Anda di halaman 1dari 84

Manajemen Laktasi

Mitos Seputar ASI

x Dipresentasikan :
Ni Luh Putu Herli Mastuti

1
Pendahuluan
Mengandung
Alat-alat reproduksi
Melahirkan
Payudara
Menyusui

Nutrisi
Pandangan mata ~ kontak kulit ibu dan
bayi
Bayi : nyaman, aman, dimengerti oleh ibu

2
Perilaku ~ Adat istiadat
Kolostrum sang ibu harus dibuang sebelum
Trunyan, Bali
menyusui bayi karena dianggap dapat
membuat sakit perut bayi

kabupaten maluku Bayi baru disusui bila air susu ibunya telah
tengah berwarna putih, yakni setelah colostrum di
buang

Kerinci, Jambi Sebelum susu ibu keluar bayi diberi makan roti
atau air bergula, keluarga yang mampu
kadang memberi madu

3
Perilaku ~ Adat istiadat
Memandikan bayi mulai dari kepala
To Bunggu
Membungkus bayi
Sulawesi Selatan
Menyusui

Jam jam pertama : memasukkan ibu jari


tangan kanan ke mulut bayi
Kolostrum dibuang (membuat sakit perut

Makanan tambahan
To Bunggu Makanan tambahan : bubur peca, buah di laut
Sulawesi Selatan Tidak berdasarkan umur
Bayi tetap menangis meskipun telah mendapat
ASI

Lombok Nasi pakpak : usia 3 hari


Nusa Tenggara Makna simbolis : menjadi anak berbakti
Timur 4
Perilaku ~ Adat istiadat

Khawatir membuat Timbunan lemak lebih mudah lenyap karena


tubuh ibu sukar digunakan dalam proses menyusui, justru
kembali langsing kalau tidak menyusui timbunan lemak akan
menetap

ASI tidak cukup ASI diproduksi sesuai permintaan, makin


karena bayi nangis sering bayi menyusu makin banyak produksi
terus yang dihasilkan.
ASI memang mudah dicerna dan diserap
sehingga bayi cepat lapar

Ukuran Payudara kecil ASI yang keluar pada hari 1-5 atau 7 : jernih
dan berwarna kekuningan.
Banyak mengandung zat putih telur/ protein
yang kadarnya tinggi & zat infeksi atau
kekebalan 5
Perilaku ~ Adat istiadat

yang mengubah penampilan : kehamilan.


Payudara tidak bagus Hamil :
lagi tubuh ibu mengeluarkan hormon
~membentuk air susu.
Payudara pun menjadi lebih besar dari
ukuran biasanya

Repot - tidak praktis Kapan saja dan dimana saja


Tidak perlu memberikan botol dan
perangkatnya,
Tidak perlu menakar,
Tidak perlu repot menjinjing semua
perlengkapan,
Tidak perlu waktu lama untuk menyiapkan,

6
Manajemen Laktasi

Anatomi Payudara
Fisiologi Laktasi

x
7
Anatomi Payudara
Payudara
Kelenjar di bawah kulit, di atas otot dada
Memproduksi susu untuk nutrisi bayi

Berat kira kira 200 gram


Yang kiri umumnya lebih besar dari yang kanan
Waktu hamil payudara membesar mencapai 600 gram
Pada waktu menyusui bisa mencapai 800 gram

Tiga bag utama payudara :


1.Korpus (badan)
2.Areola
3.Papila (putting)
1
2 3

8
Anatomi Payudara
Payudara
korpus stroma: jaringan ikat, lemak, pembuluh darah, syaraf,
getah bening
parenchym: kelenjar susu, terdiri dari duktus,
duktulus, lobus, lobulus, alveolus

Areola Daerah hiperpigmentasi


Terdapat saluran susu melebar (sinus laktiferus)

Papila Muara pengeluaran susu, terdiri dari :


1. jaringan erektil
2. ujung saraf sensoris.

9
Anatomi Payudara

10
Anatomi Payudara

Sekelompok alveolus bersatu lobulus,


beberapa lobulus bergabung 15-20
lobus

Duktulus berkumpul duktus laktiferus


sinus laktiferus muara (papilla).

