Anda di halaman 1dari 19

PEMOMPAAN MINYAK GORENG DARI

TANGKI PENAMPUNG KE HOPPER


PENGISIAN BOTOL SECARA
KONTINYU DEBIT 250 L/DET
ANNA KRISTIN P 21030115120102
MUHAMAD IQBAL AMALI 21030115130210
MUHAMMAD IBNUL BAASITH 21030115130202
PUTRI ADE RISWANTI 21030115120100
VIRGITHA RIZQIA A 21030115140207
Y U LY ANGGIANTO 21030115120097
MINYAK GORENG

Minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan
Berbentuk cair dalam suhu kamar
Tersusun atas satu jenis asam lemak
Berfungsi sebagai penghantar panas, penambah rasa gurih dan penambah
nilai kalori bahan pangan.
SYARAT MUTU MINYAK GORENG
SIFAT MINYAK GORENG
Sifat Fisik:
Warna: antara lain dan karoten (berwarna kuning), xantofil,(berwarna kuning kecoklatan),
klorofil (berwarna kehijauan) dan antosyanin (berwarna kemerahan), gelap (oleh proses oksidasi
terhadap tokoferol atau vitamin E), cokelat (oleh bahan untuk membuat minyak yang telah busuk
atau rusak), kuning umumnya terjadi pada minyak tidak jenuh.
Odor dan Flavor, terdapat secara alami dalam minyak dan juga terjadi karena pembentukan asam-asam yang
berantai sangat pendek.
Kelarutan: tidak larut dalam air kecuali minyak jarak (castor oil), dan sedikit larut dalam alkohol, etil eter,
karbon disulfide dan pelarut-pelarut halogen.
Titik cair dan polymorphism: tidak mencair dengan tepat pada suatu nilai temperatur tertentu. Polymorphism
adalah keadaan dimana terdapat lebih dari satu bentuk kristal.
Titik didih (boiling point): semakin meningkat dengan bertambah panjangnya rantai karbon asam lemak
tersebut.
Titik lunak (softening point), dimaksudkan untuk identifikasi minyak tersebut
Sliping point: untuk pengenalan minyak serta pengaruh kehadiran komponen-komponenya.
Titik leleh, yaitu temperatur pada saat terjadi tetesan pertama dari minyak atau lemak.
Bobot jenis, biasanya ditentukan pada temperatur 250C, dan juga perlu dilakukan pengukuran pada temperatur
400C.
Titik asap, titik nyala dan titik api, dapat dilakukan apabila minyak dipanaskan. Merupakan kriteria mutu yang
penting dalam hubungannya dengan minyak yang akan digunakan untuk menggoreng.
Reaksi-reaksi yang terjadi diantaranya :
Sifat Kimia Hidrolisa
Minyak diubah menjadi asamlemak bebas
dan gliserol. Reaksi hidrolisa yang dapat
Pembentukan emulsi menyebabkan kerusakan minyak atau
lemak karena terdapatnya sejumlah air
Uji ketidakjenuhan
dalam minyak tersebut.
Uji akreolin Oksidasi
Terjadi kontak antara sejumlah oksigen
Bilangan iod dengan minyak, akan mengakibatkan bau
Bilangan asam tengik pada minyak dan lemak.
Hidrogenasi
Bilangan penyabunan Bertujuan untuk menumbuhkan ikatan
Bilangan peroksida rangkap dari rantai karbon asam lemak
pada minyak.
Uji ketengikan. Esterifikasi
Bertujuan untuk mengubah asam-asam
lemak dari trigliserida dalam bentuk ester.
Mengubah rantai pendek (penyebab bau
tidak enak) menjadi rantai panjang (yang
SPESIFIKASI ALAT DAN KONDISI OPERASI
TANGKI PENYIMPANAN MINYAK
( KERNEL STORAGE )
Fungsi : Menampung minyak
: Tangki silinder tegak dengan tutup bawah dan atas
Jenis elipsoidal

Jumlah : 1 unit tangki

Bahan : Mild Steel

Diameter : 16 m

Tinggi : 14 m

Volume : 2813,44 m3

Pdesain : 1 atm

Tebal plat : 2 in

Suhu : 40 oC
POMPA

: Memompa minyak dari storage ke hopper


Fungsi pengisian botol
Jenis : Centrifugal pump
Jumlah : 1 buah
Bahan : Commercial steel
Debit : 250 liter/detik
Nominal size
pipe : 20 in
Schedule
number : 40
ID : 18,812 in
OD : 18 in
Flow area pipe : 1,9302 ft2
Daya pompa : 31,6736 HP

Daya
motor : 39,592 HP
HOPPER PENGISIAN MINYAK

: Menampung minyak kelapa sawit sebelum diisikan


Fungsi ke dalam botol
: Tangki silinder tegak dengan tutup atas ellipsoidal
Jenis dan tutup bawah
conical
Jumlah : 1 unit tangki setiap storage

Bahan : Commercial steel

Diameter :6m

Tinggi :8m
: 226,8
Volume m3
Pdesain : 1 atm

Tebal plat : 1 in
PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI
TANGKI KE HOPPER
gram lb
minyak goreng 0,94 58,6821
cm 3 ft 3
lb
minyak goreng 45,83cst 45,83cps 0,030796
ft. sec
Di > 1 in (karena debit cukup besar, yaitu 250
lt/s)

Di opt 3,9.( gf ) 0, 45 .( ) 0,13 3,9.(8,8287) 0, 45 .(58,6821) 0,13


Di opt 17,6450 in
PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI TANGKI KE HOPPER

