Anda di halaman 1dari 104

COMPOUNDING AND

DISPENSING
Prof. Dr. RA. Oetari, SU. Apt.
PHARMACIST ARE UNIQUE
PROFFESIONALS
Pharmacist roles ambulatory care, can
include :
Dispensing and compounding medications
Counseling patients
Minimizing medication errors
Enhancing patient compliance
Monitoring drug therapy
Minimizing drug expenditures.
Compounding means :
Preparation
Mixing
Assembling
Packaging
Labelling
..Of Drug or Device
Pharmacist is LEGALLY qualified
to compound.
a compounding pharmacist MUST :
Have access to the most recent
information available.
Maintain an inventory for proper storage
of drugs and flavoring agents and be
capable of obtaining any chemically
within a reasonable time.
Continue
Be dedicated to pharmacy and willing
to put forth the necessary financial
and time investment.

Have the appropiate physical


facilities and equipment to do the job
right ( the extent and type of
compounding may be determined or
limited by the facility ).
Continue.

Be committed to lifelong learning and


continuing education, since a major
advantage of compounded
prescriptions is that they provide
treatmens that are new, undeveloped,
and often not commercially available.

Have a willingness to tear down walls


and build bridges to share experiences
with others for the good of all.
Resep adalah permintaan tertulis dari
dokter umum, dokter gigi, dokter hewan,
dokter spesialis kepada apoteker untuk
menyediakan dan menyerahkan obat
kepada pasien.
Resep merupakan bagian hubungan yang
profesional antara dokter, farmasis dan
pasien.
Farmasis tidak hanya sekedar meracik
obat tetapi juga memberi informasi untuk
meyakinkan pasien sehingga pasien akan
patuh dalam minum obat.
FORM RESEP
Resep biasanya ditulis dari form yang
dicetak yang terdiri ruangan kosong untuk
informasi. Biasanya dicetak nama, alamat,
telepon, alamat RS/ Klinik pada
sebelahnya.

Blanko resep disediakan di apotek tanpa


ditulis nama, alamat dokter, dapat
disediakan kalau dokter telepon atau kalau
dokter datang ke apotek untuk menulis
resep
BAGIAN RESEP
Inscriptio
Identitas dokter penulis resep, SIP, alamat,
kota, tanggal dan R/
Praescriptio
Inti resep terdiri dari:
Nama obat, bentuk sediaan obat, dosis,
jumlah
Signatura
Petunjuk pemakaian dan nama pasien
Subscriptio
Tanda tangan atau paraf dokter
Contoh Form Resep (Goth,1978) :
Nama Dokter
Alamat Rumah
Alamat Praktek
SIP

Tanggal Kota ,tanggal


Superscriptio R/
Inscriptio/Pr R.Cardinale Dosis
escriptio R.Adjuvan (mg,ml)
Corrigen rasa, Dosis
(mg,ml)
bau, warna
Vehiculum

Subscriptio Perintah
pembuatan Jumlah obat
m f l a------
Signatura S.Aturan pemakaian obat

Paraf/tanda tangan
Nama pasien
Alamat
APOGRAPH (salinan resep)
Menurut Kepmenkes no.280 th 1981:
Salinan resep adalah salinan yang dibuat
apotek, selain memuat semua keterangan
yang terdapat dalam resep asli harus
memuat pula: nama dan alamat apotek,
nama dan SIA, tanda tangan atau paraf
APA, det/ detur untuk obat yang sudah
diserahkan atau ne detur untuk obat yang
belum diserahkan, nomor resep dan
tanggal pembuatan.
Contoh Copi Resep/Apograph..
APOTEK FARMAGAMA
Jl. Kolombo 345 jogjakarta
Telp. (0274) 7429458

Apoteker : Prof. Dr. Oetari SU.,Apt


HP : 08122783386
No.SIK : 13560/Kanwil/FM-
1/XI/1991
APOGRAPH
No :
Tgl.
Tertulis tgl. :
Dari dokter :
Untuk :
R/

p.c.c

cap apotek

Tanda tangan APA


Menurut Permenkes no. 922 th
1993 pasal 117
Salinan resep harus ditandatangani
apoteker
Resep atau salinan resep hanya
boleh diperlihatkan kepada dokter
penulis resep atau yang merawat
penderita, penderita ybs, petugas
kesehatan atau petugas lain yang
berwenang menurut peraturan
perundangan yang berlaku
BAGIAN RESEP
Nama dan alamat dokter, SIP
Tanggal
Informasi tentang pasien
R/ =simbol = ambillah = superscription
Obat yang ditulis = inscription
Perintah pembuatan = subscription
Aturan pakai = signatura
Tandatangan
Informasi pasien
Nama, alama, jenis kelamin
SpA: usia, berat badan,
Beberapa singkatan Bahasa Latin yang sering digunakan pada
penulisan resep :
SINGKATAN KEPANJANGAN ARTI

