x 10 ekor x 15 g = 4200 g
3. Melakukan analisis konsentrat protein yang digunakan yaitu kasein dan
bahan untuk penelitian yaitu tepung tempe.

Back Next
Daftar Pustaka
Astawan M., Wresdiyati T., Saragih A.M., 2015, ‘Evaluasi Mutu Protein Tepung Tempe dan Tepung Kedelai Rebus pada Tikus
Percobaan’, Jurnal Mutu Pangan, vol. 2, no. 1, hh. 11-17.

Citra Nur Mutiarahmi, C. N., Tyagita H., Ronny L. 2021. Kajian Pustaka: Penggunaan Mencit Sebagai Hewan Coba di
Laboratorium yang Mengacu pada Prinsip Kesejahteraan Hewan. Indonesia Medicus Veterinus. 10(1): 134-145

Garber JC. 2010. Guide for the care and use of laboratory animals. Washington DC : National Academies Press.

Indah S. Yuliatin, The Revolution of Diet (Potret Diet Aneh, Ampuh dan Aman), (Surabaya: Java Pustaka Group, 2011)

Mutiarahmi et al. (2021). Penggunaan Mencit Sebagai Hewan Coba di Laboratorium yang Mengacu pada Prinsip
Kesejahteraan Hewan. Indonesia Medicus Veterinus. 10(1): 134-145.

Made Astawan, T. W. (2015). Evaluasi Mutu Protein Tepung Tempe dan Tepung Kedelai Rebus Pada Tikus Percobaannya.
Jurnal Mutu Pangan, 11-17.

Nisrokha. 2016. Diet Hewan Coba. https://www.scribd.com/document/328836357/Diet-Hewan-Coba (diakses pada 19


November 2021).

Nisrokha. 2021. Nutrien Yang Diperlukan Tikus. https://pdfcoffee.com/diet-hewan-coba-pdf-free.html (diakses pada 12


November 2021)
Thankyou

Back

Anda mungkin juga menyukai