Dari data Di opt dicari Diameter nominal dan sch yang sesuai pada tangki Nominal
size pipe = 20 in, sch = 40

Outside diameter = 20 in ; inside diameter = 18,812 in = 1,567 ft ; A = 1,9275 ft2

Rumus bernaoulli:
g v 2 P
Wf Z F H Q
gc 1gc

Memakai persamaan isothermal adiabatis karena disebabkan suhu tidak berubah


dan tidak ada perpindahan kalor keluar masuk dari sistem.
PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI TANGKI KE HOPPER

P 0
V 0
H dan Q diabaikan
g
Maka persamaanya Wf Z F
menjadi gc
ft
32,2
g ft sec 2 26,24 ft.lbf
Z 1 m x 3,28 x
gc m lbm. ft lbm
32,2
sec 2
ft 3
8,8287
Q sec 4,5803 ft
v
A 1,9275 ft 2 sec
lb ft
58,6821 x 1,567ft x 4,5803
xDxv ft 3 sec
Re 13676,477
0,030796
lb
ft.sec
PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI TANGKI KE HOPPER

Jenis alirannya adalah aliran laminar. f = 0,033

Hitung Relative Roughness menggunakan


Panjang total ekivalen:
data pipe diameter dan jenis material pipe
pada Gambar 4.5 . Bahan pipa yang
digunakan adalah commercial steel. Pipa lurus = 24 m = 78,7402 ft

Relative roughness = 0,0013


3 standar elbow 90O = 3 x 30 x
1,5676 ft = 141,084 ft
Hitunglah faktor friksi menggunakan data
relative roughness dan bilangan reynolds
pada gambar 4.6. 4 gate valve conventional = 4 x 13
x 1,5676 ft = 81,5152 ft
PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI
TANGKI KE HOPPER
fully open
1 check valves = 1 x 135 x 1,5676 ft = 211,626 ft

conventional swing fully open

1 ventury meter = 120 x 1,5676 ft = 188,112 ft

1 sharpedged entrance = 40 x 1,5676 ft = 62,704 ft

1 sharpedged exit = 82 x 1,5676 ft = 128,54 ft

Panjang total = 892,3214 ft


PERHITUNGAN DAYA POMPA DARI TANGKI KE HOPPER

Total gaya gesek


f.v 2 . L 0,033 x (4,5803) 2 x392,3214 lbf . ft
F 6,1216 Dengan efisiensi pompa 75%
2.gc.D 2x32,2x1,5 67 lbm
g P real = 38,104 HP
Wf Z F
gc
lbf . ft lbf . ft Dengan efisiensi motor penggerak 75%
Wf (26,24 6,1216) 32,3616
lbm lbm
Daya pompa P motor = 47,63 HP

ft 3 lbf . ft lb
P Q x (-Wf) x 8,8287 x32,3616 x58,6821 3
sec lbm ft
lbf . ft
P 16766,113 30,4838HP
sec
1. Pompa Sentrifugal

SPESIFIKASI ALAT Pompa sentrifugal dipilih dalam perancangan


ini karena dapat memompa berbagai jenis
cairan, baik newtonian maupun non-newtonian
daan berbagai viskositas.

a) Stuffing Box: mencegah kebocoran pada


daerah dimana poros pompa menembus
casing.
b) Packing: mencegah dan mengurangi bocoran
cairan dari casing pompa melalui poros.
Biasanya terbuat dari asbes atau teflon.
c) Shaft (poros): meneruskan momen puntir dari
penggerak selama beroperasi dan tempat
kedudukan impeller dan bagian-bagian
berputar lainnya.
d) Shaft sleeve: melindungi poros dari erosi,
korosi dan keausan pada stuffing box. Pada
pompa multi stage dapat sebagai leakage
joint, internal bearing dan interstage atau
distance sleever.
B AGI A N-B A GI A N P OMPA S ENTRI FUGA L
f) Casing: bagian paling luar dari pompa, sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor (guide
vane), inlet dan outlet nozel serta tempat memberikan arah
aliran dari impeller dan mengkonversikan energi kecepatan
cairan menjadi energi dinamis (single stage).
g) Eye of Impeller: Bagian sisi masuk pada arah isap impeller.
h) Impeller: mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu,
sehingga cairan pada sisi isap secara terus menerus akan
masuk mengisi kekosongan akibat perpindahan dari cairan
yang masuk sebelumnya.
i) Wearing Ring: untuk memperkecil kebocoran cairan yang
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang
impeller, dengan cara memperkecil celah antara casing dengan
impeller.
j) Bearing: menumpu dan menahan beban dari poros agar dapat
berputar, baik berupa beban radial maupun beban axial.
Bearing juga memungkinkan poros untuk dapat berputar
dengan lancar dan tetap pada tempatnya, sehingga kerugian
gesek menjadi kecil.
k) Casing: bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai
pelindung elemen yang berputar, tempat kedudukan diffusor
PRINSIP KERJA POMPA
SENTRIFUGAL

Pompa sentrifugal bekerja berdasarkan prinsip gaya
sentrifugal yaitu bahwa benda yang bergerak secara
melengkung akan mengalami gaya yang arahnya
keluar dari titik pusat lintasan yang melengkung
tersebut. Besarnya gaya sentrifugal yang timbul
tergantung dari masa benda, kecepatan gerak benda,
dan jari-jari lengkung lintasannya.
SKEMA PERANCANGAN PERPIPAAN

Anda mungkin juga menyukai