S.d.c.f. Signa da cum formula tandailah serahkan dengan


formulanya
S.b.d.,d.pulv.I. a.c. Signa bis de die pulverem tandailah 2 X sehari 1 serbuk
unum ante coenam sebelum makan
S.m. et v.gtt.l.o.d.s Signa mane et vespere tandailah tiap pagi dan sore 1
guttam unam oculo dextro tetes pada mata kanan dan
et sinistro kiri.
div. in part. eq. divide in partes equales bagi sama banyak
gtt. auric Guttae auriculares Tetes hidung
Gtt.nasal. Guttae nasales Tetes telinga
S. collyr Signa collyrium Tandailah obat cuci mata
S. b. d. d. C.1 Signa bis de die cochlear tandailah dua kali sehari satu
unum sendok makan
S. collut. or. Signa collutio oris tandailah obat cuci mulut

S. o. m. caps.I Signa omni mane capsula tiap pagi satu kapsul


unum
S.haust.h.s. Signa haustus Nora tandailah minum sekaligus
somnitandailah minum sebelum tidur
sekaligus sebelum tidur
s.u.c. Signa usus cognitus Tandailah,aturan pakai sudah
tahu
p.r.n pro renata Bila perlu
DASAR PERTIMBANGAN
PENULISAN RESEP
Agar tujuan pengobatan tercapai
perlu diperhatikan:
Zat aktif dibuat bentuk sediaan yang
cocok
Rute penggunaan yang cocok
PEMBERIAN OBAT PERLU
DIPERTIMBANGKAN
Efek apa yang dikehendaki
Onzet yang bagaimana
Durasi yang bagaimana
Dilambung/ usus rusak tidak
Rute relatif aman dan
menyenangkan
Harga murah
RUTE PENGGUNAAN OBAT
Per oral
Parenteral
Inhalasi
Melalui selaput lendir
Selaput lendir mulut (sublingual,buccal)
Hipodermik (implantasi, vaginal)
Selaput mata (okulenta, guttae)
Selaput lendir hidung (gtt nassales, spray)
Selaput lendir telinga (gtt auriculares)
Selaput lendir anus (suppositoria)
Selaput lendir vagina (ovula)
Penggunaan topikal
Serbuk (bedak)
Sediaan basah: kompres, mandi
lotion/(suspensi)
Liniment
Semi padat: salep, krim, pasta, jelly
Aerosol: semprot
MONITOR OBAT DALAM
TERAPI
Efek obat yang dikehendaki
Meniadakan penyebab/ gejala
Mengganti/ menambah zat yang dibuat tubuh
Efek obat yang tak diinginkan
Efek samping
Alergi
Efek toksik
Fotosensitasi
Efek teratogen
Idiosinkrasi
Efek pengulangan:
Reaksi hipersensitif
Kumulasi
Toleransi
Takhifilaksi
Habituasi
Adiksi
resistensi
SK MENKES1027/MENKES/SK/IX/2004
PELAYANAN
Pelayanan resep
Promosi dan edukasi
Pelayanan residensial (home care)
PELAYANAN RESEP
Skrining resep
Persyaratan administratif: nama, sip, alamat
dokter, tanggal penulisan resep, tt/paraf
dokter, nama alamat, umur, jenis kelamin, berat
badan pasien, nama obat, potensi, dosis, jumlah
yang diminta, cara pemakaian yang jelas,
informasi laiinnya.

Kesesuaian farmasetik: bentuk sediaan, dosis,


potensi, stabilitas, inkomp, cara dan lama
pemberian.

Pertimbangan klinis: adanya alergi, efek


samping, interaksi, kesesuaian (dosis, durasi,
jumlah obat dll).
Continue..
Penyiapan obat
Peracikan: menyiapkan, menimbang, mencampur,
mengemas, memberikan etiket pada wadah.

Etiket: jelas dan dapat dibaca.

Kemasan obat yang diserahkan: rapi dalam


kemasan yang cocok sehingga terjaga
kualitasnya.

Penyerahan obat: sebelum diserahkan dilakukan


pemeriksaan akhir. Penyerahan dilakukan
apoteker disertai pemberian informasi dan
konseling.
Continue.
Informasi obat: Apoteker memberi informasi yang benar,
jelas, mudah dimengerti, akurat, tidak bias, etis, bijaksana,
dan terkini. Informasi meliputi: pemakaian obat, cara
penyimpanan, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta
makanan minuman yang harus dihindari selama terapi.

Konseling: tentang sediaan farmasi, pengobatan dan


perbekalan kesehatan sehingga memperbaiki kualitas hidup
pasien.