11
Anatomi Payudara

ALVEOLUS Unit terminal


1. Sel asiner: sekresi susu
2. Duktulus: sal. Terkecil
Secretory Cell 3. Myoepitel: otot polos

Kelenjar Mammae
Ductule

Myoepithehial Cells
(form contractile unit)

Perinasia - Th. 2005


Anatomi Payudara

Tidak mempengaruhi proses


menyusui

Putting susu + areola dapat


ditarik membentuk tonjolan

Hisapan putting : rangsangan


syaraf ke ke hipofisis produksi
ASI

13
Fisiologi Laktasi
Laktasi
Produksi ASI
Pengeluaran ASI
Payudara terbentuk : embrio 18-19 minggu awal menstruasi
Hormon :
1. Estrogen + progesteron : maturasi alveoli
2. Prolaktin : produksi ASI
3. Insulin, tiroksin

. Hamil : prollaktin dihambat oleh estrogen


. Hari ke-2 ~ 3 paska kelahiran : estrogen progesteron turun
drastis, prolaktin dominan
. Produksi ASI disesuaikan dengan kebutuhan bayi
. Volume ASI : 600 1 liter /hari.( 3000 ml/hr)

14
Fisiologi Laktasi
Siklus Laktasi
a. Laktogenesis Stadium 1 (Kehamilan): penambahan &
pembesaran lobulus-alveolus

b. Laktogenesis Stadium 2 (Akhir Kehamilan sampai Persalinan 2-3


hari): sekresi ASI

c. Laktogenesis Stadium 3 (Galaktopoeisis): mempertahankan


sekresi ASI dari 4-9 hari, dst

d. Involusi (berkurangnya kelenjar mamae): mulai 40 hari setelah


berhenti menyusui

15
Fisiologi Laktasi

Refleks pada Ibu


Refleks prolaktin
Merangsang produksi ASI : impuls saraf dari puting susu
hipotalamus hipofisis anterior prolaktin alveolus ASI

Refleks aliran (let down reflex)


Impuls saraf puting susu hipofisis posterior oksitosin
kontraksi otot polos ASI keluar

16
Refleks pada Ibu Fisiologi Laktasi

Refleks prolaktin
Refleks aliran
(let down reflex)

17
Refleks pada Ibu Fisiologi Laktasi

Refleks aliran
(let down reflex)

18
Fisiologi Laktasi
Refleks ~ hisapan bayi

Refleks menangkap (rooting reflex)


Sentuhan pada bibir, bayi membuka mulut dan menangkap puting
susu.

Refleks menghisap

Puting dalam mulut bayi: langit-langit/ palatum molle tersentuh,


bayi mengisap.
Areola masuk, lidah menekan sinus laktiferus ASI terperas
keluar.

Refleks menelan
ASI di mulut : menelan

19
Fisiologi Laktasi

Mekanisme bayi menghisap ASI

A : bayi menangkap putting selebar areola


B : lidah terjulur u menangkap putting
C : lidah ditarik mundur, putting menyentuh langit-langit
D : refleks menghisap dan aliran
20
Fisiologi Laktasi

Mekanisme bayi menghisap ASI ~ dot


Berbeda

ASI :
lidah bayi memerah sinus laktiferus otot pipi, lidah, langit-langit,
rahang bawah semua aktif.

Dot :
terutama otot bibir dan pipi keluarnya susu tergantung
kemiringan botol dan besarnya lubang dot
Tidak memerlukan hispan yang kuat tetapi perlu menjaga agar
tidak tersedak

21
Fisiologi Laktasi

Keadaan yang menghambat produksi ASI

Feedback inhibitor :
Suatu faktor lokal, bila saluran ASI penuh mengirim impuls
untuk mengurangi produksi. Cara mengatasi: Saluran
dikosongkan secara teratur (ASI eksklusif dan tanpa jadwal).

Stress/rasa sakit : inhibisi release oksitosin. Sinus laktiferus


penuh.

