Anda di halaman 1dari 34

Mengenal Penyakit

Tuberkulosis Paru (TBC


Paru)

Oleh
Sigit Sulistyohadi, SH.MSi
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
Paru di Desa Sidoharum
2/11/2016 1
Pendahuluan

Tuberculosis (TBC) biasanya banyak terjadi


pada negara berkembang atau yang
mempunyai tingkat sosial ekonomi menengah
ke bawah. Tuberculosis (TBC) merupakan
penyakit infeksi penyebab kematian
(mortalitas) dengan urutan atas, angka
kejadian penyakit (morbiditas), diagnosis dan
terapi yang cukup lama.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching
2/11/2016 TB Paru di Desa Sidoharum 2
Di Indonesia TBC merupakan penyebab kematian
utama dan angka kesakitan pada urutan teratas
setelah ISPA.
Indonesia menduduki urutan ketiga setelah India
dan China.

Saat ini setiap menit muncul satu penderita baru


TBC paru, dan setiap dua menit muncul satu
penderita baru yang menular. Bahkan setiap
empat menit sekali satu orang meninggal akibat
TBC di Indonesia.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 3
Tujuan Sosialisasi TB Paru
Meningkatkan pengetahuan masyarakat
agar dapat memahami penyakit TB Paru
secara komprehensif.
Mendapatkan dukungan dari masyarakat
pada proses penanggulangan penyakit TB
paru.
Mengedukasi masyarakat untuk ikut
berperan serta dalam menemukan
penderita baru TB Paru agar dapat
diobati secara benar.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek Perubahan


Revolving Progressive contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 4
Pengertian Penyakit TB Paru

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh


kuman penyakit dengan gejala-gejala
antara lain batuk lebih dari 3 minggu,
nyeri dada, nafas sesak, berkeringat
malam hari tanpa aktifitas, demam,
nafsu makan menurun dapat menyerang
semua kelompok umur dan dapat
mengakibatkan kematian jika tidak
segera diobati.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 5
Penyebab Penyakit TBC

Kuman Penyakit
Bakteri Mycobakterium Tuberkulosa

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
Paru di Desa Sidoharum
2/11/2016 6
Karakteristik Bakteri Tuberkulosa
Berbentuk batang
Tahan asam (Basil tahan asam)
Kuman ini cepat mati bila terkena sinar
matahari langsung, dan tahan hidup
beberapa jam di tempat gelap.
Mycobacterium tuberculosa ini terdapat
dalam dahak penderita BTA positif.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 7
Gejala-gejala Penyakit TBC Paru
@. Batuk berdahak kronis 3 minggu atau
lebih (diagnosa sekarang 2 minggu
mengalami batuk di sarankan untuk
periksa dahak)
@. Dahak bercampur darah
@. Batuk darah
@. Demam,
@. Berkeringat tanpa sebab di malam hari,
@. Sesak napas, nyeri dada,
@. Penurunan nafsu makan.
Gejala yang dialami penderita dapat menurunkan
produktivitas kerja bahkan kematian.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 8
Faktor Risiko Penyakit TB Paru

1.Kondisi Rumah yang tidak sehat


2.Daya tahan tubuh yang kurang baik
3.Status gizi yang buruk

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 9
RUMAH
TIDAK
LAYAK
HUNI

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa


Proyek Perubahan Revolving Progressive
contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 10
RUMAH TIDAK LAYAK
HUNI

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa


Proyek Perubahan Revolving Progressive
contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 11
RUMAH SEHAT
Ada jamban jarak Jarak kandang
minimal 10 meter, ada minimal 10 meter dari Ada lubang asap
pembuangan air hujan rumah melalui lubang langit
-langit

ada tempat pembuangan


sampah
Dinding
dan Tersedia air bersih ,
lantai dan saluran
Halaman harus penampungan air
rumah selalu kering di bekas minimal 10
dibersihkan, plester meter
pekarangan
rumah
Ruangan rumah cukup Kamar berjendela, ada
ditanami Di manapun tidak
luas & tak padat lubang angin & sinar
tumbuhan terdapat jentik-jentik
penghuni matahari dapat masuk
yang Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa nyamuk, kecoa dan
bermanfaat ruangan
Proyek Perubahan Revolving Progressive tikus
contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 12
Proses Penularan Tbc
Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar
oleh bakteri Mikobakterium tuberkulosa

Jika ditemukan pada anak-anak sumber infeksi umumnya


berasal dari penderita TBC dewasa.
Bakteri ini masuk di dalam paru-paru dan berkembang biak serta
dapat menyebar ke seluruh tubuh melalui pembuluh darah atau
kelenjar getah bening.

Infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh organ tubuh seperti:


paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan, tulang, kelenjar getah
bening, dan lain-lain.