Monitoring penggunaan obat: terutama pasien DM,


kardiovaskuler, TBC, asma, penyakit kronis lainnya.
. Resep
Administrasi Legalitas
Inkompatibilitas
Screening Farmasetis Suspensi PGA/PGS/CMC
Maximal Dose
Klinis Sediaan Lazim
Spesialite
Sinonim
Alergi
Interaksi
Indikasi
Pemberian Harga
Penimbangan
Penyiapan Peracikan
Pemberian Etiket

Recek / cek ulang Penyerahan Informasi


PROMOSI DAN EDUKASI
Pharmacist harus aktif dalam
menyampaikan promosi dan edukasi.
Penyebaran informasi bisa dengan
menggunakan media, antara lain :
melalui leaflet, brosur, poster,
penyuluhan langsung, dll.
Pelayanan Residensial (home care)
Melakukan pelayanan kefarmasian
yang bersifat kunjungan ke rumah,
Terutama untuk lansia dan pasien
dengan pengobatan penyakit kronis
lainnya.
Apoteker harus membuat catatan
berupa catatan pengobatan
(medication record).
Format kartu stok obat..
A-B-C-D-E-F-G-H-I-J-K-L-M-N-O-P-Q-R-S-T-U-------Z
Apotek FARMAGAMA Nama barang :.
Jl.Colombo 345
..
Yogyakarta,Tlp
PENERIMAAN PENGELUARAN SISA
Tangg PBF & Banyaknya E.D Harg Tangg Kepad Banyakn
al NF / BN . a al a ya
DOSIS
Dosis atau takaran obat adalah banyaknya
suatu obat yang dapat dipergunakan atau
diberikan kepada seorang penderita, baik
untuk obat dalam atau obat luar.
Kecuali dinyatakan lain, yang dimaksud
dosis maksimum adalah dosis maksimum
dewasa untuk pemakaian melalui mulut,
injeksi subkutan dan rektal.
Dosis lazim tercantum dalam FI untuk
dewasa dan anak yang merupakan
petunjuk yang tidak mengikat.
MACAM-MACAM DOSIS
Dosis terapi:takaran obat yang diberikan dan
dapat menyembuhkan penderita
Dosis minimum; takaran obat terkecil yang
masih dapat menyembuhkan dan tidak
menimbulkan resistensi
Dosis maksimum: takaran obat terbesar yang
masih dapat menyembuhkan dan tidak
menimbulkan keracunan penderita
Dosis toksik: takaran obat yang dapat
menyebabkan keracunan penderita
Dosis letalis: takaran obat yang menyebabkan
kematian pada penderita
PERHITUNGAN DOSIS
Faktor penderita: meliputu umur, bobot
badan, jenis kelamin, luas permukaan
tubuh, toleransi, habituasi, adiksi,
sensitivitas, serta kondisi penderita
Faktor obat: sifat kimia fisika obat, sifat
farmakokinetik (ADME) dan jenis obat
Faktor penyakit: sifat dan jenis penyakit
Secara pendekatan keamanan
obat dinyatakan:
Indeks Terapi Obat (IT)
IT = DL50/DE50
DL50 = median dosis letal
DE50 = median dosis yang efek khusus
Margin Dosis Keamanan (MDK)
MDK = dosis yang menimbulkan efek
samping/dosis yang memberi terapi efektif
MDK digunakan untuk mengevaluasi keamanan
dalam penentuan dosis
PERHITUNGAN DOSIS
Berdasarkan umur
Berdasarkan bobot badan
Berdasarkan luas permukaan tubuh
Dengan pemakaian berdasarkan jam
PERHITUNGAN DOSIS
BERDASARKAN UMUR
Rumus Young (untuk anak < 8 th)
Dosis = n(tahun)/n(tahun) +12 X dosis dewasa
Rumrs Fried
Dosis = n(bulan)/150 X dosis dewasa
Rumus Dilling
Dosis = n(tahun)/20 X dosis dewasa
Rumus Cowling
Dosis = n(tahun)/24 X dosis dewasa
N = umur dalam satuan tahun yang digenapkan
keatas. Misal pasien 1 tahun 1 bulan dihitung 2
tahun.
Rumus Gaubius (pecahan X dosis dw
0-1th = 1/12 X dosis dws
1-2th = 1/8 X dosisi dws
2-3th = 1/6 dosis dws
3-4th = 1/4 X doisis dws
4-7th = 1/3 X dosis dws
7-14th = 1/2 X dosis dws
14-20 = 2/3 X doisis dws
21-60th = dosis dws
Rumus Bastedo
Dosis = n(tahun)/30 X doisis dws
PERHITUNGAN BERDASAR
BOBOT BADAN
Rumus Clark (Amerika)
Dosis = bobot badan (pon)/150 X dosis dws
Rumus Thremich-Fier (Jerman)
Dosis = bobot badan anak (kg)/70 X dosis dws
Rumus Black (Belanda)
Dosis = bobot badan anak (kg)/62 X doisis
dws
Rumus Junkker & Glaubius (paduan umur
dan bobot badan)
Dosis = % X doisi dws
PERHITUNGAN DOSIS BERDASARKAN
LUAS PERMUKAAN TUBUH
Farmakologi
Dosis = luas permukaan tubuh
anak/1,75 X dosis dewasa
Rumus Catzel
Dosis = luas permukaan tubuh
anak/luas permukaan tubuh dewasa X
100 X dosis dewasa
PERHITUNGAN DOSIS DENGAN
PEMAKAIAN BERDASARKAN JAM
FI Satu hari dihitung 24 jam sehingga
untuk pemakaian sehari dihitung:
Dosis = 24/n X
N = selang waktu pemberian
Tiap 3 jam = 24/3 X = 8 X sehari semalam:
Menurut Va Duin: pemakaian sehari
dihitung 16 jam, kecuali antibiotik sehari
dihitung 24 jam
16/3 +1X = 5,3 + 1 = 6,3 dibulatkan 7 X
DOSIS MAKSIMUM
GABUNGAN
Dosis = doiss1Xpemakaian a/DM a
sekali + dosis b sehari pemakaian/
DM b sehari
Ekstrak belladon dan sulfas atropin
Pulvis doveri dan pulvis opium
Untuk dosis maksimum yang
mengandung sirup > 16,6% atau 1/6
bagian, bobot jenis dihitung 1,3
Volume = barat/BJ
Format surat pesanan (SP) apotek..