Penyapihan

22
Manajemen Laktasi

Manfaat dan
Keunggulan ASI

23
Kontraindikasi ASI
Absolut:
Infeksi HIV pada ibu
Galactosemia pada BBL
Obat yang digunakan ibu atas anjuran tenaga kesehatan - lithium,
methotrexate, cyclophosphamide
Obat yang dikonsumsi ibu - amphetamines, kokain, heroin,
phencyclidine

Sementara:
Lesi herpes aktif pada payudara
Tifus ibu
TBC paru terbuka pada ibu
Perawatan ibu dengan radiopharmaceuticals

24
Definisi
ASI eksklusif : Exclusive breastfeeding
Bayi hanya diberikan ASI tanpa makanan atau minuman
lain, termasuk air putih, kecuali obat, vitamin, mineral
dan ASI yang diperas

ASI Predominan
Di samping ASI, bayi juga mendapat sedikit air minum,
atau minuman cair lain : air teh

Pemberian susu botol


Cara pemberian minum dengan susu apa saja, termasuk
ASI yang diperas
25
Definisi

Pemberian susu buatan (Artifical feeding)


Pemberian makanan bayi dengan susu buatan atau susu
formula dan sama sekali tidak menyusui

ASI parsial
Sebagian menyusui dan sebagian lagi susu
buatan/formula atau sereal/makan lain

Pemberian makanan PASI tepat waktu


(timely complementary feeding
Memberikan makanan lain selain ASI ketika waktunya
tepat yaitu mulai 6 bulan
26
Rekomendasi Pemberian Makanan Bayi

Mulai menyusui 30-60 menit setelah melahirkan

Menyusui ekslusif Umur 0 6 bulan pertama

Makanan pendamping ASI Pada semua bayi yang telah berumur 6 bulan
(MP-ASI)

Teruskan pemberian ASI Sampai 2 tahun atau lebih

27
Manfaat dan Keunggulan ASI
Setiap mamalia memiliki payudara ~ anaknya

Komposisi ASI sesuai dengan kondisi bayi:


1. ASI prematur
2. ASI Matur

. Komposisi ASI sesuai usia bayi :


1. Kolostrum
2. ASI transisi
3. ASI matur

28
Komposisi ASI Prematur ~ Matur
Zat Gizi Hari ke 3-5 Hari Hari 15-18 Hari 26-29
8-11
Matur Prematur Matur Prematur Matur Prematur Matur prematur

Energi 48 58 59 71 62 71 62 70
(Kcal/dL)
Lemak 1,85 3 2,9 4,14 3,06 4,33 3,05 4,09
(g/dL)
Protein 1,87 2,1 1,7 1,86 1,52 1,71 1,29 1,41
(g/dL)
Laktosa 5,14 5,04 5.98 5,55 6,0 5,63 6,51 5,97
(g/dL)

29
Komposisi Kolostrum -ASI Matur Susu Sapi
Komposisi Kolostrum (hari ASI Matur Susu sapi
1-5) (>30 hari)
Energi 58 70 65
Lemak (g/dl) 2,9 4,2 3,8
Asam lemak tak jenuh - 14 3
rantai panjang (% total
lemak)
Protein (g/dl) 2,3 0,9 3,3
Kasein (g/dl) 0,5 0,4 2,5
Laktabulin (g/dl) - 0,3 0,1
Laktoferin (g/dl) 0,5 0,2 Trace
IgA (g/dl) 0,5 0,2 0,003
Laktulosa (g/dl) 5,3 7,3 4,7
Vitamin A (RE) (g/dl) 151 75 40
Kalsium (mg/dl) 28 30 125
Natrium (mg/dl) 48 15 47
Zat Besi (mg/dl) - 0,08 30 0.05
Kolostrum

Clear Colostrum Light yellow colostrum

Bright yellow colostrum


White colostrum
PERINASIA, TH. 2005 31
Kolostrum

Pink Colostrum Light Brown Colostrum

Day 4 Milk Mature Milk


PERINASIA, TH. 2005 32
Manfaat ASI
BAYI Nutrient/zat gizi ~ sesuai bayi

Lemak :

Sumber kalori utama (50%)


Kadar lemak : 3,4 4,5 %
Mudah diserap : trigliserida dipecah menjadi asam
lemak dan gliserol oleh lipase di ASI

Asam lemak essensial


1. omega 3 dan omega 6
2. Prekusor DHA (docosahexaenoic acid) dan AA
(arachidonic acid)

. Kadar lemak ASI matur :


1. Foremilk (5 menit pertama) : rendah (1-2 gram/dl)
2. Hindmilk (15-20 menit) : 3 kali meningkat
33
Manfaat ASI
BAYI Nutrient/zat gizi ~ sesuai bayi

Karbohidrat
Komponen utama : laktosa
Diurai : glukosa dan galaktosa
Oleh enzym laktase : di sal pencernaan sejak lahir

