Anda di halaman 1dari 14

IR ZEOLIT ALAM DAN ZEOLIT

TERDEALUMINASI
Disusun Oleh:
Rani Fajar Hikmawati 24030113120059
Erika Aprilia Susanti 24030113120061
Agus Muslim 24030113140074
Sabila Akbar Rasyid 24030113130078
Ahmad Al Mutashim B 24030113130088
Latar Belakang

Zeolit merupakan senyawa alumino-silikat hidrat terhidrasi dengan un


sur utama yang terdiri dari kation alkali dan alkali tanah terutama Ca, K
dan Na, dengan rumus umum (LmAlx Sig O2nH2O) di mana L adalah logam. Ja
di zeolit merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi yang terdiri dari tetrah
edral (Si, Al) dan dikelilingi oleh atomatom O dalam ikatan tiga dimensi.
Mineral zeolit yang paling umum dijumpai adalah (Na,K) 2O, Al2O310SiO
28H2O. Perbandingan antara atom Si dan Al yang bervariasi akan meng
hasilkan banyak jenis atau spesies zeolit yang terdapat di alam. Penggun
aan zeolit pada umumnya didasarkan pada sifat-sifat kimia dan fisika ze
olit, seperti penyerap, penukar kation dan katalis.
Rumusan Masalah

1. Apa itu zeolit alam dan zeolit terdealumin


asi ?
2. Bagaimana cara sintesis material zeolit ?
3. Alat apa yang digunakan untuk sintesis m
aterial zeolit ?
4. Bagaimana elusidasi struktur zeolit alam d
an struktur zeolit alam terdealuminasi ?
Tujuan

Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut ;

1. Untuk mengetahui pengertian zeolit alam dan zeolit terdealum


inasi
2. Untuk mengetahui cara sintesis material zeolit
3. Untuk mengetahui alat yang digunakan untuk sintesis material
zeolit
4. Untuk mengetahui elusidasi struktur zeolit alam dan zeolit terd
ealuminasi
Zeolit
zeolit merupakan senyawa alumino silikat terhidrasi yang terdiri dari tetrahedr
al (Si, Al) dan dikelilingi oleh atomatom O dalam ikatan tiga dimensi. Mine
ral zeolit yang paling umum dijumpai adalah (Na,K)2O, Al2O310SiO28H2
O. Perbandingan antara atom Si dan Al yang bervariasi akan menghasilk
an banyak jenis atau spesies zeolit yang terdapat di alam.
Zeolit mempunyai struktur tiga dimensi unik yang berperan penting terhada
p penyaringan molekul. Zeolit yang diperoleh dari alam umumnya mempunyai
ukuran pori sebesar 20 , sehingga kemampuan adsorpsinya rendah terhadap
molekul yang berukuran besar. Mengingat begitu pentingnya peranan zeol
it dalam kehidupan, maka perlu dilakukan usaha untuk mendapatkan zeolit
dengan daya guna yang lebih dibanding zeolit alam (Sutarti & Rachmawa
ti,1994) Salah satu cara untuk meningkatkan daya guna zeolit alam (ZA)
melalui peningkatan kereaktifan yaitu dengan memodifikasi permukaan ze
olit alam.
Zeolit Alam
Zeolit merupakan mineral hasil tambang yang bersifat lunak dan mudah kering b
anyak terdapat di wilayah Indonesia. Zeolit alam terbentuk karena adanya proses kimia
dan fisika yang kompleks dari batu batuanyang mengalami berbagai macam perubaha
n di alam. Zeolit mempunyai struktur berongga biasanya rongga ini diisi oleh air sert
a kation yang bisa dipertukarkan dan memiliki ukuran pori tertentu. Oleh karena itu zeo
lit dapat dimanfaatkan sebagai penyaring molekuler, senyawa penukar ion, sebagai filte
r dan katalis. Ukuran kristal zeolit alam kebanyakan tidak lebih dari 1015 mikron (Bou
ffard dan Duff, 2000). Namun zeolit alam memiliki beberapa kelemahan, diantarany
a mengandung banyak pengotor seperti Na, K, Ca, Mg dan Fe serta kristalinitasnya kura
ng baik. Keberadaan pengotor-pengotor tersebut dapat mengurangi aktivitas dari zeolit
Untuk memperbaiki karakter zeolit alam sehingga dapat digunakan sebagai katalis, ab
sorben, atau aplikasi lainnya, biasanya dilakukan aktivasi dan modifikasi terlebih dahulu.
Selain untuk menghilangkan pengotor-pengotor yang terdapat pada zeolit alam, proses
aktivasi zeolit juga ditujukan untuk memodifikasi sifat-sifat dari zeolit, seperti luas perm
ukaan dan keasaman.
Zeolit Alam Terdealuminasi
Perubahan rasio Si/Al pada suatu material akan mempengaruhi sifat dari
material tersebut. Semakin tinggi rasio Si/Al suatu material maka material ters
ebut semakin bersifat hidrofobik. Kenaikan rasio Si/Al akan memberikan pen
garuh terhadap sifat-sifat zeolit seperti berikut ini :
1. Terjadinya perubahan medan magnet elektrostatik dalam zeolit, sehingga
mempengaruhi interaksi adsorpsi zeolit. Zeolit bersilika rendah akan bersifat h
idrofilik sementara zeolit bersilika tinggi bersifat hidrofobik (dan lipofilik).
2. Zeolit bersilika rendah (Zeolit A dan X) dapat stabil pada temperatur 800-9
00 K, sedangkan zeolit bersilika tinggi (H-ZSM-5) stabil hingga temperatur 13
00 K.
3. Zeolit bersilika rendah mudah rusak pada pH kurang dari 4, sedangkan zeol
it bersilika tinggi lebih stabil dalam lingkungan asam kuat
4. Kekuatan asam akan meningkat, sedangkan sisi Asam Bronsted akan berku
rang dengan naiknya rasio Si/Al.
Metode yang dapat digunakan untuk dealuminasi zeolit:

1. Perlakuan hidrotermal
2. Perlakuan kimia
a. Dealuminasi dengan penyisipan Si
(NH4)2SiF6 dalam larutan. Dealuminasi dengan (NH4)2SiF6 merupakan salah satu contoh dealu
minasi dengan penyisipan Si. Al dihilangkan dari kerangka zeolit dalam bentuk garam heksaflu
orosilikat yang larut dalam air. Selanjutnya Si akan menempati kerangka yang ditinggalkan Al.
Uap SiCl4. Sekitar 95% Al pada kerangka dapat dihilangkan ketika NaY direaksikan dengan
SiCl4.
b. Dealuminasi tanpa penyisipan Si
. Dengan agen pengkhelat (contoh: HCl, HNO 3)
. Dengan asam (contoh: EDTA)
3. Perlakuan hidrotermal dan kimia
Sintesis Zeolit Alam Terdealuminasi

1. Preparasi Zeolit

Zeolit di ambil di beberapa titik di daerah wonosari. Zeolit alam ter


sebut kemudian dihancurkan dan di ayak dengan menggunakan uk
uran lolos 200 mesh. Hal ini bertujuan untuk homogenitas ukuran p
ermukaan zeolit dan untuk memperbesar luas permukaan zeolit s
ehingga kemampuan adsorsinya dapat lebih optimal.
2. Dealuminasi Zeolit
Karakterisasi Zeolit
1. Spektroskopi Infra Merah (FTIR)
2. X-Ray Difraktometer (XRD)
Penutup
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai