Anda di halaman 1dari 67

Penyerapan dan transport

zat hara
Organ yang menyerap air
Akar=organ tanaman
yang aktif menyerap
air
Rambut akar paling
cepat menyerap air,
jumlahnya sedikit,
jumlah air yang
diserap sedikit
Mekanisme penyerapan
air
A. Penyerapan pasif tidak membutuhkan
ATP:
1. Difusi bebas : Penyerapan berahir
setelah terjadi keseimbangan
2. Pertukaran ion : kation dapat ditukar
dengan anion setara
3. Arus masa : yang bergerak adalah air
4. Akar mendatangi unsur hara (inter cept)
: menumbuhkan akar
B. Penyerapan aktif membutuhkan ATP
Energi diperoleh dari proses respirasi
TransporAir
Rute masuknya air ke dalam akar :
a. Jalur intraseluler (simplast) : Air
berdifusi ke dalam sel melalui
plasmodesmata.
b. Jalur ekstraseluler (apoplast) : Air
berdifusi diantara dinding sel
--->dipaksa masuk ke dalam sel
endodermis akibat adanya pita
Caspary ---> xilem.
Pada pengangkutan simplastik, air bergerak
menembus sel ke sel, dari sitoplasma ke
sitoplasma sel yang lain.
Sedang pengangkutan apoplastik, air bergerak
merambat melalui ruang-ruang antar sel
Penyerapan unsur hara
Unsur hara yang dapat diserap oleh
tumbuhan adalah unsur hara yang
terlarut maupun yang dapat ditukar.
Sel yang aktif untuk menyerap
unsur hara adalah sel-sel
meristematis yang terletak di ujung
akar
Bagaimana sel tumbuhan tingkat
tinggi mengatur penyerapan ion?
Pengangkutan ion melewati
membran
1) Protein pembawa (protein carrier,
Ko-transpor) yang terdapat pada
membran sel
2) Tenaga (ENERGI). Energi diperoleh
dari hidrolisis ATP, terkait dengan
pompa ion K-Na, atau pompa
proton (pompa hidrogen = H+).
Dibantu pompa proton yang menggerakkan
substansi dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi tinggi.
Mekanisme hantaran air
1) Daya tekan akar. Tekanan akar menjadi salah satu
pendorong masuknya air dari tanah ke dalam akar.
2) Daya hisap daun. Melalui daun akan terjadi
pelepasan uap air yang disebut transpirasi.
Selanjutnya air dari tanah juga akan terserap
masuk ke akar.
3) Daya kapilaritas. Diameter xilem adalah sangat
kecil sehingga menghasilkan daya kapilaritas air di
dalam xilem. Daya kapiler ini berbanding terbalik
dengan jari-jarinya. Daya kapilaritas didukung oleh
dua kekuatan pada air, yaitu daya kohesi dan
adhesi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyerapan air
Faktor dalam:
1. Kecepatan transpirasi , Transpirasi menyebabkan
daya hisap daun, sebagai akibat kohesi yg
diteruskan lewat sistem hidrostatik pada xilem.
2. Sistem perakaran yaitu intensif dan ekstensif.
Intensif jika akar mempunyai banyak cabang dan
akar pendek. Ekstensif jika akar sedikit tetapi
tumbuh memanjang masuk ke dalam tanah
3. Pertumbuhan pucuk, Pertumbuhan pucuk yg bagus
---> memerlukan banyak air ---> meningkatkan
daya serap.
4. Metabolisme, Penyerapan memerlukan energi
metabolisme ---> tingkat kecepatan metabolisme
terutama respirasi sebagai penentu besarnya
penyerapan. Metabolisme baik ---> pertumbuhan
Lanjutan...
Faktor luar:
1.Ketersediaan air tanah
2.Konsentrasi / potensial osmotik air
tanah
3.Temperatur tanah
4.Aerasi
Lepasnya zat hara dari tubuh
tumbuhan
1. Pelindian: zat hara berdifusi keluar dari sel epidermis,
bila daun terkena air hujan zat hara akan terbawa.
2. Kebocoran dari akar: zat hara dapat keluar dari sel
akar dengan cara difusi. Buktinya adanya kebocoran
adalah banyaknya populasi mikrobia yang ada
disekitar akar
3. Sekresi: kelenjar garam mengeluarkan senyawa dari
tubuh dalam bentuk kristal, kelenjar madu dalam
bentuk cairan, dan minyak atsiri dalam bentuk gas
4. Transport : zat hara dapat pindah ke tubuh
organisme lain, misalnya parasit
Translokasi bahan organik
dalam tubuh tumbuhan
Penyaluran fotosintat/gula terjadi dari sugar source
(sel penghasil) ke sugar sink (sel gudang).
Mekanisme : Gula dimuat ke dalam floem secara
transpor aktif. Air masuk ke dalam floem secara
osmosis. Gula dialirkan dari sugar source ke sugar
sink. Air melalui proses osmosis kembali ke xilem
Gerakan bahan organik di dalam floem bersifat bi
direksional, artinya pada saat yang sama dapat
menuju pangkal batang
Transport lateral secara radial dapat terjadi melalui
jari-jari empulur menuju parenkim korteks dan
xylem
Transpor air dalam tumbuhan