Apotek FARMAGAMA Kepada Yth :


Jl.Colombo 345 PBF..
Yogyakarta,Tlp di
SP No :.
SURAT-PESANAN
Mohon dikirim obat-obatan untuk keperluan apotek sbb :

No Nama Obat Jumlah Ket.

Yogyakarta,
Apoteker Pengelola Apotek

Nama/SIK..
PERACIKAN SEDIAAN OBAT
YANG BAIK
ASPEK FISIS KHEMIS
Derajad halus
Griseovulfin 1-5 mikron
Bentuk kristal zat aktif
Amorf: kloramfenikol palm. Lebih baik diabsorpsi dp kristal
Penisilin G kristal lebih stabil dp amorf
Keadaan kimia obat
Hidrat lebih lambat diabsorpsi dp zat anhidrat
Dibuat kompleks denga EDTA, Mannitol,
Hormon bentuk ester tidak dirusak asam lambung
Tolbutamid Na kecep. Dissolusi 10.000 X tolbutamid
Kulit betametazon 17-valerat
Zat tambahan
Alat dan keadaan fis,dapat berpengaruh kecepatan terlarut zat
aktif
Format surat pesanan (SP) Psikotropika Apotek
APOTEK FARMAGAMA
Jl. Kolombo 345 jogjakarta
Telp. (0274) 7429458
SURAT PESANAN PSIKOTROPIKA
No :
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Prof.Dr. RA.Oetari, SU, Apt
Alamat : Barek Gg.Kinanti 4C Telp.(0274)561429 Yogyakarta
Jabatan : Apoteker Pengelola Apotek
Mengajukan Permohonan kepada :
Nama Perusahaan :
Alamat :
Jenis Psikotropika sebagai berikut :

Untuk keperluan apotek :


Nama Apotek : FARMAGAMA
Alamat :Jl. Kolombo 345 jogjakarta.Telp. (0274) 7429458
Yogyakarta,
Penanggung Jawab

Nama APA / No SIK


Format surat pesanan (SP) Narkotika Apotek

SURAT PESANAN NARKOTIKA


Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama :
Jabatan :
Alamat rumah :
Mengajukan pesanan Narkotika kepada :
Nama distributor :
Alamat&No.Telpon :
Sebagai berikut :

Narkotika tersebut akan dipergunakan untuk keperluan :