Meskipun demikian organ tubuh yang paling
sering terkena penyakit TBC yaitu paru-paru.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 13
PENTINGNYA PENANGANAN TBC

TBC merupakan penyakit yang sangat


infeksius (sangat menular).

Seorang penderita TBC dapat menularkan


kepada 10 orang di sekitarnya.

Menurut perkiraan WHO, 1/3 penduduk


dunia saat ini telah terinfeksi M.
tuberculosa.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 14
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 15
PENYEBARAN M. TUBERCULOSA
Mikobakterium tuberkulosa yang menginfeksi paru-
paru, akan segera membentuk koloni yang
berbentuk batang.
Sel paru berusaha menghambat proses infeksi
melalui pembentukan dinding di sekeliling bakteri
itu.
Mekanisme pembentukan dinding tersebut
menyebabkan jaringan di sekitarnya berubah
menjadi jaringan parut sehingga bakteri TBC
menjadi dormant (istirahat).
Bentuk-bentuk dormant inilah yang sebenarnya
terlihat sebagai tuberkel pada pemeriksaan foto
rontgen.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek Perubahan
Revolving Progressive contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 16
Beberapa kemungkinan yang terjadi pada bakteri M.
Tuberkulosa :
@. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang baik

Bakteri akan tetap bentuk dormant sepanjang hidupnya.

@. Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang kurang baik,

Bakteri akan berkembangbiak sehingga tuberkel bertambah


banyak. Tuberkel akan membentuk ruang di paru-paru. Ruang
inilah yang menjadi sumber produksi sputum (dahak).
Seseorang yang telah memproduksi sputum dapat dipastikan positif
terinfeksi TBC.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 17
PERLUNYA PEMERIKSAAN
DAHAK
Gejala-gejala umum dan penyerta pada
penderita TB Paru dapat dijumpai pada
penyakit paru selain TBC.
Oleh sebab itu orang yang datang dengan
gejala diatas harus dianggap sebagai seorang
suspek tuberkulosis atau tersangka
penderita TB, dan perlu dilakukan
pemeriksaan dahak secara mikroskopis
langsung. Selain itu, semua kontak penderita
TB Paru BTA positif dengan gejala sama, harus
diperiksa dahaknya.
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 18
Pemeriksaan Radiologis

1. Adanya infeksi primer digambarkan dengan nodul


terkalsifikasi pada bagian perifer paru dengan
kalsifikasi dari limfe nodus hilus
2. Sedangkan proses reaktifasi TB akan memberikan
gambaran :
a) Nekrosis ( kematian jaringan )
b) Cavitasi (perlubangan)
c) Fibrosis dan retraksi region hilus
d) Bronchopneumonia
e) Infiltrate interstitial
f) Pola milier Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 19
Thoraks X - Ray

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek Perubahan


Revolving Progressive contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 20
Apakah flek kecil di paru-paru pada anak balita
sudah dapat dikatakan TBC?

Flek kecil di paru-paru balita pada umumnya


memang disebabkan oleh TBC. Oleh karena
itu perlu diteliti apakah ada gejala-gejala klinis
penyakit TBC atau tidak. Bila tidak ada berarti
pernah tertular penyakit TBC tapi karena daya
tahan tubuhnya tinggi sehingga tidak
bergejala. Atau saat ini anak tersebut sudah
sembuh dari penyakit TBC dan hanya
meninggalkan bekasnya saja di paru-paru.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek Perubahan


Revolving Progressive contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 21
Klasifikasi penyakit
Ada empat hal yang perlu diperhatikan dalam
menentukan definisi kasus-yaitu
1. Organ tubuh yang sakit : paru atau ekstra
paru
2. Hasil pemeriksaan dahak secara
mikroskopis langsung : BTA positif atau BTA
negative
3. Riwayat pengobatan sebelumnya : baru
atau sudah pernah diobati
4.Tingkat keparahan penyakit : penyakit
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
ringan atau
2/11/2016
berat
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
di Desa Sidoharum 22
Tuberculosis Paru Tuberculosis Ekstra
Paru
Tuberculosis yang Tuberculosis yang
menyerang jaringan paru, menyerang organ tubuh
tidak termasuk pleura selain jaringan paru,
(selaput paru) misalnya pleura (selaput
Berdasarkan pemeriksaan paru), selaput otak,
dahak, TB Paru dibagi selaput jantung, kelejar
menjadi 2 yaitu : limfe, tulang, persendian,
1.Tuberkulosis Paru BTA kulit, usus, ginjal, saluran
positif kencing, alat kelamin dan
2.Tuberkulosis Paru BTA lain-lain.
negatif

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 23
Alasan kenapa Penderita TB Paru Meninggal ?