Protein
Kadar 0,9%
Kasein dan whey
Whey : lebih mudah dicerna
Asam amino (susu sapi -)
1. Sistin (pertumbuhan somatik)
2. Taurin (pertumbuhan otak

34
Manfaat ASI
BAYI Nutrient/zat gizi ~ sesuai bayi

Garam dan mineral


1.Kadar lebih rendah < susu sapi
2.Susu sapi : kalsium tinggi, fosfor lebih tinggi :
mencegah penyerapan tetani (kejang otot)
. Zat besi tidak terlalu tinggi, mudah diserap (>
50%)
Zat besi sampai 6 bulan
. Seng : perkembangan sistem imunitas

Vitamin
. Vitamin K sebagai katalisator proses pembekuan
darah
. Vitamin E
. Vitamin D

35
Manfaat ASI
BAYI Zat protektif

Laktobasilus bifidus
Laktosa asam laktat dan asam asetat
Membuat suasana asam : mencegah pertumbuhan
bakteri (terutama E.coli)

Laktoferin
Konsentrasi : 100mg/100ml
Mencegah pertumbuhan bakteri dan jamur kandida

Lisozim
Memecah dinding bakteri (bakteriosidal)
Antiinflamatori
Konsentrasi tinggi (400 g/mL)
Terutama dalam fraksi whey

36
Manfaat ASI
BAYI Zat protektif

Komplemen C3 dan C4
Kadar rendah
Daya opsonisasi dan kemotaktik
Diaktifkan oleh IgA dan IgE (di dalam ASI)

Faktor anti streptokokus

Antibodi (imunoglobulin)
Secretory IgA (SIgA)
IgE
IgM
IgG

Imuntas seluler
Terutama PMN : Makrofag u/ fagositosis
Limfosit T dan B 37
Manfaat ASI
BAYI Zat protektif

Tidak menimbulkan alergi


Susu sapi merangsang aktivitas IgE alergi

Efek psikologis
Pertumbuhan yang baik
Pertumbuhan baik
Mencegah obesitas

Mengurangi karies dentis


Susu sapi : kontak gigi dengan sisa susu formula lebih
lama terutama waktu akan tidur

Mengurangi kejadian maloklusi


38
Manfaat ASI
IBU Aspek kesehatan ibu

Oksitosin : mempercepat involusi uterus dan mencegah


perdarah pasca persalinan
Mengurangi prevalensi anemia
Menurunkan karsinoma mammae

Aspek KB
Menjarangkan kehamilan
Hormon laktasi menekan hormon ovulasi

Aspek psikologis

39
Kerugian Air Susu Buatan
Pengenceran yang salah
Pelarutan lebih kental :
Hipernatremia
Obesitas
Hiperensi
Enterokolitis nekrotikans

Kontaminasi mikroorganisme

Menyebabkan alergi
0,5 1%
Menghilang spontan usia 1-2 tahun
Gejala :
1. Saluran pencernaan : muntah, kolik, diare,
perdarahan, enterokolitans
2. Saluran pernafasan : rinorea, sesak
3. Kulit : urtikaria, dll
40
Kerugian Air Susu Buatan
Menyebabkan diare kronis
Oleh karena kerusakan mukosa
Peningkatan absorbsi antigen

Tidak mempunyai manfaat seperti ASI


Nutrien tidak sesempurna ASI
Tidak mengandung zat protektif
Mudah menimbulkan alergi
Lebih mudah menyebabkan karies dentis
Lebih mudah menimbulkan maloklusi
Efek psikologis (-)

41
Perbedaan ASI Susu sapi Susu formula

Keterangan ASI Susu sapi Susu formula


Kontaminan Tidak ada Mungkin ada Mungkin ada bila
bakteri dicampurkan
Faktor anti bakteri Ada Tidak ada Tidak ada
Faktor Ada Tidak ada Tidak ada
pertumbuhan
Protein Jumlah sesuai Terlalu banyak Sebagian
Mudah dicerna Sukar dicerna diperbaiki
Kasein:whey Kasein:whey Disesuaikan
40:60 80:20 dengan ASI
Whey : alfa Whey :
betalaktoglobulin
Lipase (+) Lipase (-) Lipase (-)