Apotek
Lembaga

20.
Pemesan,

()
No.SIK
Format Kartu Stelling Apotek

Nama Obat :
Kemasan :.
Tgl. + - Ttd.
Medication Error
SOME COMMON CAUSES OF MEDICATION
ERRORS :
Failed communication
Poor drug distribution practices problems
Dose miscaculations
Drug and drug device-related problems
Incorrect drug administration
Lack of patient education
FAILED COMMUNICATION
Handwriting
Terutama yang namanya mirip: longatin largactil,
epatin enatin, difenilhidantoin - difenilhidramin
Drugs with similar names
Losec - Lasix
Zerroes and decimal points
Vincristin 2.0 mg 20 mg
Metric and apothecary systems
Supaya ada standar
1/200 grain (0,3 mg) nitroglycerin tablet menggunakan
2x1/100 grain (0,6 mg masing-masing, atau 1,2 dosis
total) .
Continue..
Ambiguous or incomplete orders
Cyclophosphamide dosis 4 g, 1 4 hari, maksudnya
4 gram untuk total 4 hari ( 1 gram per hari, tetapi
diberikan 4 gram per hari
Abbraviations
D/C discharge and discontinue: digoxin,
propranolol, insulin Pasien pulang, obat masih
diteruskan, dikira pulang obat discontinue
HS half strength,. Pasien menerima HS hora
somni, hora somni dan full strength
POOR DRUG DISTRIBUTION
PRACTICES
Distribusi dengan satu unit doses adalah untuk
mengurangi kesalahan dalam pengobatan,
disiapkan, masuk wadah, diberi etiket dan dicek
oleh farmasis dan diberikan oleh perawat kepada
pasien dengan pengecekan tambahan untuk
kepastian.
Sekarang persediaan multiple-dose terswedia di
bangsal dimana perawat dapat lansung
menggunakan maka dapat terjadi salah vial.
Menggunakan label umum dengan komputer
dapat salah dibanding resep asli.
Pelaksana yang tidak dididik
DOSE MISCALCULATIONS
Biasanya terjadi pada obat yang
digunakan pediatri dan sediaan yang
digunakan intravenus. Perhitungan
dosis dapat mengakibatkan
kesalahan 10 kali lipat atau lebih.
PROBLEM RELATED to DRUGS
and DRUG DEVICES
Profesi kesehatan memebaca label
tiga kali yaitu waktu mengambil,
menggunakan dan mengembalikan.

Labeling dan packaging


menyebabkan medication errors.
INCORRECT DRUG
ADMINISTRATION
Walaupun dalam persiapan dispensing
sudah benar tetapi masih kemungkinan
terjadi kesalahan pada penggunaan obat.
Untuk memperoleh pengobatan tepat
pasien dengan tepat route dan tepat
waktu adalah esensial.
Pasien kadang kurang perhatian. Misal
tetes mata, tetes hidung, tetes diminum;
obat topikal diminum (vaginal tablet,
suppositoria), enteral feeding dengan
gasric tube diberikan iv
LACK of PATIENT EDUCATION
Farmasis mendidik pasien secara profesional
merupakan hal yang penting dalam meyakinkan
penggunaan obat.
Pasien yang tahu penggunaan obat untuk apa,
cara pemakaian, seperti apa obat tersebut,
bagaimana obat bekerja sangat membantu
meminimalkan tidak terjadinya medication errors
Kondeling dan edukasi tentang pengobatan dan
semua pengelolaan obat dan penyakit sangat
penting
Pasien diusahakan untuk bertanya dan mendapat
jawaban yang memuaskan
Adalah Obat keras yang dapat diserahkan
tanpa resep dokter di Apotek, dan
penyerahannya harus dilakukan oleh
Apoteker (APA).
perlu ditunjang adanya sarana yang dapat
meningkatkan pengobatan sendiri secara
tepat, aman dan rasional
Perlu peningkatana penyediaan obat yang
dibutuhkan dan menjamin penggunaan
obat secara tepat, aman dan rasional
Peran APA dalam KIE perlu ditingkatkan
Perlu ditetapkan OWA
PELAYANAN OWA
Memenuhi ketentuan dan batasan
tiap jenis obat
Membuat catatan pasien serta yang
telah diserahkan
Memberikan informasi meliputi dosis
dan aturan pakainya, kontraindikasi,
efek samping dan lai-lain yang perlu
diperhatikan oleh pasien
OBAT WAJIB APOTEK (OWA)
DAFTAR OWA NO 1
347/MENKES/SK/VII/1990

DAFTAR OWA NO 2
924/MENKES/PER/X/1993

DAFTAR OWA NO 3
1176/MENKES/SK/X/1999
DAFTAR OWA NO 1
Oral kontrasepsi
Obat saluran cerna
Obat mulut dan tenggorokan
Obat saluran napas
Obat yangmempengaruhi sistem
neuromuskuler
Antiparasit
Obat kulit topikal
DAFTAR OWA NO 2

