Harga
Biaya
Biaya
Kepuasan
Sepenuhnya
Pelanggan
Tepat Tempat
Tepat Jumlah
Moral Pegawai
Big Quality
Proses Pelaksanaan
Kegiatan
Y Tida
a k
Pelanggan Internal
Para tenaga medis, paramedis, nonmedis atau
pelaksana fungsional lainnya seperti laboratorium,
radiologi, gizi, ambulance, blood bank, yang
kesemuanya saling membutuhkan, saling
tergantung dalam suatu sistem pelayanan
kesehatan intern
Pelanggan Eksternal
pelanggan yang sesungguhnya menjadi sasaran
dari misi organisasi pelayanan kesehatan, yaitu
para pasien, famili dan sahabatnya serta pihak-
pihak lain yang berkepentingan
Pelayanan Medis yang Baik :
Pelayanan medis yang baik adalah praktek kedokteran
(pengobatan) yang rasional yang berdasarkan ilmu
pengetahuan.
Pelayanan medis yan baik, menekankan pencegahan
Pelayanan medis yang baik, memerlukan kerjasama yang
cerdik (intilligent) antara pasien yang awam dan para praktisi
yang ilmiah medis
Pelayanan medis yang baik, memerlukan individu seutuhnya
Pelayanan medis yang baik, mempertahankan hubungan
pribadi yang akrab dan berkesinambungan antara dokter dan
pasien
Pelayanan medis yang baik dikoordinasikan dengan pekerjaan
kesejahteraan sosial
Pelayanan kesehatan yang baik, mengkordinasikan semua
jenis pelayanan kesehatan
Pelayanan medis yang baik termasuk pelaksanaan semua
pelayanan yang diperlukan dari ilmu kedokteran modern
sesuai dengan kebutuhan semua orang.
Mutu pelayanan Kesehatan dalam
Peraturan Perundang-undangan :
Tahap Persiapan
Tahap Pengembangan
Tahap Implementasi
Tahap Audit
Tahap Sertifikasi
SOP
(STANDARD OPERATING
PROSEDUR)
Banyak diskusi dalam mempelajari
dan membahas definisi standar.
Kamus Oxford memberikan
beberapa pengertian konsep kunci
mengenai definisi standar.
Pertama, standar adalah derajat
terbaik.
Kedua, standar memberikan suatu
dasar perbandingan.
Ketiga, beberapa pengertian
Standar adalah spesifikasi teknis atau
lain seperti tertulis dibawah
sesuatu yang dibakukan termasuk tata
ini;
cara dan metode yang disusun
berdasarkan konsesus semua pihak
yang terkait dengan memperhatikan
syarat-syarat keselamatan, keamanan,
kesehatan, lingkungan hidup,
perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, pengalaman, perkembangan
masa kini dan masa yang akan datang
untuk memperoleh manfaat yang
sebesar-besarnya (PP 102 tahun 2000).
Standar adalah suatu catatan
minimum dimana terdapat kelayakan
isi dan akhirnya masyarakat mengakui
bahwa standar sebagai model untuk
ditiru
Standar adalah suatu pernyataan
tertulis tentang harapan yang spesifik.
Standar adalah pernyataan tertulis
dari suatu harapan-harapan yang
spesifik
Standar adalah suatu patokan pencapaian
berbasis pada tingkat (dr. Yodi Mahendrata).
Standar adalah suatu pedoman atau model yang
disusun dan disepakati bersama serta dapat
diterima pada suatu tingkat praktek untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Reyers,
1983).
Standar adalah nilai-nilai (values) yang tertulis
meliputi peraturan-peraturan dalam mengaplikasi
proses-proses kunci, proses itu sendiri, dan hasil
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.
Standar adalah menaikkan ketepatan kualitatif
atau kuantitatif yang spesifik dari komponen
struktural dalam sistem pelayanan kesehatan
yang didasarkan pada proses atau hasil suatu
harapan (Donebean
Standar yang berbasis pada sistem
manjemen kinerja menegaskan
spesifikasi suatu kinerja antara lain;
Spesifik (specific)
Terukur (measurable)
Tepat (appropriate)
Andal (reliable)
Tepat waktu (timely)
Standar yang dikembangkan
dengan baik akan memberikan ciri
ukuran kualitatif yang tepat seperti
yang tercantum dalam standar
pelaksanaannya. Standar selalu
berhubungan dengan mutu karena
standar menentukan mutu. Standar
dibuat untuk mengarahkan cara
pelayanan yang akan diberikan
serta hasil yang ingin dicapai.