18
FOTOSINTESIS
Fotosintesis terjadi di kloroplas
Daun pada tanaman merupakan
tempat utama terjadinya
fotosintesis
Terjadi di klorplas pada TILAKOID
yang tersusun dari GRANA Leaf cross section
Vein

Mesophyll

CO2 O2
Stomata
FOTOSINTESIS
Fotosintesis pada tumbuhan terjadi dalam 2 tahap :
Rekasi terang terjadi jika ada sinar
Rekasi gelap terjadi baik ada sinar maupun tidak
REAKSI TERANG
Klorofil dan pigmen lain menyerap tenaga cahaya diubah
tenaga kimia ATP dan NADPH
Secara bersamaan dikeluarkan O 2
Juga disebut sebagai Hill Reaction
REAKSI GELAP
ATP dan NADPH dari Rx terang reduksi CO2
membentuk glukosa, CH2O dan produk organik yang lain
Juga disebut Calvin-Benson Cycle atau
Photosynthetic Carbon Reduction (PCR) Cycle.
Fotosintesis
REAKSI BERSIH FOTOSINTESIS
Reaksi Terang/Reaksi Hills/ light
dependent reaction
Tempat : Grana
Bahan : - Cahaya
- Fotosistem
- Air
- NADP reduktase
Hasil : - Oksigen
- ATP
- NADPH
Aliran elektron
Terdapat dua rute jalur elektron yang tersimpan
pada akseptor elektron primer
Dimulai dengan penangkapan energi foton
Menggunakan rantai transport elektron dengan
sitokrom untuk kemiosmosis
Aliran elektron nonsiklik