34 item tambahan obat-obat


DAFTAR OWA NO 3

Saluran pencernaan dan


metabolisme
Obat kulit
Antiinfeksi umum
Sistem muskuloskeletal
Sistem saluran pernafasan
Organ-organ sensorik
OWA 3 YANG DIKELUARKAN
Obat saluran cerna + psiko -- dengan resep
Obat mulut dan tenggorokan -- heksetidin--obt
Obat saluran napas
obat asma: aminofilin,
sekretolitik/ mukolitik -- bromheksin
Obat yang mempengaruhi neuromuskuler
:analgetik antipiretik:
glafenin,
metampiron + klordiazepoksid/ diazepam
Antiparasit: obat cacaing mebendazol
Obat kulit topikal: antifungi tolfaftat
ALASAN DIKELUARKAN DARI
OWA
1. Obat yang mengandung psikotropika,
karena UU psikotropika menyebutkan
bahwa psikotropika hanya dapat diberikan
dengan resep dokter
2. OWA jadi lingkar biru atau hijau:
Efek samping ringan
Frekuensi penggunaan sering
Masyarakat sudah makin pandai/ tahu tentang
obat
ADR & INTERAKSI OBAT
ADR & INTERAKSI OBAT

Faktor-faktor formulasi yang tidak dikehendaki


ADR bahan tambahan
ADR sediaan parenteral
ADR transit bentuk sediaan oral
Sifat fisis
Interaksi obat
Obat - obat
Obat - makanan
Obat - herbal
PENDAHULUAN
Eksipien = bahan tambahan = ajuvan
ZA + ajuvan --- memudahkan formulasi
---sediaan seragam, stabil, cocok, karakteristik
fisika kimia, pelepasan dan enak dipakai
Eksipien -- dulu bahan inert, inaktif, tidak toksik
-- sekarang bukan bahan inaktif, merupakan
bahan terbesar, kemungkinan terjadi interaksi,
akan merubah bioavailabilitas ZA, penyebab
ADR.
KASUS
1937 - elixir sulfanilamid, 72% dietilenglikol yang toksik,
76 meninggal
1968 - 1969 - keracunan fenetoin di Autralia, pengisi
CaSO4 --- laktosa --- bioavailabilitas meningkat
1971 - rifampicin + PAS (granul + bentonit) -- absorpsi
Rifampicin turun -- efek turun
1972 - 1973 - digoksin -- ukuran partikel -- bioavalibilitas
naik, efek naik, pasien jantung -- over digitalisasi
1983 - indometazin + osmosin -- tertimbun dalam intestin
-- ulser/ lubang dalam usus.
1. ZAT WARNA: TARTRAZIN
(FDC Yellow 5)

Untuk makanan, kosmetika dan obat:


kortikosteroid --- bintik- bintik merah
Alergi (pruritus, urticaria, oedem pada bibir,
lidah, anak lidah, asmatis), iritasi konjuctiva,
sekresi nasofarengeal, headache, vomit,
palpitasi, anafilaksi, hipersensitif pada anak.
Dicantumlan pada label: oral, rektal, vaginal,
nasal.
ZAT WARNA TERAPEUTIK AKTIF TIDAK
TERMASUK KATEGORI BAHAN
TAMBAHAN

Indigo karmyn
Merah kongo
Metilen biru
Gentian violet
Brilian hijau
flourescein
2. FLAVOUR

Minyak kayu manis dan sinamil aldehid


Menyebabkan alergi
Dalam pasta gigi menyebabkan cholitis,
stomatitis, belahan pada bibir
Pada salep (ol cinnamomi) --- dihilangkan
3. GULA, PEMANIS BUATAN,
FLAVOUR

1. Laktosa
2. Sukrosa dan glukosa
3. Pemanis buatan: Siklamat, sakarin,
sorbitol, aspartam
LAKTOSA
Laktosa sebagai pengisi/ pengencer -- tablet,
kapsul, poeder -- merupakan bagian terbesar
Kalau absorpsi kurang bagus dapat
menyebabkan : kram perut, diare, flatulen,
kembung, vomit
Disebabkan efek osmotik dan fermentasi laktosa
-- terbentuk asam laktat + CO2
Pengatasannya: sediaan bebas laktosa: susu
LLM (Low Lactose Milk), Morinaga NL (Non
Lactose)
SUKROSA DAN GLUKOSA

Biasanya digunakan dalam sediaan cair --


80%
Tablet chewable
Efek samping: penderita DM, karies (penyakit
kronis: asma, epilepsi) > 6 bulan, plaque,
inflamasi gingivale
Pengobatan
sirup-- 44 anak-- 168 karies, 15 dicabut
Tablet -- 47 anak -- 63 karies, tak ada
dicabut
PEMANIS BUATAN: SIKLAMAT,
SAKARIN, SORBITOL, ASPARTAM