Ada 4 Ketentuan Standar
Harus tertulis dan dapat diterima pada
suatu tingkat praktek, mudah
dimengerti oleh para pelaksananya.
Mengandung komponen struktur
(peraturan-peraturan), proses
(tindakan/actions) dan hasil (outcomes).
Standar struktur menjelaskan peraturan,
kebijakan fasilitas dan lainnya. Proses
standar menjelaskan dengan cara
bagaimana suatu pelayanan dilakukan
dan outcome standar menjelaskan hasil
dari dua komponen lainnya.
Standar dibuat berorientasi pada pelanggan,
staf dan sistem dalam organosasi. Pernyataan
standar mengandung apa yang diberikan
kepada pelanggan/pasen, bagaimana staf
berfungsi atau bertindak dan bagaimana
sistem berjalan. Ketiga komponen tersebut
harus berhubungan dan terintegrasi. Standar
tidak akan berfungsi bila kemampuan atau
jumlah staf tidak memadai.
Standar harus disetujui atau disahkan oleh
yang berwenang. Sekali standar telah dibuat,
berarti sebagian pekerjaan telah dapat
diselesaikan dan sebagian lagi adalah
mengembangkannya melalui pemahaman
(desiminasi). Komitmen yang tinggi terhadap
kinerja prima melalui penerapan-
penerapannya secara konsisten untuk
tercapainya tingkat mutu yang tinggi.
Beberapa komponen yang harus
ada pada standar :
1. Standar Struktur
Standar struktur adalah karakteristik
organisasi dalam tatanan asuhan yang
diberikan. Standar ini sama dengan
standar masukan atau standar input
yang meliputi;
Filosofi dan objektif
Organisasi dan administrasi
Kebijakan dan peraturan
Staffing dan pembinaan
Deskripsi pekerjaan (fungsi tugas dan
tanggung jawab setiap posisi klinis)
Fasilitas dan peralatan
2. Standar Proses
Standar proses adalah kegiatan dan
interaksi antara pemberi dan
penerima asuhan. Standar ini berfokus
pada kinerja dari petugas profesional
di tatanan klinis, mencakup :
Fungsi tugas, tanggung jawab, dan
akontabilitas
Manajemen kinerja klinis
Monitoring dan evaluasi kinerja klinis
3. Standar Outcomes
Standar outcomes adalah hasil
asuhan dalam kaitannya dengan
status pasen. Standar ini berfokus
pada asuhan pasen yang prima,
meliputi
Kepuasan pasen
Keamanan pasen
Kenyamanan pasen
Tingkatan Standar
Pada dasarnya ada dua tingkatan standar yaitu
minimum dan optimum.
Standar minimum adalah sesuatu standar yang
harus dipenuhi dan menyajikan suatu tingkat dasar
yang harus diterima,
disamping ada standar lain yang secara terarah
dan berkesinambungan dapat dicapai. Ini
merupakan keinginan atau disebut juga standar
optimum.
Standar minimum harus dicapai seluruhnya tanpa
ada pertanyaan. Standar optimum mewakili
keadaan yang diinginkan atau disebut juga tingkat
terbaik, dimana ditentukan hal-hal yang harus
dikerjakan dan mungkin hanya dapat dicapai oleh
mereka yang berdedikasi tinggi.
Manfaat Standar :
Standar menetapkan norma dan memberi kesempatan
anggota masyarakat dan perorangan mengetahui
bagaimanakah tingkat pelayanan yang diharapkan/
diinginkan. Karena standar tertulis sehingga dapat
dipublikasikan/diketahui secara luas.
Standar menunjukkan ketersediaan yang berkualitas
dan berlaku sebagai tolok ukur untuk memonitor
kualitas kinerja.
Standar berfokus pada inti dan tugas penting yang
harus ditunjukkan pada situasi aktual dan sesuai
dengan kondisi lokal.
Standar meningkatkan efisiensi dan mengarahkan
pada pemanfaatan sumber daya dengan lebih baik.
Standar meningkatkan pemanfaatan staf dan motivasi
staf.
Standar dapat digunakan untuk menilai aspek praktis
baik pada keadaan dasar maupun post-basic pelatihan
dan pendidikan.
Cara Penulisan Standar
Apabila menulis satu standar mulailah dengan pernyataan
standar.
Identifikasi kriteria outcomes dalam bentuk pertanyaan,
siap untuk dimonitor.