Menggunakan fotosistem II dan I


Elektron dari fotosistem II dihilangkan dan diganti
oleh elektron yang didonasikan oleh air
Mensintesis ATP dan NADPH
Donasi elektron mengkonversi air O2 dan 2H+
Aliran elektron siklik
Hanya menggunakan fotosistem I
Elektron dari fotosistem I di-recycle
Mensintesis ATP
Nonsiklik
Menghasilkan NADPH, ATP, dan oksigen
REKASI Z DAN SIKLIS (2)
Keterangan Gambar
Pada saat sinar diserap oleh fotosistem I elektron
terlempar dari fotosistem I dan mengalir ke bawah
NADP+ mereduksi senyawa ini NADPH
Meninggalkan lubang elektron yang kosong dan diisi
oleh elektron yang terlempar dari fotosistem II, yang
datang melalui rantai pembawa elektron
meninggalkan lubang elektron pada fotosistem II
Lubang ini diisi elektron yang datang dari air
Jadi H2O terpecah menjadi :
Elektron yang diberikan ke fotosistem I
Ion H + yang dibebaskan ke medium
Molekul oksigen yang dibebaskan dalam bentuk gas
Aliran siklik
Hanya fotosistem I yang digunakan
Hanya ATP yang dihasilkan
Cyclic eletron flow
Hanya melibatkan fotosistem I
Elektron yang meloncat ke P-430 tidak
ke NADP+ mengalir kembali ke lubang
elektron fotosistem I, melalui senyawa
pemindah elektron antara fotosistem II
dan I Jadi, berupa aliran siklis (siklus)
Selama siklus tidak dihasilkan NADPH
maupun O2 namun diikuti fosforilasi ADP
ATP cyclic photofosforylasi
2.Reaksi gelap/ Siklus Calvin-Benson/
Reaksi Blackmann
Siklus Calvin menggunakan ATP dan NADPH
untuk mengkonversi CO2 menjadi gula
Tempat : Stroma
Bahan : ATP, NADPH dan Rubisco
Hasil : Glukosa
Siklus Calvin memiliki 3 tahap
Fiksasi karbon
Reduksi
Regenerasi akseptor CO2
Siklus
Calvin
Dimulai dari CO2 dan
menghasilkan
Glyceraldehyde 3-
phosphate
Tiga bagian siklus Calvin
menghasilkan 1 produk
molekul
Tiga tahap
Fiksasi karbon
Reduksi CO2
Regenerasi RuBP
Sebuah molekul CO2
dikonversi dari bentuk
inorganiknya menjadi
molekul organik
(fixation) melalui
pengikatan ke gula
5C (ribulose
bisphosphate atau
RuBP).
Dikatalisasi oleh enzim
RuBP carboxylase
(Rubisco).
Bentuk gula 6C pecah
menjadi 3-
phosphoglycerate
Tiap molekul 3-
phosphoglycerate
menerima tambahan
grup fosfat
membentuk 1,3-
Bisphosphoglycerate
(fosforilasi ATP)
NADPH dioksidasi
dan elektron yang
ditransfer ke 1,3-
Bisphosphoglycerate
memecah molekul
dengan tereduksi
menjadi
Glyceraldehyde 3-
phosphate
Tahap terakhir
dari siklus ini
adalah
regenerasi RuBP
Glyceraldehyde
3-phosphate
dikonversi
menjadi RuBP
melalui sebuah
seri reaksi yang
melibatkan
fosforilasi
molekul oleh ATP
Tanaman C4
Tanaman C4 meminimalkan keperluan fotorespirasi
dengan cara menggabungkan CO2 ke dalam
senyawa empat karbon di sel mesofil

Senyawa empat karbon tersebut


Dieksport ke sel berkas pembuluh, dimana CO2
dilepaskan yang digunakan dalam siklus Calvin
Anatomi daun C4 dan jalur C4

Mesophyll cell Mesophyll


Photosynthetic cell CO
CO
PEP carboxylase 2 2
cells of C4 plant Bundle-
leaf sheath
cell

Oxaloacetate (4 C) PEP (3 C)
Vein ADP
(vascular tissue)
Malate (4 C) ATP

C4 leaf anatomy
Bundle- Pyruate (3 C)
Sheath
cell CO2

Stoma

CALVIN
CYCLE

Sugar

Vascular
tissue
Tanaman CAM
Membuka stomatanya pada malam hari,
menggabungkan CO2 ke dalam asam
organik
Selama siang hari, stomata tertutup
CO2 dilepaskan dari asam organik untuk
digunakan dalam siklus Calvin
Jalur CAM mirip dengan jalur C4

Sugarcane Pineapple

C4 CAM
Mesophyll CO2 CO2
Cell
Night
Organic acid 1 CO2 incorporatedOrganic acid
Bundle- into four-carbon
sheath organic acids
(carbon fixation) Day
Spatial cell Temporal
(a) separation of (b) separation of
steps. In C4 CALVIN 2 Organic acids CALVIN steps. In CAM
plants, carbon CYCLE release CO2 to CYCLE plants, carbon
fixation and the Calvin cycle fixation and the
Calvin cycle occur Calvin cycle occur in
Sugar Sugar
in different the same cells
types of cells. at different times.
REAKSI GELAP
Ada 3 golongan tumbuhan:
1. Tumbuhan C-3
2. Tumbuhan C-4
3. Tumbuhan CAM
CIRI-CIRI
TUMBUHAN C-3, C-4, DAN CAM
No. Ciri-Ciri Tumbuhan C-3 Tumbuhan C-4 Tumbuhan CAM