1970, Amerika melarang untuk makanan, minuman,


obat karena menyebabkan kanker kandung kemih
Siklamat dan sakarin --- sel malignan kandung kemih
pada percobaan pada tikus, mencit, hamster --- gagal
menjelaskan karsinogenesis
Sakarin --- dicurigai karsinogenesis, alergi (urticaria)
Sorbitol: manisnya 1/2 sukrosa, untuk DM, efek
samping flatulen, diare, kembung
Aspartam: dari tanaman, paten: Diasweet, Equal
4. ZAT PENGAWET (PRESERVATIF)
Paraben : bakteriostatik & fungisid
Krem, lotion, sabun, face powder, kosmetik, sirup, soft-
drink, susu, bahan konveksi
Klorasetamide : body lotion
Klorokresol
Asam sorbat
Fenilmerkuri nitrat: tm, salep, vaksin
Glaukoma + pilokarpin --- keratopati -(iritasi, fotofobia,
lakrimasi) -- EDTA (chelating agent
Tiomersal : vaksin, tuberkulin
Triklosan : kosmetik, sabun, deterjen
5. KOMPONEN DALAM SALEP, KRIM,
FORMULASI TOPIKAL LAINNYA
Basis
Lanolin
Petrolatum (vaselin) -- hiperpigmentasi & dermatitis
kronis (Daryantulle, sofratulle)
Peg BM 200 - 700) kasus alergi
Minyak sesami
Surfaktan
Anionik -- Na laurilsulfat -- iritasi
Trietanolamin + asam lemak (stearat, oleat) -- sabun --
pengemulsi -- eksim
Nonionik: span 80, tween 40, 80, arlacel 83, gliseril
monostearat --- iritasi hanya beberapa kasus
6. ALKOHOL
Etanol : sebagai soven
Bahaya pada pasien alkoholisme
Alkohol -- asetaldehid naik dalam darah
ADR hipotensi, nausea, vomit, sweating, headche,
tachicardi, facial flushing
Benzil alkohol : sebagai preservatif
Paraglagia, neurotoksisiti
IV pada infant -- fatal poisoning
Isopropil alkohol : sebagai antiseptik
Pasien DM menggunakan 70% isopropil alkohol
terjadi alergi --- ganti etilalkohol 70%
DRUG INTERACTIONS
Drug - drug interactions
Drug - food interactions
Drug - herb interactions
BEBERAPA DASAR
MEKANISME INTERAKSI
Apa itu interaksi obat?
Apakah akibat dari interaksi obat?
Seberapa serius inetraksi perlu
diperhatikan dan ditangani?
Mekanisme interaksi obat
Kesimpulan
APA ITU INTERAKSI OBAT
Interaksi adanya perubahan efek karena
obat lain, makanan, minuman atauzat kimia
lainnya
Peningkatan toksisitas: terjadi pendarahan:
warfarin + azopropazon
Warfarin + fenilbutazon
Efek berkurang:
warfarin + rimfapicin,
tetrasiklin + antasida/ susu
Interaksi menguntungkan:
antihipertensi + diuretik
sulfamethoxazol + trimetoprim
APAKAH AKIBAT INTERAKSI
OBAT?
Makin banyak obat yang digunakan pasien
akan semakin besar terjadi reaksi yang
merugikan
7% yang mendapat 6 - 10 macam obat,
40% yang mendapat 16 - 20 obat,
peningkatan tidak sebanding
Insiden lebih tinggi pada pasien dewasa
karena adanya faktor umur dimana fungsi
ginjal dan hepar mulai menurun
77 potesial interaksi hanya 6,4% ADR
SEBERAPA SERIUS INTERAKSI PERLU
DIPERHATIKAN/ DITANGANI
Resiko mengobati pasien lebih dari 1 macam obat pada saat
yang sama
Perlu diketahui ada beberapa obat berinteraksi dengan
beberapa pasien tapi tidak pada yang lainnya.
2 obat berpotensi berinteraksi:
solusi: diganti alternatif yang tidak berinteraksi, dimonitor
dengan baik, dosis diatur, pengurangan dosis, efek juga
akan berkurang
Cimetidin menghambat metabolisme warfarin bila dosis
dikurangi, kalau tdosis tinggi mungkin terjadi
Isoniazid menaikkan kadar phenytoin sampai kadar toksik
terutama untuk pasien yang asetilator lambat untuk
isoniazid
Pasien mempunyai variabel dalam memberikan reaksi, perlu
daftar/ dokumen interaksi obat
MEKANISME INTERAKSI
OBAT
Banyak obat yang berinteraksi 1
macam interaksi tetapi dapat 2 atau
lebih mekanisme inetraksi
Interaksi farmakokinetik
Interaksi farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik
Adiktif/ sinergis/ campuran
Antagonis/ berlawanan
Interaksi terhadap perubahan dalam
mekanisme transport
Interaksi yang menyebabkan
gangguan keseimbangan elektrolit
dan cairan
Interaksi farmakokinetik
Absorpsi
Efek perubahan pH gastrointestinal
Adsorpsi, kelat, mekanisme komplek lai
Perubahan motilitas gastrointestinal
Malabsorpsi karena obat
Interaksi perpindahan obat (ikatan protei
