Anda di halaman 1dari 23

Case Presentation

IDENTITAS
Nama : By. I
Jenis kelamin : Perempuan
Usia : 6 hari
Tanggal masuk RS : 27 Desember 2009
ANAMNESIS
Keluhan Utama : Muntah hijau
Sejak lahir, orang tua os mengeluhkan anaknya
muntah hijau yang dirasakan terus menerus,
muntah setelah kira kira 1 jam setelah diberi
minum ASI. Keluhan tidak disertai dengan perut
kembung, panas badan (-), BAB (+) 2X berwarna
hijau sejak os lahir. Os lahir dari ibu P1A0,
merasa hamil 9 bulan, lahir spontan, ditolong
bidan, langsung menangis, berat badan lahir 2200
gram.
Riwayat minum obat-obatan, jamu dan sakit
selama hamil (-). Os kontrol teratur selama
hamil tiap bulan ke bidan dan dikatakan besar
kehamilan lebih besar dari usia kehamilan. Pada
saat melahirkan ibu os mengakui keluar cairan
ketuban yang sangat banyak.
PEMERIKSAAN FISIK

Keadaan umum : Compos mentis, kurang aktif


HR : 138 x/mnt R : 44x/mnt S : 37,2 C
BB: 2100gram
Kepala : konjungtiva tidak anemis, sklera ikterik,
UUB cekung, mukosa bibir kering, air mata (-),
hipertelorism (-), low set ear (-),NGT : hijau 30 cc
Thorax : B/G simetris ,VBS ki=ka, Rh -/- Wh -/-,
BJ I-II reguler , murmur (-)
Abdomen : scaphoid abdomen (+), BU (-), turgor kulit
kembali lamabat (+)
RT : sphincter kuat, mukosa licin, ampula tidak kolaps
ST : mekonium (+), darah (-)
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium :
PT : 15,5 INR : 1,37 APTT : 24,8
Hb : 10,2 Ht : 29 WBC : 17.600 Tr: 318.000
Ur : 171 K : 2,53 GDS : 99 Na : 138 K : 5,8
SGOT : 73 SGPT : 26 BT : 17,36 BD : 2,46
Radiologi
RESUME
Seorang bayi perempuan berusia 6 hari dibawa ke
emergensi dengan keluhan utama muntah hijau sejak
penderita lahir, terus menerus dan terjadi sekitar 1 jam
setelah diberi minum ASI. Riwayat distensi abdomen (-),
febris (-), BAB (+) mekonium 2x sejak penderita lahir.
Riwayat polihidramnion (+)
Pada pemeriksaan fisik didapatkan penderita kurang
aktif. Pada vital sign didapatkan dalam batas normal. Pada
kepala didapatkan adanya tanda tanda dehidrasi berat,
tidak ditemukan murmur pada pemeriksaan thorax. Pada
abdomen ditemukan schapoid abdomen dan tanda
dehidrasi berat. Dilakukan rectal touch dan didapatkan
adanya meconium.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukan peningkatan
ureum kreatinin, bilirubin total, dan bilirubin direk.
Sedangkan pada foto thorak tidak ditemukan adanya
kardiomegali dan bronkopneumonia. Gambaran triple
bubble dengan tidak didapatkan adanya udara distal dari
double bubble ditemuka pada foto BNO
DIAGNOSIS

Ileus obstruksi total setinggi jejunum


proksimal susp. Atresia jejunum +
dehidrasi berat + neonatal
hiperbilirubinemia
PENATALAKSANAAN
IVFD RL:
6 jam I : 157,5cc/6 jam = 26 gtt/mnt
18 jam II : 262,5 jam/18 jam = 15 gtt/mnt
NGT no 8 dekompresi dan NGT kateter no 5
Puasa TPN
Cefotaxime 2 x 125 mg iv
Foto terapi intensif
Konsul IKA untuk kardiopulmonal dan
penatalaksanaan kelainan
R/ Laparotomi eksplorasi
Penderita dilakukan operasi pada tanggal 30
Desember 2009 :
DO :
1. Ditemukan cairan peritoneum merah kehitaman
2. Ditemukan atresai jejunum tipe IIIB (apple peel yang
sudah nekrosis), jarak antara Atresia dan ligamentum
Treitz yaitu 10 cm
3. Ditemukan malrotasi