1. Kranz Anatomi Tidak ada Ada Tidak ada


2. Penerima CO2 RuDP PEP dan RuDP PEP dan RuDP
3. Hasil fiksasi CO2 3-PGA Asam Asam
Oksaloasetat dan Oksaloasetat dan
asam C-4 lain asam C-4 lain

4. Enzim karboksilase RuDP- PEP-karboksilase PEP-karboksilase


karboksilase dan RuDP- dan RuDP-
karboksilase karboksilase

5. Fiksasi CO2 Siang Siang Gelap:siklus C-4


Siang: siklus C-3
No. Ciri-Ciri Tumbuhan C-3 Tumbuhan C-4 Tumbuhan CAM

6. Hambatan fotosintesis Ada Tidak ada Ada


oleh O2
7. Kloroplas 1 macam 2 macam ?

8. Fotorespirasi Tinggi Rendah (hanya Sangat rendah


di sarung berkas
pengangkut)
9. Transpirasi Tinggi Rendah Sangat rendah

10. Produktivitas Rendah- Tinggi Rendah-Tinggi


Tinggi

11. Titik kompensasi CO2 Tinggi Rendah Rendah


(25-100 ppm) (0-10 ppm) (0-5 ppm)

12. Efek temperatur (30- Menghambat Memacu Memacu


40oC) pada
penangkapan CO2
FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI FOTOSINTESIS
1. Faktor luar: 2. Faktor dalam
a. Cahaya a. Kadar klorofil
b. Temperatur b. Struktur daun
c. Air c. Akumulasi fotosintat
d. Oksigen
e. Unsur hara
RESPIRASI
Adalah proses Reduksi Oksidasi dan
Dekomposisi, baik menggunakan
Oksigen maupun tidak, dari
senyawa organik komplek menjadi
senyawa yang lebih sederhana dan
dalam proses tersebut melibatkan
sistem membran biologi serta
dibebaskan sejumlah tenaga
MACAM-MACAM RESPIRASI
1. Respirasi Aerob proses reduksi, oksidasi, dan
dekomposisi dari senyawa organik komplek menjadi
senyawa yang lebih sederhana dan dalam proses tersebut
menggunakan oksigen dan melibatkan sistem membran
biologi serta dihasilkan tenaga
a. Melalui daur Krebs, dengan tahap-tahapnya:
(1) Glikolisis
(2) pembentukan Asetil CoA
(3) daur Krebs
(4) sistem transpor elektron
b. Melalui daur Pentosa Fosfat / Heksosa Monofosfat Shunt
(HMS)
2. Respirasi Anaerob proses reduksi,
oksidasi, dan dekomposisi dari senyawa organik
komplek menjadi senyawa yang lebih
sederhana dan dalam proses tersebut tidak
menggunakan oksigen tetapi masih melibatkan
sistem membran biologi serta dihasilkan tenaga
3. Fermentasi reduksi, oksidasi, dan
dekomposisi dari senyawa organik komplek
menjadi senyawa yang lebih sederhana dan
dalam proses tersebut tidak melibatkan oksigen
dan tidak melibatkan sistem membran biologi,
serta dihasilkan tenaga
Pengenalan tentang rantai transpor
elektron
(a) Reaksi eksergonik
hidrogen dengan
oksigen untuk
membentuk air
melepaskan sejumlah
besar energi dalam
bentuk panas dan
cahaya: suatu
ledakan.
(b) Pada respirasi
seluler, suatu rantai
transpor elektron
memecah-mecah
jatuhnya elektron
dalam reaksi ini
menjadi beberapa
langkah yang lebih
kecil dan menyimpan
sebagian energi yang
dilepas dalam bentuk
yang dapat digunakan
untuk membuat ATP
Gambaran umum respirasi seluler
Pada sel eukariotik,
glikolisis terjadi di luar
mitokondria dalam
sitosol. Siklus Krebs dan
rantai transpor elektron
ditempatkan di dalam
mitokondria. NADH
mentransfer elektron
dari glikolisis dan siklus
Krebs ke rantai transpor
elektron, yang ada di
dalam membran krista.
Rantai transpor elektron
ini mengubah energi
kimiawi menjadi bentuk
yang dapat digunakan
untuk menggerakkan
fosforilasi oksidatif, yang
bertanggung jawab atas
sebagian besar ATP yang
dihasilkan oleh respirasi
seluler. Sejumlah kecil
ATP dibentuk langsung
selama glikolisis dan
siklus Krebs oleh
Setiap molekul glukosa menghasilkan banyak molekul ATP selama
respirasi seluler. Uraian dalam teks menjelaskan mengapa 38 ATP per
glukosa hanya merupakan perkiraan keluaran maksimum.
GLIKOLISIS
Berlangsung di sitoplasma ; glukosa glukosa 6-fosfat
2 piruvat
Terdiri atas 2 tahap :
1. Membutuhkan energi (energy requiring step)
transfer gugus fosfat dari 2 molekul ATP pada 1
molekul glukosa fosforilasi
2. Melepaskan energi (energy releasing step)
fosforilasi pada tingkat substrat
fruktosa 1,6-bifosfat (molekul glukosa yang
teraktifasi) PGAL (fosfogliseraldehid) molekul
intermediat yang tidak stabil (ada gugus fosfat)
gugus fosfat dilepas pada ADP membentuk ATP
dihasilkan 4 molekul ATP & NADH

