Anda di halaman 1dari 52

TEKNIK OPERASI

ARTERIO VENOUS
FISTULA
PENDAHULUAN
Merupakan suatu tindakan operatif berupa pembuatan
shunting atau fistula antara pembuluh darah arteri dan
vena di ekstremitas atas, dalam upaya mendapatkan akses
untuk tindakan HEMODIALISIS
PENDAHULUAN
Pemilihan jenis shunting :
Brescia-Cimino- Appel (radial-cephalic
fistula)
Brachio-cephalica
Brachio-basilica
A-V anastomosis (Cimino-Brescia)

End to end Side to end End to side Side to side

Side to end teknik paling sering dipakai:


aliran darah (flow) vena dgn volume terbesar menuju jantung.
Mencegah hipertensi vena
PENDAHULUAN
Pembagian daerah lokasi operasi Cimino :

Lokasi : lengan kiri bagian paling distal


(pergelangan)

1/3 distal (pergelangan)


1/3 pertengahan
1/3 proksimal (fossa cubiti)
SYARAT PEMBULUH DARAH

http://www.vascularprocedures.com/h
tml/dialysis/radiocephalic.php
Indikasi :

Akses hemodialis permanen untuk


penderita gagal ginjal terminal.
Kontra indikasi :
Absolut : -
Relatif :
Operasi sebelumnya pada arteri atau vena di lokasi
pembuatan shunt, ekstremitas atas, leher, dan thorax
Hanya satu arteri yang mensuplai vaskularisasi ke jari
dan tangan
Kerusakan pembuluh darah akibat obat-obatan iv,
pungsi vena berulang
Aterosklerosis
Kualitas jaringan dan pembuluh darah yang kurang
baik akibat penyakit yang mendasari (diabetes,
keganasan)
Hipertensi berat
Persiapan Penderita
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi lengan jari-jari sp bahu :


Ukuran
Simetris / tidak
Edema
Warna & tekstur kulit dan kuku
Scar operasi sebelumnya

Palpasi arteri radialis (bandingkan dengan lengan


lainnya)

Periksa arteri ulnaris kedua lengan


Pemeriksaan untuk vena:
Pasang torniquet di lengan atas, penderita
meremas-remas jari-jari tangannya dengan
cepat hingga pembuluh vena terisi dengan
cepat nilai pembuluh vena yang cukup lebar
dan masih baik
Untuk menilai adanya sumbatan vena, angkat
lengan penderita dan buka torniquetnya.

USG Doppler :
dapat menggambarkan ukuran diameter
arteri dan vena yang akan digunakan.
Prosedur Operasi
Syarat-syarat agar Av shunt berhasil
dengan baik :
Aliran darah yang cukup kuat untuk dialisis
Letak pembuluh darah sekitar 1 cm dari kulit
Pembuluh darah relatif lurus (straight)
untuk kanulasi
Lokasi anatomis yang mudah untuk diakses
Pembuatan shunting tidak mengganggu
fungsi tangan dan jari-jari
Pedoman lain :
Pilih lengan yang tidak dominan (jika
memungkinkan)
Pembuatan shunt sedistal mungkin
Hindari arteri yang aterosklerotik
Vena yang dipilih memiliki segmen yang
panjang dan lurus (straight)
kanulasi dapat dilakukan berulangkali
Jika vena sefalika kurang baik atau
diragukan, dapat dilakukan pada vena
basilika.
Peralatan yang dibutuhkan
Operasi dilakukan dalam anestesi lokal / anestesi blok regional /
anestesi umum, dengan persiapan ahli anestesi sebelumnya.
Doek steril
Cairan antiseptik: Povidone iodine 10%, Alkohol
Anestesi lokal: Lidocain HCL 2% 5 ampul
Dysposable syringe 10 cc dan 1 cc
Kateter vena no 24G
Surgical blade no. 10 dan no. 11
Heparin injeksi
NaCl 0,9%
Benang Silk 4.0; PDS 2.0; Nylon 7.0 atau 6.0 (tergantung ukuran
pembuluh darah)
Minor surgical instrument, dengan tambahan alat Bulldog Clam
Teknik Operasi
Tindakan a dan antiseptik didaerah operasi dan
sekitarnya

Insisi longitudinal/S shape/ transverse, kutis dan


subkutis

Identifikasi vena terlebih dahulu nilai :


Bila vena cukup baik lanjutkan dengan identifikasi
arteri
Bila keadaan vena tidak baik (trombosis,
aterosklerosis, ukuran sangat kecil, dinding tipis)
luka operasi ditutup kembali dan dilakukan
identifikasi ulang vena ke arah proksimal dari luka
operasi pertama
Tindakan a dan antiseptik pada
lapangan operasi
Lapangan operasi dipersempit
dengan kain steril
Perkiraan lokasi vena dan arteri
Anestesi lokal
Desain & Insisi
Subkutis dibuka, diseksi tumpul
untuk identifikasi vena
Bebaskan vena dari jaringan
sekitarnya
Identifikasi arteri,letak arteri dibawah
fascia dan adanya pulsasi.
Dilakukan pemotongan vena dan ligasi ujung
distal vena
Ujung proksimal vena di spool dengan heparin-
NaCl 1:10 :
cairan dapat masuk dengan mudah atau
Refluks vena di proksimal tersumbat.
Arteri di klem pada proksimal dan distal
bulldog clamp
Dilakukan arteriotomi longitudinal atau
berbentuk ellips, dengan panjang 4-5 mm atau
sesuai ukuran vena.
Identifikasi arteri, fascia dibuka
Arteri digantung, dipasang bulldog klem
pada bagian distal dan proksimal
Gantungan arteri dipindahkan ke
proximal bulldog klem
Klem vena sedistal mungkin
Vena disayat dengan bisturi 11
Ujung vena distal diligasi
Insisi vena diperluas , kemudian pada
vena dimasukan heparin:Nacl=1:10
Arteriotomi
Insisi diperlebar
ARTERI dari dalam ke luar
VENA dari luar ke dalam

A
Dilakukan anastomosis Side (arteri) to End
(vena) , jahitan continuous, benang nylon 7.0
atau 6.0
Hindari !
acute angle, kinking, torsi, dan rotasi dari
vena, sewaktu penjahitan.
Setelah anastomosis ,buka terlebih dahulu
klem distal bocor/tidak, kemudian buka
klem proksimal.
Bila ada kebocoran kecil (rembesan)
tekan dengan kasa lembab selama 5 menit
Bila ada kebocoran besar penjahitan.
Diameter: < arterial lumen,
Adventitial layer About 5 mm

Should no-bending

Adventitial layer

Heparin flush:
To vein and artery
Anastomosis side to end

One needle
Nilai ada / tidaknya thrill.
Cuci luka dengan NaCl steril.
Luka ditutup dengan jahitan
subkutikular menggunakan benang PDS.
Periksa thrill
Jahit subkutikuler
Pasca operasi
Nilai ada/tidaknya thrill dan bruit
Pasien istirahat sejenak
Pasien diberi instruksi:
Pasien diminta untuk segera memulai Hand Exercise
Tidak boleh menggunakan jam tangan di daerah operasi
Tidak boleh dilakukan pengukuran tekanan darah di
daerah operasi
Daerah operasi tidak boleh terpukul/terbentur
Hindari makanan pedas untuk mencegah diare
yang dapat mengakibatkan pembuluh darah
kolaps.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai