Lingkungan Politik,
Hukum dan Teknologi
LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, DAN
TEKNOLOGI
Lingkungan politik, hukum, dan teknologi yang telah berubah ubah pada
tahun tahun belakangan ini mengharuskan manajer Internasional pada
masa kini harus mengerti betul tentang sistem politik dasar,hukum dan
peraturan, serta teknologi yang menjadi karakteristik dan sedang berlaku di
wilayah dan negara di seluruh dunia
Lingkungan Politik
Lingkungan politik memuat peristiwa-peristiwa yang beraneka ragam seperti
masalah-masalah sipil (konflik), aksi terus menentang bisnis, konflik antar
negara di kawasan tertentu. Sistem politik atau sistem pemerintah di
sebuah negara sangat memengaruhi penduduknya dalam mengelola dan
menjalankan bisnis.
Sistem Politik
1. Demokrasi
Merupakan sistem dimana pemerintahan dikendalikan oleh rakyat baik secara langsung
atau melalui pemilihan umum , pemilihan dilakukan secara bebas dan wakil-wakil
kelompok menentukan kepemerintahan dengan partisipasi terbuka masyarakat secara
keseluruhan.
2. Totaliterisme
Merupakan Sistem politik dimana hanya ada satu partai perwakilan (kediktatoran) yang
tampil mengendalikan segala aspek kehidupan, baik politik,ekonomi,budaya,dll. Jika
terdapat oposisi terhadap pemerintah , pemerintah tidak segan segan memberikan
hukuman yang berat dan tidak adanya kebebasan berpendapat. Hubungan hasil observasi
menunjukkan bahwa masyarakat demokratis menekankan individualisme, sedangkan
masyarakat totaliter mendasarkan pada kolektivisme.
Ideologi
1. Individualisme
Filosofi politik bahwa manusia seharusnya bebas untuk berkegiatan ekonomi dan politik tanpa
batasan batasan. Dalam bisnis, hal ini hampir sama dengan kapitalisme dan berhubungan dengan
masyarakat pasar bebas, yang mendukung keragaman dan persaingan, digabung dengan
kepemilikan swasta untuk menstimulasi produktivitas. Idenya adalah bekerja dalam kelompok
hanya memerlukan sedikit energi dari setiap orang untuk mencapai tujuan ang sama, tetapi
individu harus bekerja sekeras mungkin agar dapat bertahan dalam persaingan yang ketat.
Seorang manajer internasional modern harus mempunyai sikap geosentris jika dihadapkan dengan
negara penganut filosofi ini, manajer modern juga dituntut untuk bekerjasama dalam tim. Manajer
modern harus mengetahui betul tentang hal ini dan tidak boleh bersifat individualistik saat di
dalam tim, melainkan harus menumbuhkan motivasi anggota di tim tersebut.
2. Kolektivisme
Mengutamakan kebutuhan masyarakat luas dibanding keinginan individu.
Mengorbankan hak individu demi kepentingan (kepemilikan) bersama atau dalam
konteks ini : negara.
Contoh : fasisme muncul di jerman dan itali sebagai salah satu bentuk kolektivisme.
Ciri2 fasisme : nasionalisme, otoritisme,
militerisme,korporatisme,kolektivisme,totaliterisme,anti-komunisme, oposisi
terhadap liberalisme ekonomi dan politik.
Manajer Internasional harus mempunyai sikap yang tegas dalam mengambil
keputusan jika dihadapkan dengan negara penganut ideologi ini. Manajer
Internasional juga harus mempunyai jiwa kepemimpinan yang tinggi , disegani dan
berani mengambil resiko jika itu menyangkut kebutuhan masyarakat banyak
walaupun harus mengorbankan keinginan individu.
3. Sosialisme
Salah satu bentuk kolektivisme dimana terdapat kepemilikan pemerintah
dalam institusi, tetapi laba bukanlah tujuan utama.
Lingkungan Peraturan dan Hukum
Hukum pemerintahan di satu negara dengan negara lainnya berbeda-
beda, dan organisasi-organisasi diharapkan untuk mematuhi hukum Negara
tempat perusahaan tersebut beroperasi. Semakin berbeda hukum suatu
Negara semakin sulit bagi MNC dan manajer internasional untuk
menyesuaikan diri dengan cara-cara setempat.
Ada 4 pondasi dasar hukum yang berlaku di
seluruh dunia :
1. Hukum Islam : Hukum yang diturunkan dari interpretasi terhadap Quran dan ajaran nabi
Muhammad. Penerapan hukum ini dilakukan di sebagian besar negara islam , Timur Tengah dan
Asia Tengah.
Contoh : Arab Saudi
Perumusan hukum dasar, undang-undang dan dekrit Raja di Arab Saudi didasarkan pada
Alquran dan Sunnah Rasulullah, maka semua aturan tersebut dikenal dengan hukum syariah.
Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk
meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta
larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem
perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya,
misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha
media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain.
Lanjutan
2. Hukum Sosialis : Hukum yang dianut negara negara komunis seperti uni
soviet,cina,korea utara, dll. Dalam sistem hukum sosialis, kekayaan dan sumber daya alam
suatu negara sepenuhnya dikuasai oleh pemerintah. Namun demikian dalam sistem hukum
sosialis masih diakui adanya hak milik individu. penguasaan sumber daya oleh pemerintah
hanya pada sumber daya yang menyangkut hajat hidup orang banyak (kebutuhan
masyarakat).
Contoh : Uni Soviet
Penerapan hukum sosialis di Uni Soviet yaitu dengan membagi kategori harta kekayaan
dalam 2 jenis : kekayaan bersama dan kekayaan pribadi. Kekayaan pribadi adalah yang
mana individu2 yang lain mengijinkan untuk menggunakan hasil kerjanya tsb. Kekayaan
bersama adalah kekayaan perorangan yang seketika itu juga menjadi milik negara.
Tentu saja hal ini membuat negara negara penganut hukum sosialisme di jauhi oleh MNC.
Lanjutan
3. Hukum Umum : Hukum yang berasal dari hukum inggris dan
Birokrasi asing juga merupakan salah satu dari beberapa macam masalah
yang dihadapi oleh MNC. Hal ini terutama terjadi ketika kendali
pemerintahan birokratik bersifat inefisien dan dibiarkan tanpa diperbaiki.
Dibanyak pasar negara berkembang dan industri baru, birokrasi formal
menghambat inovasi dan pertumbuhan bisnis.
Privatisasi
Privatisasisecara umum dapat diartikan sebagai denasionalisasi atau
proses pengalihan kepemilikan dari milik umum menjadi milik pribadi.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), privatisasi adalah penjualan saham Perusahaan
Perseroan yang merupakan BUMN berbentuk perseroan terbatas dengan
saham paling sedikit 51% dimiliki oleh Negara Republik Indonesia, baik
sebagian maupun seluruhnya, kepada pihak lain dalam rangka
meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memperbesar manfaat bagi
masyarakat dan Negara, serta memperluas kepemilikan saham oleh
masyarakat.
Lingkungan Teknologi: Cara-cara Teknologi
Memengaruhi Manajemen Internasional
Kemajuan pesat dalam bidang bioteknologi (integrasi ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menciptakan produk medis atau agrikultural melalui penggunaan
industri atau manipulasi organisme hidup) yang dibangun berdasarkan manipulasi
akurat pada organisme akan merevolusi bidang agrikultur, pengobatan, dan industri.
Munculnya nanoteknologi, di mana mesin nano akan mampu menciptakan kembali
secara utuh alam semesta secara fisik.
Kecerdasan buatan dan teknologi pembelajaran yang di tanam akan membuat
berpikir yang dahulu dirasa hanya bisa dilakukan manusia, dapat dilakukan oleh
mesin.
Satelit akan berperan dalam pembelajaran.
Lanjutan
Telepon penerjemah otomatis yang memungkinkan manusia
berkomunikasi dengan bahasanya sendiri dengan setiap orang didunia.
Keping silikon yang mengandung lebih dari 100 juta transistor akan
memungkinkan kekuatan komputasi yang awalnya hanya dapat dilakukan
oleh pengguna komputer super dapat dilakukan oleh semua komputer.
Komputer super yang mampu melakukan 1 triliun kalkulasi per detik yang
dapat memungkinkan terjadinya kemajuan.