a. Energi netto : 2 mol ATP


b. NAD+ + e- + H+ NADH

TAHAP PERSIAPAN DAN SIKLUS KREBS
Berlangsung di mitokhondria
Glukosa dipecah secara sempurna CO2 + H2O
Ciri-ciri yang mencolok pada tahap ini : transfer e- & H+ dengan
melibatkan banyak koenzim (NAD+ & FAD+) untuk membentuk
NADH dan FADH2 dalam jumlah yang banyak.
Sehingga terdapat 3 fungsi : (1) terangkutnya elektron dan
hidrogen melalui NAD+ dan FAD+, sehingga terbentuk NADH
dan FADH2 ; (2) terbentuknya 2 ATP pada fosforilasi tingkat
substrat dan (3) pengaturan kembali bentukan intermediat
siklus Krebs menjadi oksaloasetat
Tahap persiapan (dekarboksilasi oksidatif)
Enzim (koenzim A) memindahkan 2 atom C dari piruvat
asetil ko-A
Siklus Krebs (siklus asam sitrat/TCA cycle)
Oksaloasetat (4 atom C) sebagai titik awal masuk siklus +
piruvat (2 atom C) asam sitrat (6 atom C) dst jalur
siklik enzim-enzim & koenzim
Jumlah energi yang dihasilkan dengan bantuan koenzim :
glikolisis 2 NADH
dekarboksilasi oksidatif 2 NADH
siklus Krebs 6 NADH + 2 FADH2
---------------------------- +
10 NADH + 2 FADH2
Jika NADH dikonversi menjadi 3 ATP dan FADH2 menjadi 2
ATP maka jumlahnya adalah 34 ATP
Jumlah total net ATP yang dihasilkan pada respirasi ini setelah
konversi bentukan energi di atas pada tahap ke-3 akan
bervariasi (antara 36 ATP hingga 38 ATP) tergantung pada
perubahan konsentrasi reaktan, bentukan intermediat atau
produknya.
Dekarboksilasi Oksidatif
2 molekul asam piruvat yang dihasilkan
dari 1 molekul glukosa dirubah menjadi
senyawa berkarbon 2 yaitu asetil CoA
(asetil koenzim A) dengan melepaskan 2
CO2 dan 2 NADH
Dekarboksilasi oksidatif terjadi di dalam
membran luar mitokondria.
PEMBENTUKAN ASETIL CoA
Tahapan siklus krebs
Asetil CoA ditambah Oksaloasetat menghasilkan
molekul sitrat yang berkarbon 6
Penyusunan kembali molekul sitrat dan
dekarboksilasi. 5 reaksi berikutnya menyederhanakan
sitrat ke molekul 5 karbon dan kemudian ke molekul
4 karbon yaitu suksinat. Selama reaksi ini
berlangsung, dihasilkan 2 NADH dan 1 ATP
Regenerasi oksaloasetat. Suksinat melewati 3 reaksi
tambahan untuk menjadi oksaloasetat. Selama proses
ini, dihasilkan 1 NADH dan 2 FADH.
Transport elektron
Elektron yang dibawa oleh NADH
ditransfer ke berbagai pembawa elektron
supaya energinya bisa digunakan untuk
memompa proton
Gradien proton yang dibuat oleh transpor
elektron digunakan oleh enzim ATP
sintase untuk menghasilkan ATP.
Hasil akhir respirasi seluler:
Glikolisis, hasil 2 ATP, 2 piruvat, 2 NADH, 2 H2O
Dekarboksilasi oksidatif, hasil 2 NADH, 2 CO2
Siklus Krebs, hasil 6 HADH, 2 FADH, 4 CO2, 2 ATP