DK post op / Post laparotomi eksplorasi +


anastomosis jejunum colon ascenden end to side
ai. Ileus abstruksi total ec atresia jejunum tipe III B
+ malrotasi
PERMASALAHAN
Penatalaksanaan pasca operasi.
Short Bowel Syndrome

?
Definisi
Short Bowel Syndrome (SBS) spektrum
gangguan absorpsi makanan setelah
dilakukan reseksi usus halus yang massif
karena suatu kelainan kongenital maupun
kelainan yang didapat.
Klasifikasi

1
Reseksi usus halus yang dilakukan
anastomosis dengan colon yang intak
Sebagian kecil ileum dapat dipertahankan.

2 Reseksi usus halus dan parsial colon dan


dilakukan anastomosis enterocolonic

3 Reseksi usus halus dengan jejunostomy


high output
Wilmore sisa usus halus sepanjang 15 cm
dengan ileocaecal valve atau 40 cm tanpa
ileocaecal valve survive.
Spencer, sisa panjang usus halus tidak
didefinisikan dengan ukuran, akan tetapi dengan
persentase sisa panjang usus < 10% dari yang
diharapkan, maka mortalitasnya meningkat
menjadi 5,74 kali
Fase SBS
terjadi setelah tindakan operasi
insufficient absorpsi, dysmotility, diare, gastric
Fase I hypersecretion dan hypergastremia

berlangsung lebih dari 1 tahun


peningkatan aliran darah dan villi usus pada usus yang
tersisa
Fase 2 nutrisi parenteral nutrisi enteral

laju malabsorpsi rata rata 30%


Fase 3
Thrombosis
vascular

Nutrisi
parenteral abnormalitas
Infeksi LIVE metabolisme
SAVING

IFALD
Strategi pada penderita SBS untuk
mengindari IFALD :
1. Siklus Nurtisi Parenteral
NP jangka panjang (> 30 hari), siklus ini tidak boleh
kurang dari 6 jam untuk menghindari terjadinya
kekurangan cadangan glukosa
2. Amino Acid (Taurine)
Menurunkan kadar bilirubin direk pada bayi
premature. Tauroconjugated bile acid juga terbukti
menurunkan kadar glicineconjugated bile acid
3. Mencegah infeksi yang berhubungan
dengan kateter vena sentral
Infeksi 30% lebih tinggi terjadi IFALD. Broom
ethanol locks signifikan mengurangi infeksi yang
berhubungan dengan kateter vena sentral bila
dibandingkan dengan pemberian antibiotik
(vancomycin, ciprofloxacin, gentamycin, dan
amphotericin B)
4. Intravenous lipid emulsion
Penghasil kalori alternative selain glukosa, dan sumber
omega-3 dan omega-6 yang berfungsi menjaga
kestabilan membrane sel dan sitem imun.
5. Vitamin E
Anti oksidan mencegah terjadinya IFALD
6. Enteral nutrisi
Nutrisi enteral diberikan secepatnya bila didapatkan
usus telah berfungsi. Enteral nutrisi akan menstimuli
saluran pencernaan untuk menstimulasi hormone dan
memulai fase adaptasi
6. Pankreas enzim
Pencernaan lemak tidak berlangsung dengan baik karena
adanya malabsorpsi garam empedu dan gastric
hypersecretion
7. Antimotility agent
Menigkatkan absorbsi nutrisi dan mengurangi diare
(Loperamide hydrochloride)

Anda mungkin juga menyukai