Identifikasi proses yang dibutuhkan untuk mencapai
outcomes (apa yang harus dikerjakan).
Identifikasi struktur (apa yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proses untuk mencapai outcomes)
Ringkaskan, identifikasi kriteria kunci sebagai kelompok
profesional yang senantiasa bekerja sama, oleh karena itu
kriteria proses tidak perlu dikembangkan dalam buku
prosedur (Standart Operating Procedure/Prosedur Operasi
Baku).
Gunakanlah kata-kata yang dapat diukur, contoh; anda
tidak dapat mengukur kemungkinan, mengerti, tepat.
Anda perlu mengidentifikasi kata yang berarti dalam istilah
pengukuran.
Memastikan bahwa outcomes mengukur pernyataan
standar.
Keterlibatan tim multi disiplin dalam menyusun standar,
sangat dperlukan.
Monitoring standar harus merupakan bagian dari evaluasi
asuhan pasen.
Standar harus merefleksi kepada asuhan spesifik yang
diperlukan pasen
Standar harus menjadi bagian sistem yang mudah dicapai,
kemudian diperbaiki dalam beberapa bulan untuk
mengecek konsistensi pencapaian.
Standar baru harus dipelihara untuk meningkatkan kinerja
standar sebaiknya diletakkan dalam rak buku di ruangan.
Walaupun dalam pelayanan kesehatan, hasil mungkin tidak
selalu seperti apa yang diinginkan atau diharapkan, definisi
standar struktur dan proses yang baik, terlihat sejauh mana
ditingkatkan kemungkinan pencapaian outcomes atau hasil
yang diharapkan. Outcomes adalah hasil yang dicapai
melalui penentuan dan melengkapi proses. Outcomes
ditulis untuk setiap prosedur, pedoman praktek dan
rencana.
STANDAR OPERATING
PROCEDURE (SOP)
Pengertian :
Suatu standar/pedoman tertulis yang dipergunakan
untuk mendorong dan menggerakkan suatu
kelompok untuk mencapai tujuan organisasi.
Protap merupakan tatacara atau tahapan yang
harus dilalui dalam suatu proses kerja tertentu, yang
dapat diterima oleh seorang yang berwenang atau
yang bertanggung jawab untuk mempertahankan
tingkat penampilan atau kondisi tertentu sehingga
suatu kegiatan dapat diselesaikan secara efektif dan
efisien. (Depkes RI, 1995)
SOP merupakan tatacara atau tahapan yang
dibakukan dan yang harus dialui untuk
menyelesaikan suatu proses kerja tertentu. (KARS,
2000)
Tujuan :
Agar petugas menjaga konsistensi dan
tingkat kinerja petugas atau tim dalam
organisasi atau unit.
Agar mengetahui dengan jelas peran dan
fungsi tiap-tiap posisi dalam organisasi
Memperjelas alur tugas, wewenang dan
tanggung jawab dari petugas terkait.
Melindungi organisasi dan staf dari
malpraktek atau kesalahan administrasi
lainnya.
Untuk menghindari kegagalan/kesalahan,
keraguan, duplikasi dan inefisiensi
Fungsi :
Memperlancar tugas petugas atau tim.
Sebagai dasar hukum bila terjadi
penyimpangan.
Mengetahui dengan jelas hambatan-
hambatannya dan mudah dilacak.
Mengarahkan petugas untuk sama-
sama disiplin dalam bekerja.
Sebagai pedoman dalam
melaksanakan pekerjaan rutin.
Prinsip-prinsip protap :
Harus ada pada setiap kegiatan
pelayanan.
Bisa berubah sesuai dengan perubahan
standar profesi atau perkembangan
iptek serta peraturan yang berlaku.
Memuat segala indikasi dan syarat-
syarat yang harus dipenuhi pada setiap
upaya, disamping tahapan-tahapan
yang harus dilalui setiap kegiatan
pelayanan.
Harus didokumentasikan.
Jenis dan ruang lingkup
SOP:
SOP pelayanan profesi terdapat dua kelompok.
SOP untuk aspek keilmuan adalah SOP mengenai
proses kerja untuk diagnostik dan terapi.
SOP untuk aspek manajerial adalah SOP mengenai
proses kerja yang menunjang SOP keilmuan dan
pelayanan pasen non-keilmuan.
SOP profesi mencakup:
Pelayanan medis
Pelayanan penunjang
Pelayanan keperawatan