Transpor elektron, hasil 34 ATP, H2O.


JALUR FERMENTASI
Terjadi dalam sitoplasma & pada organisme sel-sel prokaryotik
& Protista
Dimulai glikolisis : glukosa ------------------> 2 mol piruvat
2 ATP & 2 mol NADH
tahap akhir regenerasi NAD+ (koenzim pada glikolisis)
Terbagi atas 2 jenis :
Fermentasi laktat : pada Bakteri dan sel-sel otot
piruvat + e- + H+ laktat + NAD+

dari NADH
Fermentasi alkohol :
piruvat --------> asetaldehid ------> alkohol (seperti
etanol)
enzim
e- + H+ dari NADH
Fermentasi laktat
Fermentasi alkohol
TRANSPORT ELEKTRON ANEROBIK
Oleh organisme prokaryotik yang berperan dalam siklus global
dari sulfur, nitrogen & elemen lain untuk suplai nutrien ke dalam
ekosistem
Seperti : Archaebacteria & Eubacteria tertentu
Terjadi aliran e- pada sistem transport di membran plasma
Jumlah energi yang dihasilkan bervariasi tetapi dengan jumlah
yang sedikit.
FERMENTASI
1. Fermentasi Alkohol
CO2 NADH2 NAD

Piruvat Asetaldehid Alkohol


(etanol)

2. Fermentasi Asam Laktat

NADH2 NAD

Piruvat Asam Laktat


FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI RESPIRASI
1. Faktor dalam:
a. Faktor Protoplasma
b. Substrat respirasi
2. Faktor luar:
a. Temperatur
b. Cahaya
c. Oksigen
d. Air
e. Luka
f. Perlakuan mekanik
SUBSTRAT RESPIRASI
Senyawa yang digunakan sebagai
substrat respirasi, pada umumnya
adalah metabolit primer yang
terdiri atas: karbohidrat, lemak,
protein, dan asam nukleat.
Supaya dapat digunakan sebagai
substrat respirasi, metabolit primer
tersebut harus dipecah terlebih
dulu menjadi komponen dasar
pembentuknya.
1. Untuk karbohidrat yang termasuk ke
dalam oligosakarida atau polisakarida,
harus dipecah terlebih dulu menjadi
monosakarida. Monosakarida inilah yang
kemudian dapat masuk ke jalur respirasi
2. Untuk lemak, harus dipecah terlebih dulu
menjadi gliserol dan asam lemak. Gliserol
kemudian diubah menjadi gliseraldehid,
dan selanjutnya masuk ke jalur respirasi.
Asam lemak kemudian mengalami proses
beta oksidasi dan dihasilkan asetil CoA.
Asetil CoA inilah yang selanjutnya masuk
ke jalur respirasi.

Anda mungkin juga menyukai