@. Malnutrisi
@. Keterlambatan Diagnosa dan Pengobatan
@. Tatalaksana kasus tak memadai
@. Komplikasi (Diabetes Militus, HIV-AIDS dll)
@. Kondisi Kesehatan Pasien
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
di Desa Sidoharum
2/11/2016 24
PENYAKIT HIV-AIDS DI PUSKESMAS SEMPOR I
TAHUN 2016

25
21
20

15
10
10
Penderita
5 3
2 2
1 1 1 1
0
0

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa


Proyek Perubahan Revolving Progressive
Sumber : Diolah dari data sekunder
contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum 25
PENGOBATAN TBC
Saat ini telah dapat dilakukan pengobatan
TBC secara efektif dan dalam waktu yang
relatif singkat. Program pengobatan tersebut
dikenal dengan nama DOTS (Direct Observed
Treatment Shortcourse). Obat yang digunakan
adalah kombinasi dari Rifampicin, Isoniazid,
Pyrazinamid, Ethambutol, dan Streptomycin.
Pengobatan dilakukan dalam waktu 6-8 bulan
secara intensif dengan diawasi seorang PMO
(Pengawas Menelan Obat) untuk
meningkatkan ketaatan penderita dalam
minum obat. Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 26
Apa Yang Terjadi Jika TBC Tidak Diobati ?

Jika penyakit TBC tidak diobati, maka setelah


lima tahun, 50% pasien TB akan meninggal,
30% akan sembuh sendiri dengan daya tahan
tubuh tinggi, dan 20% berlanjut mengeluarkan
kuman dan tetap sebagai sumber penularan
untuk beberapa tahun sebelum meninggal.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 27
SOPT (SINDROMA OBSTRUKSI PASCA
TUBERCULOSIS)
SOPT disebabkan oleh bekas dari luka akibat
infeksi TB paru. Jadi, semakin luas jaringan
paru yang rusak akibat infeksi kuman TB,
semakin luas bekas luka yang ditimbulkan.
Jika pasien datang dengan TB paru yang
parah (destroyed lung) maka kemungkinan
setelah sembuh akan meninggalkan bekas
yang luas sehingga keluhan yang dirasakan
juga semakin berat.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek Perubahan


Revolving Progressive contact Traching TB Paru di Desa
2/11/2016 Sidoharum
28
Tidak seperti TB yang masih aktif, SOPT
tidak menularkan pada orang-orang di
sekitarnya. Namun sayangnya SOPT
tidak dapat disembuhkan. Gejalanya
hanya dapat diminimalisasi dengan
olahraga secara teratur.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa


Proyek Perubahan Revolving Progressive contact
2/11/2016 Traching TB Paru di Desa Sidoharum 29
Mencegah penularan penyakit TBC

Mengobati pasien TBC paru BTA positif sampai


sembuh
Setiap pasien menutup mulut dengan sapu
tangan bila batuk atau bersin dan tidak
membuang dahak di sembarang tempat
Perbaikan perumahan dan lingkungan,
peningkatan status gizi dan peningkatan
pelayanan kesehatan

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 30
Distribusi penderita TB Paru di
Puskesmas Sempor I Tahun 2015
DESA BTA + RO + JUMLAH
SEMPOR 2 0 2
JATINEGARA 3 1 4
BEJIRUYUNG 1 0 1
SELOKERTO 5 0 5
SIDOHARUM 0 1 1
KALIBEJI 2 0 2
TUNJUNGSETO 4 0 4
SAMPANG 1 0 1
DONOROJO 1 1 2
PUSKESMAS 19 3 22
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB Paru
2/11/2016 di Desa Sidoharum 31
Distribusi penderita TB Paru di Puskesmas
Sempor I Sampai Bulan September Tahun 2016
DESA BTA + RO + JUMLAH
SEMPOR 0 0 0
JATINEGARA 3 0 3
BEJIRUYUNG 2 0 2
SELOKERTO 5 0 5
SIDOHARUM 3 0 3
KALIBEJI 1 0 1
TUNJUNGSETO 5 0 5
SAMPANG 3 0 3
DONOROJO 0 1 1
PUSKESMAS 22 1 23
Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek
27/10/2016 Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 32
Upaya pencegahan terjadinya penyakit TBC

Meningkatkan status gizi


Memberikan pengobatan pencegahan pada
anak balita tanpa gejala TB tapi mempunyai
kontak atau serumah dengan pasien TB paru
BTA positif
Imunisasi BCG untuk menurunkan kejadian TB
berat pada anak, misalnya meningitis, TB millier,
dan lain-lain

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching
2/11/2016 TB Paru di Desa Sidoharum 33
Terima kasih.

Disampaikan pada Pembentukan Tim Desa Proyek


Perubahan Revolving Progressive contact Traching TB
2/11/2016 Paru di Desa Sidoharum 34

Anda mungkin juga menyukai