42
Perbedaan ASI Susu sapi Susu formula

Keterangan ASI Susu sapi Susu formula


Lemak Lemak essensial, Kurang lemak Kurang lemak
DHA, AA essensial essensial
Tidak ada AA dan
DHA
Lipase (+) Lipase (-) Lipase (-)
Zat besi Kecil Lebih banyak Ditambahkan ekstra
Mudah dicerna Tidak diserap baik Tidak diserap baik
Vitamin Cukup Tidak cukup Ditambahkan
Air Cukup Perlu tambahan Mungkin perlu
tambahan

43
Manajemen Laktasi

Persiapan dan
teknik menyusui

x
44
Persiapan Menyusui
Periode perinatal

Pendidikan pasien dan keluarga


Dukungan keluarga
Dukungan kemampuan petugas kesehatan
Persiapan payudara dan puting susu (Trimester. II)
Pemeriksaan payudara & puting susu
Makanan bergizi ( di tambah 300 Kal )
Menjaga kes. Jasmani & rohani
5 T : Tekanan darah, Tinggi fundus, Timbang BB, TT (2X
Tablet Fe.

45
Persiapan Menyusui
Periode Nifas Dini

Ibu & bayi harus siap menyusui


Bayi segera disusukan setelah lahir ( jam )
Rawat gabung
Tehnik menyusui yg benar
Menyusui sering berdasarkan kebutuhan
Tidak memberi susu formula dan botol
Tidak memakai puting buatan
Susui dengan kedua payudara
Perawatan payudara
Ketenangan jiwa di jaga
Makanan bergizi > dari waktu hamil (+500Kal)
Istirahat cukup
46
Persiapan Menyusui
Bimbingan Persiapan Menyusui (BPM)
Penyuluhan keunggulan ASI, manfaat rawat gabung
dan perawatan bayi, gizi ibu hamil dan menyusui, KB
dll
Dukungan psikologis untuk ibu
Pemeriksaan payudara dan puting susu
Senam hamil

47
Persiapan Menyusui
Persiapan Psikologis)

Memberikan dorongan kepada ibu bahwa ibu mampu


menyusui bayinya

Menyakinkan ibu akan keuntungan ASI

Membantu ibu mengatasi keraguannya

Mengikutsertakan suami dan anggota keluarga lain

Memberi kesempatan ibu bertanya setiap ia


membutuhkan

48
Pemeriksaan Payudara
Inspeksi

Payudara : ukuran dan bentuk, kontur permukaan,


warna kulit
Areola : ukuran dan bentuk, permukaan, warna
Puting susu : ukuran dan bentuk bermacammacam,
permukaan tidak beraturan, warna

Palpasi
Konsistensi : berubah karena pengaruh hormonal
Massa : diraba dengan seksama sampai daerah
ketiak

49
Pemeriksaan Payudara

palpasi
Puting susu : lentur/ tidak
cara :
1. Cubit areola di sisi puting susu dengan ibu jari dan
telunjuk, bila dapat ditarik maka kelenturannya baik
2. Tarik perlahan puting membentuk dot, bila lentur
mudah ditarik berarti lentur, bila putting masuk ke
dalam berarti terbenam

50
Teknik jarum suntik

Potong tabung dengan pisau tajam

Masukan piston ke bekas potongan

51
Teknik Menyusui

Pertamakali menyusui, sebaiknya ibu didampingi utk


memberi dukungan

Posisi menyusui bermacam-macam : biasanya duduk,


berbaring, berdiri.

Posisi tertentu seperti :


1. pasca seksio sesar, bayi diletakkan di samping ibu
dengan kaki keatas
2. bayi kembar : memegang bola, bergantian, dll

52
Posisi Menyusui

Posisi dengan bayi kembar

53
Langkah-langkah menyusui

Sebelum menyusui keluarkan sedikit ASI dan oleskan di


areola dan puting susu
Bayi diletakkan menghadap perut ibu/payudara
Ibu duduk / berbaring
Bayi dipegang dgn satu lengan, kepala bayi pada
lengkung siku
ibu dan bokong bayi terletak pada lengan
Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu
Perut bayi menempel badan ibu, kepala bayi
menghadap payudara (tidak hanya membelokkan
kepala bayi)
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Ibu menatap bayi dengan kasih sayang
54
Langkah-langkah menyusui

Payudara dipegang dengan ibu jari diatas dan jari lain


menopang di bawah. Jangan menekan puting susu atau
areola
Bayi diberi rangsang membuka mulut dengan cara
menyentuh pipi atau sisi mulut dengan puting susu
Setelah mulut membuka, puting dan areola dimasukkan ke
mulut bayi.
Setelah bayi mengisap, payudara tidak perlu dipegang
atau disangga lagi

55
Posisi Menyusui

Atur bayi hingga posisi kepala dan tubuh bayi lurus.