Interaksi metabolisme obat (biotransformasi)
Induksi enzim
Inhibisi enzim
Perubahan aliran darah yang melewati hati
Interaksi yang berkaitan dengan perubahan ekskresi
Perubahan pH urin
Perubahan ekskresi aktif tubuler ginjal
Perubahan aliran darah di ginjal
Ekskresi empedu dan siklus enterohepatik
.
Principles of prescribing drugs
for infants and children
Is drug terapy required.
If drug terapy is required, which drug
is appropriate.
Which route of administration and
preparation.
Estimation of drug dosage.
Duration of treatment.
Compliance, medication instructions
and education about disease.
Paediatri
Drug Delivery System
Inactive Ingredients
Excipients cause ADR : benzyl alcohol.
Dyes : tartrazine.
Sweeteners : sucrose, sorbitol
Vehicle Selection
Ethanol
<60,5%
6-12 < 5%
>12 th--<10%
Continue.
Paediatri Drug Delivery System
Administration
Oral administration : <5 th, tidak bisa
menelan - liquid unstable, ED pendek.
Rectal administration : absorpsi variabel,
dosis tidak flexibel untuk dosis tertentu.
Transdermal administration : absorpsi
berlebihan toksik.
Parenteral administration : otot kecil,
perfusi tidak cukup pada im.
INACTIVE INGREDIENTS
Inactive ingredients excipients.
Selecting excipients is complex.
Hospitalized oral & parenteral.
Seriousevents : low birth, weight, neonatus,
asthmatics, diabetics.
Table of list the excipients that reported cause ADR
in pediatri.
Benzyl alcohol, propylen glycol, lactose,
polysorbates are associated with dose-related toxic
reactions..
1,5% benzyl alcohol as preservative have caused
metabolic acidosis, cardiovaskular, collaps. And
death in low bieth. Weightpremature neonate and
infant. (mmaturity of hepatic and renal function )
.
Azo-dyes tartrazine (FDC yellow
5)~potential danger.
FDC 5&6 ~ hypersensitivity reactions.
Tartrazine ~ induced bronchocontriction
commonly considered a cross-reaction to
aspirin in sensitive asthmatic.
Urticaria
Azo dyes suggests caution when using a
drug contining an azo dye in asthmatics.
Non-azo dyes are considered to be weak
sensitizers
SWEETENERS
(increase & palatability)
Sucrose
Chewable tablets 20-60%.
Liquid ~85%
107 antibiotic syrup ~4 free.
Long term therapy (asthma)
~significant problem : labile diabetes,
dental caries formation.
Sweeteners
Continue
Sorbitol : polyhidric alcohol
129 oral liquid ~ 42%
Concentration 3,5-72%
Low cariogenic potential ~is not
fermented by salivary bacteria.
Doesnt require insulin for metabolism.
Intolerance : abdominal cramping,
diarrhea (osmotic diarrhea)
Sweeteners
Continue..
Saccharine
300 X sucrose
Chewable tablet 7 of 9
Liquid 74 of 150
Bladder cancer ~<1 g/day
VEHICLE SELECTION
Etanol
Solvent
Preservatif
Flavouring
Inhance the oral absorption of active ingredient.
Hepatic metabolism~nonlinier
Young Children~a limited ability to metabolize
~intoxication
<6 years < 0,5%
6-12 < 5%
>12 ~ < 10%.
BENTUK SEDIAAN UNTUK
PEDIATRI
PER ORAL
PER RECTAL
TRANSDERMAL
PARENTERAL
MELALUI PARU-PARU
PER ORAL
Per oral sangat disenangi.
< 5 tahun sulit menelan ~ cair- tidak
stabil, ED pendek.
> 3tahun ~ tablet kunyah
Perlu diperhatikan :
Bau
Rasa
Tekstur
Rasa yang tinggal
warna
PER RECTAL
Pemberian melalui jalur ini
menimbulkan variasi kecepatan dan
jumlah absorpsi obat pada anak-
anak.
Ketidak fleksibelan dosis
menyebabkan rute pemberian ini
sebaiknya tidak digunakan pada
pasien pediatri.
TRANSDERMAL
Stratum korneum sudah berkembang
sangat sempurna pada saat kelahiran dan
mempunyai permeabilitas yang sama
dengan orang dewasa, kecuali umur <1
bulan.
Pada neonatus dan inflant, barrier
epidermis belum berkembang, sehingga
terjadi absorpsi yang berlebihan dari zat
yang berpotensi toksik jika digunakan
pada kulit.
PARENTERAL
Absorpsi obat lewat intra muskular
sangat tidak menentu pada
neonatus, karena, massa otot
mereka yang kecil dan perfusi dalam
intramuskular yang tidak cukup.
Volume yang diinjeksikan
menyebabkan rasa sakit dan tidak
enak.
.
.

Anda mungkin juga menyukai