Arahkan tubuh bayi menghadap dada ibu hingga hidung bayi dekat dengan puting
susu (di depannya). (Dekatkan tubuh bayi hingga perut bayi menempel pada perut
ibu.
Seluruh tubuh bayi disangga dengan kedua tangan ibu.
56
Perlekatan yang benar

57
Perlekatan yang benar

58
Teknik menyusui

Bayi tampak tenang


Badan bayi menempel pada perut bayi
Mulut bayi terbuka lebar
Dagu bayi menempel payudara ibu
Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, areola
bagian bawah lebih banyak yang masuk
Bayi tampak menghisap kuat dengan irama perlahan
Putting susu ibu idak terasa nyeri
Telinga dan lengan bayi terletak pada satu garis lurus
Kepala agak menengadah

59
Melepas isapan bayi :
Jari kelingking ibu dimasukkan kemulut bayi
Dagu bayi ditekan kebawah

Menyusui berikutnya dimulai dari payudara yang belum dikosongkan (yang


diisap terakhir)

Setelah selesai menyusui, oleskan sedikit ASI diareola dan puting susu,
biarkan mengering diudara

Sendawakan bayi :
Bayi digendong bersandar bahu ibu, punggung ditepuk perlahan-lahan
Bayi tidur tengkurap di pangkuan ibu, punggung ditepuk perlahan-lahan

Lama dan frekuensi menyusui : on demand, atau sekitar 5-7 menit satu
payudara
60
Melepas isapan menyendawakan bayi

61
Pengeluaran ASI

Manfaat
Menghindari bendungan
Payudara penuh
Ibu yang bekerja
Bayi tidak/belum bisa menghisap

Metode
Dengan tangan
Pompa ASI manual / Pompa elektrik/menggunakan batere

62
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan tangan
Untuk merangsang keluarnya ASI
Untuk meningkatkan produksi ASI lebih awal jika bayi prematur atau
sakit
Untuk mempertahankan laktasi jika bayi tidak dapat diberi asupan
Untuk melegakan pembengkakan
Untuk memompa dan membuat ASI selama mengkonsumsi obat-
obatan tertentu.

Cuci tangan dengan sabun dan air


Kebersihan payudara dan puting
Mandi setiap hari
Perlu cara kebersihan lain?
Bagian-bagian pompa dan botol penampung
Cuci dengan sabun dan air lalu bilas
Air mendidih?
63
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan tangan

Massase dengan kedua telapak tangan dari pangkal ke


areola secara merata
Menekan areola ke arah dada dg ibu jari di sekitar areola
atas dan telunjuk di sisi yang lain
Peras areola dengan ibu jari dan telunjuk
Jangan memijat atau menekan putting : nyeri dan lecet
Ulangi tindakan tekan-peras-lepas tekan-peras-lepas
Pada mulanya ASI tidak keluar, setelah beberapa kali
akan keluar
Diulangi di sekeliling areola

64
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan tangan

65
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan pompa
Letakan ujung lebar tabung pada payudara dengan putting susu
tepat di tengah, dan tabung benar-benar melekat pada kulit

Lepas bola karet

Tekan lepas beberapa kali

Cuci alat dengan bersih

66
Pompa ASI

67
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan pompa

Tidak mahal
Bisa dibawa
Sulit dibersihkan
Bakteri tetap menempel di bola
karet meskipun direbus
Dapat menyebabkan trauma
payudara
Tidak direkomendasikan

68
Pengeluaran ASI
Pengeluaran dengan pompa

69
Penyimpanan ASI

Wadah gelas/ Polipropilen/ Polietilen kedap udara:


direkomendasikan
Kantung Polietilen
1. Mudah tumpah
2. Lebih mudah terkontaminasi
3. IgA sekretor yang lebih rendah

Suhu ruang:/udara terbuka/bebas 770 F / 250 C : 6 sampai 8 jam


Lemari pendingin 390 F / 40 C : 24 - 48 jam
Lemari es/freezer dengan pintu terpisah00 F / -180 C : 3 sampai 6 bulan
Freezer di dalam lemari pendingin: 50 F / -150 C : 2 minggu saja
Lemari es pendingin/beku (-18 0 C) : 6 bulan
Freezer ekstra dingin yang sering dibuka -40 F /-200 C :6 sampai 12 bulan

70
Penyimpanan ASI
ASI yang telah didinginkan tidak boleh direbus apabila akan
dipakai
Cukup didiamkan beberapa saat pada suhu kamar
Direndam dalam wadah yang berisi air panas

Cairkan ASI beku dengan slow defrost selama satu malam


dalam lemari pendingin.
Rendam susu dalam mangkuk berisi air suam kuku hingga
hangat. Panas berlebihan akan memodifikasi atau
menghancurkan enzim dan protein.
Digoyangkan agar lemak tercampur lagi.
Jangan pernah menggunakan microwave untuk mencairkan
atau menghangatkan ASI.
Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam.
71
Penyimpanan ASI
Freezer pintu terpisah

Freezer sering dibuka

72
Menangani ASI dalam penyimpanan
ASI Suhu Ruang Pendingin/Freezer
Bayi mulai minum dari Buang sisa ASI di Jangan mendinginkan atau
botol/selang dalam botol atau membekukan ASI yang
selang sudah kontak dengan bayi
Sebelumnya beku. 4 jam atau kurang Simpan di lemari pendingin
Cairkan di dalam pada suhu ruangan sampai 24 jam.
pendingin, jangan Jangan dibekukan.
dihangatkan atau
digunakan
Cairkan di luar lemari Habiskan Jangan dibekukan lagi.
pendingin di dalam air Boleh disimpan di dalam
hangat lemari pendingin selama 4
jam sampai pemberian
asupan berikutnya.

73
Pemberian ASI peras

Jangan dengan botol/dot


Cangkir/sendok
Cangkir :
1. Ibu duduk dengan memangku bayi
2. Punggung bayi dipegang dengan lengan
3. Cangkir diletakan di bibir bawah bayi
4. Lidah bayi berada di atas pinggir cangkir dan biarkan bayi
menghisap ASI dari dalam cangkir (saat cangkir
dimiringkan)
5. Berikan sedikit waktu istirahat setiap kali menelan

74
Pemberian ASI peras

75
Manajemen Laktasi

Cara pemberian ASI


dalam kondisi
Khusus

x
76
Pemberian dengan suplementer
Isoiles /suplementer
Alat untuk memberikan suplemen/formula lain, sementara
bayi menghisap payudara yang belum banyak
memproduksi ASI
Untuk stimulasi produksi ASI
Relaktasi dan induksi laktasi

Relakaktasi

Menyusui kembali setelah berhenti karena sesuatu


sebab
Memerlukan waktu 1-2 minggu

Induksi laktasi
Seorang wanita belum pernah menyusui ataupun belum
pernah hamil, menyusui anak adopsi 77
Pemberian dengan suplementer
Metode
NGT ukuran dan cangkir berisi susu
Buat lubang kecil di ujung tabung
Cangkir :
BB > 2500 gram : 150 cc/kgBB/per hari dibagi 8 kali pemberia
Ujung NGT di sepanjang putting : bayi menghisap tabung dan
puting bersama-sama
Ujung lain pada cangkir atau mangkuk
Ikat tabung/klip kertas
Atur aliran : bayi menghisap selama 30 menit dengan
menurunkan atau meninggikan cangkir
Berikan on demand
Bersihkan cangkir dengan menterilkan

78
Pemberian dengan suplementer
Metode

79
Pemberian dengan syringe atau dropper
Metode
Syringe 5 cc atau 10 cc
Menggunakan dropper dengan meneteskan
langsung ke mulut sambil bayi menghisap payudara
ibu

80
Pemberian dengan cangkir/cup feeding
Metode
Lebih cepat dibandingkan sendok
Sulit dilakukan pada kondisi bayi sakit

Cara

Bayi duduk agak setengah tegak di pangkuan ibu


Letakan di mulut bayi, dengan menyentuhkan ujung cangkir ke
bibir bayi. Cangkir tertopang di bibir bawah bayi sampai sudut
bibir
Bayi kondisi bangun dan membuka mata
Bayi BBLR akan mengambil susu dengan lidahnya
Bayi cukup bulan dengan menghisap dan sedikit melepeh susu
Jangan menuang susu

81
Pemberian ASI dengan cangkir

82
Stimuli refleks oksitosin

83
Terima kasih

84

Anda mungkin juga menyukai